Alexander J. Motyl adalah seorang profesor ilmu politik di Rutgers University-Newark. Seorang sejarawan, ilmuwan geoplitik spesialis Ukraina, Rusia, dan Uni Soviet, selain juga dibidang nasionalisme, revolusi, teori kekaisaran.
Dia adalah penulis 10 buku nonfiksi, seperti halnya “Imperial Ends: The Decay, Collapse, and Revival of Empires”, dan “Why Empires Reemerge: Imperial Collapse and Imperial Revival in Comparative Perspective.
Pandangannya seperti biasa sangat mewakili para elit barat yang “terbeli” oleh globalis, jadi bisa jadi seseorang akan “sangat terpancing emosinya” oleh pandangannya yang ‘unfair’ dan mutlak pro YM. Pandangan yang sama sekali tidak mencerminkan seorang ilmuwan berkaliber yang sepantasnya berorientasi pada kebenaran.
Bagaimana tidak, Rusia dibawah Putin dia gambarkan sebagai pemerintahan fasis yang otoriter, seorang kriminal korup yang dikelilingi para kriminal korup, agresor & imperialis yang berambisi memperluas wilayahnya.
Delapan daftar yang dia tawarkan itu, sama sekali tidak menggambarkan apa saja yang bisa menjadi pencetus WW3, tapi lebih kepada mengemukakan dalih pembenaran bahwa Rusia memang layak dilenyapkan dengan nuklir.
Seseorang mungkin baru bisa tahan membaca tulisan Prof. Motyl ini, jika hanya menjadikannya bahan ketawaan disore hari, tentu jika memang telah memahami arah dunia, sehingga tidak melibatkan sikap partisan yang kaku, keberfihakan pribadi, apalagi melibatkan perasaan.
Jadi, kita simak saja pendapatnya yang bikin gerah ini, yang dimuat dalam artikel di theHill ini beberapa hari lalu, yah sekedar untuk memperluas wawasan kita. Inilah dunia nyata, ilmuwanpun bisa dibeli.
Tentu saja, tidak ada yang menginginkan Perang Dunia III. Namun, ironisnya, para pembuat kebijakan dan pakar yang mengatakan bahwa mereka paling tidak menginginkannya, adalah mereka yang paling mungkin memulainya.
Sebut saja itu hukum akibat yang tidak diinginkan, atau anggap saja sebagai jalan menuju Neraka yang diaspal dengan niat baik.
Ada delapan langkah yang hampir pasti akan mengarah pada perang besar antara Barat dan Rusia. Silahkan dinilai sendiri langkah mana yang sedang kita jalani saat ini.
Langkah Pertama
Mulailah dengan mengabaikan fakta bahwa Vladimir Putin selama seperempat abad terakhir, secara bertahap telah meruntuhkan semua lembaga demokrasi dan semi-demokratis Rusia. Abaikan fakta bahwa dia telah menggantinya dengan pemerintahan oleh satu orang, yang didukung oleh elit kriminal dan korup yang memenuhi syarat sebagai fasis menurut definisi yang masuk akal.
Alih-alih berfokus pada transformasi Rusia menjadi negara fasis dan menganggapnya sebagai fenomena yang mengkhawatirkan, maklumilah perilaku Putin itu dengan alasan bahwa dia hanya melakukan apa yang diinginkan rakyat Rusia, dan bahwa fasisme Rusia sama sekali tidak menimbulkan ancaman bagi tetangganya ataupun fihak Barat.
Langkah Ke-2
Lanjutkan dengan mengabaikan sinyal-sinyal jelas tentang niat imperialis yang terpancar dari Kremlin sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
Abaikan kemiripan mencolok antara perhatian Kremlin terhadap penutur bahasa Rusia yang tinggal di bekas republik Soviet dan perhatian Adolf Hitler terhadap hak-hak etnis Jerman di Cekoslowakia dan Polandia.
Abaikan sepenuhnya peran utama imperialisme dan perluasan wilayah dalam agenda politik, strategi legitimasi diri, dan propaganda setiap negara Rusia selama berabad-abad.
Langkah ke-3
Abaikan sejarah, abaikan tipe rezim, dan abaikan kepribadian mereka. Dengan kata lain, abaikan Rusia, abaikan politiknya, masyarakatnya, dan budaya Rusia. Dan yang terpenting, abaikan Putin dan masa lalu serta masa kininya yang kriminal. Bekali diri anda hanya dengan teori setengah matang dari “aliran realis” hubungan internasional.
Berpura-puralah bahwa aliran pemikiran ini memegang semua jawaban atas semua pertanyaan karena penyederhanaan realitasnya yang kasar sebenarnya akurat.
Kemudian maafkan perilaku agresif Putin terhadap Ukraina dengan alasan bahwa ia takut akan kemungkinan Ukraina menjadi anggota NATO pada tahun 2045.
Berpura-puralah bahwa dia entah bagaimana dipaksa untuk mencegah kemungkinan teoritis itu dengan melancarkan perang genosida skala penuh lebih dari dua dekade sebelumnya.
Perkuat keyakinan ini dengan memilih perdana menteri Eropa dan seorang presiden Amerika dengan sikap Russofilia yang terang-terangan.
Langkah ke-4
Anggaplah Ukraina sebagai tempat yang besar dengan orang-orang baik dan pemimpin yang korup, dan bukan sebagai komponen penting yang strategis bagi keamanan Barat. Abaikan fakta bahwa keberadaannya yang berkelanjutan sebagai negara berdaulat memastikan kelangsungan hidup Barat sebagai komunitas bangsa-bangsa.
