Thanks to Mohammed bin Salman: Palestinians attacked #Saudi journalist @mohsaud08 and kicked him out of Al-Aqsa Mosque, calling him “trash, traitor Zionist”. pic.twitter.com/krX5vd9nAE
— Ali Özkök (@Ozkok_A) July 22, 2019
Seorang jurnalis (blogger) Arab saudi diusir oleh warga Palestina saat hendak masuk ke Masjidil Aqsa diPalestina.
Blogger Saudi bernama Mohammed Saud itu, oleh warga Palestina diteriaki “pengkhianat” (Islam), “sampah” dan “zionis”, sambil diusir dan dilempari kursi plastik. Sementara, seorang anak kecil berkali-kali meludahi muka muhammed Saud.
Menurut Media Israel, warga Palestina juga meneriakkan suruhan untuk berdoa saja di Sinagog (tempat ibadah Yahudi), jangan di masjid Al Aqsa.
Angry Palestinians expel the Saudi journalist and opinionater Muhammad al-Saud from #Jerusalem for promoting the normalization of relations with #Israel. pic.twitter.com/E8cZqc7F4I
— Kevork Almassian (@KevorkAlmassian) July 22, 2019
Kemarahan warga Palestina itu bisa dimaklumi, karena sejak tahun lalu penguasa Arab Saudi kembali menerapkan larangan Umrah dan Haji bagi warga Palestina yang tinggal diYerusalem timur dan diIsrael pada umumnya. dan juga bagi pengungsi Palestina diYordania, dan Libanon.
Muhammed Saud juga dikenal sebagai blogger yang gencar mengkampanyekan normalisasi hubungan (negara-negara Muslim) dengan Israel.
Sejak berdirinya negara Israel 1948 sampai dengan tahun 1978 (selama 30 tahun) , pengguasa Saudi melarang warga Palestina untuk bisa pergi Haji dan Umrah.
Pada tahun 1978 situasinya pernah berubah ketika Raja Hussein dari Yordania membuat kebijakan dengan berkoordinasi dengan Liga Arab untuk mengeluarkan kartu perjalanan (Visa) bagi mereka untuk melakukan haji.
Tapi situasi itu kembali buntu ketika tahun 2018 lalu, penguasa Arab saudi kembali mengeluarkan larangan Haji dan Umrah bagi hampir 3 juta warga Palestina diIsrael termasuk para pengungsi Palestina di Yordania dan Libanon.