PROGRAM RAHASIA ISRAEL DALAM MENDUKUNG PEMBERONTAK SURIAH


Elizabeth Tsurkov (38th), seorang peneliti Timur Tengah di Newlines Institute for Strategy and Policy, sebuah lembaga think-tank di Washington D.C., dan di Forum for Regional Thinking, sebuah lembaga think-tank yang fokus padamaslah Israel-Palestina, yang berbasis di Yerusalem.

Penelitiannya didasarkan pada wawancara langsung termasuk kepada warga sipil, aktivis, anggota militan, dan pemimpin komunal, petinggi politik dan militer, yang jaringannya dia bangun sejak 2009 di seluruh Timur Tengah, khususnya di Suriah, Irak, dan Israel-Palestina.

Pada Maret 2023, dan ditahan di Irak oleh fihak yang tidak ada yang mengaku, tapi dituduhkan kepada kelompok Kata’ib Hezbollah, milisi Irak yang didukung oleh Iran, meski milisi tersebut membantah terlibat. Pada 13 November 2023, televisi Irak menayangkan video penyanderaan dirinya dalam tahanan.

Ini adalah rangkuman tulisan Elizbeth Tsurkov yang dirilis di ‘Foreign Policy‘ pada tahun 2018 lalu. 


 

Menurut penuturan oleh lebih dari 2 lusin komandan dan anggota kelompok-kelompok pemberontak Suriah, Israel secara diam-diam mempersenjatai dan mendanai sedikitnya 12 kelompok pemberontak di Suriah selatan, guna mencegah para milisi yang didukung Iran mengambil posisi di dekat perbatasan Israel.

Badan keamanan Israel mengirimkan senjata melalui 3 gerbang yang menghubungkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel ke Suriah, lintasan yang sama yang digunakan Israel untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga (Druze) di Suriah selatan, selama perang di Suriah.

Pasokan senjata yang berakhir pada bulan Juli tahun ini (2018) itu, meliputi senapan serbu, senapan mesin, peluncur mortir, dan kendaraan pengangkut.

Menurut para pemberontak dan wartawan lokal, Israel juga memberikan uang saku kepada para pemberontak Suriah, masing-masing sekitar $75 per bulan, dan menyediakan uang tambahan untuk membeli senjata di pasar gelap Suriah.

Jumlah senjata dan uang yang ditransfer Israel kepada kelompok-kelompok tersebut, sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah yang diberikan oleh negara-negara lain yang terlibat dalam perang Suriah seperti: Qatar, Arab Saudi, Turki, dan AS.

Israel mulai mempersenjatai kelompok pemberontak yang bersekutu dengan Tentara Pembebasan Suriah (SLF) pada tahun 2013, termasuk faksi-faksi di Quneitra, Daraa, dan wilayah selatan pedesaan Damaskus.

Senjata yang ditransfer saat itu sebagian besar adalah senapan serbu M16 buatan AS.

Kemudian, Israel juga mulai memasok senjata non-Amerika kepada para pemberontak, termasuk senjata dan amunisi yang berasal dari pasokan Iran ke kelompok Hizbullah Lebanon yang disita Israel pada tahun 2009.

Bantuan untuk kelompok-kelompok ini tetap stabil selama beberapa waktu, tetapi meningkat secara signifikan tahun (2017) lalu. Dimana Israel tidak hanya mendukung ratusan pejuang, tapi bantuannya meningkat ke kelompok-kelompok yang terdiri dari ribuan pemberontak.

Dua kelompok yang didukung Israel telah diidentifikasi sebagai “Forsan al-Jolan” (kesatria Golan), sebuah faksi yang bermarkas di kota perbatasan Jubata al-Khashab di Quneitra, dan “Liwaa Omar bin al-Khattab”, yang bermarkas di Beit Jinn, sebuah kota yang berbatasan dengan Gunung Hermon.

Tidak seperti negara pendukung oposisi Suriah lainnya, Israel tidak melakukan banyak upaya untuk mengatur dan mengkonsolidasikan program bantuannya. Sebaliknya, Israel bergantung pada hubungan yang dibangunnya dengan komandan individu, menyalurkan bantuan langsung kepada mereka.

Menurut pemberontak di Suriah selatan, para komandan ini berkomunikasi dengan pejabat Israel melalui telepon, dan terkadang bertemu langsung dengan mereka di Golan yang diduduki Israel.

