Ini adalah wawancara lama dengan Vladimir Putin pada tahun 2019, Menjelang KTT G20. Vladimir Putin berbicara dengan Editor ‘Financial Times’, Lionel Barber dan Kepala Biro Moskow Henry Foy.
Dalam potongan wawancara kita bisa mengambil pelajaran besar dari jalan fikiran Presiden Rusia itu.
Putin yang penganut Kristen Orthodox kuat itu menyoroti tentang mulai ambruknya faham Liberal dan atheis yang berkembang didunia barat, yang ujungnya hanya akan membuat penganutnya bertemu jalan buntu. Bahwa pada akhir ‘pelarian dari Tuhan’ itu, hanya akan berakhir dengan kebingungan, dan tidak tahu arah kehidupan.
Sering kali, kita juga tidak sadar, bahwa ketika kita mengklaim sebagai negara muslim terbesar didunia, tapi cara berfikir dan cara hidup kita kadang lmalah ebih sekuler dari umat lain. Kita hanya menjadi orang beragama ketika berada diatas sajadah, setelah melipat sajadah aturan agama dilupakan. Karena terselubungg, penyakit ‘sekulerisme’ seperti itu bisa jadi lebih liberal dari ‘liberalisme’ itu sendiri.
Poin penting lain dari wawancara ini adalah ucapan Putin yang menyebut, bahwa kita ini sedang hidup dizaman yang sudah dinubuatkan dalam Al-Kitab (Injil), artinya kita sedang hidup diakhirzaman.
Diluar Putin yang bergama Kristen Orthodox, ada umat Yahudi yang sadar akhirzaman, mereka malah sudah sejak berabad lalu menyiapkan kedatangan “al-Masih” mereka, meski yang mereka tunggu adalah Almasih Dajjal.
Sementara, dikalangan penguasa negara Islam, hanya ada Iran dan Yaman yang ‘sadar akhizaman’, dimana mereka selalu menyebut sedang menyiapkan pembebasan Yerusalem.
Berikut sebagian yang dikatakan Vladimir Putin dalam wawancara itu :
“Seharusnya agama memainkan perannya saat ini. Agama tidak boleh didorong keluar dari ruang budaya. Kita seharusnya tidak menyalahgunakan apapun (termasuk agama).”
“Rusia adalah negara Kristen Orthodox, dan memang selalu ada masalah antara dunia Kristen Orthodox dan dunia Katholik. Itulah kenapa saya ingin memberi beberapa tanggapan tentang Katholik.”
“Apakah mereka ada masalah? Yaa.. memang ada masalah, tapi saya kira tidak perlu memperpanjang lagi, itu hanya akan menghancurkan gereja Katholik itu sendiri, itu yang tidak boleh terjadi.”
“Saya rasa dunia liberal (barat) itu mulai memanfaatkan elemen-elemen Gereja Katholik sebagai alat untuk menghancurkan gereja Katholik itu sendiri. Ini yang saya anggap tidak benar dan sangat berbahaya.”
“Bagaimanapun didalam hati kita harus ada aturan dasar tentang nilai moral dan nilai kemanusiaan, Dalam pemikiran ini, maka nilai nilai tradisional akan lebih stabil dan lebih penting bagi jutaan orang, daripada gagasan liberalism yang dalam pandangan saya (nilai moral dan kemanusiaan) itu mulai luntur.”
Ditanya apakah agama tidak akan menjadi candu bagi masyarakat ?,
“Putin menjawab : Tidak sama sekali tidak, tapi saya terkesan dengan pertanyaan anda yang memisahkan agama (dari urusan dunia) ini, karena sekarang sudah jam 12.45 , tapi anda masih terus menyiksa saya. Yang bisa saya katakan adalah, anda sama sekali tidak takut sama Tuhan, betulkah itu?”.
“Anda tahu, bagi saya tampaknya gagasan yang murni liberal atau murni tradisional itu tidak pernah ada. Mungkin, mereka pernah ada dalam sejarah umat manusia, tetapi semuanya dengan cepat berakhir di jalan buntu jika tidak ada keanekaragaman. Semuanya mulai menjadi ekstrem dengan satu atau cara yang lain.”
“Berbagai ide dan pendapat harus memiliki kesempatan untuk eksis dan memanifestasikan diri, tetapi pada saat yang sama kepentingan masyarakat umum, jutaan orang dan kehidupan mereka, tidak boleh dilupakan. Ini adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan.”
salah satu yang unik dari putin (kristen ortodoks) dari wawancara diatas mengingatkan akan konsep takwa dalam bentuk ‘sindiran’ (apa anda tak takut pada tuhan??) dan juga tentang tujuan manusia, hanya untuk beribadah kepada tuhannya (kita tidak harus memikirkan ini setiap hari, cukup ke beribadah aja ke gereja)..
sepertinya ada beberapa2 konteks ilmu akidah kristen ortodoks yang mirip dengan islam itu sendiri, cuman beda syariah nya aja..