Langkah kontroversial perang dagang yang dikobarkan AS terhadap China tidak bisa dijelaskan oleh ilmu ekonomi manapun karena jelas akan merugikan bukan hanya China tapi juga para pengusaha diAS dan pemerintah AS sendiri. China adalah partner dagang AS terbsar saat ini, Tapi kenapa nekad dilakukan ?
Secara ilmu politikpun tidak bisa dijelaskan karena AS akan banyak dimusuhi negara lain terutama China tapi juga termasuk negara2 sekutu Eropanya, yang juga akan dikenakan bea masuk yang sama walaupun saat ini ada penundaan buat sekutu mereka itu. Tapi koq nekad dilakukan ya?
Ada perang dagang besar lain yang saat ini dikobarkan AS, yaitu dimana AS bekerja sama dengan sekutunya Arab Saudi dalam rangka menjatuhkan ekonomi Iran. Iran dikenai larangan ekspor minyak oleh AS, dan Arab Saudi diminta untuk menggenjot produksinya guna menjaga suply minyak dunia.
Perang dagang (sanksi ekonomi) sebelumnya juga diterapkan AS sejak 2014 sampai sekarang kepada Rusia, ketika rakyat Krimea memilih bergabung dengan Rusia. Kemudian ditambah lagi dengan sanksi2 dagang dan ekonomi baru terhadap Rusia dengan tuduhan tanpa bukti bahwa Rusia mengintervensi pemilu AS 2016.
Langkah langkah kontroversial Trump ini mirip dengan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, Dia akan dimusuhi oleh umat Islam dan juga Umat Nasrani, Tapi koq nekad dilakukan ?
Jika anda telah membaca panduan Quran dan Hadist dalam Isyarat Islam tentang perang nuklir dan Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir , maka dengan panduan agama kita tidak akan kesulitan untuk bisa memahami mau kemana arah dunia ini akan dibawa oleh para globalis (Ya’juj Ma’juj).
Kita sedang memasuki tahun tahun dimana intimidasi demi intimidasi provokasi demi provokasi selangkah demi selangkah terus dilakukan AS dan sekutunya menuju tercapainya agenda besar umat Yahudi. Kita berdo’a saja agar “trade war” yang dikobarkan AS ini tidak meluas ke “Currency war” karena bisa berimbas pahit kepada ekonomi Negara2 lain yang tidak terlibat perang dagang. Saya kira semua orang juga tahu Currency War adalah lebih berbahaya dari Trade War karena Currency War bisa membuat ekonomi suatu negara kolaps hanya dalam hitungan jam.
[ads_dropcap]T[/ads_dropcap]arif bea masuk AS atas impor produk2 China mulai diberlakukan pada hari Jumat 6 Juli 2018 pada pukul 04.00 GMT di tengah kekhawatiran investor dan bisnis internasional.
Beijing juga telah memberlakukan pajak masuk 25% pada barang-barang AS senilai $ 34 miliar sebagai tanggapan atas langkah serupa yang diterapkan oleh Washington.
“China berjanji ini bukanlah tembakan balasan atas serangan pertama , tetapi demi untuk membela kepentingan vital negara dan kepentingan rakyat, kami terpaksa mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Kementerian Perdagangan China seperti dikutip AFP.
“Amerika Serikat telah melanggar aturan WTO dan melancarkan perang perdagangan terbesar dalam sejarah ekonomi hingga saat ini,” pernyataan Kementerian Perdagangan China seperti dikutip oleh AFP.
“Pengenaan tarif impor semacam ini adalah tipuan perdagangan tipikal, yang secara serius membahayakan keamanan mata rantai industri global dan mata rantai nilai, menghambat laju pemulihan ekonomi global dan memicu gejolak pasar global,” Kementerian perdagangan China itu menekankan.
Tarif impor AS pada ekspor Cina ini akan diterapkan pada mesin, motor, konstruksi dan mesin pertanian, transportasi listrik, peralatan telekomunikasi dan berbagai instrumen presisi. Langkah balasan oleh China ini dilaporkan akan memukul komoditas pertanian AS, kendaraan dan produk akuatik. Kedelai yang merupakan impor terbesar negara itu dari Amerika Serikat dalam hal nilai, menurut laporan Reuters.
Pada bulan Juni 2018 lalu, Trump mengatakan dia meminta Perwakilan Perdagangan AS agar barang-barang Cina senilai $200milyar untuk dimasukkan dalam daftar tarif masuk 10 persen. Presiden AS juga memperingatkan bahwa ia akan menaikkan tarif pada sejumlah $200miliar atas produk-produk Cina jika Cina kembali membalas pengenaan bea masuk AS.
