THINK-TANK BENTUKAN PENTAGON SIMULASIKAN PERANG AS–CHINA

 

Center for a New American Security (CNAS), sebuah manajemen think-tank bentukan Pentagon, telah menggelar simulasi perang yang menskenariokan perang langsung antara AS dengan China.

CNAS adalah kelompok yang didanai oleh Pentagon dan industri militer Northrop Grumman, Raytheon, dan Lockheed Martin, serta Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taiwan di AS.

Permainan perang itu mensimulasikan konflik di Taiwan yang digambarkan akan terjadi pada tahun 2027, di mana China harus melancarkan serangan terhadap militer AS untuk membuka jalan bagi invasi ke pulau itu.

Meski tujuan simulasi itu disebut sebagai : Untuk lebih awal memikirkan seperti apa invasi China ke Taiwan, karena dunia harus menavigasi dampak awal dari invasi Rusia ke Ukraina, tapi nampaknya ini hanyalah sebuah upaya sosialisasi kepada dunia, agar publik tidak terlalu kaget dan terbiasa dengan isu perang mendatang antara AS dengan China.

Yang sedikit mengkhwatirkan adalah, disebutnya Australia yang dilibatkan dalam simulasi perang ini, artinya kita akan berada dibawah ‘garis lintas’ dari rudal-rudal yang diluncurkan oleh China dan Australia.

Ini mungkin terlihat seakan murni seperti latihan akademis, tetapi mereka mengatakan bahwa, pada kenyataannya simulasi ini sangat serius.

Operasi militer hipotetis ini direncanakan oleh para anggota parlemen AS, mantan pejabat Pentagon, dan pakar AS soal China, sebagai bagian dari latihan perang.

 

Mekanisme Simulasi

Simulasi dijalankan dengan menggunakan 2 kelompok terdiri 12 orang, dimana 6 orang mewakili AS, sementara 6 orang lagi mewakili China. Perang disimulasikan akan terjadi dalam 3 tahap, yang diberi istilah sebagai ‘Move-1’ sampai ‘Move-3’.

Garis besarnya untuk “Move-1”, digambarkan bahwa pada tahun 2027 China telah menginvasi Taiwan, dan ‘roda perang’ habis-habisan mulai berputar.

AS merespons dengan mengirim pesawat pembom untuk menarget kapal perang dan pelabuhan-pelabuhan China, sementara dari Jet-jet tempur AS yang ditempatkan di Filipina dikerahkan menuju Taiwan untuk menghadang serangan udara China.

Disisi lain, Australia juga ikut memobilisasi militernya untuk ikut melawan China, karena China juga didiskripsikan sebagai musuh menakutkan bagi  Australia.

China merespon serangan AS itu dengan mengerahkan pesawat pembom siluman, rudal jelajah, dan rudal hipersoniknya ke Hawai, untuk menarget pusat komando AS dan basis angkatan udara AS disana. 

Selain itu, China juga akan menyerang basis militer AS di Jepang, Filipina dan tentu saja akan meluncurkan rudalnya ke Australia.

Pada “Move-2”, China kemudian bisa menguasai Taiwan, tapi ancaman dari musuh besarnya (AS dibantu Australia) belum selesai. Tapi karakter perang menjadi berbeda karena stok senjata konvensional kedua fihak sudah mulai berkurang. 

AS punya ide untuk mengisolasi seluruh perbatasan Taiwan agar kekuatan China yang sudah menduduki Taiwan terputus suplainya. Tapi fihak AS meragukan, tentu itu tidak akan mudah, karena seluruh perbatasan Taiwan adalah laut, jadi kemungkinan adalah dilakukan dengan mengerahkan kapal selam.

Pada “Move-3”, China kemudian akan meluncurkan rudalnya yang menarget basis militer AS di Alaska dan California, selain terus menggempur basis AS di Hawai. AS kemudian meluncurkan rudal-rudalnya dari basisnya dipulau Hawai, pulau Guam, pulau Mariana utara, selain juga rudal dari Australia.  

Pada tahap ini, stok senjata konvensional kedua fihak benar-benar sudah habis. Artinya perang kemudian akan mengarah ke penggunaan senjata nuklir.

This entry was posted in Analisa Geopolitik and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

15 Responses to THINK-TANK BENTUKAN PENTAGON SIMULASIKAN PERANG AS–CHINA

  1. Zn says:

    Sepertinya perang nuklir akan dimulai 2027,dari tanggal simulasinya

    Wallahualam..

    • Dana says:

      Bisa jadi, 2029 Amerika runtuh sepenuhnya…

      Dajjal kuasai Inggris hari I => 945 + 1000 = 1945
      Dajjal kuasai Amerika hari II => 1945 + (1000/12) = 2029
      Dajjal kuasai Israel (NWO) hari III => 2029 + (1000/12*4) = 2050

      • zn says:

        jarak antara perang nuklir (al malhamah) dan dajjal adalah 7 tahun (Hadist), dan dajjal hidup di bumi 37 hari (Hadits), lalu dibunuh nabi isa. jd perhitugan waktu tersebut menurutku gk valid, khususnya di hari ke 3.

        kalau mau diasumsikan perang WW3 berakhir di tahun 2030 dengan perang nuklir, maka ia bakal keluar di awal tahun 2037, dan dibunuh di tahun itu juga. pada saat itu khilafah terakhir akan muncul dan berakhir disekitar 2044 ~ 2046 (hadist).
        proses kiamat kubra mungkin dimulai tahun 2050, dimulai matinya seluruh umat muslim lewat angin syam.

        ini cuman perkiraan saja. mungkin akan berubah saat nabi isa muncul dan memberi info tentang kiamat. wallahu alam.

  2. fida'i says:

    simulasi perang itu menurut saya normal tentu di lingkaran militer kenapa mereka mempublikasikan satu dari simulasi yang tidak kita ketahui berapa banyaknya ke publik. menurut saya karena mereka yakin dengan apapun tujuan mereka.

    ps: saya tidak melihat simulasi invasi russia ke ukraine dari mereka

    • zn says:

      jika suka baca update WW3 dan artikel sebelumnya, mereka sudah merencanakan perang rusia-ukraina, bahkan sudah direncanakan sejak WW2.

      untuk simulasi tidak seperti taiwan – china, karena masih menggunakan penyebaran paham nazisme seperti WW2. sedangkan pendekatan taiwan – china sepertinya menggunakan pendekatan “pearl harbour” di WW2 oleh jepang dulu.. mungkin bisa diluruskan..

      • fida'i says:

        saya pikir rencana barat untuk perang rusia-ukraina adalah:

        1. fase persiapan:
        pompa ukraina dengan paham anti-rusia lalu mendukung gerakan anti-rusia dan terjadilah Maidan 2014.
        mengirim gerakan anti-rusia ke populasi rusia di ukraina timur dan selatan untuk menangkap donbas dan crimea.
        fase ini bisa dikatakan berhasil karena hanya crimea yang lolos jika crimea bisa ditangkap situasinya akan lebih parah dari saat ini.
        2. invasi:
        barat tahu russia akan menginvasi ukraina dan mereka ingin itu terjadi karena itu barat menolak proposal damai oleh russia berkali-kali selama 8 tahun.
        dan mereka tahu ukraina akan kalah jika russia menyerang untuk itu mereka mempersiapkan selama 8 tahun untuk konflik ini dan ini sudah dikonfirmasi diberita kemarin
        3. kekalahan rusia:
        saat rusia menyerang ukraina yang sudah mereka tunggu-tunggu. barat mendapatkan pembenaran untuk serangan nuklir mereka bukan militer(semua tahu resikonya) tapi sanksi . sanksi terbesar yang bisa mereka buat.
        dan russia akan masuk kedalam lubang terbesar dan tidak bisa keluar lalu ukraina akan balik menyerang sampai russia memberikan proposal damai yang akan diterima oleh barat.
        4. panen:
        ukraina membesar, rusia mengecil dan kekacauan terbesar sejak runtuhnya uni-soviet akan terjadi dirussia posisi russia di panggung dunia akan runtuh dan untuk putin, semua tahu apa yang terjadi.

        rencana 3 dan 4 gagal karena russia sukses bisa keluar dari lubang sanksi yang mereka siapkan dan sekarang barat sedang membenturkan kepala meraka di atas meja bertanya bagaimana russia bisa keluar.

        untuk china dan taiwan saya pikir skenarionya hampir sama. jika china mendukung invasi russia di voting PBB itu adalah alasan sempurna untuk memompa taiwan jepang korea jadi keputusan china adalah cerdas entah benar atau salah

        semua ini hanyalah analisa saya, saya bisa salah saya bukan orang ahli militer atau sebagainya saya hanya orang yang mencoba membaca tapi segala puji bagi allah yang maha penyayang sudah menyelamatkan rusia berkali-kali dari barat sodara nasarah kita yang sudah menyelamatkan tanah syam dari zionis israel dan bahu-membahu bersama umat muslim di masa ini dan yang akan datang amin.

        • engkus says:

          duh panjang amat prediksinya tp ada 2 hal yg salah :

          2. Justru barat dulu yg mendorong Ukraina mencaplok Krimea, tapi Rusia tahu dan merespon, lbh dulu.
          3. Koq Rusia kalah ya???.

          • fida'i says:

            1. crimea mengadakan referendum karena itu menurut saya mereka lolos. mayoritas penduduk crimea memang selalu pro rusia dan angkatan militer russia sudah ada disana sebelum Maidan 2014.
            agar tahu mendalam tentang kudeta Maidan linknya ini https://rumble.com/embed/vubrga/

            2. anda salah paham saya tidak bilang rusia kalah saya bilang rencana mereka gagal karena sanksi mereka jadi bumerang dan barat tidak mungkin menyerang russia dengan militer secara langsung karena itu barat menggunakan gerakan anti-rusia sebagai senjata untuk russia.

            3. jika masih belum paham ibaratkan seperti ini:
            warga(barat) dari desa(uni eropa) menangkap anak beruang(donbas) tujuan mereka adalah ibu beruang(rusia) jadi meraka membuat lubang besar(sanksi) agar ibunya bisa terjebak didalam lalu me-rajam ibu dan anaknya dari atas tapi rencana itu gagal karena ibu beruang bisa keluar dan sekarang dia marah, lalu membakar(inflasi) desa warga itulah yang terjadi saat ini dan akan menyebar keluar desa(dunia)

            • engkus says:

              POIN 2. Ga nyambung. Disitu khan jelas antum bilang Rusia pemicu perang ukraina. padahal yg sebenarnya barat pemicunya., https://analisaakhirzaman.com/2022/05/11/as-dan-inggris-akui-8-tahun-siapkan-konflik-di-ukraina/

              POIN 3. Kekalahan Rusia.
              Antum tulis : Lalu Ukraina balik menyerang.sampai Rusia memberikan proposal damai. Koq skrg bilang ga nulis “kekalahan Rusia”???

              • fida'i says:

                mungkin saya yang salah paham, seperti yang saya tulis di akhir analisa. saya bisa salah saya bukan ahli, ahli juga bisa salah. saya menulis analisa itu berdasarkan mindset pemikiran barat yang berpikir “sanksi ekonomi” akan berhasil dan itu bukan sanksi biasa yang di tembakan. ini adalah sanksi nuklir dan tidak berhasil. jika anda masih tidak paham dengan yang saya maksud berarti saya yang gagal. mungkin jika saya menulis “menyingkirkan russia” akan lebih mudah untuk di pahami.

  3. Agung H says:

    Simulasi perang antara As dan Taiwan tentu saja memang sangat provokatif bagi China yang menginginkan wilayah itu kembali ke pangkuannya.
    Pada saat kekuatan ekonomi dan militer China secara face to face masih relatif jauh dibandingkan dengan As, China mungkin saja masih mengambil sikap menahan diri dengan sabar.
    Lain soal ketika nanti hegemoni ekonomi dan militer pindah ke tangan China,.. pasti China

    • enceng says:

      China ketinggalan dari AS???
      Skrg sdh kebalik, justru AS kini ketinggalan dari China. China malah sdh punya rudal hipersonik sedang AS baru penelitian, masa gak tahu? Simak terus update WW3 biar ga ketinggalan info.

  4. Taufan says:

    hmmm 2027….skrg mereka sdh mulai terang”an menyebut tahun. Prediksi admin tahun gawat adalah antara 2025-2030 klop jg ya.

  5. Robayani says:

    Berati yg melawan China gak diawali dng perang proksi spt yg vs Rusia, bakal langsung adu banteng nih,

Leave a Reply to engkus Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *