Serangan koalisi pimpinan Arab Saudi kembali mengakibatkan ratusan anak-anak Yaman terbunuh atau cacat, kata sebuah laporan yang bocor dari PBB. Draft tersebut juga mendesak agar Riyadh dan sekutunya ditambahkan ke daftar hitam negara yang melanggar hak hak azazi anak-anak.
Sebuah rancangan (draft) yang masih rahasia, yang akan dipresentasikan oleh Sekretaris Jenderal PBB namun bocor kekantor berita Reuters dan majalah Foreign Policy (FP), Draft itu menuduh bahwa pasukan Saudi dan sekutu-sekutu Teluknya telah terlibat dalam lebih dari separuh kematian dan luka anak-anak di Yaman tahun lalu.
“Pada periode yang dilaporkan, serangan udara yang dilakukan koalisi Saudi telah menyebabkan lebih dari setengah dari semua korban anak-anak, dengan setidaknya 349 anak terbunuh dan 333 anak-anak terluka.”
Laporan tersebut yang diperkirakan akan dirilis bulan depan menunggu pengesahan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Fakta itu dilaporkan oleh utusan khusus Guterres untuk anak-anak dan konflik bersenjata Virginia Gamba yang bertindak atas permintaan dari Dewan Keamanan PBB.
Mengutip sumber FP, Gamba telah memberi tahu para pejabat tinggi PBB bahwa dia menyarankan koalisi yang terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Kuwait, Sudan dan UEA – dimasukkan dalam daftar hitam negara-negara zalim (aniaya) yang bertanggung jawab atas pembunuhan Dan melukai anak-anak di Yaman.
Upaya serupa untuk menempatkan Riyadh dalam daftar hitam tersebut gagal tahun lalu, ketika kemudian Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menerima ancaman dari Arab Saudi yang akan memotong jutaan dolar dana bantuan internasional ke PBB . Dan Arab Saudi selanjutnya mengancam akan memprakarsai agar negara2 Arab mau keluar dari PBB.
Kali ini agak beda situasinya AS telah menekan PBB atas usulan, dan mendesak organisasi global untuk menandai negara-negara mana saja yang terlibat dalam kekejaman itu, FP melaporkan. Gamba mengatakan kepada media bahwa laporan tersebut masih perlu disempurnakann, dan menambahkan bahwa dia tidak mengetahui tentang tekanan AS itu.
Arab Saudi dan sekutunya di teluknya telah melancarkan serangan pengeboman besar-besaran di Negara Islam paling miskin di timur tengah Yaman mulai Maret 2015 untuk mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang sebelumnya digulingkan oleh milisi Syiah Houthi yang didukung Iran.
Tahun ini saja koalisi Arab itu melakukan 5.676 kali serangan udara meningkat dibandingkan dengan 3.936 kali selama tahun 2016, menurut data yang dikeluarkan oleh Cluster Perlindungan di Yaman, sebuah kelompok yang dikelola oleh Komisi Tinggi Pengungsi PBB (UNHCR).
Walaupun koalisi Arab Saudi telah berjanji ke PBB .AS dan Inggris untuk mengurangi dampak serangan udaranya ke anak anak Yaman, namun tidak ada perbaikan berarti dalam kehidupan (penderitaan) anak-anak Yaman ,” kata Akshaya Kumar perwakilan perwakilan PBB Untuk Human Rights Watch. “Sekolah masih diserang, bom masih dijatuhkan, dan anak-anak masih terbunuh.”