Trump mengatakan bahwa dia membuat keputusan itu setelah China mengumumkan tarif pembalasan atas produk-produk AS senilai $ 50 miliar pada tanggal 15 Juni. Langkah timbal balik Cina dilakukan sebagai tanggapan terhadap pengumuman Trump sebelumnya pada hari yang sama bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 25 persen pada sejumlah $50miliar produk Teknologi Cina.
Perang dagang global meningkat secara signifikan setelah Donald Trump memperkenalkan tarif 25 persen untuk impor baja dan tarif 10 persen untuk impor aluminium pada bulan Maret 2018. Ketegangan semakin tajam ketika ia memperluas kenaikan tariff ini ke negara2 Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko, namun untuk sementara negara2 itu masih dibebaskan dari perhitungan bea masuk baru itu.
Update Perang Dagang AS dengan China 11 Juli 2018
AS kembali keluarkan daftar tambahan tariff bea masuk baru bagi barang barang impor dari China.
Ancaman tariff impor baru AS yang dinaikan pada kisaran 10 persen atas tambahan barang impor dari Cina senilai $ 200 miliar dapat memberikan pukulan besar bagi sektor ekspor China jika nantinya diberlakukan.
Daftar baru itu menunjukkan bahwa Washington menargetkan industri ekspor manufaktur utama Cina kata Rajiv Biswas, kepala ekonom Asia Pasifik di IHS Markit.
Dengan daftar tarif potensial pada barang termasuk lemari es, kapas, dan baja dan produk aluminium, pemerintahan Trump akan menarget barang2 elektronik China, tekstil, produk logam dan industri suku cadang mobil. “Bagi China, AS adalah pasar ekspor terbesarnya yang menyumbang 19% dari total ekspor Cina.
Oleh karena itu, jika AS meningkatkan tariff bea masuknya untuk produk senilai USD 200 miliar ini, berarti bahwa sekitar setengah dari ekspor barang China ke AS akan menghadapi pukulan tarif AS yang signifikan, “kata Biswas dalam sebuah catatan.
“Oleh karena itu, sektor ekspor China akan mengalami penurunan daya saing ekspor yang signifikan ke AS dibandingkan dengan eksportir manufaktur dari negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Korea Selatan, Thailand, Bangladesh, Meksiko, dan Brasil,” tambahnya.
Tarif baru ini tidak akan langsung diberlakukan segera tetapi akan menjalani proses peninjauan selama dua bulan.
Daftar barang baru itu dikeluarkan menyusul peringatan Trump bahwa ia dapat saja menerapkan setidaknya tarif untuk barang senilai $500 miliar untuk barang-barang China seandainya Beijing membalas terhadap tarif AS yang memukul barang-barang China senilai $ 34 miliar yang resmi diberlakukan pada hari Jumat 6/7 lalu itu.
hehehe harga kebutuhan pokok(cabai, telur, daging dsb) naik drastis 10 ribu, apa ini karena faktor pengaruh perang dagang seperti yang dituliskan di atas min :v
Todak ada.
currency war itu maksudnya gimana ya min terus dampaknya seburuk apa?
Currency war adalah perang mata uang, perang kurs mata uang. Suatu negara yg mata uangnya anjlok tehadap dolar ya langsung jatuh miskin, kita khan pernah alami 1998.
oh yang karna george soros laknatullah itu ya min. pak rizal ramli bilang ekonomi indonesia udah setengah lampu merah apalagi sekarang tahun 2018 siklus 10 tahunan.
Kira2 indonesia menurut admin bisa bertahan ga dari currency war?
apa tahun 1998 dulu terjadi perang dagang juga?
Kita bukan ahli ekonomi jadi ga bisa jawab apa kita bisa bertahan, tapi gejala kearah curency war memang ada karena tahun 2018 ini Bank sentral AS berencana naikkan suku bunga 4x. dan kalo ga salah sdh 2x dilakukan AS.
Menurut kita tahun 1998 bukan trade war atau currency war, tapi upaya penjatuhan ekonomi dari suatu kekuatan yg tak tertandingi (Ya’juj ma’juj).
Saingan adi daya perlu dihancurkan, apakah mereka adalah musuh-musuhnya israel atau pelindung-nya israel. Anak akan membunuh orang tua sendiri.
Yap, Semua adidaya termasuk AS akan dihancurkan, agar Israel menjadi satu2nya adidaya. Itu agenda besarnya.