Iran dan Arab Saudi sedang dalam pembicaraan tentang kemungkinan Jemaah haji Iran bisa berhaji lagi tahun ini di tengah keretakan diplomatik antara kedua negara, media Iran mengatakan Jumat 25/2.
Menteri Haji Arab Saudi Muhammad Benten bertemu dengan Hamid Mohammadi kepala organisasi Haji dan Ziarah Iran di Jeddah pada Kamis, kata kantor berita Tasnim.
Negosiasi berlangsung selama dua jam, dengan pihak Iran menekankan pentingnya untuk memeberikan hak-hak jemaah haji asal Iran. Sementara Menteri urusan haji Saudi Benten menjelaskan rencana Arab Saudi yang akan melangsungkan Ibadah haji tahun ini antara 30 Agustus dan 4 September 2017.
Jemaah haji Iran tidak bisa menghadiri haji tahun lalu karena kedua negara telah memutuskan hubungan diplomatik pada awal 2016 menyusul eksekusi mati seorang ulama Syiah terkemuka di Saudi Nimr al-Nimr bersama puluhan orang lainnya oleh pemerintah Saudi.
Haji tahun lalu (2016) Iran tidak mengirim jemaahnya disebabkan karena masalah keamanan setelah peristiwa 2015 menimbang kerusuhan besar di lingkungan Mina Mekah yang menewaskan sedikitnya 769 orang, termasuk 464 jemaah Iran. Tapi Iran mengaku total korban tewas jauh lebih tinggi sekitar 4.700 orang.
Isu kemungkinan Iran bergabung kembali ibadah Haji dikeluarkan pada bulan Januari oleh pihak Saudi. Menteri Haji Benten menyatakan ia telah mengirimkan undangan ke Iran untuk membahas rincian ongkos perjalanan dan akomodasi dari jemaah Iran untuk musim haji 2017, sementara kuota jemaah haji Iran adalah lebih dari 60.000 orang.