Meski Turki adalah sekutu AS dan anggota NATO, tapi sikap Erdogan yang konsisten dalam “ketidak konsistenannya” itu akhirnya menuai ‘batunya’ juga.
Sebagai anggota NATO, meski Turki selalu aktif berkontribusi dalam setiap agenda NATO (Israel) dalam setiap operasi militer dan intervensinya di Timur tengah dan Afrika utara, tapi keputusan Erdogan untuk membeli Sistem Pertahanan Udara dari Rusia telah membuat gerah para anggota senat AS. Sesuatu hal yang dianggap sebagai pengkianatan terhadap NATO.
Diungkapnya ‘Aib’ Kekaisaran Ottoman Turki saat membantai 1,5 juta warga Armenia yang beragama Kristen Orthodox pada tahun 1915-1923 itu tentu merupakan resiko yang harus ditanggung karena bersekutu dengan AS kaki tangan Israel.
Diakhirzaman ini, kita melihat Allah semakin membuka apa yang sebenarnya terjadi yang sebelumnya selalu berusaha ditutupi, seperti halnya apa yang sebenarnya terjadi saat era Ottoman Turki.
Ada beberapa ciri wilayah yang dijajah oleh kekaisaran stmani, yaitu selalu negara yang beragama Islam dan Kristen Orthodox, dan semua kota suci Makkan,Madinah dan Yerusalem.
Bukan hanya sejarah, tapi panduan agama diperlukan untuk memahami fenomena aneh penjajahan oleh negara muslim terhadap negara muslim lain, bahkan juga negara-negara Eropa yang khusus beragama Kristen Orthodox ini.
Kamis 12 des 2019 kemarin, akhirnya Senat AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang mengakui telah terjadinya genosida terhadap warga Armenia beragama Kristen Orthodox (pada era Ottoman Turki).
Hal ini menandai adanya perubahan dalam kebijakan dalam Konggres AS , meski dalam pemerintahan Donal Trump sendiri berulang kali menyatakan keberatan atas upaya Konggres itu.
Presiden Donald Trump ingin tetap membangun hubungan dekat dengan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti halnya pada bulan November lalu menerima kunjungan Presiden Turki Erdogan di Gedung Putih dan secara diam-diam mendukung invasi Turki ke Suriah.
Selama beberapa tahun terakhir, Turki telah berhasil meredam upaya para anggota Senat AS itu dengan mengerahkan para pelobi dengan biaya mahal untuk menghentikan langkah senat AS tersebut.
Menurut data yang dari Center for Responsive Politics, sejak tahun 2018 Turki telah menghabiskan dana lebih dari $6 juta untuk menggagalkan agenda Washington meloloskan resolusi itu.
Kalo menurut mimin, Kesultanan Ottoman itu Khilafah Islam atau bukan?
Bukan gan, coba baca lagi artikel di situs ini mengenai khilafah
Dari pandangan Hadits, Ottoman sama sekali bukan Khilafah Islam yg diisyaratkan dalam Hadits2 itu:
1. Hadits menyebut Khilafah Islam hanya akan terjadi dua kali, baca Khilafah Islam terakhir. Pertama pada zaman Nabi dan 4 sahabat2 Nabi di Madinah, kedua nanti pd era Al Mahdi.
2. Hadits lain menyebut pembebasan Konstantinopel itu akan terjadi menjelang kemunculan Dajjal (6-7thn) setelah malhamah.
3. Hadits lain lagi menyebut Pembebasan Konstantinopel akan terjadi tanpa pertumpahan darah. Bukan dng perang seperti yg dikobarkan Al Fatih. (baca “peristiwa setelah perang nuklir)
Dari pandangan Quran apalagi ,
1. Perang hanya boleh dilakukan jika umat Islam diserang (baca Al-Baqarah 2:190, Al-Baqarah 2:193)). Saat penyerangan oleh Al Fatih itu, Konstantinopel sdh seribu tahun menjadi kota umat Nasrani. padahal kita meyakini Allah telah menurunkan 4 Kitab.
2. Allah tidak menyuruh kita untuk memaksa org dari agama lain untuk menjadi muslim (QS. Yunus: 99, Al-Ghasyiyah: 21-22).
Anda ingat cerita ttg Hari Sabat yg terjadi dinegeri yg dikelilingi laut dimana ada sebagian umat Yahudi yg melanggar larangan Allah untuk mencari Ikan pd hari sabtu? DiKonstantinopel itulah peristiwa itu terjadi pada sebagaian umat Nabi Isa itu. (baca surat alAraf:163, An-Nisa:47-48, an-Nahl:124, AlBaqarah: 65-66).
Kebodohan kita selama ini adalah, bahwa kezaliman apapun asal dibungkus ‘atas nama Agama’ dianggap sebagai kebenaran, meski sebenarnya melanggar aturan agama.
Mungkin armenia adalah yang dimaksud bani ishaq,kan kalau rusia adalah bani asfar atau rum
Meski memang nanti rusia sama rakyat turki dan yunani yang anti zionist(yang tulus) juga bantu