Presiden AS Joe Biden mengatakan, bahwa pemerintahannya sedang mempersiapkan tanggapan keras terhadap Rusia, setelah badan keamanan AS membuat laporan bahwa Rusia berusaha untuk ikut campur dalam Pilpres AS 2020 dengan mendukung lawannya, Donald Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita ABC hari Rabu 17/3, Biden ditanya : Apakah menurut Biden Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang “Pembunuh”?, Biden menjawab “Mmm hmm, ya”. “Dia akan menanggung resikonya“, kata Biden.
“Kami sudah mengobrol lama (lewat telefon), dia dan saya … saya cukup mengenalnya. Dan ketika percakapan dimulai, saya berkata, ‘Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya.’ Jika saya memastikan telah terjadi intervensi, maka bersiaplah, kata Biden.
Pada hari Selasa 17/3 lalu, Badan Intelijen AS termasuk CIA dan Departemen Keamanan Dalam Negeri menerbitkan laporan rahasia bersama, yang menyatakan bahwa Rusia telah berusaha mempengaruhi Pilpres AS 2020 dengan tujuan “menjatuhkan Presiden Biden dan Partai Demokrat, mendukung mantan Presiden Trump, merusak kepercayaan publik dalam proses pemilihan, dan memperburuk perpecahan sosial politik di AS.”
Laporan itu menuduh adanya serangan oleh proxy (Rusia) termasuk “individu yang terkait dengan Ukraina yang memiliki hubungan dengan intelijen Rusia dan jaringan mereka,” yang berusaha mencemarkan nama baik kandidat Demokrat (Biden), yang diduga memiliki hubungan merusak dengan Kiev (Ukraina).
Tidak dijelaskan bagaimana mekanisme dikeluarkannya laporan itu, sehingga bisa dimunculkan tuduhan seperti ini ke Moskow, namun laporan tersebut mengklaim bahwa Rusia “hampir pasti memandang campur tangan dalam Pilpres AS sebagai respon yang adil atas tindakan yang dilakukan Washington, dan kesempatan untuk merusak citra AS diposisi global, dan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan AS.”
Setelah dirilis laporan tersebut, media AS melaporkan bahwa AS diperkirakan akan mengeluarkan sanksi baru terhadap Rusia paling cepat minggu depan, sebagai respon atas dugaan upaya untuk mempengaruhi Pilpres itu.
Ditanya tentang laporan itu, seorang staf Biden yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, bahwa presiden Biden sudah “pasti” akan menanggapi laporan atas tindakan Rusia itu.
Namun, dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, Kedubes Rusia di Washington mengatakan bahwa, dokumen itu “hanyalah serangkaian tuduhan baru yang tidak berdasar terhadap negara kami, “
Para pejabat Rusia itu berpendapat bahwa “kesimpulan dari laporan tentang operasi Rusia yang mengintervensi AS itu hanyalah anggapan yang dianggap benar oleh pemikiran mereka sendiri. Tidak ada fakta atau bukti spesifik yang diberikan atas klaim tersebut. “
Para diplomat Rusia tersebut menuduh, bahwa Washington telah mempraktikkan “diplomasi megafon” dalam upaya “untuk menciptakan citra negatif terhadap Rusia, dan menyalahkan fihak luar eksternal AS dengan tuduhan mengacaukan situasi di dalam negeri.”
hmm, mulai main provokasi lagi..
apa mereka ingin mulai PD3 fase 2 nya di 2024??
dimulai dari iran di tahun 2022??