Media AS melaporkan bahwa Kongres sedang mempersiapkan beberapa RUU yang akan mengharuskan Pentagon untuk melanggar Perjanjian senjata nuklir jarak menengah antara AS dan Rusia yang disepakati tahun 1987.
Senat AS akan segera memperdebatkan sebuah peraturan dalam bentuk undang-undang tentang kebijakan pertahanan baru, yang akan menyisihkan dana $65 juta dan juga meminta militer untuk bisa menggunakan kembali rudal dengan jarak antara 500 dan 5.500 kilometer.
Dengan kata lain RUU itu akan memerintahkan militer untuk mulai mengembangkan rudal jarak menengah yang dilarang oleh perjanjian 1987 yang dilakukan presiden Ronald Reagan dengan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev selama bertahun tahun-tahun dalam era Perang Dingin.
Para pendukung RUU itu mengatakan bahwa langkah tersebut diperlukan karena Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap telah melanggar perjanjian tersebut. Tapi fihak lawan (Rusia) khawatir hal itu bisa meningkatkan kemungkinan konfrontasi nuklir pada saat hubungan antara kedua negara sedang berada pada titik terendah pasca Perang Dingin.
RUU tersebut juga cenderung akan menimbulkan gesekan baru antara anggota parlemen dan Donald Trump yang kemarin telah menuduh Kongres secara tidak langsung mencampuri urusannya dengan Rusia. Pada hari rabu alalu Trump mengecam Kongres karena memasukkan “ketentuan yang jelas-jelas tidak konstitusional” dalam sebuah undang udang yang memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, undang-undang yang dia katakan dia mau tandatangani “demi persatuan nasional”.
“Sekaranglah saatnya rudal jarak pendek dan menengah tidak memiliki pembatasan, Tapi disisi lain mungkin bisa membuatlangkah yang salah perhitungan yang bisa menyebabkan hal (fatal) yang tidak terpikirkan,” Senator Patrick Leahy salah satu pendukung RUU mengatakan kepada Politico.com.