Diakhirzaman ini setiap hari kita terus disuguhi peristiwa-peristiwa aneh didepan mata kita. Jika bulan lalu beberapa negara Arab menjalin hubungan resmi dengan Israel, pada 21 Oktober 2020 lalu ada peristiwa yang tidak kalah anehnya, pemimpin Vatikan Paus Francis secara terbuka menyatakan dukungan dan restunya bagi perkawinan sesama jenis.
Yang mengherankan, padahal lima tahun lalu seorang pengkhotbah di Vatikan dipecat gara-gara dia adalah seorang homoseksual.
Dan jika sebelumya kita sudah dibuat kebingungan karena saat ini saja sudah ada 29 negara yang melegalkan pernikahan sejenis, kini kita makin dibingungkan oleh pemimpin sebuah lembaga Agama dunia yang merestui pernikahan sejenis. Sebuah lembaga agama dunia lho, bukan lembaga lain.
Selamat datang diakhirzaman.
Dalam komentarnya dalam sebuah film dokumenter yang baru saja tayang perdana. Paus Fransiskus kini menjadi Paus pertama yang mendukung hubungan sesama jenis.
Komentarnya itu memicu sambutan gembira dari para Gay yang beragama Katolik, tapi menuai tuntutan klarifikasi dari kaum konservatif.
Restu dari Paus Francis itu dikemukakan dalam film dokumenter panjang berjudul “Francesco,” yang ditayangkan perdana di Festival Film Roma.
Film yang menampilkan wawancara dengan paus itu menyoroti masalah yang paling dipedulikan oleh Paus Fransiskus, seperti soal lingkungan, kemiskinan, migrasi, ketidak-setaraan ras dan pendapatan, dan ‘orang-orang yang paling terdampak oleh diskriminasi’.
Saat menjabat sebagai uskup agung Buenos Aires, Paus Fransiskus mendukung hubungan pasangan gay sebagai alternatif dari pernikahan sesama jenis. Namun, sebagai Paus dia belum pernah (baru kali ini) secara terbuka mendukung hubungan sesama jenis, dan belum pernah ada Paus yang melakukannya.
Pendeta James Martin, seorang Yesuit yang berusaha membangun jembatan dengan kaum gay Katolik, memuji komentar tersebut sebagai “langkah maju yang besar dalam dukungan gereja untuk orang-orang LGBT.” “Paus berbicara secara positif tentang komunitas sipil (sesame jenis), yang juga mengirimkan pesan yang kuat ke tempat-tempat di mana gereja telah menentang undang-undang tersebut,” kata Martin dalam sebuah pernyataan.
Namun, Uskup Providence Rhode Island, Thomas Tobin yang konservatif menyerukan klarifikasi atas hal ini : “Pernyataan paus itu jelas-jelas bertentangan dengan apa yang telah lama diajarkan gereja tentang hubungan sesama jenis“. “Gereja tidak dapat mendukung penerimaan hubungan yang secara obyektif tidak bermoral itu.” katanya dalam sebuah pernyataan.
Direktur kebijakan publik di Keuskupan Agung New York, Ed Mechmann, mengatakan dalam sebuah posting blognya bahwa Paus telah “membuat kesalahan serius”.
Ajaran Katolik menyatakan bahwa orang Gay harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat, tetapi perilaku homoseksual “secara intrinsik adalah kelainan”.
Sebuah dokumen bertahun 2003 dari kantor doktrin Vatikan menyatakan bahwa penghormatan gereja terhadap kaum gay “tidak dapat mengarah pada persetujuan perilaku homoseksual atau pengakuan hukum atas hubungan homoseksual”.
Dengan melakukan itu, Vatikan tidak hanya akan memaklumi “perilaku menyimpang itu,” tetapi telah menciptakan kesetaraan dengan pernikahan (normal), yang menurut gereja adalah hubungan yang tak terpisahkan antara pria dan wanita (bukan hubungan sejenis). Dokumen itu ditandatangani oleh Kardinal Joseph Ratzinger, calon Paus Benediktus XVI dan pendahulu Paus Francis.
Dahsyat,,, dri hari ke hari,, pekan ke pekan,bulan ke bulan dan tahun ke tahun,,, satu persatu Allah hadirkan keanehan akhir zaman dan isyarat akhir zaman yg rosul sampaikan dlm hadist
Riba sudah tak terbendung lgi
Maksiat dan huru hara makin menggila
Trima kash untk admin dngn hadirnya website ini ,udh 3thn ane sllu kunjungi disini tiap hari
Lama ga nongol kang Heru. tks kesetiannya untuk sama2 belajar disini.
ane masih dsini
Terimaksih masih setia belajar bersama disini wahai Sayyed.
ANE JUGA