Presiden Komisi Eropa dalam parlemen eropa Jean-Claude Juncker telah memperingatkan bahwa uni Eropa tidak dapat lagi bisa mengandalkan AS dalam pertahanan. Berbicara di sebuah konferensi Jumat, Juncker mengatakan bahwa anggota Uni Eropa harus membentuk aliansi militer sendiri yang akan bertindak “dalam membela keamanan Eropa.”
Selama ini Uni eropa ini memang memiliki kekuatan pertahanan sendiri dalam bentuk NATO yang juga beranggotakan AS dan Kanada.
Pada sebuah pertemuan puncak bulan lalu, Trump menyerang beberapa negara di dalam blok NATO dengan mengatakan bahwa mereka tidak memberikan kontribusi cukup terhadap keseluruhan anggarannya. Lima anggota NATO yaitu Inggris, AS, Polandia, Yunani dan Estonia hanya menyumbang 2 persen dari PDB mereka ke NATO.
Trump tidak hanya mengkritik minimnya pengeluaran pertahanan negara-negara Uni Eropa. Pada tanggal 25 Mei sehari sebelum KTT G7 dia menuduh Jerman berlaku “sangat buruk” dalam perdagangan.
Pada pertemuan itu sendiri dia gagal mencapai (AS mundur dari) kesepakatan perubahan iklim. Tiga hari kemudian, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa dia telah menyadari AS mungkin tidak lagi menjadi sekutu yang andal. “Saat-saat di mana kita bisa mengandalkan sepenuhnya pada orang lain, ternyata mereka agak berlebihan,” katanya. Sebaliknya, Eropa harus “benar-benar menentukan nasib kita ke tangan kita sendiri.”
Juncker meneriakkan sentimennya pada konferensi di Praha. “Kami tidak punya pilihan lain selain mempertahankan kepentingan kita sendiri baik di Timur Tengah, dalam perubahan iklim maupun dalam perjanjian perdagangan kita,” katanya. “Dimasa depan kita harus mulai dengan memastikan bahwa kita akan membelanjakan apa yang dibutuhkan untuk pertahanan kita.”
Pidato Juncker itu diucapkan sehari setelah Komisi Eropa mengumumkan pembentukan Dana Pertahanan Eropa untuk membantu membayar proyek pertahanan lintas Negara ini.
Menyinggung bangkitnya kekuatan Rusia yang dianggap mengintimidasi tetangganya di Eropa Timur, Juncker menambahkan bahwa “perlindungan Eropa tidak dapat lagi dari sumber daya luar.” Dia berjanji bahwa Uni Eropa tidak akan pernah bersaing dengan NATO, dia mengatakan bahwa kerja sama yang lebih besar mengenai masalah pertahanan diperlukan antara sesame negara anggota.