Dalam lima hari terakhir situasi kemanusiaan di Yaman semakin memburuk oleh blokade pengiriman barang apapun yang masuk ke Yaman, termasuk pangan, obat-obatan dan BBM.
Ditahannya terus-menerus masuknya kapal BBM yang akan memasuki pelabuhan Hodeidah di Yaman oleh Arab Saudi, dimana yang terakhir adalah dilakukan 5 hari lalu, telah membuat ribuan Truk pengangkut logistik yang menuju seluruh Yaman lumpuh.
Parahnya lagi, tindakan itu juga dibarengi pemboman terhadap fasilitas minyak dan puluhan pompa bensin di Yaman, yang ditujukan agar ekonomi lumpuh dan rakyat Yaman mengalami puncak penderitaan.
Islam tidak mengajarkan penggunaan cara-cara seperti ini sebagai senjata dalam perang, Nabi mengajarkan bahwa dalam perang kita dilarang merusak tanaman pangan, tentu termasuk juga milik musuh.
Apa makna luas dari petunjuk Nabi ini ?, artinya adalah kita tidak boleh mematikan pangan rakyat, karena akan menyengsarakan rakyat yang paling kecil. Dampak blokade pangan, obat-obatan dan BBM adalah tindakan yang sama dengan menebang tanaman pangan, yaitu mematikan kehidupan rakyatnya.
Cara-cara seperti ini biasanya hanya dilakukan oleh AS kakitangan Israel, yaitu dengan pemberlakuan sanksi dan blokade yang dilakukan kepada negara yang dianggap musuh AS dan Israel, seperti Iran, Suriah, Rusia, Venezuela, Kuba, Korut, Belarusia dsb. Tapi sekarang ditiru oleh penguasa Saudi.
Hadits Nabi menggambarkan orang yang melakukan cara seperti ini sebagai “Binatang yang bisa berbicara“, karena tidak sepantasnya dilakukan oleh manusia normal yang masih memiliki sifat kemanusiaan.
Enam tahun pembantaian terhadap penduduk Yaman dengan bom-bom besar buatan AS dan Inggris sepertinya belum cukup bagi para penguasa Arab Saudi, mereka ingin rakyat Yaman mati secara tragis dalam penderitaan.
Yemenis call for immediate release of oil vessels seized by Saudi amid fuel crisis #SaudiWarOnYemen https://t.co/pUx9bi68x5 pic.twitter.com/GyGJp4ZJBz
— Press TV (@PressTV) February 20, 2021
Mainstream media tidak akan mengungkap situasi sebenarnya di Yaman, karena mbah Ma’juj menguasai segala lini kehidupan kita termasuk di PBB, PBB tidak akan bergeming dengan situasi Yaman. Mereka akan berusaha menutupi kezaliman-kezaliman yang dilakukan bersama dengan sekutu-sekutunya.
Dan Mbah Ma’juj tertawa melihat negara-negara Arab kaya mau menggelontorkan duit jutaan atau milyaran dolar untuk membeli senjata buatan korporasi miliknya guna menyerang negara Islam lain…
kerajaan saudi pasti runtuh, tidak akan lama lagi, banyak sekali doa orang2 yang terzolimi di sana
kenapa Israel (AS) tertarik intervensi di Yaman, bukankah itu negara miskin dan kekuatan militernya bukan menjadi bahaya bagi Israel? mohon penjelasan admin.
Secara geostrategi, Yaman menjadi area strategis bagi Iran jika terjadi perang dengan Israel, karena laut Merah akan menjadi jalur penting pergerakan kapal perang/kapal selam Iran untuk mendekati wilayah Israel. Israel sangat faham hal itu, sehingga sejak Saudi memerangi Yaman 2015, jelas ada keterlibatan Israel dan sekutunya AS dan Inggris.
Dengan makin meningkatnya ketegangan dengan Iran, kini niat Israel untuk menancapkan kekuatannya di yaman itu makin kelihatan, yaitu dengan memanfaatkan sekutunya AS, UEA dan Arab Saudi. Bahkan sekarang Israel sudah membangun pos mata-mata di pulau Socotra atas bantuan pasukan UEA. Ini semua dalam rangka membendung militer Iran saat nanti menyerang Iran.
kelompok kami sangat yakin, Iran kan memenangkan perang besar itu, ntah bagaimana caranya, karena kemenangan ini sudah dijanjikan