Anggaplah obsesi Putin terhadap Ukraina tidak memiliki implikasi geopolitik, baik untuk masa sekarang maupun di masa mendatang, dan bahwa Barat tidak perlu khawatir tentang apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya, jika Rusia mengalahkan dan mencaplok Ukraina.
Perkuat keyakinan ini dengan mendukung para pembuat kebijakan dengan sikap pro-Putin yang terbuka.
Langkah-5
Anggaplah Putin sebagai pemimpin rasional biasa yang hanya ingin tetap berkuasa dan menjaga keamanan Rusia dan karena itu dia bertindak sesuai dengan asumsi rasionalitas yang dianut secara universal, dan bukan dengan ideologi kekaisaran Rusia dan fasisme.
Jelaskan penghancurannya terhadap militer dan ekonomi Rusia sendiri dengan menyatakan bahwa gagasannya tentang rasionalitasnya yang terkadang berbeda dari yang dianut oleh Barat, tanpa menjelaskan mengapa, bagaimana, dan kapan perbedaan ini mulai terbentuk.
Langkah ke-6
Memaksa Ukraina untuk menyetujui segala bentuk gencatan senjata atau perdamaian yang mencegah kekalahan Rusia, dengan harapan dan ekspektasi bahwa Putin akan dengan senang hati menerimanya, dan akan mengakui hak Ukraina untuk berdiri sebagai negara berdaulat, dan akan meninggalkan semua aspirasi imperialis untuk bergabung kembali dengan komunitas internasional.
Abaikan ketakutan Ukraina akan agresi Rusia yang terus berlanjut sebagai ocehan dari para petinggi yang baik, yang tidak menghargai kebijaksanaan teori realis, dan cenderung meremehkan kemungkinan Putin menggunakan senjata nuklir.
Langkah ke-7
Selesaikan langkah pertama hingga keenam, lalu tunggu dengan sabar hingga Rusia menjadi negara yang lembut dan ramah, yang berkomitmen pada perdamaian dunia.
Ekspresikan keterkejutan dan keheranan saat Rusia menegaskan kembali nilai-nilai fasisnya, mempersenjatai kembali, dan melancarkan kembali perang genosidanya terhadap Ukraina dan negara-negara Barat yang berani sefaham dengan pemikiran Ukraina. Lalu, salahkan perang dunia yang diakibatkannya pada kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO pada tahun 2045.
Langkah ke-8
Ulangi langkah pertama hingga ketujuh, taruh semua harapan anda pada presiden AS yang baru terpilih (Trump), dengan ekspektasi yang tidak realistis mengenai perang, dan tetaplah bingung dengan kenyataan bahwa semua niat baik anda tidak akan dapat mencegah konflik langsung antara pasukan Rusia dan NATO. Keluhkan keengganan realitas untuk bertindak sesuai dengan gagasan Anda, dan salahkan Perang Dunia III pada para pengkritik Anda.
Kemungkinan eskalasi perang di timur tengah dan Ukraina – Rusia akan lebih ditingkatkan lagi sebelum Donal bebek alias Trump dilantik, mau mimpin negara ……..Trump bisa apa ? nggak punya duit, warisan hutang menggunung, paling Trump akan disetir dg propaganda, kalau percobaan pembunuhan dirinya di rencanakan oleh Iran , Trump kena adu domba zionis agar menjadi pemicu perang timur tengah, malah jadinya Trump masuk jebakan ,dg kebijakan menambah sangsi Iran dan memusuhi Iran bukannya akan lebih berdampak peluang perang akan makin terbuka dg Iran.
Mereka tidak sadar Russia itu sosok dzulqarnain diakhirzaman yg akan menghukum mereka dengan NUKLIR, yaa wajar saja mereka ingin melenyapkan russia karena russia adalah hambatan untuk mereka mencapai NWO…
Untuk menghancurkannya mereka perlu maneruh Nuklir sedekat mungkin dengan russia. makanya Ukraina dipaksa jadi anggota NATO !
Mungkin ketika terjadi konflik di Ukraina saat ini tembok Dzulqarnain sudah berlubang seperti telur ayam (ini kiasan seperti pernah kejadian), dan ketika hancur kita akan melihat dunia seperti neraka (jahanam) yaitu saat perang Nuklir terjadi.
“Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu (Perang Nuklir) kepada orang-orang kafir (Yakjuj Makjuj beserta pengikutnya, orang yg mata hatinya buta)” (Qs Al Kahfi 100)
Iya memang benar Admin, bikin panas dan ngakak tulisan dari Pak Tua ini terlebih lagi yang paham arah dunia ini mau kemana. Banyak media mainstream yang memelintir perilaku Rusia yang tidak sesuai dengan fakta aslinya. Yang bikin saya heran, pelintiran ini sampai ke website tentang IT Github (kumpulan kode program). Websitenya ada dibawah ini:
https://github.com/panaceya/winbox/blob/main/README.md
Sepertinya saya baru memahami maksud Surat Ar Rum 1-7, jika Rusia menang perang dunia jilid 3 ini, maka umat Islam dan umat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa akan sangat bergembira.
Pelintiran kode program??? maksudnya gmn ya
bukan pelintiran. lebih dari support si “kreator” pembuat program/tools tersebut.
Benar zn, si pembuat program ini sudah termakan media mainstream bahwa Rusia ini jahat, pembawa bencana dan harus dimusnahkan. Padahal fakta sebenarnya tidak begitu.
wkwkw.
kebanyakan para kreator baik programmer, seniman, dan lain lain kebanyakan sudah termakan sama berita2 hoax pelintiran dari YM dan kroco kroco media yang sudah dipoles sedemikian rupa untuk membuat “simpati” para orang-orang yang gak paham sama akhir zaman. kasusnya seperti kayak gini.