China meminta AS untuk berhenti menuding negara lain dengan ‘teori kebocoran laboratoriumnya’ mengenai asal mula pandemi virus corona, dan harusnya menyelidiki laboratorium biologisnya sendiri, kata Jubir Kemenlu China, Wang Wenbin, Senin 23/8.
Dia menekankan, bahwa pihak AS telah mengabaikan kesimpulan dari laporan penelitian bersama pada bulan Januari oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyimpulkan sangat tidak mungkin bahwa virus itu bocor dari sebuah laboratorium.
Wenbin mengecam fitnah Washington terhadap negaranya atas krisis epidemiologis ini, sementara AS sendiri memiliki peran dalam asal mula wabah virus, dan menyebut bahwa mencoreng nama baik China tidak akan menghapus peran AS sendiri.
“Menurut laporan, sejak tahun 1990, Profesor AS, Ralph Baric telah mulai meneliti rekombinasi virus corona. Timnya telah lama mengasah kemampuan untuk menggabungkan dan memodifikasi virus corona.
Pada Januari 2021, Tim pakar internasional WHO mendatangi kota Wuhan di China tengah untuk membuat laporan fase pertama, yang ditulis bersama dengan para ahli China, tetapi gagal menemukan kesimpulan tentang asal usul virus.
Laporan WHO saat itu mengatakan, virus yang melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara adalah skenario yang paling mungkin, dan kebocoran dari laboratorium virologi Wuhan “sangat tidak mungkin.”
Awal bulan ini, China menolak seruan WHO untuk dilakukan penyelidikan baru tentang asal-usul virus corona, dengan mengatakan pihaknya mendukung upaya “ilmiah” daripada “politik” untuk mengetahui bagaimana virus itu mulai menyebar.
Teori bahwa penularan Korona dimulai dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan awalnya digembar-gemborkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, sebagai bagian dari kebijakan anti-Chinanya yang hawkish.
China pada beberapa kesempatan meminta AS untuk memberikan klarifikasi tentang aktivitas bio-militernya di dalam dan luar negeri, yang menjadi masalah dan perhatian bersama bagi Rusia dan negara lainnya.