Macetnya escalator pesawat terbang berlapis emas yang memalukan dan kegeraman dari elit Moskow karena 200 orang pengiring Raja Arab Saudi membooking semua hotel bintang 5 di kota tersebut mewarnai keriuhan keriuhan yang menyertai kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Rusia.
Sang Raja terpaksa berjalan menuruni sisa sisa tangga pesawat berlapis emas itu, sebelum dia akhirnya menginjakkan kaki di tanah Rusia untuk kunjungan bersejarah tersebut.
Raja Saudi dikenal karena perjalanannya yang boros ke luar negeri, bepergian dengan rombongan 1.500 orang, dua Mercedes Benzes dan 459 ton barang bawaan.
Kedatangan Raja Saudi di Moskow disambut oleh seorang pengawal kehormatan dan pejabat tinggi serta orkestra militer Preobrazhensky, raja Saudi melaju di jalan raya yang dihiasi papan reklame yang mengiklankan kunjungan tersebut dan festival budaya Saudi selama seminggu.
Dalam kunjungan ke Rusia itu telah dicapai kesepakatan senilai $ 3 miliar untuk memasok Arab s Saudi dengan sistem rudal pertahanan udara paling mutakhir Rusia Triumph S400.
Kesepakatan tersebut akan ditandatangani pada pertemuan WTO pada akhir Oktober. Mungkin ada kesepakatan lain yang akan dilsepakati termasuk pembelian pesawat terbang dan helicopter.
Pada waktu lalu Rusia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Saudi senilai $ 20 juta pada tahun 2012. Namun kesepakatan tersebut memiliki beberapa kendala persyaratan dari Saudi, yaitu permintaan bahwa Kremlin tidak boleh menjual sistem rudal C-300 ke Iran. Tapi Presiden Putin tidak tertarik dan mengutamakan , menandatangani kontrak senjata baru dengan Iran senilai $1 miliar.
Kunjungan Raja Saudi ini cukup mengagetkan dunia , mengingat Operasi militer Rusia di Suriah beberapa tahun ini telah menempatkan kedua Negara dalam konflik langsung dengan kepentingan Saudi dimana Saudi telah menggelontorkan dana besar membiayai puluhan kelompok bersenjata untuk menentang Bashar al-Assad.
Seperti halnya Turki yang sekarang berpaling ke Rusia, Arab Saudi nampaknya juga demikian.
“Fihak Saudi nampaknya telah kehilangan minat dan mulai menyadari bahwa Rusia lah sekarang yang pemegang kendalinya,” kata Yuri Barmin, seorang pakar Dewan Urusan Internasional Rusia. “Mereka melihat bagaimana keseimbangan kekuatan telah berubah di wilayah ini: bagaimana AS menarik diri dan bagaimana Rusia sekarang meningkatkan pengaruhnya di Timur Tengah.”
Kesuksesan peran geopolitik Rusia di kawasan tersebut telah membuat kunjungan kenegaraan Raja Saudi yang sangat tidak diduga ke Rusia itu terjadi. Tentu saja pada saat pembicaraan tidak ada yang disinggung hal yang hubungannya dengan Suriah.
Raja Salman diyakini berada di Moskow untuk mencari dukungan internasional atas Putra Mahkota Mohammed bin Salman, “Raja Salman menginginkan dukungan Rusia untuk anaknya,” kata Mr Barmin. “Muhammad Bin Salman kurang polpuler di dalam negerinya karena perannya dalam perang Yaman dan embargo Saudi ke Qatar.”
“Ini adalah kunjungan pertama seorang raja Arab Saudi dalam sejarah hubungan kita dan ini merupakan peristiwa penting,” kata Putin saat menyambut Raja Salman ke Kremlin.
Raja Saudi menanggapi: “Kami bertujuan untuk memperkuat hubungan kita demi kepentingan perdamaian dan keamanan, demi pengembangan ekonomi dunia.” Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menambahkan bahwa “hubungan antara Rusia dan Arab Saudi telah mencapai momen bersejarah“.