Sejak beberapa dekade ini orang hanya menduga-duga akan adanya hubungan rahasia antara beberapa negara Arab teluk dengan Israel. Dugaan itu kini sebagian bahkan menjadi fakta yang tidak lagi tabu, setelah mereka tanpa malu lagi meresmikan hubungan mereka.
Bahkan hubungan terselubung yang selama ini mereka rahasiakanpun akhirnya mereka ungkap sendiri, seperti halnya Bahrain yang sudah 11 tahun membina hubungan rahasia dengan Israel. Situs Axios menceritakan dalam sebuah artikelnya.
Israel sebenarnya telah melakukan hubungan diplomatik rahasia dengan Bahrain selama lebih dari satu dekade, dengan mekanisme membentuk sebuah perusahaan kedok yang terdaftar di Bahrain sebagai perusahaan konsultan dagang.
Keberadaan misi diplomatik rahasia Israel di ibu kota Bahrain, Manama itu menunjukkan kedalaman hubungan rahasia yang akhirnya terungkap secara terbuka setelah mereka meresmikannya pada upacara diGedung Putih bulan (September) lalu.
Keberadaan kantor diplomatik rahasia itu telah menjadi misi rahasia bagi Israel (dan Bahrain) selama 11 tahun ini, dan laporan singkat tentang hal itu pernah muncul di berita Channel 11 Israel minggu lalu.
Kali ini, Axios melaporkan lebih detail berdasarkan percakapan dengan sumber di Israel dan Bahrain, serta catatan dari Kementerian Perdagangan Bahrain.
Latar belakang
Negosiasi mengenai dbentuknya misi diplomatik rahasia itu telah dimulai sejak 2007-2008 melalui serangkaian pertemuan rahasia antara Menteri luar negeri Israel saat itu, Tzipi Livni, dan Menlu Bahrain, Khaled Bin Ahmad al-Khalifa.
Hubungan dekat mereka, yang dibarengi dengan keputusan saingan regional Bahrain yaitu Qatar untuk menutup misi diplomatik Israel di Doha, makin meyakinkan Bahrain untuk menyetujui pembukaan misi rahasia Israel di Manama, kata seorang pejabat Israel.
Bagaiamana peristiwanya
Pada 13 Juli 2009, sebuah perusahaan bernama “The Center for International Development” didaftarkan di Bahrain. Itu hanyalah perusahaan kedok untuk menutupi misi diplomasi rahasia Israel.
Menurut catatan publik di Bahrain, perusahaan ini didaftarkan untu bergerak dalam bidang layanan pemasaran, promosi dagang, dan investasi.
Perusahaan kedok ini kemudian pernah mengubah namanya pada tahun 2013. Tapi Axios tidak dapat mengungkapkan nama baru itu saat ini karena alasan keamanan.
Menurut situs web perusahaan, perusahaan memberikan layanan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan Barat yang tertarik pada investasi non-minyak di Telu, terutama di bidang teknologi medis, energi terbarukan, keamanan pangan dan TI.
Situs web tersebut mengklaim memiliki jaringan kontak perusahaan yang kuat di Bahrain dan di sekitar kawasan teluk , dan bisa membantu mencapai sebuah kesepakatan.
Cara Kerjanya
Perusahaan kedok itu sebenarnya hanya mempekerjakan tipe karyawan yang sangat spesifik: yaitu diplomat Israel dengan kewarganegaraan ganda.
Salah satu pemegang saham yang tercatat dalam catatan publik adalah Brett Jonathan Miller, warga negara Afrika Selatan yang pada 2013 diangkat sebagai konsul jenderal Israel di Mumbai.
Pemegang saham kedua, Ido Moed, adalah warga negara Belgia yang saat ini menjabat sebagai koordinator dunia maya pada Kementerian Luar Negeri Israel.
Duduk di dewan perusahaan ada Ilan Fluss, seorang warga negara Inggris dan sekarang sebagai wakil direktur Jenderal Kemenlu Israel bidang ekonomi.
Pada 2018, perusahaan menunjuk CEO baru, yaitu seorang warga negara AS yang namanya tidak dapat diungkapkan. Dia baru-baru ini digantikan oleh diplomat Israel lainnya, yang juga dengan kewarganegaraan ganda.
Semua diplomat Israel itu memiliki cerita sampul (profil palsu), yang didukung oleh profil LinkedIn yang tidak meyakinkan.
Dibelakang layar
Sekelompok kecil pejabat Bahrain sebenarnya mengetahui misi rahasia Israel tersebut.
Dalam satu dekade terakhir, pernah beberapa kali muncul kekhawatiran tentang kemungkinan kebocoran misi ini yang mengarah pada kerusakan konsultasi, dan mendesak kedua Negara agar tetap menjamin kerahasiaan.
Seorang pejabat Israel memberi tahu Axios, bahwa misi rahasia itu benar-benar mempromosikan ratusan kesepakatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan Israel di Bahrain. Dan Itu juga berfungsi sebagai saluran komunikasi rahasia bagi pemerintah Israel.
Langkah selanjutnya
Pada hari Minggu di Manama, beberapa menit setelah penandatanganan komunike bersama untuk membangun hubungan diplomatik resmi, seorang pejabat Israel menyerahkan sebuah catatan kepada Menlu Bahrain yang berisi permintaan Israel untuk membuka ‘Kantor kedutaan yang sebenarnya’ di Manama.
Sebagian besar infrastruktur sudah ada berkat misi rahasia tersebut, kata pejabat Israel itu. “Yang harus kita lakukan hanya mengubah tanda (papan nama) di pintu,” kata salah seorang kepada Axios.
Assalamualaikum Admin AAZ..
Mungkin admin anti sama politik dalam negeri, dengan hal untuk fokus sama akhir zaman. ane dukung kok 😀
tapi dengan adanya artikel ini, menurut admin apakah israel juga punya “diplomatik tertutup” juga dengan indonesia?
dimana masyarakat indonesia itu sendiri sangat pro dengan palestine.
sebenarnya pertanyaan ini dikarena agak kecurigaan dengan penamaan salah satu jalan di Abu dhabi, UEA setelah mereka normalisasi hubungan dengan israel.
terima kasih.
Waalaikumsalam,
Apa kita juga dipengaruhi? Jawabannya : Ya’juj ma’juj turun dari setiap ketinggian dan meyebar kesegala arah.
Kalo hubungan UEA dengan AS/ISRAEL, aku sudah menduga sejak 5 tahun silam setelah melihat film Fast Furious 7 yang syuting di Abu Dhabi.