VAKSIN ‘SPUTNIK V’ RUSIA HANYA BISA MELINDUNGI SAMPAI 2 TAHUN

Sputnik V vaccine

Sampai hari ini baru Rusia yang secara terbuka menyebut bahwa vaksin Covid-19 buatan Rusia SPUTNIK V ternyata tidak seperti vaksin pada penyakit yang sebelumnya kita kenal yang bisa melindungi kita seumur hidup. Vaksin SPUTNIK V buatan Rusia yang disebut mempunyai efektifitas 91.6% itu ternyata hanya bisa melindungi selama 2 tahun.

Selama ini, Vaksin yang kita ketahui paling pendek durasi proteksinya adalah Vaksin untuk Influensa yang hanya melindungi untuk satu tahun, karena Virus Influensa memang adalah virus yang secara genetis paling cepat bermutasi. 

Tidak dijelaskan lebih detail alasan kenapa SPUTNIK V ini hanya bisa melindungi hanya selama 2 tahun, dan belum ada info bagaimanakah durasi perlindungan dari puluhan atau mungkin ratusan vaksin lain yang dibuat oleh negara atau perusahaan lain.

 

Vaksin virus korona Sputnik V Rusia diharapkan memiliki efek imunisasi yang panjang, dan memberikan perlindungan terhadap penyakit mematikan ini setidaknya selama dua tahun, kata pengembang Vaksin Rusia itu.

Perkiraan durasi efek vaksin itu diungkapkan pada Selasa kemarin 2/2/21 oleh Alexander Gintsburg, kepala Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang mengembangkan vaksin Sputnik V Rusia.

Kami sangat berharap, bahwa didukung oleh fakta yang telah dikumpulkan secara eksperimental, durasi efek vaksin … tidak akan berlangsung beberapa bulan atau bahkan satu tahun, tetapi setidaknya selama dua tahun atau lebih.

Gintsburg menjelaskan hal ii pada konferensi pers bersama pejabat Rusia lainnya menandai publikasi hasil awal dari uji coba Tahap III di jurnal medis bergengsi The Lancet pada hari sebelumnya.

Terlepas dari perkiraan perlindungan jangka panjang yang diberikannya terhadap Covid-19, vaksin ini juga menunjukkan kurangnya efek samping yang parah. Kecuali hanya kenaikan suhu tubuh sesekali atau rasa sakit ringan di sekitar tempat suntikan, dan vaksin tidak menyebabkan efek buruk jangka panjang selama uji coba.

“Uji klinis telah sepenuhnya mengkonfirmasi hasil yang diperoleh sebelumnya, yaitu pada uji coba fase pertama dan kedua,” kata Gintsburg. “Hasil ini menunjukkan keamanan menyeluruh dari vaksin ini. Tidak ada komplikasi serius yang ditemukan di antara hampir 30.000 orang yang diberi vaksin, selain dari efek samping yang tidak signifikan, yang dicatat selama fase pertama dan kedua. “

Publikasi hasil uji coba Tahap III telah dipuji oleh banyak ilmuwan internasional. Misalnya, presiden komunitas infektologi Argentina, Omar Sued, memuji keamanan dan kemanjuran vaksin yang tinggi dari Vaksin ini.

“Makalah, yang diterbitkan di The Lancet, menegaskan hasil yang sukses dan memberikan informasi tambahan tentang kemanjuran dan keamanan vaksin ini pada subkelompok yang berbeda,” kata Sued.

“Dari segi kesehatan masyarakat, khasiat vaksin itu sangat tinggi, dan profil keamanannya sangat bagus. Penyebaran informasi ini sangat penting untuk menginformasikan peningkatan dan peluncuran vaksin ini di seluruh dunia.

This entry was posted in Semua Tentang Pandemi and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

19 Responses to VAKSIN ‘SPUTNIK V’ RUSIA HANYA BISA MELINDUNGI SAMPAI 2 TAHUN

  1. flamboyan says:

    Assalamualaikum admin, ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan

    1. Bagaimana pandangan Eskatologi Islam berkaitan dengan vaksin covid-19?

    2. Sheikh Imran Hosein mengatakan bahwa beliau tidak mau divaksin namun di lain sisi meyakini bahwa vaksin buatan Rusia tidak mungkin diisi dengan cairan ‘jahat’, bagaimana pendapat admin atas pernyataan beliau?

    3. Apakah admin dkk, ikut mendukung program pemerintah dengan terlibat secara langsung untuk melakukan vaksinasi?

    4. Benarkah vaksin covid-19 dll memiliki kaitan dengan depopulasi global?

    5. Bagaimana pandangan admin tentang kelompok anti vaksin?

    terima kasih admin atas segala jawabannya.

