Kemenlu Mesir menyatakan bahwa upaya koalisi internasional untuk memerangi (ISIS / ISIL / IS / Daesh) terancam oleh peran yang dimainkan Turki dalam merekrut, melatih, dan mengrimkan ribuan militan asing dari Suriah ke Libya.
Menlu Mesir Sameh Shoukry mengatakan, selama partisipasinya dalam pertemuan koalisi yang diminta oleh menlu AS dan Italia, praktik-praktik yang dilakukan Turki merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB dan tujuan yang diinginkan dicapai oleh koalisi.
Menlu Mesir menunjukkan bahwa “Mesir berkomitmen bagi tujuan koalisi, dan kelanjutan dari upaya negara-negara koalisi yang berjuang tidak hanya untuk memerangi ISIS, tetapi untuk semua organisasi teroris dengan semua namanya, termasuk organisasi ‘Persaudaraan Teroris’ (Ikhwanul Muslimin) karena ancaman yang ditimbulkannya terhadap perdamaian dan keamanan internasional, dengan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan keputusan Dewan Keamanan PBB. “
Dia menunjukkan pentingnya koalisi untuk memberikan prioritas utama pada masalah bahaya ISIS yang meningkat di Afrika Barat dan Sahel (sabuk pesisir Afrika barat), di samping perlunya koalisi untuk menyelesaikan upaya untuk mengalahkan ISIS dan mencegahnya penguatan kembali ISIS di Irak dan Suriah, sambil menjaga kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial kedua negara.
Dia juga menegaskan respon pemerintah Mesir untuk melakukan lebih banyak melakukan upaya bersama dengan pemerintah Irak guna meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme dan mendukung stabilitas di Irak dan membangun kembali lembaga-lembaganya, dengan memperhatikan juga perlunya koalisi untuk berdiri disamping rakyat Suriah dengan mendukung penyelesaian politik yang berkelanjutan.
