[ads_dropcap]S[/ads_dropcap]erangan yang telah dilakukan AS ke wilayah udara Suriah telah menjadi “ambang benturan militer” antara AS dengan Rusia, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan hal itu. Dia menambahkan bahwa Presiden Trump telah “dikalahkan oleh mesin militer AS” hanya dalam dua setangah bulan kepemimpinannya.
“Tidak seperti halnya banyaknya pernyataan2 tentang perjuangan bersama melawan musuh terbesar ISIS , pemerintah Trump terbukti mereka hanya akan melawan pemerintah Suriah yang sah,” Medvedev menulis di halaman Facebook-nya.
Perdana menteri Rusia menekankan bahwa untuk mencapai tujuan ini AS sangat ingin bertindak “dalam sebuah kontradiksi yang sulit dengan hukum internasional dan tanpa persetujuan PBB, yang melanggar prosedurnya sendiri yang menetapkan bahwa Kongres harus terlebih dahulu diberitahu mengenai operasi militer yang tidak terkait dengan agresi Melawan AS.
” Serangan rudal di Suriah telah membuktikann bahwa pemerintah AS saat ini tidak memiliki kebebasan dan hanya bergantung pada pendirian Washington padahal selama kampanye presiden hal itu digunakan Donald Trump untuk mengkritik bahkan dalam pidato2 pengangkatannya, Medvedev menambahkan.
“Segera setelah kemenangannya (menjadi presiden) , saya mencatat bahwa semuanya akan tergantung pada seberapa cepat janji pemilihan Trump akan dipecahkan oleh mesin militer yang ada. Butuh waktu hanya dua setengah bulan, “tulis Medvedev.
“Tidak ada yang meremehkan janji2nya pada pra-pemilihan presiden tapi harus ada batasan etika. Selebihnya hanyalah muncul ketidakpercayaan mutlak. Ini benar-benar menyedihkan untuk hubungan kita yang sekarang benar-benar hancur. Dan Itu kabar baik bagi teroris, “kata perdana menteri Rusia.