Anggota konggres AS dari Partai Republik Tulsi Gabbard (HI-02) mengusulkan agar Pemerintah AS Berhenti mendanai dan mempersenjatai teroris di Suriah. Kembali Tulsi Gabbard menegaskan hal itu pada 18 Jan2017 kemarin , setelah beberapa kali peninjauannya ke Suriah. Tulsi Gabbard mengusulkan ini pada agustus 2016 lalu.
Gabbard mengusulkan dibentuk Undang-undang yang akan melarang pemerintah AS menggunakan dana rakyat untuk memasok senjata, pelatihan, dan dukungan intelijen untuk kelompok-kelompok teroris seperti Levant front, Fursan al Ha dan sekutu lainnya dari Jabhat Fateh al-Sham, al-Qaeda dan ISIS, atau ke negara-negara yang memberikan dukungan langsung atau tidak langsung kepada kelompok-kelompok yang sama.
RUU disponsori oleh anggota dari partai republik Peter Welch (D-VT-AL), Barbara Lee (D-CA-13), Dana Rohrabacher (R-CA-48), dan Thomas Massie (R-KT-04), dan didukung oleh Progressif Democrat Amerika (PDA) dan Security council AS.
Tulsi Gabbard mengatakan, “Menurut hukum AS adalah ilegal untuk memberikan uang atau bantuan kepada al-Qaeda, ISIS atau kelompok teroris lainnya. Jika Anda atau saya memberikan uang, senjata atau dukungan untuk al-Qaeda atau ISIS, kita akan dijebloskan ke penjara.
Walaupun pemerintah AS telah melanggar hukum ini selama bertahun-tahun, namum secara diam-diam mendukung sekutu dan mitra dari al-Qaeda, ISIL, Jabhat Fateh al Sham dan kelompok teroris lainnya dengan uang, senjata, dan dukungan intelijen, dalam perjuangan mereka untuk menggulingkan pemerintah Suriah.
CIA juga telah menyalurkan senjata dan uang melalui Arab Saudi, Turki, Qatar dan lainnya untuk memberikan dukungan langsung dan tidak langsung kepada kelompok-kelompok seperti ISIS dan al-Qaeda
Dukungan dana dan senjata ini telah memungkinkan al-Qaeda dan organisasi teroris organisasi semacamnya untuk membangun kekuatan di seluruh Suriah, termasuk di Aleppo. “Sebuah artikel New York Times baru-baru ini menegaskan bahwa ‘kelompok pemberontak’ yang didukung oleh AS ‘telah memasuki i medan perang diSuriah dengan berafiliasi ke al-Qaeda, Kelompok itu sebelumnya dikenal sebagai “El Nusra.” Aliansi ini terakhir disamarkan namanya menjadi “pemberontak moderat “ (olah Obama).
Laporan mengkonfirmasi bahwa setiap Kelompok bersenjata anti-Assad di provinsi-provinsi itu (Idlib dan Aleppo), selalu terlibat dalam struktur militer yang dikendalikan oleh al-Qaeda dan El Nusra.
Kegilaan ini harus diakhiri. Kita harus berhenti mempersenjatai teroris. Pemerintah harus mengakhiri kemunafikan ini dan mematuhi hukum yang berlaku sama untuk setiap warganya.
CIA telah lama mendukung kelompok yang disebut sebagai Fursan al Haqq, memberi mereka gaji, senjata dan dukungan, termasuk peluru kendali darat ke udara. Kelompok ini bekerja sama dengan dan berjuang bersama kelompok yang berafiliasi al-Qaeda yang berusaha menggulingkan pemerintah Suriah. Kelompok “Levant front” adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok payung moderat pejuang oposisi Suriah. Selama tahun lalu saja Amerika Serikat telah bekerja dengan Turki untuk memberikan dukungan intelijen dan bantuan militer. Kelompok ini telah bergabung dengan kelompok sempalan al-Qaeda di Suriah.
Hal ini sdudah kesekian kali Tulsi Galbbard menghimbau hal ini kepada pemerintah dan Kongres AS.
Sebuah artikel Wall Street Journal baru-baru ini juga melaporkan bahwa banyak kelompok pemberontak yang mengintensifkan aliansi mereka dengan El-Nusra. Beberapa kelompok pemberontak merubah aliansi mereka, sementara yang lain, seperti Nour al-Din al-Zinki mantan kelompok yang didukung CIA dan salah satu faksi terbesar di Aleppo yang bergabung sejak pertama kali Konflik Suriah. Sementara “the Suriah Conquest Front” yang sebelumnya dikenal sebagai “al-Qaeda Nusra Front” secara intens berbaur dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata dari semua lini di medan perang Suriah.
With thanks! Valuable information!