Ketika seorang komandan berpindah kelompok atau lokasi, bantuan Israel tetap mengalir ke mereka. Tapi, ketika seorang komandan terbunuh atau dicopot dari jabatannya karena perebutan kekuasaan internal, bantuan Israel kepada mantan faksi mereka dihentikan.

“Forsan al-Jolan” adalah kelompok pilihan Israel. Menurut anggota faksi tersebut, tahun (2017) lalu, kelompok ini menambah beberapa ratus pejuang ke dalam jajarannya karena peningkatan pendanaan Israel.

Menurut penuturan seorang berinisial “Y”, salah seorang pejuang kelompok ‘Forsan al-Jolan’, “Israel adalah satu-satunya pihak yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut, meski hanya punya sedikit rasa kemanusiaan serta hanya sedikit bantuan kepada warga sipil.”

 

Video saat Netanyahu kunjungi pemberontak Suriah yang dirawat di Rumah sakit Israel


Sebagai hasil dari bantuan kemanusiaan dan militer Israel, banyak warga Suriah selatan (mayoritas beragama Druze), menganggap Israel sebagai sekutu. Israel mempublikasikan program “tetangga baik”, termasuk operasi kemanusiaan di Suriah selatan, dan perawatan beberapa warga Suriah di rumah sakit Israel.

This entry was posted in Info Lain and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to PROGRAM RAHASIA ISRAEL DALAM MENDUKUNG PEMBERONTAK SURIAH

  1. Randy says:

    Pantes saja para petinggi hts n pemberontak bilang tidak akan enggap israel sbg musuh. 🙂

  2. Niko says:

    Kalau di dunia intelijen “follow the $$$”

  3. Siti Sumarni says:

    Kalau Israel sudah babak belur (negara nya) di kroyok sana sini sama Houthi dan Hamas , dan putus asa, baru…. Senjata ampuh mantra naga bumi dikeluarkan yaitu rudal simson yg tak pernah di dengar dan di lihat oleh siapapun kecuali oleh anak – anak kecil yang suka nonton film kartun (simson) . cuma tinggal tunggu tanggal mainnya saja.

  4. Siti Sumarni says:

    Siap – siap gempa naga bumi🐉🌎.

    • nur says:

      mohon maaf gempa naga bumi seperti apa ya

      • Siti Sumarni says:

        Wilayah-wilayah yang berjatuhan nuklir pasti berpotensi terkena gempa, (ledakan kejut yang menguntur ) yang mengakibatkan bangunan-bangunan /gedung gedung roboh dari jarak beberapa km yang jauh dari epicentrum ledakan nuklir. Kalo orang jawa gempa itu sering dibilang lindhu (ular naga yang ada di perut bumi sedang menggerakkan ekornya ) itu cuma bahasa perumpamaan atau kiasan. Makanya itu saya perumpamakan perang nuklir dg perumpamaan gempa naga bumi, sudah paham belum????

  5. Ilham says:

    Banyak org bilang Suriah negeri pusat akhir zaman,ini maksudnya gimana ya mas admin. Satu lagi dng dikuasainya suriah oleh kelompok teroris ini, bgmana analisa geoplitik & situasi kedepannya.

    • The admin says:

      Ada hadits yg menyebut diakhirzmanan akan terbentuk 3 pasukan: di Yaman, Iraq dan Suriah, & Nabi meminta Suriah menjadi pilihan utama.

      “Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tak bisa hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)

      Namun musuh Islam nampakmya juga tahu hadits” soal pembebasan Yerusalem yang mengancam agenda mesianik Israel, yang kemudian menungganginya dengan membentuk, mendanai, & mepersenjatai berbagai kelompok militan. Sayangnya, banyak muslim yang “termakan” propagandanya dan ikut bergabung, karena:

      1. Minim pengetahuan geoplitik, hingga tdk tahu siapa yg mendanai & mempersenjatai.
      2. Tidak faham panduan agama tentang “siapa musuh Islam”, hingga “musuh Islam malah dijadikan sekutu, muslim lain dianggap musuh”
      3. Mudah kemakan “fitnah akhir zaman”, hingga gampang diadu-domba dengan sekte Islam lain.
      4. Tidak faham bahwa agenda pasukan Islam akhirzaman telah dibelokkan oleh pantianya. Dari yang harusnya bertujuan membebaskan 2 kota suci dan Konstantinopel menjadi pembentukan khilafah di Iraq & Suriah, yang justru menghancurkan kekuatan negara Islam yang mendukung tujuan itu.

      Situasi kedepan di Suriah sampai muncul Dajjal & al Mahdi, sudah dijelaskan Oleh Nabi dlm hadits dikajian kita ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *