FBI RILIS LAPORAN AWAL KETERLIBATAN ARAB SAUDI DALAM SERANGAN 9/11

Atas perintah presiden AS Joe Biden, FBI pada Sabtu 11/11 kemarin akhirnya merilis laporan pertama yang terkait dengan hasil penyelidikan FBI pada serangan ke gedung kembar WTC 9/11 tahun 2001.

Sayangnya dokumen itu banyak yang disensor sehingga tidak sepenuhnya bisa kita baca.

Tapi itu masih lebih baik daripada selama 20 tahun ini tidak pernah ada hasil penyelidikan resminya. Sementara yang kita tahu, di AS pembunuhuan 1 orangpun biasanya diungkap tuntas oleh penegak hukum, tapi pembunuhan hampir 3000 orang bisa dibiarkan saja tanpa penyelidikan.

Anda bisa mendownload laporan FBI 16 halaman itu dihalaman ini.

 

FBI telah merilis bagian pertama dari dokumen tertentu yang berkaitan dengan penyelidikan serangan 9/11 yang memperkuat keterlibatan resmi Saudi dengan para pembajak pesawat.

Keluarga korban serangan selama bertahun-tahun telah mendorong pemerintah AS untuk membuka dan mempublikasikan lebih banyak informasi tentang 9/11, yang menewaskan hampir 3.000 orang dan menyebabkan kerusakan properti dan infrastruktur senilai sekitar $10 miliar diAS.

Para pejabat AS menegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh 19 teroris al-Qaeda, yang 15 di antaranya warga negara Saudi.

Di antara dokumen yang dirilis, ada sebuah memo dari 4 April 2016, yang senbelumnya dirahasiakan, yang menunjukkan hubungan antara Omar Bayoumi, pada saat itu seorang mahasiswa yang diduga agen intelijen Saudi, dan operasi al-Qaeda dalam pembajakan dan menabrakkan empat pesawat ke sasaran di New York dan Washington.

Dokumen tersebut merinci kontak dan pertemuan antara Bayoumi dan dua pembajak, Nawaf al Hazmi dan Khalid al Midhar, setelah keduanya tiba di California Selatan pada tahun 2000 menjelang serangan.

Dokumen tersebut juga memperkuat hubungan antara keduanya dan seorang pejabat di konsulat Saudi di Los Angeles, serta Fahad al-Thumairy, seorang imam di masjid Raja Faad.

Menurut dokumen itu, nomor telepon yang terkait dengan sumber menunjukkan adanya kontak dengan sejumlah orang yang membantu Hamzi dan Midhar selama mereka berada di California, termasuk Bayoumi, serta sumber itu sendiri.

Menurut dokumen itu. di luar identitas resminya sebagai mahasiswa, Bayoumi memiliki “status sangat tinggi” di konsulat Saudi, kata sumber itu kepada FBI.

“Bantuan Bayoumi untuk Hamzi dan Midha antara lain dalam penerjemahan, transportasi, penginapan dan pembiayaan,” kata memo itu.

Dokumen itu juga menunjukkan bahwa Bayoumi dan Thumairy  juga mengadakan pertemuan, panggilan telepon, dan komunikasi dengan Anwar al Alaki, seorang tokoh penting al-Qaeda, yang menurut AS, tewas dalam serangan Drone di Yaman pada 2011.

Dokumen yang dirilis, bagaimanapun, telah disunting secara signifikan dan tidak memberikan  hubungan langsung yang jelas antara pemerintah Saudi dan para pembajak, tapi hanya dengan Kedubes Saudi.

Dokumen FBI itu dirilis setelah Biden ditekan oleh anggota keluarga dari para korban 9/11 yang telah menggugat Arab Saudi atas keterlibatannya.

Tiga pemerintahan AS berturut-turut telah menolak untuk mendeklasifikasi dan mengungkapkan dokumen yang berkaitan dengan kasus tersebut dalam upaya untuk menghindari kerusakan hubungan antara AS dan Arab Saudi.

Menurut Jim Kreindler, salah satu pemimpin para penggugat, dokumen tersebut memvalidasi tuduhan penting dalam gugatannya, bahwa pemerintah Saudi telah membantu para pembajak.

“Tidak jelas apa yang diketahui oleh pemerintah AS atas apa yang sedang terjadi, tetapi yang jelas, pejabat Saudi tingkat tinggi dan menengah yang bekerja untuk pemerintah adalah bagian dari konspirasi ini,” kata Andrew  Maloney, seorang pengacara dari Kantor hukum ‘Kreindler’ yang mewakili keluarga korban.

“Dengan rilis dokumen pertama ini, maka upaya 20 tahun Arab Saudi yang mengandalkan pemerintah AS untuk menutupi perannya dalam 9/11 akan berakhir,” kata seorang pengacara ‘Kreindler’.

Para ahli dan peneliti independen percaya bahwa elemen jahat dalam pemerintahan AS, seperti mantan Wakil Presiden Dick Cheney, mengatur atau setidaknya mendorong serangan 9/11 untuk mempercepat mesin perang AS dan memajukan agenda Zionis.

 

 

Arab Saudi membantah Keterlibatannya

Sebelum laporan FBI itu dirilis, Arab Saudi pada hari Rabu 8/11 mengeluarkan pernyataan awal bahwa tidak bersalah, sebelum laporan FBI itu dirilis.

“Materi yang sebelumnya dirahasiakan yang berkaitan dengan serangan 11 September … hanya mengkonfirmasi temuan Komisi 9/11 bahwa Arab Saudi tidak ada hubungannya dengan kejahatan mengerikan ini. Sangat disesalkan bahwa klaim palsu dan jahat seperti itu masih tetap ada,” kata Kedubes Saudi di AS.

Pernyataan kedubes Saudi itu merujuk pada apa yang kemudian dikenal sebagai “Laporan 28 halaman” atas  kesimpulan dari penyelidikan kongres 2002,  yang dideklasifikasi pada tahun 2016 yang menunjukkan hubungan antara pembajak 11 September dengan agen intelijen Saudi.

 

This entry was posted in Info Lain and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *