Menurut portal “Real News”, sebuah sumber yang dekat dengan Presiden Putin telah mengatakan kepada wartawan terkenal Robert Parry bahwa Putin telah memperingatkan Israel bahwa setiap upaya untuk menyerang wilayah Suriah bisa berakhir dengan penggunaan senjata nuklir taktis oleh Rusia.
Senjata nuklir taktis adalah amunisi utama untuk tujuan penghancuran kelompok pasukan musuh baik yang di garis depan dan belakang . Ini membedakannya dengan senjata nuklir strategis yang mengacu kepada daya rusak yang lebih besar.
Ancaman Arab Saudi dan Turki akan melakukan invasi darat (keSuriah) semakin sering pada bulan lalu, ketika saat ini sedang dilakukan negosiasi tahap akhir atas penyelesaian konflik politik Suriah, yang pada akhirnya akan menggagalkan rencana negara2 yang ingin adanya perubahan rezim di Suriah..
Dalam artikelnya untuk Konsorsium Berita, Parry menulis: Jika Israel (dengan seratus ribu tentara mendekati perbatasan Suriah) dan Arab Saudi (dengan angkatan udara modernnya) tidak mengindahkan peringatan dan akan melakukan intervensi militer untuk menyelamatkan para milisinya, termasuk militan Al-Nusra dan al-Qaeda, maka akan memicu permintaan pemerintah Suriah guna mendapatkan dukungan yang lebih kuat dari Rusia,
Rusia akan merasa perlu untuk kemudian memutuskan bagaimana melindungi 20.000 tentaranya di Suriah. Seseorang yang dekat dengan Presiden Putin mengatakan kepada saya (Parry) bahwa Rusia memperingatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa jika perlu Moskow siap untuk menggunakan senjata nuklir taktis untuk menyelamatkan tentaranya (disuriah) dari serangan pasukan Turki dan Arab Saudi.
Mengingat bahwa Israel adalah anggota NATO, konflik seperti itu bisa degan cepat meningkat menjadi konflik nuklir skala penuh. Untuk mencegah Rusia sampai pada tingkat penggunaan senjata nuklir taktis dalam merespon invasi bersama Arab Saudi dan Turki ke Suriah, maka harus dilakukan dengan usaha sangat serius, mengingat usaha yang gagal dari kedua Negara itu untuk meminta dukungan AS . Mereka melakukan invasi dengan kedok memberi bantuan kepada pengungsi dan dukungan kepada “pemberontak moderat” dan kelompok militant dalam perang Suriah.
Moskow mengeluarkan peringatan itu setelah Menteri Arab Saudi Adel al-Dzhubeyra mengatakan kepada CNN bahwa diperlukan “kekuatan” untuk menumbangkan Presiden Suriah Assad . Jika Anda (Saudi dan Turki) tidak membantu penyelesaian dengan metode diplomatik atas konflik di Suriah, Maka Rusia akan membantu Suriah untuk membasmi semua kelompok militan dan memperkuat pemerintah yang diakui sah secara internasional mengontrol negara yang dilanda perang yang meletus karena upaya dari Barat itu.
Zionis dan beberapa negara Arab Teluk terus aktif melakukan advokasi guna perubahan rezim diSuriah. Parry membantah pernyataan terbaru Turki yang mengatakan, “Israel telah menyiapkan ratusan kilometer dari perbatasan untuk berbagai kelompok jihad, memasok bala bantuan dan senjata, serta memungkinkan teroris menjual minyak selundupan di pasar gelap.
Musim gugur yang lalu (2016) setelah Rusia membom kapal tanker minyak teroris, Israel menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia dekat perbatasan yang menewaskan dua pilot .