Departemen Pertanian AS (United States Department of Agriculture, USDA) telah menyetujui pengunaan vaksin pertama untuk lebah madu, dengan dalih untuk mencegah penyakit ‘American foulbrood’, bakteri yang menyerang koloni lebah madu.
USDA mengatakan, bahwa mereka telah mengeluarkan lisensi vaksin untuk lebah, untuk perusahaan Diamond Animal Health, produsen vaksin yang berkolaborasi dengan Dalan Animal Health.
Vaksin lebah tersebut akan mulai tersedia untuk dibeli di seluruh AS pada tahun 2023.
Dalih yang dibangun adalah : pertumbuhan “populasi global” dan “perubahan iklim” akan meningkatkan pentingnya peran lebah untuk penyerbukan, yang akan mengamankan pasokan makanan.
Tentang Penyakit ‘American foulbrood’
American Foulbrood adalah penyakit yang hanya menginfeksi induk atau ratu lebah madu, dan sebenarnya tidak termasuk penyakit yang terlalu menular. Tapi USDA menggambarkan, penyakit American foulbrood sebagai “salah satu penyakit induk lebah madu yang paling tersebar luas dan paling merusak”.
Ini adalah penyakit yang sudah lama hidup bersama lebah, penyakit ini disebut pernah merebak selama era 1800-an dan awal abad 1900, dimana populasi manusia masih tidak sebanyak sekarang, dan sama sekali belum ada isu “perubahan iklim”.
Dan faktanya penyakit itu tidak pernah menjadi masalah besar, terbukti belum pernah membuat lebah menjadi punah, menciptakan masalah penyerbukan dilahan pertaniam, atau menjadi hambatan para peternak lebah.
Jenis Vaksin Yang dipakai
CEO Dalan Animal Health, Annette Kleiser, menyebut vaksinasi akan menggunakan jenis prophylactic vaccine, yang merupakan “terobosan dalam melindungi lebah madu”.
Vaksin itu mengandung larva bakteri Paenibacillus mati, yang akan dicampur dengan makanan lebah.
Dalam pernyataan tanggal 4 Januari 2023, Dalan Animal Health, yang memproduksi vaksin tersebut, mengatakan bahwa selama ini metode pengobatan utama untuk penyakit American foulbrood adalah dengan membakar lebah dan sarang yang terinfeksi, selain juga pengobatan dengan antibiotik.
Metode vaksinasi
Tidak seperti vaksin tradisional, vaksin lebah madu tidak disuntikkan dengan jarum suntik, tetapi vaksin itu dicampur kedalam “pakan ratu”, yang dikonsumsi oleh lebah pekerja.
Lebah pekerja kemudian memasukkan vaksin itu ke dalam royal jelly. Setelah ratu lebah mengonsumsi royal jelly yang mengandung vaksin, fragmen vaksin itu kemudian disimpan di indung telurnya,” kemudian larva ratu baru akan lahir dengan kekebalan terhadap penyakit American foulbrood.
Dampak lingkungan dan Efek samping ke Manusia
Lebah adalah serangga yang paling dekat kaitannya dengan kehidupan manusia, selain berperan penting dalam penyerbukan tanaman pangan, madu dan royal jellynya merupakan sumber pangan yang diyakini banyak orang sebagai obat, seperti disebut dalam al-Qur’an.
Yang menjadi kekhawatiran adalah, USDA tidak menjelaskan apakah sudah dilakukan kajian rinci dan menyeluruh atas dampak lingkungan, dan efek samping dari penerapan vaksin lebah ini terhadap manusia. Ini mengingat madu dan royal jelly hanya sebagian kecil yang dikonsumsi oleh lebah, dan sebagian besar justru dikonsumsi oleh manusia diseluruh dunia.
Hal-hal yang bermanfaat dari lebah sudah di rekayasa genetika sehingga manfaatnya hampir tidak ada itupun bisa saja jadi racun (bumerang) bagi manusia yang mengkonsumsinya
kemaren nyamuk, sekarang hewan yang dimuliakan dalam alquran juga di modif gen nya. benar2 sudah melampaui batas hidup di akhir zaman setelah memasuki abad 21 dasawarsa ke 2. jadi g usah kaget azab2 seperti di era nabi bakal muncul lagi, sekarang dalam bentuk al malhamah.