Memasuki era milenium, yang ilmu akhir zaman mengidentifikasi dengan makin dekatnya kemunculan al-Masih Dajjal, sejumlah perubahan besar telah terjadi dalam perjalanan pemikiran umat manusia dimuka bumi. Dimana teknologi informasi telah dijadikan alat untuk “menjungkir-balikkan kebenaran”.
Sebagian besar orang tidak menyadari perubahan dahsyat yang sedang terjadi ini, meski makin hari semakin menggila dan nyata, dan bahkan meski terus bersentuhan langsung dengan kehidupan setiap individu.
Siapa fihak yang berkepentingan dengan pembodohan masiv keseluruh dunia ini? Tentu saja sebuah entitas yang ingin menciptakan pemerintahan global, yang dalam eskatologi Islam sedang menyiapkan pemerintahan dunia yang dipimpin al-Masih Dajjal.
Nabi telah mengisyaratkan perubahan pemikiran global ini, dan mengidentifikasi sebagai kemunculan al-Ruwaibidhah secara detail ciri-cirinya, selain juga bagaimana cara meresponnya.
Apa itu era “Post-Truth”
Semenjak memasuki abad 21, tepatnya tahun 2016, muncul istilah baru “Post-Truth”, yang sempat dijadikan “word of the year” dalam Kamus Oxford, yang menunjuk pada “penjungkir-balikan pemikiran waras umat manusia” diseluruh dunia, dengan cara menciptakan pertentangan atas “kebenaran” diarena publik.
“Post-truth” juga bisa dikenal sebagai : “situasi dimana fakta obyektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik, dibandingkan dengan daya tarik emosi dan keyakinan pribadi.”
Dalam bahasa sederhana bisa dimaknai sebagai sebuah situasi atau zaman dimana “publik lebih memilih menanggapi dengan perasaan dan keyakinan pribadi daripada mempercayai fakta.”
Istilah Post-truth juga sering digunakan sebagai kata sifat untuk menandakan jenis politik yang berbeda.
Beberapa pakar berpendapat, bahwa post-truth memiliki kesamaan dengan: “perdebatan moral, epistemik, dan politik di masa lalu tentang relativisme, postmodernitas, dan ketidakjujuran dalam politik.
Satu lagi hal penting yang terkait dengan post-truth adalah, keterkaitannya secara khusus dengan peran ‘teknologi komunikasi’ sebagai sarana utama budaya abad 21, yang dalam realitanya berwujud internet & media sosial.
Era sarat fitnah & tipu-daya
Kita yang bergelut dalam ilmu akhirzaman mendefinisikan dan menandai ‘Post-truth’ sebagai suatu era sarat fitnah, dimana “kebatilan” dipelintir sedemikian rupa seakan-akan “kebenaran”, sementara kebenaran sendiri diupayakan untuk disembunyikan. Itulah esensi dari fitnah.
Situasi ini menjadi nyata dengan perpaduan beberapa peran berikut :
- Penggiringan cara berfikir untuk lebih pragmatis & dangkal.
- Media sosial, yang memungkinkan Fitnah menyebar secara masif.
- Fitnah dan tipu-daya disebar secara terang-terangan.
Secara umum, Nabi menggambarkan era yang sedang kita alami ini dalam beberapa hadits, yang menggambarkan situasi di akhirzaman saat ini, dimana fitnah disebar secara terang–terangan, diantaranya hadist berikut:
حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيَنْقُصُ الْعَمَلُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّمَ هُوَ قَالَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ وَقَالَ شُعَيْبٌ وَيُونُسُ وَاللَّيْثُ وَابْنُ أَخِي الزُّهْرِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami ‘Ayyasy bin Al Walid Telah mengabarkan kepada kami ‘Abdul A’la telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (tentang tanda-tanda kiamat); waktu terasa cepat, amal shalih berkurang, kebakhilan merajalela, fitnah dinyatakan secara terang-terangan, dan banyak al haraj. Para sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apa maksud istilah al haraj? ‘ Nabi menjawab Pembunuhan-pembunuhan. Sedang Syu’aib, Yunus, dan Al Laits, serta anak Saudaraku, Az Zuhri, mengatakan dari Az Zuhri dari Humaid dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR Bukhari)
Munculnya al-Ruwaibidhah
Secara khusus, Nabi menamakan era yang sangat kacau dan rumit ini sebagai era munculnya para “al-Ruwaibidhah”.