    • The admin says:

      1. Semua upaya untuk memperbaiki kehidupan manusia adalah baik termasuk Vaksinasi, masalahnya kita hidup diakhirzaman yg rumit, dimana segala lini dibelahan dunia manapun dikendalikan oleh Ya’juj ma’juj.
      2. Jika SIH tidak mau divaksin mungkin soal pertimbangan usia, karena banyak kasus dieropa yg diatas 70 tahun menjadi fatal. Soal beliau lebih percaya vaksin Rusia mungkin ada benarnya, karena pengaruh mbah ma’juj diRusia sejak bubarnya Soviet lebih minim dibanding negara lain, tp bukan berarti tidak ada.
      3. Kita tidak dalam posisi diarea itu.
      4. Sudah dijawab pd pertanyaan sdr Zan diartikel ini.
      5. Setiap orang berhak punya pilihan masing”, apapun pilihan kita harus diikuti dng berserah diri kpd Allah, terus mengingat Allah, InSya Allah kita selamat dunia akherat.

    • VYAN says:

      Ane bantu jawab untuk point ketiga ttg program vaksin pemerintah,,dingkatnya gini gan kita ini belum sekuat rusia dan china untuk melawan isu kopid kita masih bergantung pada negara lain,apabila kita menolak vaksin dengan alasan kontroversi maka kita bakal dilockdrun toral dikucilkan dunia ,dan ekonomikita makin hancur maka pemerinth mengambil keputusan yg tepat yaitu memborong vaksin agar kelangsungan ekonomi berrjLan membaik,,walaupun yg diambil adalah sinovac ,,sebab sinovac bersedi bertanggung jawab apabila terjadi efek samping beda dengan vaksin barat yg enggan bertanggung jawab apabila terjadi efek samping,, ,,karna itu pemerintah getol memvaksin agar bisa kembali membuka lokdrun wisata dll,,maslah kandungan vaksin yg aneh,,orang kita itu makan kaca aja gak mati ekekwkwkw

  2. sayyed Fesal says:

    1. Bagaimana pandangan Eskatologi Islam berkaitan dengan vaksin covid-19?
    sudah pernah di jawab admin, agan rajin membaca aja , ada artikel yang membicarakan hal ini ..

    • Pelajar eskatologi says:

      Assalamualaikum Admin, saya pelajar yang masih duduk di bangku MTS , sekolah saya mengadakan vaksin, tetapi ibuku tidak mengizinkannya, dengan alasan hidup matiku ada di tangan Allah kami juga sudah belajar konspirasi masalah vaksin, tapi ini kelihatannya guru-guru memaksa sampai-sampai jika tidak ingin di vaksin harus memberikan alasan yang logis, tolong dong min supaya admin memberi tanggapan terkait vaksin yang sedang beredar di negeri kita??

      • The admin says:

        Mas pelajar, Seluruh manusia didunia (bukan hanya anda) sedang memasuki era akhirzaman yang luar biasa, dan mungkin kitapun tidak lagi bisa kembali hidup seperti sebelum pandemi. Sadar atau tidak, Allah sudah mulai mengurangi hal-hal berikut :

        1. Menurunkan Kans hidup kita.
        2. Kenikmatan hidup kita, seperti untuk bepergian, berinteraksi dan aktifitas lain.
        3. Kesempatan beribadah secara normal (Haji/Umrah/Sholat berjamaah dsb).

        Tentang pandemi dan vaksin, jangankan kita yang awam, para ahlipun sama juga masih meraba-raba, karena baru kali ini dunia menghadapi pandemi dengan karakter aneh seperti ini, dan baru pertama didunia pandemi dicoba dilawan dengan vaksin. Disisi lain, langkah globalis memaksakan vaksinasi diseluruh dunia menimbulkan dilema lain. Dinegara kita, saya lihat ada kebijakan dimana ada orang dengan kondisi tertentu yang boleh tidak divaksin.
        Sikap ibu anda sudah sudah benar, ‘tidak mau divaksin’ dan menyerahkan takdir kepada Allah. Tapi bisa juga khan sebaliknya : ‘mau divaksin’ dan menyerahkan takdir kepada Allah.

        • Tofa says:

          N saya sendiri n istri menolak vaksin, wlopun tetangga smua d vaksin. Sya yakin dg pilihan sya. Sya punya keyakinan bhwa tujuan vaksin untuk menanam bibit yg bisa membunuh masal. Bagi yg sudah terkena vaksin, saat dukhon datang mka bibit trsbt akn breaksi n mnyebabkan kmatian masal d sluruh dunia.

