Sebuah paper yang dimuat di jurnal ilmiah Coreus, mengungkap hasil penelitian dikota Itajai, Brazil, terhadap 223.128 orang peserta yang dikontrol secara ketat, telah mmebuktikan kemanjuran ivermectin untuk mencegah dan pengobatan Covid-19.
Penggunaan ivermectin secara teratur menurunkan rawat inap untuk COVID-19 sebesar 100%, kematian sebesar 92%, dan risiko kematian akibat COVID-19 sebesar 86% jika dibandingkan dengan bukan pengguna.
Perlindungan dari hasil terkait COVID-19 diamati di semua tingkat penggunaan ivermectin, dengan pengurangan risiko kematian yang signifikan pada populasi berusia di atas 50 tahun, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Penurunan tingkat infeksi sangat signifikan, terlepas dari tingkat penggunaan ivermectin.
Ivermectin adalah anti-parasit spektrum luas yang ditemukan pada tahun 1970, dengan penggunaan yang disetujui pada hewan dan manusia.
Hasil penelitian yang dilakukan pada sekitar Juli 2022 ini perlu kita angkat sebagai pelajaran kedepan, mengingat selama ini informasi yang kita terima hanya “vaksin mRNA berulang” yang bisa menghentikan penularan, mencegah lebih parah atau mencegah kematian, dengan efek samping yang tidak pernah dibicarakan.
Sementara ivermectin seperti sengaja ditenggelamkan, padahal sebelum ada penelitian inipun, telah terbukti mampu mencegah penularan, mengobati dan menurunkan angka kematian akibat covid-19, dengan efek samping minimal, seperti kesuksesan pemerintah di Brasil.
Metode penelitian
Untuk melihat efektifitasnya dalam “mencegah infeksi”, dilaksanakan observasional prospektif yang melibatkan program yang menggunakan ivermectin dengan dosis 0,2 mg/kg/hari selama dua hari berturut-turut, setiap 15 hari, selama 150 hari.
Definisi keteraturan yang diterapkan : selama penelitian, pengguna biasa diberikan total 180 mg atau lebih ivermectin, dan pengguna tidak teratur diberikan total hingga 60 mg.
Perbandingan dibuat antara ‘non-pengguna’, ‘pengguna reguler’ dan ‘pengguna tidak teratur’ setelah penyesuaian multivariat.
Basis data digunakan untuk menghitung dan membandingkan infeksi COVID-19 dan risiko kematian akibat COVID-19, dan pencocokan skor kecenderungan (PSM) digunakan untuk membandingkan tingkat rawat inap dan kematian.
Hasil penelitian
Di antara 223.128 subjek, 159.560 berusia 18 tahun ke atas dan tidak terinfeksi COVID-19 hingga 7 Juli 2020, di mana 45.716 (28,7%) tidak menggunakan Ivermectin, dan 113.844 (71,3%) menggunakan ivermectin.
Di antara pengguna ivermectin, 33.971 (29,8%) mengunakan secara tidak teratur (hingga 60 mg), dan 8.325 (7,3%) menggunakan secara teratur (total lebih dari 180 mg). Sisanya 71.548 peserta tidak dimasukkan dalam analisis.
Tingkat infeksi COVID-19 adalah 49% lebih rendah untuk pengguna reguler (3,40%) dibandingkan non-pengguna (6,64%), (tingkat risiko (RR): 0,51; 95% CI: 0,45-0,58; p <0,0001), dan 25% lebih rendah daripada pengguna tidak teratur (4,54%) (RR: 0,75; 95% CI: 0,66-0,85; p < 0,0001).
Tingkat infeksi adalah 32% lebih rendah untuk pengguna tidak teratur daripada non-pengguna (RR: 0,68; 95% CI: 0,64-0,73; p <0,0001).
Tingkat rawat inap berkurang 100% pada pengguna teratur dibandingkan dengan pengguna ‘tidak teratur’ dan ‘non-pengguna’ (p <0,0001), dan sebesar 29% di antara ‘pengguna tidak teratur’ dibandingkan dengan ‘non-pengguna’ (RR: 0,781; 95% CI: 0,49-1,05 ; p = 0,099).
Tingkat kematian 92% lebih rendah pada pengguna teratur daripada non-pengguna (RR: 0,08; 95% CI: 0,02-0,35; p = 0,0008), dan 84% lebih rendah daripada pengguna tidak teratur (RR: 0,16; 95% CI: 0,04-0,71; p = 0,016), da pengguna tidak teratur memiliki penurunan angka kematian 37% lebih rendah daripada non-pengguna (RR: 0,67; 95% CI: 0,40-0,99; p = 0,049).
Risiko kematian akibat COVID-19 adalah 86% lebih rendah di antara pengguna rteratur daripada non-pengguna (RR: 0,14; 95% CI: 0,03-0,57; p = 0,006), dan 72% lebih rendah daripada pengguna tidak teratur (RR: 0,28; 95% CI: 0,07-1,18; p = 0,083), sedangkan pengguna tidak teratur mengalami penurunan 51% dibandingkan bukan pengguna (RR: 0,49; 95% CI: 0,32-0,76; p = 0,001).
Kesimpulan
Penggunaan ivermectin secara teratur menurunkan rawat inap COVID-19 sebesar 100%, kematian sebesar 92%, dan risiko kematian akibat COVID-19 sebesar 86% jika dibandingkan dengan non-pengguna.
Perlindungan dari hasil terkait COVID-19 diamati di semua tingkat penggunaan ivermectin, dengan penurunan risiko kematian yang nyata pada populasi berusia di atas 50 tahun dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Penurunan tingkat infeksi sangat signifikan, terlepas dari tingkat penggunaan ivermectin. Hasil studi observasional prospektif dari populasi yang dikontrol secara ketat dari 223.128 peserta memperkuat kemanjuran ivermectin dan demonstrasi efek dosis-respons.
Non-pengguna ivermectin terkait dengan peningkatan angka kematian 12,5 kali lipat, dan peningkatan risiko kematian akibat COVID-19 7 kali lipat dibandingkan dengan orang yang menggunakan ivermectin secara teratur. Kemanjuran dosis-respons ini memperkuat “efek profilaksis” ivermectin terhadap COVID-19.