Rumit, karena berbagai fenomena ‘tidak normal’ itu muncul secara bersamaan, mulai munculnya “orang-orang bodoh dan fasik” yang memegang kekuasaan, diperparah oleh upaya mereka menebar fitnah, yang hak dikatakan bathil dan sebaliknya, agar publik terperdaya oleh perkataan mereka.
Ada beberapa hadits yang mengisyaratkan akan munculnya al-Ruwaibidhah, untuk mempersingkat, langsung saja kita simpulkan saja ciri penguasa yang termasuk golongan al-Ruwaibidhah, yang disebut dalam hadits-hadits Nabi:
- Memiliki kekuasaan.
- Bodoh (tidak berilmu).
- Fasik (meninggalkan aturan agama).
- Menebar fitnah atau tipu-daya.
- Mengkhianati amanat yang diberikan
Berikut kita kutipkan beberapa haditsnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه ابن ماجة)
“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan masyarkat”. (HR Ibnu Majah).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا سَتَأْتِي عَلَى النَّاسِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه أحمد)
“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penipuan, di dalamnya orang yang berdusta dipercaya sedang orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat diberi amanah, sedang orang yang amanah dikhianati, dan di dalamnya juga terdapat al-ruwaibidhah.” Ditanya, “Apa itu al-ruwaibidhah wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Yaitu orang bodoh yang berbicara (mengatur) urusan masyarakat” (HR Ahmad).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيَتَكَلَّمُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الْفُوَيْسِقُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه أحمد)
“Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sebelum munculnya Dajjal akan ada beberapa tahun munculnya para penipu, sehingga orang jujur didustakan, sedang pendusta dibenarkan. Orang yang amanat dikhianati, sedang orang yang suka berkhianat dipercaya, dan para al-ruwaibidhah angkat bicara,” ada yang bertanya, apa itu ruwaibidhah? Rasulullah saw bersabda, “Orang fasik yang berbicara tentang persoalan masyarakat” (HR. Ahmad).
سَيَأْتِيَ عَلَى الناَّسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang “Ruwaibidhah” berbicara. Ada yang bertanya, “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan masyarakat.” (HR. Hakim)
Merespon era penuh fitnah & Tipu-daya
Bagaimanapun kita tidak bisa menghindari dari era aneh itu, karena memang sudah menjadi bagian dari takdir bagi perjalanan umat akhir zaman, dimana yang diangkat menjadi pemimpin justru dari orang-orang yang tidak alim (berilmu).
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
“Artinya: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” (HR: Bukhari).
Nabi telah menyiapkan resep untuk menyikapi datangnya zaman penuh tipu-daya ini. Yang bisa dilakukan adalah untuk terus belajar agar tidak menjadi orang bodoh yang gampang kemakan fitnah, untuk tidak langsung percaya, apalagi langsung ikut terlibat dan larut kedalam arus tipu daya itu, ketika info yang tidak logis dan jauh dari petunjuk agaman itu terus menghantam masuk dalam kehidupan kita.
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ فَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk pada saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau tempat bertahan, hendaklah dia berlindung diri di tempat itu.” (HR Bukhari).
WaAllahualam, mudah-mudahan bermanfaat.
Samapi berapa lama dunia akan mengalami zaman panguasa al ruwaibidhah ini? semoga Allah mempercepat waktunya.
Sampai 3 fase berakhir…
Sudah lama dari dulu sih
Kalau di kita efek penguasa al-ruwaibidhah berasa banget pas setelah reformasi.
Sudah dari zaman setelah khilafah sahabat nabi sih, tetapi sayangnya emangnya efeknya baru terasa pada zaman penjajahan (bukan di wakanda saja)
nah..1998….menjelang 2000
krn banyak yg koment th 2000 adalah tahun kick off rencana akhir jaman YM menyangkut penghancuran arab, turunnya YM ke seluruh dunia aka. menguasai pemerintahan negara2.
Seperti yg sd diulas, untuk wakanda sendir sejak reformasi sdh ga punya GBHN, apapun yg dilakukan hanya berpedoman arahan YM aka globalis.
Rencana PBB SD goal jg mulai digulirkan
Apa itu YM ???
Ya’juj ma’juj
Sampai Perang Nuklir / WW 3
ini benar-benar sedang kita alami saat ini. Agenda Post-truth emang sukses bikin banyak orang bodoh, bahkan anak anak muda jg skrg banyk yg payah pemikirannya, terlihat jelas waktu pilpres kmrn.