Hari minggu pagi kemarin terjadi Aksi militer besar pertama pada masa kepresidenan Donald Trump di Yaman yang mereka sebut menewaskan puluhan militan al-Qaeda dan 16 warga sipil pada hari Minggu subuh.
Media “France Presse” melaporkan pasukan elit AS meluncurkan serangan terhadap kelompok yang diduga sebagai Al-Qaeda di wilayah Yakla provinsi al-Bayda pada minggu subuh.
Para pejabat setempat mengatakan 41 militan dan 16 warga sipil terdiri atas delapan perempuan dan delapan anak tewas ketika helikopter AS menembakkan rudal dan senapan mesin ke rumah-rumah rumah . Drone udara tak berawak juga terlibat dalam serangan itu.
Al Jazeera melaporkan setidaknya enam rumah hancur dan sejumlah warga sipil tetap terperangkap di bawah reruntuhan. Seorang pejabat provinsi mengatakan helikopter AS juga menyerang sebuah sekolah, masjid dan fasilitas medis yang digunakan oleh pejuang al-Qaeda.
Menurut data dari sebuah Biro jurnalis inverstigatif yang berbasis di London , Hal ini merupakan salah satu tragedi besar dunia oleh serangan pesawat tak berawak AS melihat banyaknya korban anak anak tewas akibat serangan udara pertama pada masa pemerintahan Trump ini.
Militer AS mengatakan 14 militan dan satu anggota pasukan Navy Seal Amerika tewas dalam aksi hari Minggu.
“Amerika sedang sedih pagi ini dengan berita bahwa anggota Seorang tentara AS telah tewas dalam perjuangan kami melawan kejahatan terorisme Islam radikal,” kata Presiden Donald Trump dalam menanggapi kematian pertama pasukan AS pada masa kepresidenannya itu . Trump sama sekali tidak menyebutkan kematian 16 warga sipil yang tewas atas perintahnya ini.
Di bawah presiden Barack Obama, AS secara dramatis meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap yang mereka sebut anggota al-Qaeda di Negara semenanjung arab itu.
AS juga telah mendukung intervensi militer brutal yang dipimpin Arab Saudi dalam rangka mendukung pemerintah mantan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi yang disebut NATO sebagai diakui secara internasional untuk melawan pemberontak Houthi yang menguasai bagian utara negara itu.
Hampir dua tahun ini serangan udara Saudi telah menewaskan ribuan warga sipil Yaman yang merupakan salah satu Negara Islam termiskin didunia ini, Serangan2 Saudi ini menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadap kediktatoran dan kesewenang wenangan Saudi dan juga Negara pendukungnya AS dan Inggris.
Yaman adalah salah satu Negara yang masuk daftar cekal bagi warganya untuk masuk AS, Sementara terhadap Arab Saudi, yang terlibat serangan WTC dimana 15 dari pembajak adalah warga Saudi tapi tidak termasuk dalam daftar larangan masuk AS dari Donald Trump itu.
KEANEHAN TERORIS DI YAMAN
Jika anda melihat peta teluk arab maka akan melihat keanehan atas keberadaan Al-Qaeda atau ISIS diYaman. Bagaimana tidak, untuk memasuki Yaman dari Iraq atau Suriah maka teroris harus melewati Arab Saudi, tapi faktanya Saudi sampai saat ini aman aman saja dan tidak pernah ada oleh Al-Qaeda dan ISIS.
Fakta ini jelas menjelaskan dengan sendirinya bahwa negara2 (Saudi,Qatar,UEA,Kuwait) yang bersekutu dengan AS dan Israel maka dinegara itu tidak akan pernah dibentuk Teroris atau diusik oleh NATO dengan metode standarnya mendanai pembentukan teroris atau kelompok pemberontak kemudian mengitervensi negara sasaran ddengan dalih menyerang teroris.
Jelas Serangan2 AS yang selama ini dikatakan menyasar teroris itu sebenarnya hanya untuk mencari pembenaran atas keberadaan militer AS dalam membantu Arab Saudi membantai rakyat Yaman, apalagi kalau dilihat korbannya yang kebanyakan selalu rakat sipil wanita dan anal anak.