Setelah serangan udara Israel ke wilayah Suriah minggu kemarin (19/3), Duta Besar Israel untuk Moskow Cary Koren dipanggil ke kementerian luar negeri Rusia dan mendapat peringatan dari Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov agar berhenti mengganggu agenda Rusia di Suriah.
Duta besar Suriah untuk PBB Bashar Al Jaafari mengungkapkan : “Respon Suriah (menembak pesawat Israel) adalah tepat dan telah mengubah aturan permainan” . Dia mengklaim bahwa Israel telah jelas secara tegas diperingatkan oleh Moskow untuk menghentikan serangan tersebut dan oleh karena itu para petinggi Israel “akan berpikir panjang sebelum mengambil tindakan serupa di masa mendatang.”
Meskipun demikian, dua hari kemudian, IDF (Israel defence force) masih beraksi lagi , kali ini milisi Heezbolah di Golan Suriah menjadi sasaran. Yaseer Sayad (petinggi Hisbullah) tewas luar kota Quneitra yang membuktikan tekad Israel untuk terus melancarkan perang terhadap kehadiran militer Iran dan Hizbullah di Suriah dan mendesak agresifitas mereka di perbatasannya.
[ads-pullquote-left]Sampai saat ini masih ada wilayah Suriah didataran tinggi Golan yang dikuasai Israel sejak berakhirnya perang 6 hari tahun 1967. Hezbollah adalah kelompok bersenjata yang masih menentang pendudukan itu dan ingin merebut kembali wilayah itu dari Israel. [/ads-pullquote-left]
Pada hari Minggu, Duta Besar Israel Cary Koren kembali dipanggil ke kementerian luar negeri di Moskow untuk kedua , kali tidak tidak diragukan lagi mendapat peringatan lebih keras daripada yang pertama, melihat bahwa Israel telah mengabaikan Moskow tentang masalah ini dan terus saja meningkatkan potensi bentrokan Israel dengan pasukan Rusia di Suriah,
Pemerintah di Yerusalem (Israel) sebenarnya telah menarik garis yang tegas terhadap kebijakan Moskow yang memungkinkan pergerakan pasukan Hizbullah dan pasukan paramiliter Suriah seperti halnya Brigade Pembebasan Golan, yang menurut Israel berusaha menguasai kembali wilayah yang berbatasan langsung dengan Israel mulai dari Hermon sampai ke Qunetra dan selanjutnya kearah barat hingga Daraa yang berhadapan langsung denganperbatasan Yordania.
Sumber-sumber militer DEBKAfile mengungkapkan bahwa Yerusalem (Israel) masih khawatir dimana pada hari minggu mendapatkan milisi Syiah Irak sedang dalam perjalanan, di bawah komando Kepala Al Qods Iran Jenderal Qassem Soleiman, untuk memperkuat milisi Hizbullah di Hermon dataran tinggi Golan. Milisi ini disebut sebagai Gerakan Al-Nojba, yang terdiri dari 1.500 pejuang Syiah Irak, adalah proyek kesayangan wakil kepala Hisbullah Sheikh Naieem Qassem, yang mengirim petugas untuk melatih mereka.