Parlemen AS menggelar ‘war game’ atau simukasi perang yang menggambarkan apa yang akan terjadi dan kapan akan terjadinya invasi China ke Taiwan, dan bagaimana AS akan masuk dalam konflik membela Taiwan.
Simuasi digelar pada 22 April 2023 kemarin, yang pada 2027 nanti yaitu 22 April 2027 merupakan 3 hari paska invasi China ke Taiwan.
Dengan demikian sudah ada 3 simulasi perang AS-China di Taiwan yang telah kita paparkan, yang digelar oleh 3 lembaga resmi AS. Yang pertama oleh ‘Center for a New American Security’ (CNAS), sebuah manajemen think-tank bentukan Pentagon pada Mei 2022, dan yang kedua oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada Januari 2023 lalu.
Hari ini tanggal 22 April 2027, telah lewat 72 jam setelah serangan pertama China di Taiwan, dan akan dimulainya tanggapan oleh militer AS, dimana jumlah korban di semua sisi sangat mencengangkan.
Itu adalah bagian dari simulasi perang serius yang dilakukan DPR AS dengan lembaga think tank “Center for a New American Security” di Washington.
Hal yang istimewa dan berbeda dengan beberapa simulasi perang sebelumnya, yang telah dilakukan baik oleh pentagon maupun lembaga Think-tank lain adalah, bahwa kali ini sudah menyebut detail tanggal, bulan dan tahun dari invasi China ke Taiwan, yaitu 19 April 2027.
AS tidak didukung sekutu Eropanya
Simulasi dilakukan diatas peta meja dengan berbagai penanda, dan digelar diruang Komite DPR AS.
Dalam permainan perang itu, rudal dan roket China digambarkan mengalir ke Taiwan selain juga menarget posisi pasukan AS di Jepang dan Guam. Korban awal bisa mencapai ratusan, mungkin ribuan difihak pasukan AS. Kerugian difihak Taiwan dan China akan lebih tinggi lagi.
Digambarkan bahwa dalam perang itu AS hampir berjuang sendiri tanpa bantuan sekutu Eropanya, tantu saja mungkin hanya akan dibantu Jepang dan Korea Selatan.
Dalihnya Untuk mencegah perang
Anggota parlemen AS brdalih, simulasi perang itu bukan untuk merencanakan perang, itu adalah untuk mencari tahu bagaimana agar memperkuat pencegahan AS, untuk menjaga agar perang yang melibatkan AS, China, dan Taiwan itu tidak pernah diterjadi.
“Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan mencegah agresi dan mencegah timbulnya konflik,” kata anggota dewan AS, Krishnamoorthi.
AS tidak secara resmi mengakui pemerintah Taiwan, tetapi merupakan penyedia senjata dan bantuan keamanan lainnya yang paling penting bagi Taipei.
Jalannya Simulasi Perang
Dalam permainan perang ini, anggota parlemen AS memainkan tim biru, berperan sebagai penasihat Dewan Keamanan Nasional, yang menerima arahan dari presiden. Pakar dari lembaga think tank Center for a New American Security, memainkan tim merah.
Sementara itu, militer China menggerakkan pasukannya yang mampu melakukan invasi ke posisi targetnya. Lalu pada akhirnya, China memberlakukan blokade de facto di Taiwan. Sementara militer AS bersiap untuk kemungkinan masuk area pertempuran.
Para pejabat AS mencoba menyampaikan pesan kepada pejabat China melalui para pemimpin bisnis AS yang berbasis di China, seperti perusahaan Dell, Apple, HP, dan lainnya, yang kemudian fasilitas mereka diambil oleh China sebagai salah satu langkah pertamanya dalam serangan itu.
“Saat kita mendekati tahun 2027, mereka akan mencoba mengisolasi kita agar kita tidak bisa masuk wikayah Taiwan, setelah tiga hari pertama pertempuran, maka “kami akan selamat,” kata anggota dewan partai Republik, Rob Wittman.
prediksi admin makin mendekati kebenaran, 2025-2030 adalah tahun gawat.
Ini mungkin tergantung kita di arahkan gimana beritanya apakah emang benar atau butuh juga perlu 10-17 tahun depan tetapi dari semenjak perang suriah dan munculnya brics dan jika misalkan lama kayaknya tidak mungkin 100-300 tahun ke depan
Keliatannya simulasi ini utk mengecoh bisa jadi lebih cepat ke tahun 2025 sesuai Komando Mobilitas Angkatan Udara AS, Jend. Mike Minihan., sehingga puncak perang di tahun 2027