
Jubir Kemenhan Rusia Igor Konashenkov
Perebutan gunung emas disungai Eufrat nampaknya masih akan terus berlanjut, paling tidak ada 4 fihak yang secara hukum tidak berhak tapi pernah memperebutkan menguasai atau mendapat keuntungan dari ladang-ladang minyak Suriah ditimur sungai Eufrat itu, yaitu ISIS yang diselundupkan ke Turki, Kurdi YPG, dan AS.
Pada tahun 2015, Rusia merilis video bagaimana minyak-minyak Suriah yang dijarah ISIS itu memasuki perbatasan Turki. Bahkan sebuah dokumen dari Wikileaks meengungkap putra angkat Erdogan sendiri disebut terlibat dalam jual beli minyak ilegal itu.
Sekarang ladang-ladang minyak dan sumur-sumur LNG Suriah itu secara arogan dikuasai dan dijarah oleh AS.
Binatang yang bisa berbicara itu tidak hanya disitu kebuasannya, sejak perang 2011, Suriah yang tidak pernah melakukan intervensi ataupun agresi kenegara lain itu, juga dikenakan sanksi ekonomi yang luara biasa oleh AS, termasuk larangan bagi fihak manapun untuk mengekspor minyak dan LNGnya, dan barang lain termasuk obat-obatan ke Suriah.
Suriah adalah termasuk sedikit dari negara muslim yang berdiri tegak tidak mau tunduk kepada Israel, penggantian paksa Bashar al Assad adalah alasan sebenarnya kenapa Suriah diacak-acak dengan mendatangkan ratusan ribu militan asing dengan iming-iming pendirian Khilafah Islam.
Keberadaan AS adalah untuk mengawal operasi para militan itu, meski AS memelintirnya sebagai datang keSuriah untuk menghancurkan teroris. Ada agenda besar Israel dengan menggunakan tangan kanannya AS di Suriah dan Iraq.
Fenomena yang disebut Hadist akan munculnya Binatang yang bisa berbicara yang hanya membolehkan berdagang bagi fihak-fihak yang telah diberi Cap itu sekarang sekarang sama-sama kita saksikan ada didepan kita. Silahkan baca juga kajian kita soal ini.
Jubir Kemenhan Rusia, Igor Konashenkov,Dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa tujuan AS yang disebut sebagai untuk melindungi ladang minyak Suriah dari para militant ISIS adalah jauh dari kebenaran.
Dia menambahkan bahwa cadangan minyak Suriah dan sumber daya mineral lainnya itu hanyalah milik oleh Republik Arab Suriah, bukan haknya teroris ISIS atau “pelindung ISIS seperti Amerika itu”.
Mengutip data intelijen Kemenhan Rusia yang diperoleh melalui satelit pengawasan, baik sebelum dan sesudah ISIS menurut versi AS telah dikalahan di utara Eufrat, minyak Suriah secara aktif telah diekstraksi dan diselundupkan ke negara lain, dengan dikawal oleh tentara AS.
Minyak itu diselundupkan dalam konvoi truk tangki, dijaga oleh prajurit AS dan tentara bayaran dari kontraktor tentara bayaran (PMC), kata jurubicara kemenhan Rusia itu.
“Sementara itu, Washington juga memberlakukan sanksi kepada pengiriman hidrokarbon (LNG) ke Suriah, yang mencakup tidak hanya bagi perusahaan AS, tetapi juga terhadap semua fihak,” kata pernyataan itu.
Meskipun demikian, ekstraksi (penyulingan) minyak yang sedang dilakukan itu menggunakan peralatan yang disediakan oleh “perusahaan-perusahaan AS terkemuka”, kata Konashenkov.
Dalam kasus serangan terhadap konvoi (yang pernah dilakukan Rusia), saat itu militer AS segera mengerahkan pasukan operasi khusus dan angkatan udaranya untuk melindungi konvoi itu, tambahnya.
Menurut pernyataan itu, ekstraksi minyak diSuriah itu dilakukan oleh perusahaan minyak yang diatur oleh AS, yang dibentuk di bawah penguasaan apa yang mereka sebut “pemerintahan Otonomi Suriah Timur”.
Keuntungan dari penyelundupan minyak itu mengalir ke perusahaan perantara, kemudian mengalir ke agen intelijen AS dan juga ke rekening bank PMC (kontraktor tentara bayaran), katanya.
“Jika dihitung satu barel minyak Suriah berharga $38, pendapatan bulanan dari ‘perusahaan swasta’ dan badan intelijen AS itu adalah lebih dari $30 juta”.
“Atas aliran uang tunai yang konstan dan bebas dari kontrol negara dan pajak itu, Pentagon dan Perusahaan minyak Langley tentu saja akan siap untuk mempertahankan sumur minyak Suriah dari ‘sel ISIS tersembunyi’ tanpa batas waktu.” Sindir pernyataan Kemenhan Rusia itu.
#US troops convoy getting about in NE #Syria now! They took the oil! These thieves just took the oil! pic.twitter.com/ez9NbwpbCe
— Johnbond جون بوند (@John_bondWW) October 27, 2019
Sebuah video amatir yang baru direkam kemarin di Suriah timur laut menunjukkan konvoi puluhan Truk tanki berisi minyak jarahan yang dikawal kendaraan militer AS didepan dan belakang konvoi,
Rusia tunjukkan Bukti Foto Aerial
Pada hari Sabtu 26/10/19, Kemenhan Rusia merilis gambar udara dari apa yang dikatakannya sebagai bukti nyata minyak mentah Suriah diselundupkan secara besar-besaran keluar negara itu, dengan perlindungan ketat pasukan AS.”
Pernyataan AS Penuh Tipu Daya
Pada 9 Oktober lalu, Turki mengumumkan operasi ‘Peace Spring’ yang bertujuan untuk mengusir milisi Kurdi dan militant ISIS yang tersisa dari perbatasan. Pada 13 Oktober, Menteri Pertahanan AS Mark T. Esper mengatakan AS akan menarik semua pasukannya yang berjumlah 1.000 orang dari timur laut Suriah.
Tapi pada 25 Oktober, Esper mengatakan AS hanay akan mengurangi pasukannya di Suriah, dengan alasan hawatir militant ISIS akan merebut kembali ladang minyak Suriah itu.
Yang diKatakan Eser itu bertentangan dengan pernyataan Trump, yang awal tahun lalu mengumumkan bahwa ISIS telah 100 persen dikalahkan.
AS akan mempertahankan keberadaan pasukannya Suriah untuk menghindari ISIS mendapat keuntungan dari ladang minyak Suriah, dan karena kami saat ini sedang melakukan reposisi untuk fase selanjutnya dalam rangka mengalahkan ISIS, ” kata menhan AS Mark T. Esper.