Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Nayef yang menjabat wakil perdana menteri Arab Saudi sekaligus Menteri dalam negeri secara menggelikan telah ditetapkan untuk mendapat penghargaan dari CIA dalam upayanya memerangi terorisme.
Direktur CIA Mike Pompeo menyerahkan penghargaan “George Tenet” kepada sang putra mahkota di Riyadh pada hari Jumat 10/2/17.
Penghargaan “George Tenet” diambil dari nama mantan Direktur CIA saat era Bill Clinton dan George W Bush, penghargaan George Tenet mengakui kerja intelijen kerajaan Saudi terhadap terorisme dan kontribusinya untuk perdamaian dan keamanan.
“Kerajaan Saudi telah terdorong untuk memerangi terorisme berdasarkan pendiriannya bahwa terorisme tidak memiliki identitas ataupun agama, dan dari keyakinannya bahwa para teroris yang melakukan tindakan ini berasal dari ideologi menyimpang dan pikiran jahat,” Arab News mengutip ucapan Sang putra mahkota Nayef Sabtu kemarin.
“Semua agama yang menyimpang, politik dan ideology sosial yang menyimpang menggunakan agama sebagai alat , sepanjang sejarah manusia tidak pernah bisa mencerminkan kebenaran mutlak agama.” Lanjutnya.
Pangeran juga mengatakan : “Penghargaan ini membuktikan upaya anti-terorisme Kerajaan dibawah Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan memuji oaring2 Saudi yang bekerja di badan-badan keamanan serta rakyat Arab Saudi atas upaya mereka untuk memerangi terorisme”.
Bin Nayef menyoroti fakta bahwa “Kerajaan telah berhasil mencegah beberapa rencana teror, termasuk yang melawan negara sahabat, dan menggambarkan hubungan AS-Saudi sebagai “sangat erat dan bersejarah. Dia juga mengatakan tidak akan ada yang bisa merusak hubungan mereka.
“Melawan terorisme membutuhkan upaya bersama internasional di semua tingkatan, baik secara finansial, intelektual, militer dan melalui media, “katanya. “Ini harus dikoordinasikan dan dilakukan sesuai dengan perjanjian dan hukum PBB termasuk khususnya prinsip persamaan kedaulatan.”
Dagelan Paling lucu Pertama pemerintahan Trump
Inilah dagelan paling lucu pertama pada era pemerintahan Trump. Saudi yang diduga kuat ikut terlibat dalam serangan WTC 2001 guna meligitimasi serangan AS ke Iraq 2003 kini malah mendapat Penghargaan anti teroris.
Keterlibatan Arab Saudi dalam serangan WTC sebenarnya telah terbongkar dengan sendirinya ketika juni 2016 Konggres AS berencana membahas RUU yang akan meresmikan Penyelidikan terhadap peristiwa WTC setelah 15 tahun peristiwa itu tidak pernah diselidiki oleh pemerintah AS.
[ads-quote-center cite=”]Tapi Secara aneh tiba tiba pemerintah Saudi mengancam akan membalas dengan sanksi ekonomi yaitu menjual seluruh aset surat berhaganya dari bank bank AS jika RUU penyelidikan peristiwa WTC itu dsampai lolos menjadi Undang Undang.[/ads-quote-center]
Anda tidak tahu hal itu ? baca disini atau juga disini .
Keterlibatan Arab Saudi , Turki dan Qatar ,UAE dalam pendanaan dan mempersenjatai jaringan teroris (Isis dan AlQaeda dll) juga pernah dipaparkan olehWapres Joe Beiden pada pidatonya di Universitas Harvard 2015. Video ini berkakali kali diupload orang tapi selalu tidak berumur lama karena selalu saja dibanned.
Jendral Dempsey juga mengungkap didepan Konggres AS atas keterlibatan beberapa Negara Arab dalam mendanai ISIS.
Itulah asiknya kalau bersekutu dengan Amerika, apa saja bisa diatur. Dan yang paling penting selalu dijamin kemanannya tidak akan pernah diusik oleh NATO. Tapi dalam Al-Maidah -52 Allah telah memberi tahu kita alasan yang mereka sembunyikan dalam hatinya kenapa bersekutu dengan musuh Islam “Kami takut mendapat bencana”