      • Anisa says:

        Setau ane yang namanya vaksin itu tidak bisa dipaksakan. Karena bentuk dari istiqomah itu mencari kebenaran bukan hanya menerima apa adanya dari vaksin yang udah ngebunuh puluhan ribu orang dari data VAERS dan bahkan ada yang sampai bilang ratusan ribuan. Yang namanya pandemi itu merugikan semuanya. Kalo ada institusi yang diuntungkan seperti Yang punya Kimia farma bilang ‘pandemi ini membawa berkah’ ya bukan pandemi lagi namanya.

        Kita ini sekarang lagi diuji. Kemana2 dibatesin, urusan diharuskan memakai surat vaksinasi segala dan lainnya. Coba berpikir sejenak, kenapa Youtube terang2an menghapus video yang berkaitan dengan efek samping vaksinasi dengan dalih ‘misinformasi’? Kenapa kita lebih percaya sama Dr Fauci daripada sama Dr Malone, Dr Kary Mullis dan Mantan CEO pfizer?

        Coba tanya orang sekitar, apa alesan mereka divaksin? Takut virus apa takut gak bisa kerja? coba liat negara luar, kenapa Israel yang tingkat vaksinasinya tinggi kasus covidnya tinggi juga? Ibu ente nggak sendirian. Banyak yang sudah matanya terbuka

    • hugetoso says:

      Nah, sekarang siapa yg bisa menghindar dari vaksin covid? Mulai hari ini anak mulai 6 tahun sudah boleh (wajib?) divaksin covid !

  3. Menuju says:

    Sebagaimana yg anda keluhkan, walaupun anda sudah tahu kebenarannya, tidak mungkin anda mengemukakan alasan sesuai ilmu yang anda peroleh. Mereka akan langsung menjadi “perpanjangan tangan ad-dabbah” yang memberi label penganut teori konspirasi kepada anda.

    Jika segala cara berkelit sudah anda coba dan tidak berguna, ya sudah. Tinggal dua alternatif :
    1. Tetap kukuh dgn segala resikonya,
    2. atau seperti saran admin : mengubah pola pikir, dan menganggap ini waktunya bertaqiyah.

    Jadi, kembali kepada seberapa besar resiko yg bisa anda tanggung. Saya tak bisa memberi saran yg lebih baik.

  4. zan says:

    vaksin tak akan bisa menghilangkan pandemi atau virus ini karena mutasi yang cepat, mungkin sampai peristiwa al malhamah terjadi.. tapi kembali lagi ke masing2..
    cukup berdoa dan serahkan sama allah SWT takdir kita untuk hidup dan mati.

    kalau gak mau vaksin, bakal sulit untuk bergerak, bahkan untuk kerja (khususnya untuk tinggal daerah perkotaan). disarankan untuk tinggal di desa dan jangan pernah pergi ke kota bahkan ke luar negeri (ID2020)

    • Tofa says:

      Ya bnar skali, n untungnya sya sndiri sjak 2018 sdah bnar2 hidup d kampung, d pedesaan. Stidaknya bisa menghindari hiruk pikuk perkotaan. N sya sdah mmutuskan menolak vaksin, apapun yg terjadi.

      • Zan says:

        Kalau mau lebih baik, tinggalnya diluar pulau jawa. Di jawa banyak daerah padat/perkotaan. Kemungkinan masih bisa di track buat yang belum vaksin sm pemerintah. pendapat dr saya sih.

        • Tofa says:

          D luar pulau jawa gak punya lahan gak punya saudara, gak punya uang untk mmprsiapkan sgala ssuatunya. Jdi mau gak mau mnetap d tmpat kelahiran. N kbetulan d daerah sya gak terlalu ada pmaksaan. Rata2 yg d vaksin alesanya, untuk cari kerja biar bsa kluar kota, agr mudah mngurus ssuatu, n yg paling mmilukan agar ttp dpt bantuan dari pmerintah. N untuk d RT sya mungkin hnya sya yg gak vaksin, ada jga yg lain krena faktor ksehatan. Tpi tdk ada paksaan harus vaksin, entah bgmana kdepanya.

    • menuju says:

      Aneh. Saya kok tiba-tiba ingat Ali Imran 196 ….

    • diki says:

      Sepertinya cocok dengan hadist nabi, sebagian umatku mengasingkan diri ke tempat terpencil untuk mengamankan keimanan. Karena vaksin ini menurut MUI mengandung bahan haram tetapi dengan kondisi darurat diperbolehkan. Jadi ini perkara subhat, abu abu. Dan seperti fitnah DJ, siapa yang tidak mau mengakui, maka akan mengalami kekeringan. Bagaimana menurut anda?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *