CHINA : SOAL ASAL VIRUS COVID-19 HARUSNYA AS YANG DISELIDIKI

US Rep. Ilhan Omar (D-MN) (L) talks with Speaker of the House Nancy Pelosi (D-CA) during a rally with fellow Democrats before voting on H.R. 1, or the People Act, on the East Steps of the US Capitol on March 08, 2019 in Washington, DC. (AFP photo)

 

China meminta AS untuk berhenti menuding negara lain dengan ‘teori kebocoran laboratoriumnya’ mengenai asal mula pandemi virus corona, dan harusnya  menyelidiki laboratorium biologisnya sendiri, kata Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin, Senin 23/8.

Dia menekankan, bahwa pihak AS telah mengabaikan kesimpulan dari laporan penelitian bersama pada bulan Januari oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyimpulkan sangat tidak mungkin bahwa virus itu bocor dari sebuah laboratorium.

Wenbin mengecam fitnah Washington terhadap negaranya atas krisis epidemiologis ini, sementara AS sendiri memiliki peran dalam asal mula wabah virus, dan menyebut bahwa mencoreng nama baik China tidak akan menghapus peran AS sendiri.

 

“AS adalah yang pertama memulai penelitian virus rekombinasi, dan memiliki teknologi tak tertandingi di bidang ini. AS juga mendanai dan melakukan lebih banyak penelitian tentang virus corona daripada negara lain mana pun,” kata pejabat China itu.

 

“Menurut laporan, sejak tahun 1990, Profesor AS, Ralph Baric telah mulai meneliti rekombinasi virus corona. Timnya telah lama mengasah kemampuan untuk menggabungkan dan memodifikasi virus corona.

 

Pada September 2020, Profesor Baric mengatakan dalam sebuah wawancara dengan outlet media Italia PresaDiretta, bahwa ‘adalah mungkin untuk merekayasa virus tanpa meninggalkan jejak’.
Oleh karena itu, diperlukan penyelidikan terhadap tim dan lab yang dipakai oleh Profesor Baric, guna mengklarifikasi apakah penelitian virus corona dapat menciptakan atau menciptakan virus corona baru,” tambahnya.
“Kapan AS mau mengundang pakar WHO ke laboratorium biologinya di University of North Carolina (UNC) dan Institut Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat AS di Fort Detrick (USAMRIID) untuk dilakukan penyelidikan?” Wang bertanya secara retoris.
 “Kami menyarankan agar AS berhenti melemparkan lumpur ke orang lain dan sebaliknya, harusnya lebih dudlu mencari tahu apa yang terjadi di laboratoriumnya sendiri,” kata Wang.

 

Pada Januari 2021, Tim pakar internasional WHO mendatangi kota Wuhan di China tengah untuk membuat laporan fase pertama, yang ditulis bersama dengan para ahli China, tetapi gagal menemukan kesimpulan tentang asal usul virus.

Laporan WHO saat itu mengatakan, virus yang melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara adalah skenario yang paling mungkin, dan kebocoran dari laboratorium virologi Wuhan “sangat tidak mungkin.”

Awal bulan ini, China menolak seruan WHO untuk dilakukan penyelidikan baru tentang asal-usul virus corona, dengan mengatakan pihaknya mendukung upaya “ilmiah” daripada  “politik” untuk mengetahui bagaimana virus itu mulai menyebar.

Teori bahwa penularan Korona dimulai dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan awalnya digembar-gemborkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, sebagai bagian dari kebijakan anti-Chinanya yang hawkish.

China pada beberapa kesempatan meminta AS untuk memberikan klarifikasi tentang aktivitas bio-militernya di dalam dan luar negeri, yang menjadi masalah dan perhatian bersama bagi Rusia dan negara lainnya.

This entry was posted in Extend, recent post, Semua Tentang Pandemi and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *