China memperingatkan warganya di Korea Utara untuk Pulang karena konflik Korea Utara dengan Amerika Serikat terus membayangi,
Khawatir akan kemungkinan serangan AS ke Korea Utara, Beijing mendesak warganya agar pulang, karena Pyongyang terus melanjutkan uji coba senjata nuklir dan rudal balistiknya.
Radio Free Asia melaporkan bahwa Kedutaan Besar China di Korea Utara mengirimkan peringatan seminggu sebelum peringatan 85 tahun Tentara Rakyat Korea pada tanggal 25 April.
Menanggapi ucapan Menhan Israel Avigdor Lieberman pekan lalu yang menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un “gila dan radikal,” Pyongyang menanggapi pada hari Sabtu dengan retorika yang menyeramkan, yang menyebut Israel sebagai ancaman bagi perdamaian dunia karena ia memiliki senjata nuklir namun menolak untuk mengakui faktanya.
Lieberman, anggota kabinet Israel kawakan yang dikenal dengan keinginannya untuk menggunakan kekuatan militer Yerusalem (Israel) untuk menyelesaikan konflik regional, membuat pernyataannya yang mencela komitmen AS untuk mengatasi ancaman global yang disebabkan oleh senjata nuklir Korea Utara, karena akan menyebabkan Washington Untuk mengalihkan sumber daya keamanannya bagi pertahanan Israel.
Setelah disebut pemimpin Korea Utara sebagai “orang gila,” Pyongyang kemudian menanggapi melalui pernyataanya pada Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) bahwa “Komentar ceroboh dari menteri pertahanan Israel adalah perilaku kotor dan jahat dan tantangan berat bagi DPRK [Republik Demokratik Rakyat Korea],” menurut KCNA yang dikutip oleh the Jerusalem Post.
“Ini adalah cara sinis (Israel) untuk melepaskan diri dari kecaman dan kutukan dunia sebagai perusak perdamaian di Timur Tengah, penjajah wilayah Arab dan pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan,” bunyi pernyataan KCNA.
Pyongyang menuding dengan tajam bahwa Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang secara ilegal memiliki senjata nuklir.
Media resmi Korea Utara tidak menjelaskan tentang bentuk ancaman hukuman yang akan dijatuhkan.
Pernyataan lewat KCNA tersebut memperingatkan Yerusalem untuk “berpikir dua kali atas konsekuensinya jika harus mengeluarkan kampanye kotor melawan DPRK untuk menutupi kejahatan menduduki wilayah Arab dan mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah.” Sputnik mengutip Jerusalem Post.
Dilaporkan Korea Utara hari ini sabtu 29/4 melakukan ujicoba rudal balistik namun rudal tersebut meledak segera setelah diluncurkan, pejabat A.S. mengatakan kepada NBC News.
Pejabat tersebut mmenambahkan bahwa uji coba rudal yang gagal tersebut melibatkan rudal jarak pendek non-nuklir yang sanggup mencapai Seoul, tapi bukan untuk sasaran Jepang.
Seorang pejabat mengatakan kepada NBC bahwa A.S. telah memperingatkan pengujian tersebut dan mengamatinya dengan saksama.
Seorang pejabat militer Korea Selatan mengkonfirmasi kepada NBC bahwa tuji coba tersebut terjadi sekitar pukul 5.30 waktu setempat. Rudal tersebut terbang kearah timur laut menuju Laut Timur.
“Saat ini, kami memantau secara ketat provokasi militer Korea Utara dan benar-benar siap untuk memenuhi dan provokasi apapun,” kata pejabat tersebut kepada NBC.
Komando militer AS kawasan Pasifik mengatakan rudal tersebut tidak keluar wilayah wilayah Korea Utara dan peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara.
Komando militer AS kawasan Pasifik menambahkan “Kami berdiri di balik komitmen teguh terhadap keamanan sekutu kami di Republik Korea dan Jepang.”
Kemungkinan penyebab Kegagalan
Kalau membaca informasi dari sebuah sumber Rusia lenta.ru, ada kemungkinan rudal itu sengaja dijatuhkan oleh Rusia guna menghindari pecahnya perang Korea utara dengan AS.
Portal berita Rusia lenta.ru menulis bahwa sistem pertahanan udara Rusia di Timur Jauh dalam keadaan siaga tinggi, kata kepala Komite Dewan Federasi Pertahanan dan Keamanan Viktor Ozerov.
“Rusia sangat cermat mengamati apa yang terjadi di Korea Utara. Kami mengontrol wilayah udara di wilayah tanggung jawab Angkatan Udara Rusia ” kata seorang senator. Menurut dia, militer Rusia “mengerahkan segala daya mereka, dalam hal situasi yang luar biasa untuk menghindari segala kemungkinan dan sengaja memukul roket yang masuk ke dalam wilayah Federasi Rusia.”
Pejabat Suriah dan pemberontak menuduh Israel atas serangan Kamis pagi di gudang dekat bandara Damaskus yang menurut media Israel adalah gudang senjata yang ditujukan untuk kelompok militan Libanon Hizbullah.
Israel yang telah beberapa kali melakukan serangan dengan rudal presisi dan senjata canggih ke Suriah tidak secara langsung mengkonfirmasi atau menolak serangan tersebut, dan tetap dengan kebijakannya. Namun menteri intelijen Israel , Yisrael Katz, tampaknya mengakui keterlibatan negaranya dengan mengatakan bahwa serangan tersebut “konsisten” dengan kebijakan Israel agar tidak mengizinkan Hizbullah untuk mendapatkan persenjataan tersebut.
“Saya dapat memastikan bahwa insiden di Suriah benar-benar sesuai dengan kebijakan Israel, untuk bertindak sehingga mencegah penyelundupan senjata canggih dari Suriah ke Hizbullah di Lebanon oleh Iran,” katanya kepada Radio Angkatan Darat.
Kenapa Israel lebih memilih untuk menargetkan militer Suriah daripada memerangi Al-Qaeda dan ISIL yang berada diperbatasan dengan Israel sering diperdebatkan oleh semua pihak dalam konflik yang berlangsung selama enam tahun ini.
Namun, bagi pemerintah Suriah tindakan Israel itu jelas hanya memberikan dukungan serangan udara kepada kelompok-kelompok yang memerangi Angkatan Darat Arab Suriah (SAA) dan sekutunya seperti Hizbullah dan Harakat Nujaba (paramiliter Irak).
Pejabat Israel menganggap ancaman Hizbullah adalah lebih besar daripada kelompok teroris seperti ISIS dan Hay’at Tahrir Al-Sham (afiliasi Al-Qaeda Suriah), Ini dimaksudkan untuk membenarkan serangan bulanan mereka terhadap pasukan pemerintah Suriah di Suriah barat.
Tindakan Israel membuat Presiden Suriah Bashar Al-Assad memberi julukan Angkatan Udara Israel sebagai “Angkatan Udara Al-Qaeda,”
Isis Meminta Maaf Ke Israel
Menurut Times of Israel, bulan November 2016 lalu pernah terjadi baku tembak antara pasukan Israel (IDF) dengan sebuah kelompok yang terkait ISIS Sel Shuhada al-Yarmouk Dari Tentara Khalid ibn al-Walid yang beroperasi di Dataran Tinggi Golan Suriah, tapi ISIS akhirnya meminta maaf ke Israel atas insiden itu.
Insiden tersebut menurut analis adalah untuk pertama kalinya pasukan Israel (IDF) bentrok langsung dengan militan ISIS.
Mantan Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon berkilah bahwa netralitas Israel dalam perang Suriah menyebabkan pejuang ISIS “meminta maaf” kepada Israel setelah mereka secara tidak sengaja menyerang tentara IDF dari Brigade Golani yang melakukan “operasi penyergapan” Dekat perbatasan Suriah. Times of Israel melaporkan
Insiden itu terjadi setelah militan yang berafiliasi dengan ISIS mulai menembaki unit patroli militer IDF di Dataran Tinggi Golan, seorang juru bicara militer IDF mengkonfirmasi pada saat itu, Menurut Independent pasukan IDF membalas tembakan dan kemudian melancarkan serangan terhadap militan Khalid ibn al-Walid, dengan serangan udara dan tembakan tank yang menewaskan empat dari mereka.
Sementara itu Presiden Suriah Assad menurut berita YNet mengatakan bahwa “Anda bisa menganggap bahwa para teroris ini berjuang untuk Israel. mereka bukan bagian dari tentara reguler Israel tapi mereka memperjuangkan Israel. Israel memiliki tujuan yang sama dengan Turki, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Arab Saudi, Qatar dan negara-negara lain,
Hari rabu kemarin Angkatan Udara AS melakukan test menembakkan rudal jarak jauh (ICBM) tanpa hulu ledak, menurut Komando angkatann Angkatan Udara peluncuran dilakukan dari Vandenberg Air Force Base di California dan rudal tersebut menempuh jarak sekitar 4.200 mil ke arah kepulauan Marshall di samudra pasifik.
Pernyataan Angkatan Udara menyebut uji coba tersebut sebagai “demonstrasi penting atas kemampuan pencegah nuklir bangsa kita.”
Uji coba tersebut meluncurkan rudal balistik antar benua Minuteman III dari Airborne Launch Control System dengan pendorong jet Mercury E-6 . Menurut sumber Angkatan Udara.
AS secara teratur menguji sistem senjata antarbenua untuk memverifikasi keakuratan dan keandalannya menurut pejabat pertahanan.
Angkatan Udara telah melakukan uji coba rudal yang sama pada 7 Februari, peluncuran Rabu kemarin sangat penting karena terjadinya ketegangan militer dan tarik ulur terhadap program nuklir Korea Utara.
Presiden AS Donald trump telah memberi wewenang penuh ke Pentagon (menhan) untuk secara independen mengatur jumlah pasukan di Irak dan Suriah, dan untuk memastikan fleksibilitas para komandan. Ada lebih dari 5.000 tentara dikerahkan di Irak, dan 500 di Suriah, mereka beroperasi disana tanpa diundang Damaskus.
“Presiden telah mendelegasikan wewenang pada Tingkat Manajemen militer (FML) untuk operasi di Irak dan Suriah ke menhan (James Mattis),” kata Kapten Jeff Davis juru bicara Pentagon, seperti dikutip oleh ABC.
[ads-pullquote-left]Analisa kita bahwa ada hantu dibelakang Donald Trump nampaknya tidak meleset, Keputusan baru AS ini mengindikasikan akan ada kebijakan dan gerakan militer AS yang lebih liar dan mengerikan di Iraq dan Suriah yang bahkan secara legal bisa dilakukan diluar kendali dari Presiden AS.[/ads-pullquote-left]
Dia juga mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada perubahan pada jumlah tentara AS di Timur Tengah, dan bahwa strategi militer saat ini adalah pemberian dukungan kepada milisi lokal (pemberontak suriah dan milisi asing) yang memerangi ISIS.
“Pengalihan otoritas agar benar-benar kembali ke sini (Pentagon) akan secara historis memungkinkan komandan militer menjadi lebih lincah, lebih cepat dan efisien, mengambil keputusan lebih cepat, dan lebih menjamin kerjasama antar unit ,” katanya, Dia menambahkan, “sebenarnya ini hanya Mengembalikan otoritas dan ini cara yang lebih efektif untuk mengelola (kebijakan militer).” Kata Jubir Pentagon Jeff Davis.
Pengalihan kendali kebijakan keamanan dari Gedung Putih ke Pentagon telah ada sejak pemerintahan Bush dan Obama. Hanya saja dari waktu ke waktu ada peningkatkan levelnya. namun skema tersebut dikritik oleh komandan militer (mereka ingin kewenangan lebih besar), dengan alasan bahwa proses birokrasi mempersulit kemampuan mereka untuk mengerahkan tentara selama perang di Irak dan Suriah.
“Saat ini Gedung Putih memiliki penguasa dengan wawasan politik yang beda, baik atau buruk Trump telah terpilih dengan kebijakan dimana dia melimpahkan wewenang. Ini adalah keputusan yang cukup besar untuk didelegasikan ke Menteri pertahanan, ” kata Colin Kahl mantan penasihat keamanan nasional wapres Joe Biden,
Badan pengelolaan situasi darurat Federal dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang melakukan latihan tanggap darurat di Stadion MetLife di utara New Jersey untuk memastikan kesiapan wilayah New York City jika terjadi serangan nuklir.
Operasi yang dijuluki “Gotham Shield,” ini bertujuan untuk menentukan cara terbaik untuk mengevaluasi, merawat dan mengangkut orang-orang yang terluka jika senjata nuklir berkekuatan 10.000 ton dijatuhkan di sisi New Jersey dari Terowongan Lincoln, yang menghubungkan Kota Weehawken ke Midtown Manhattan.
“Latihan skala besar hari ini berfokus pada beberapa unit tanggap darurat yang bergabung dari beberapa negara bagian untuk tujuan latihan pengelolaan sumber daya logistik dan peralatan, kerja sama satu sama lain dalam mengatasi korban massal skala besar,” Kantor pengelolaan Darurat Morris County menulis di Facebooknya.
“Di Morris County, kami menyiapkan hal yang terburuk dan berharap untuk yang terbaik. Kami bangga dengan kemampuan kami untuk menanggapi skenario terburuk, dan latihan hari ini menyiapkan kerangka kerja untuk menangani peristiwa yang kami harap tidak pernah kami alami.”
Sementara itu latihan tanggap darurat “skala penuh” juga dilakukan di Washington untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya serangan teror terkoordinasi yang kompleks di Wilayah Ibu Kota Nasional,” . Latihan dimulai pada hari Rabu saat berlangsung briefing bagi para anggota Senat yang langka dan tidak pernah terjadi digedung putih tentang ancaman Korea Utara .
https://www.youtube.com/watch?v=IBtefevpqZE
Merespon latihan altileri besar Korea utara, Korea selatan dan menggelar latihan serangan udara.
Korea Selatan mengumumkan pada hari ini 26/4 bahwa bagian terpenting dari sistem pertahanan rudal A.S. yang kontroversial THAAD telah dipasang. Pernyataan Ini hanya sehari setelah Korea Utara memamerkan kekuatan militernya dalam latihan altileri besar2an.
Kosel mengumumkan pemasangan sistem Pertahanan “Therminal High-Altitude Area Defense system” atau THAAD saat aset militer berkekuatan tinggi AS telah ditumpuk di Semenanjung Korea dan sebagai upaya perlawanan kepada agresifitas Korut yang akan terus menguji coba rudal dan nuklirnya.
Korea Utara melakukan latihan tembakan artileri langsung pada hari Selasa menandai ulang tahun ke-85 berdirinya Tentara Rakyat Korea yang jumlahnya jutaan orang.
Pada hari yang sama, kapal selam peluncur rudal A.S. merapat di Korea Selatan. Dan kapal induk USS Carl Vinson menuju ke semenanjung untuk latihan bersama dengan Korea Selatan.
Sebuah kapal selam bertanaga nuklir AS telah tiba di perairan Korea Selatan, disaat utusan dari Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan bertemu di Tokyo untuk membahas meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara.
Kapal selam bertenaga nuklir USS Michigan tiba di Busan dalam apa yang digambarkan sebagai kunjungan rutin pelabuhan untuk mengistirahatkan kru dan mengisi perbekalan. Komandan Jang Wook, dari kantor urusan angkatan laut Korea Selatan, mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk latihan apapun.
Al Jazeera Gopalan mengungkapkan bahwa suasana hati warga Seoul sangat cemas walaupun suah sering terjadi ketegangan antara Korea Selatan dan tetangganya selama beberapa dekade terakhir, masyarakat umum tahu bahwa tingkat ketegangan meningkat pesat ahir2 ini.
Pyongyang dilaporkan menandai peringatan 85 tahun pendirian militernya pada hari Selasa dengan melakukan latihan artileri besar. Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip sumber pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa ada tanda-tanda bahwa militer Korea Utara melakukan latihan tembak-menembak di daerah sekitar kota Wonsan di pantai timurnya.
Pada pertemuan nasional dengan ribuan pejabat militer dan sipil senior sehari sebelumnya, Pak Yong-sik menteri pertahanan Korea Utara mengulangi bahwa negara tersebut siap untuk melakukan serangan awal atau tindakan lain yang dianggap perlu untuk mempertahankan dirinya sendiri melawan “imperialis AS”.
Pyongyang melakukan latihan militer berskala besar pada peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea sebagai respon dimana beberapa jam lalu Washington menggelar diskusi darurat dengan Senat AS soal Korea utara.
” kekuatan tempur kami tidak terbatas” kata tentara Korea Utara dalam sebuah pernyataan.
Korea Utara hari ini (25/4) menandai Hari Angkatan Darat ke-85 negara itu dengan melakukan latihan militer ekstensif yang mencakup latihan tembakan langsung, menurut beberapa kantor berita termasuk Kantor Berita Korea selatan Yonhap .
Sementara itu, kapal selam peluncur rudal Amerika Serikat USS Michigan berlabuh di kota Busan, Korea Selatan. Kemarin, Senat A.S. mengadakan pertemuan darurat mengenai ketegangan antara Washington dan Pyongyang.
Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan mengatakan ada indikasi bahwa ini merupakan latihan skala besar di wilayah Wonsan. Pejabat tersebut menambahkan bahwa ada kemungkinan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un akan menyaksikan latihan tersebut.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan: “tentara kita terus memantau dengan seksama pergerakan militer Korea Utara dan tetap dalam status siaga.”
Kapal selam peluncur rudal Amerika adalah satu dari empat kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat yang dilengkapi dengan rudal nuklir, merupakan bagian dari strategi pencegah nuklir Washington. Pejabat A.S. mengatakan bahwa kedatangan kapal selam tersebut merupakan unjuk kekuatan ke Korea Utara.
Donald Trump berencana melakukan evakuasi warga AS dari Korea Selatan sebagai bagian dari sebuah latihan bernama “Courageous Channel”, sumber militer telah mengungkapkan.
Operasi tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Juni guna mempersiapkan jalan keluar yang aman bagi sekitar 230.000 orang diKorsel jika terjadi konflik.
Jika Pyongyang menyerang Korsel maka puluhan ribu warga sipil Amerika, termasuk keluarga militer yang tinggal di sekitar ibu kota Seoul bisa terjebak dalam baku tembak.
Dilema utama bagi AS adalah bagaimana menjaga agar orang-orang Amerika ini aman dan mengevakuasi mereka jika terjadi pertempuran. Seoul hanya berjarak 35 mil dari perbatasan yang dalam jangkauan lebih dari 12.000 senjata artileri Korea Utara yang telah mereka posisikan dan disamarkan dengan baik.
Menurut laporan, negara tertutup tersebut akan mengaktifkan pasukan di Selatan untuk mengarahkan rudal dan tembakan artileri. Diperkirakan Korea Utara memiliki kemampuan untuk menembak dengan proyektil roket sejumlah 500.000 peluru baik amunisi mortir maupun senjata kimia di Seoul pada jam pertama perang saja.
Trump memerintahkan kelompok tempur kapal induk USS Carl Vinson untuk berlayar ke perairan di semenanjung Korea sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan atas uji coba nuklir dan rudal Korea Utara. Namun Kim Jong-un tetap menentang lewat surat kabar Partai Pekerja yang berkuasa di negara itu Rodong Sinmun, dengan mengatakan: “Kekuatan revolusioner kita sedang tempur siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal.”
Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menenggelamkan kapal induk A.S. untuk menunjukkan kekuatan militernya, karena dua kapal angkatan laut Jepang bergabung dengan kelompok kapal induk A.S. untuk latihan di Pasifik barat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kelompok tempur kapal USS Carl Vinson untuk berlayar ke semenanjung Korea sebagai reaksi atas meningkatnya ketegangan karea uji coba nuklir dan rudal Korea Utara, dan ancaman untuk menyerang Amerika Serikat dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat belum menentukan lokasi kapal induk saat ini yang sedang mendekati area tersebut. Wakil Presiden A.S. Mike Pence mengatakan pada Sabtu 22/4 bahwa Kapal induknya akan tiba “dalam beberapa hari” namun tidak memberikan rincian lainnya.
“Pasukan revolusioner kami siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir A.S. dengan satu serangan tunggal,” surat kabar partai penguasa Rodong sinmun, mengatakan dalam sebuah komentar.
Pesawat Israel meluncurkan serangan rudal ke posisi tentara Suriah di provinsi Quneitra yang berbatasan dengan dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel (sejak 1967), sumber militer Suriah mengatakan kepada Sputnik.
Pesawat tempur Israel meluncurkan dua rudal dari wilayah yang didudukinya didataran tinggi Golan pada pukul 18.45 waktu setempat di salah satu posisi pasukan kami (Suriah). Serangan Itu menyebabkan kerusakan material, kata sumber militer Suriah kepada Sputnik.
Menurut sumber tersebut, serangan dilakukan saat tentara Suriah sedang membalas serangan teroris di Quneitra.
Tindakan Israel ini tidak akan menghentikan perjuangan Angkatan bersenjata kita melawan kelompok teroris yang dekat dengan Israel,” sumber Suriah tersebut menambahkan.
Sebelumnya, IDF (Israel Defence Force) mengatakan bahwa sebuah proyektil diluncurkan dari wilayah Suriah dan jatuh ke wilayah yang dikuasai Israel di Dataran Tinggi Golan, yang tidak menyebabkan korban luka.
Pada November tahun lalu, IDF mengatakan sebuah rudal yang diyakini diluncurkan dari Suriah menyerang dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel tanpa menimbulkan korban jiwa. IDF langsung menanggapi dengan tembakan balasan. Israel menduduki Dataran Tinggi Golan (wilayah Suriah) sejak Perang Enam Hari 1967 dengan Suriah dan mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981. Masyarakat internasional belum mengakui aneksasi Israel ini.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menuduh Iran “melakukan provokasi mengkhawatirkan ” untuk mengacaukan negara-negara di Timur Tengah karena pemerintahan Trump meninjau ulang kebijakan AS terhadap Teheran.
Tillerson mengatakan kepada wartawan bahwa review yang dia umumkan pada hari Selasa itu tidak hanya meninjau kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan nuklir 2015 tetapi juga perilakunya di wilayah2 yang katanya telah merongrong kepentingan AS di Suriah, Irak, Yaman dan Lebanon.
Ungkapan Tillerson itu sejalan dengan pernyataan menteri Pertahanan AS Jim Mattis dalam kunjungannnya ke Arab Saudi Rabu 19/4 kemarin bahwa pengaruh destabilisasi Iran harus diatasi guna mengakhiri konflik di Yaman.
Tillerson mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa pemerintah AS melakukan peninnjauan ulang terhadap kebijakan atas Iran. Dia juga menyebut kesepakatan nuklir tahun 2015 sebagai sebuah kegagalan dan menuduh Teheran mengikuti jejak Korea Utara.
Beredar laporan dari outlet berita utama Korea Selatan Yonhap bahwa Pentagon akan mengarahkan total tiga kapal induk menuju semenanjung Korea, Yonhap mengutip sumber pemerintah Korea Selatan.
Selain kapal induk CVN-70 Carl Vinson, yang diharapkan tiba di lepas pantai Korea Selatan pada tanggal 25 April, juga akan dikerahkan kapal induk CVN-76 Ronald Reagan yang saat ini ada di pelabuhan di Yokosuka Jepang dan dan kapal induk CVN-68 Nimitz yang sedang menjalani pengujian teknis di Oregon dan akan memasuki Laut Jepang pekan depan.
Menurut pejabat senior pemerintah, AS dan Korea Selatan sedang membahas latihan bersama yang akan melibatkantiga tiga kapal induk dan kapal perang lainnya.
Korea Utara akan terus melakukan uji rudal dan nuklir, seorang pejabat senior Korut mengatakan kepada BBC di Pyongyang, meskipun mendapat kecaman internasional dan berkembang ketegangan militer dengan AS.
“Kami akan melakukan uji coba rudal secara mingguan, bulanan dan tahunan,” kata Wakil Menteri luarnegeri Han Song-ryol mengatakan kepada wartawan BBC John Sudworth.
Dia mengatakan bahwa “perang habis-habisan” akan terjadi jika AS mengambil tindakan militer ke Korea utara.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan Korea Utara untuk tidak menguji kesabaran AS. Dia mengatakan “era kesabaran strategis” negaranya dengan Korea Utara telah habis.
Wapres AS Pence tiba di Seoul pada hari Minggu hanya beberapa jam setelah Pyongyang melakukan peluncuran rudal yang gagal.
Pada hari Selasa, saat mengunjungi Tokyo, ia menyebut rezim Korea Utara sebagai “ancaman yang paling buruk” atas wilayah tersebut.
Dia menegaskan bahwa untuk sementara AS dan sekutunya akan memberikan tekanan ekonomi kepada Korut.
Dua buah pesawat pembom Rusia TU-95 dicegat di wilayah udara internasional di lepas pantai Alaska oleh dua pesawat tempur F22 Raptor AS pada Senin 19/4, Pentagon menegaskan kepada CNN.
Pencegatan digambarkan oleh seorang pejabat militer AS dilakukan dengan cara aman dan profesional, berlangsung sekitar 100 mil dari pulau Kodiak setelah pesawat Rusia itu masuk ke Alaska Air Defense Identification Zone milik AS.
Tidak ada komunikasi radio kokpit ke kokpit antara pilot AS dan pilot Rusia, pejabat AS mengatakan kepada CNN.
Pada hari Kamis Presiden Trump menyebut tindakan militer AS baru-baru ini di luar negeri (diSuriah, Iraq, Afghanistan, Yaman) menunjukkan bahwa dia memenuhi janjinya untuk membiarkan Komando pertahanan bertindak tegas tanpa campur tangan para politisi.
Ungkapan Trump itu sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan pers tentang penggunaan sebuah bom besar dalam sebuah serangan terhadap posisi kelompok-kelompok Islam di Afghanistan.
“Kami memiliki militer terbesar di dunia, dan mereka telah biasa melakukan pekerjaan itu. Kami telah memberi mereka otorisasi total, dan itulah yang mereka lakukan.
[ads-pullquote-left]Kalau ddijaman Obama kita sering melihat ada gap antara apa yang diucapkan Obama dengan tindakan militer Pentagon, maka Jurang itu sekarang malah semakin menganga dengan kebijakan Donald trump ini. Artinya kita akan lebih banyak menyaksikan kebrutalan militer AS dihari hari mendatang.[/ads-pullquote-left]
“Terus terang, itu sebabnya mereka akhir-akhir ini sangat sukses. Jika Anda melihat apa yang terjadi selama delapan minggu terakhir dan bandingkan dengan apa yang telah terjadi selama delapan tahun terakhir, Anda akan melihat ada perbedaan yang luar biasa. ” Serangan udara Afghanistan ,medan perang pertama yang menggunaan senjata Massive Ordnance Air Blast (MOAB) pada hari Kamis merupakan hal baru dalam serangkaian tindakan militer berskala besar dan terkadang kontroversial dilakukan oleh Departemen Pertahanan dalam tiga bulan pertama Trump di kantornya.
Awal bulan ini, militer melepaskan hampir 60 rudal Tomahawk di lapangan udara Suriah sebagai tanggapan atas penggunaan senjata kimia oleh pasukan yang (mereka tuduh) setia kepada Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Pada bulan Januari, pasukan operasi khusus A.S. melakukan serangan terhadap kompleks al-Qaida di Yaman yang mengakibatkan kematian seorang Navy SEAL dan beberapa warga sipil.
Para pemimpin Pentagon juga mendapat sorotan atas serangan udara di Irak pada bulan Maret yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil, karena informasi yang tidak lengkap dari pasukan yang di lapangan.
Wakil Presiden AS Mike Pence mengumumkan “kesabaran strategis” AS terhadap Pyongyang telah habis, dan dia menambahkan bahwa “semua opsi sekarang telah ada di atas meja.”
Pence berbicara pada hari Senin 17/4 saat mengunjungi area selebar 4km zona demiliterisasi yang penuh ranjau yang memisahkan kedua Korea.
“Presiden Trump telah jelas mengatakan bahwa kesabaran Amerika Serikat dan sekutu kami di kawasan ini telah habis dan kami ingin melihat perubahan,” kata Pence wartawan. “Kami ingin melihat Korea Utara meninggalkan jalan sembrono nya dari pengembangan senjata nuklir, dan juga terus-menerus melakukan pengujian rudal balistik, hal ini tidak dapat diterima.”
Komentar wapres AS muncul sehari setelah gagalnya uji coba peluncuran rudal Korea Utara yang baru minggu kemarin. Meskipun uji coba itu mengalami kegagalan amun dianggap sebagai ujian terhadap tekad Trump untuk menekan Pyongyang lebih jauh guna meninggalkan program nuklir dan rudalnya.
Pyongyang telah berulang kali mendesak Washington untuk menghentikan “histeria militernya” dan menggunakan “perasaannya” atau akan menghadapi respon tanpa ampun jika terus saja melakukan “provokasi” terhadap Korea Utara .
Cina dan Rusia telah mengirim kapal-kapal pengintai untuk mengikuti kapal induk AS yang dikerahkan ke Semenanjung Korea, karena kekhawatiran peningkatan konfrontasi militer antara Washington dan Pyongyang.
Angkatan laut Beijing dan Moskow ingin mengumpulkan data intelijen pada manuver kapal induk USS Carl Vinson yang telah dialihkan ke wilayah tersebut, beberapa sumber pemerintah Jepang mengatakan kepada The Yomiuri Shimbun.
Rusia menyerukan untuk menahan diri dalam menyelesaikan ketegangan dengan Korea Utara. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Jumat bahwa Moskow sedang melihat situasi ini sebagai “keprihatinan besar”, dan mendesak semua pihak “tidak mengejar tindakan dan langkah-langkah provokatif.”
Cina adalah salah satu sekutu tradisional Korea Utara, namun kepemimpinan Cina telah tumbuh semakin frustrasi dengan provokasi baru-baru ini Korea Utara.
Pemberontak Suriah menyerang warga sipil Aleppo yang akan dievakuasi. Mereka berteriak “Allahuakbar” tapi membantai warga sipil yang tidak bersenjata . Sejumlah 130 orang tewas 200 lainnya luka luka karena serangan bom bunuh diri.
Ini adalah sebagian kecil adari akibat fitnah terbesar akhir zaman “adu domba Shiah Suni” yang dihembuskan musuh Islam yang sebenarnya. Mereka tidak tahu kalau sedang diadu domba oleh musuh Islam , mereka tidak tahu siapa musuh Islam yang sebenarnya seperti yang dipandu Quran.
Hukum Islam manakah yang mereka pakai ?
Angkatan Udara AS untuk pertama kalinya akan mengerahkan pesawat tempur terbarunya dalam kancah internasional akhir pekan ini. Pesawat ini akan menuju ke Eropa untuk melakukan latihan bersama dengan sekutu NATO. Pentagon mengumumkan Jumat kemarin (15/4).
Departemen Pertahanan hanya sedikit menjelaskan rincian agenda yang akan melibatkan “sejumlah kecil” pesawat F-35As dari skuadron tempur 388 di Hill Air Force Base, Utah, ke lokasi yang dirahasiakan di Eropa.
Pesat tempur gabungan akan berangkat akhir pekan ini. Setelah mendarat, mereka kemudian akan menghabiskan beberapa minggu di wilayah tersebut sebagai bagian dari Jaminan Initiative Eropa, yaitu upaya departemen untuk mempererat hubungan militer dengan sekutu Eropa untuk membantu mencegah agresi Rusia di benua itu. (fakta sebenarnya untuk mengepung Rusia)
“Latihan yang melibatkan pesawat baru ini menandai tonggak penting atas perkembangan program F-35, yang memungkinkan Angkatan Udara untuk lebih menunjukkan kemampuan operasional pesawat tempur generasi kelima,” kata Departemen Pertahanan dalam rilis beritanya.
Jumat kemarin Cina memperingatkan bahwa ketegangan di Semenanjung Korea bisa lepas kendali. Korea Utara mengatakan pihaknya bisa menguji senjata nuklir kapan saja mereka mau sementara angkatan laut Amerika serikat sedang mendekati semenanjung korea untuk menunjukkan tekad mereka. (Artinya Korsel mengabaikan ancaman AS jika Korut lakukan uji coba nuklir lagi dan AS tetap pada pendiriannya untuk menghentikan progran nuklir Korut)
“Amerika Serikat , Korea Selatan dan Korea Utara sedang terlibat dalam situasi gayung bersambut (saling menantang), dengan pedang terhunus dan busur melengkung, dan telah ada kumpulan awan badai ,” menteri luar negeri China Wang Yi mengatakan di Beijing seperti dikutip kantor berita resmi Xinhua.
“Kami mendesak semua pihak untuk tidak lagi terlibat dalam saling provokasi dan ancaman, baik lewat kata-kata atau perbuatan, dan tidak mendorong situasi ke titik di mana ia tidak dapat berbalik dan lepas kendali,” kata Wang setelah bertemu menlu Perancisnya Jean-Marc Ayrault,
“Tidak peduli siapa itu, jika mereka membiarkan perang pecah di semenanjung Korea maka mereka harus menanggung kesalahan sejarah dan membayar harga yang sesuai untuk ini,” kata Wang.
Ini adalah komentar pertama yang mengisyaratkan keputusasaan China, yang telah berusaha untuk mengarahkan tekad pemerintahan Trump untuk berbuat lebih banyak guna menghentikan program senjata nuklir Korea Utara. begitu ulasan Nytimes.
AS siap untuk meluncurkan serangan pendahuluan dengan senjata konvensional terhadap Korea Utara jika Korea Utara melakukan lagi uji coba senjata nuklir, pejabat senior intelijen AS mengatakan kepada NBC News.
Korea Utara telah memperingatkan bahwa “peristiwa besar” sudah dekat, dan para pejabat AS menengarai adanya tanda-tanda yang menunjuk akan ada uji coba nuklir (Korut) yang bisa saja dilakukan pada awal pekan ini.
Para pejabat intelijen mengatakan kepada NBC News bahwa AS telah memposisikan dua kapal perusak yang mampu menembakkan rudal jelajah Tomahawk di kawasan yang hanya 300 mil dari lokasi uji coba nuklir Korea Utara.
Pesawat pembom berat Amerika juga telah diposisikan di Guam untuk menyerang Korea Utara jika diperlukan, dan awal pekan ini Pentagon mengumumkan bahwa kapal induk USS Carl Vinson sedang dialihkan ke area itu
Resiko serangan AS itu adalah bahwa hal itu bisa memprovokasi rezim Korea Utara stabil dan tak terduga untuk meluncurkan serangan fatal ke Korea selatan.
Serangan AS ke gudang senjata Daesh (ISIS) akhirnya membuktikan dengan tidak sengaja bahwa gudang senjata ISIS memang menyimpan senjata kimia.
Pesawat jet tempur koalisi pimpinan AS melancarkan serangan sekitar 17: 30-17: 50 waktu setempat atau 14: 30-14: 50 GMT mentarget gudang Daesh (ISIS) dimana banyak pejuang asing yang ada disitu. Muncul awan putih dan kemudian kuning di lokasi penyerangan, yang mengindikasikan adanya sejumlah besar zat beracun. Api dilokasi kejadian berlanjut sampai pukul 22:30 [19:30 GMT],” demikian pernyataan militer Suriah diperoleh Sputnik news.
Menurut Staf dari Jendral Suriah, serangan koalisi pimpinan AS membunuh beberapa ratus orang, termasuk warga sipil. Ratusan orang terkena racun kimia sebagai akibat dari serangan ke markas Daesh (ISIS) dan gudang dengan senjata kimia.
“Peristiwa Ini menegaskan bahwa Daesh dan al-Nusra memiliki senjata kimia dan mampu menggunakan, memperoleh dan membawanya,” kata dokumen itu.
Berita ini muncul selagi Washington dan sekutunya menyalahkan pemerintah Suriah atas dugaan serangan kimia di provinsi Idlib Suriah pada tanggal 4 April.
Besoknya departemen pertahanan Rusia mengatakan bahwa yang terjadi adalah serangan udara oleh pesawat Suriah di dekat Khan Shaykhun yang meneghantam sebuah gudang teroris yang menyimpan senjata kimia yang akan dikirim ke Irak.
Pemimpin Korea utara Kim Jong-un memerintahkan 25 persen warga Pyongyang untuk segera meninggalkan kota Pyong Yang.
Menurut perintahnya sejumlah 600.000 orang harus segera dievakuasi keluar kota. Para ahli mencatat bahwa evakuasi kemungkinan besar akan dilakukan karena ketegangan tinggi dalam hubungan dengan Amerika Serikat. Kabarnya bunker Pyongyang tidak akan mampu menampung seluruh penduduk ibukota Korea Utara. Oleh karena itu, 600.000 orang sebagian besar individu yang mempunyai catatan kriminal harus meninggalkan Pyongyang agar orang lain berkesempatan menempati bunker.
Juga dicatat bahwa salah satu kapal pengangkut roket “Ohio” yang membawa 154 rudal Tomahawk telah bergabung dengan Angkatan Laut AS yang ditempatkan di dekat pantai Semenanjung Korea.
Kapal pengangkut rudal itu diharapkan tiba di pelabuhan pada 18 April.
Sementara itu, menurut media Korea Selatan, warga Korut (DPRK) telah saling mengucapkan selamat tinggal satu sama lain ke rumah mereka, ke tempat-tempat kerja mereka juga ke hutan , ladang, langit, sungai, dll seakan bangsa ini sedang mempersiapkan untuk perang skala besar.
Pada saat yang sama, dilarang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada petugas lembaga penegak hukum. Akan tetapi dalam hal ini dilarang untuk menyebutkan nama-nama pemimpin nasional dalam kata-kata perpisahan. Portal berita Rusia Pravdareport.com melaporkan.
Hubungan diplomatik antara Rusia dan Amerika Serikat saat ini adalah yang paling sulit sejak setelah berakhir Perang Dingin, menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu.
Pernyataan itu dilontarkan menjelang kunjungan menlu AS Rex Tillerson KE Rusia. Ketegangan antara kedua negara telah melonjak selama konflik di Suriah, dimana Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung pemerintah Suriah dan Amerika Serikat menentang (ingin menjatuhkan Assad).
Jelas hubungan Rusia-AS tidak pernah sesulit ini sejak akhir Perang Dingin,” kata menteri luar negeri Rusia. Sangat memprihatinkan banyak aspek dari kebijakan luar negeri AS seperti di Libya, Yaman dan Suriah, juga sangat memprihatinkan tentang Korea Utara.
“Kami benar-benar khawatir tentang apa yang ada dalam fikiran Washington terhadap Korea Utara setelah mengisyaratkan kemungkinan skenario serangan militer sepihak.
“Sangat penting untuk memahami kewajiban kolektif pelucutan nuklir yang cocok di semenanjung Korea, tapi yang didukung dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.”
Moskow tidak menganggap pernyataan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson tentang Suriah sebagai ultimatum . Hal ini dinyatakan oleh perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. pada Selasa 11 April. RIA Novosti melaporkan.
“Saya melihat [perkataan Tillerson] sebagai pernyataan politik dimana permainan otot ditonjolkan sebelum dimulainya perundingan. Ini sejalan dengan pendekatan Washington, ” kata diplomat itu.
Sebelumnya Selasa kemarin, Menteri Luar Negeri AS mengatakan bahwa Rusia harus membuat pilihan antara “memilih AS dan negara-negara sekutunya di satu sisi atau memilih Iran, kelompok “Hizbullah “dan rezim Bashar al-Assad di sisi lain.”
Wakil ketua Komite Dewan Federasi Urusan Internasional Andrei Klimov mengatakan bahwa Rex Tillerson membuat pernyataan itu karena dia tidak cukup memahami masalah ini. “Jika dia tahu situasi yang sebenarnya, maka dia akan tahu itu bahwa itu perkataan yang sangat berbahaya,
Pada 12 april kemarin Tillerseon mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergeem Lavrovym. Salah satu topik utama pertemuan itu adalah serangan rudal AS yang dilakukan pada malam 7 April ke lapangan terbang di provinsi Idlib Suriah.
Media milik pemerintah Korea Utara memperingatkan pada hari Selasa akan melakukan serangan nuklir di Amerika Serikat jika ada sinyal AS akan melakukan agresi ke Korea Utara.
Saat ini pasukan tempur angkatan laut Amerika sedang menuju Samudera Pasifik bagian barat.
Presiden AS Donald Trump telah mendesak China untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan tetangganya yang miskin (Korut), dan mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Selasa pagi bahwa Korea Utara “mencari masalah,” dan Amerika Serikat akan “menyelesaikan masalah” dengan atau tanpa bantuan China .
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengaku adanya pengerahan pasukan tempur AS yang meliputi kapal induk unggulan bertenaga nuklir USS Carl Vinson, dua kapal perusak dan kapal penjelajah mereka tidak mempunyai tujuan tertentu tetapi hanya demi kewaspadaan.
“Mereka dalam perjalanan di sana (semenanjung Korea) karena itulah tindakan yang kami pikir paling bijaksana untuk saat ini,” katanya pada sebuah konferensi pers Pentagon.
Surat kabar resmi Rodong Sinmun Korea Utara mengatakan negara itu siap untuk menanggapi setiap agresi oleh Amerika Serikat.
“Tentara revolusioner kami yang kuat secara tajam mengawasi setiap gerakan oleh unsur-unsur musuh dengan mata nuklir kami terfokus tidak hanya kepada basis AS di Korea Selatan dan operasi Pasifik teaternya tetapi juga di daratan AS,” katanya.
Vladimir Putin mengaku ia memiliki informasi bahwa Amerika Serikat berencana melakukan “serangan Palsu” (false flag) lagi di Suriah.
Presiden Rusia mengatakan Moskow juga telah menerima informasi intelijen bahwa “serangan palsu” senjata kimia itu telah direncanakan dengan tujuan utama menyalahkan rezim Bashar al Assad.
“Kami mendapat laporan dari berbagai sumber akan adanya serangan palsu (dng senjata kimia) lagi seperti ini , dan saya tidak bisa menyebutnya sebaliknya sedang disiapkan di bagian lain dari Suriah, termasuk pinggiran selatan Damaskus,” kata Putin ketika konferensi pers dengan presiden Italia Sergio Mattarella. “Mereka berencana untuk menyimpan beberapa bahan kimia di sana dan menuduh pemerintah Suriah sebagai pelaku dari serangan.
[ads-pullquote-left]Serangan palsu / false flag adalah serangan yang sebenarnya dilakukan sendiri oleh penuduh dengan tujuan menjatuhkan fihak musuh untuk mendapatkan pembenaran/ jastifikasi atas tindakan militer sefihak yang akan dilakukan. Ciri false flag adalah fihak penuduh menolak dilakukan penyelidikan resmi yang independent dan buru2 melakukan tindakan militer tanpa menunjukkan bukti. False flag terbesar yang dilakukan AS adalahserangan gedung kembar WTC [/ads-pullquote-left]
Rusia telah menolak dari awal bahwa pemerintah Suriah berada di balik serangan gas di provinsi Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk banyak anak-anak.
Baik Suriah maupun Rusia telah membantah mereka terlibat. Putin mengajukan permintaan ke PBB untuk dilakukan penyelidikan resmi internasional atas serangan kimia itu.
Putin membandingkan tuduhan AS yang ditujukan pada Presiden Assad dengan upaya pembenaran intervensi di Irak pada tahun 2003, dimana saat itu AS menuduh rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal , tapi tidak pernah terbukti.
Sementara itu menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson tiba di Moskow untuk melakukan pembicaraan penting untuk mencari “solusi yang akan memberikan penyelesaian politik abadi” di Suriah.
Para menteri luar negeri G7 sebelumnya menolak permintaan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson untuk memperluas sanksi terhadap Rusia dan Suriah. Menlu Italia Angelino Alfano mengatakan Rusia tidak seharusnya disudutkan atas konflik Suriah.
China memobilisasi 150.000 pasukan di sekitar Sungai Yalu China, Mobilisasi pasukan persiapan untuk mengantisipasi situasi tak terduga di semenanjung Korea .
Wilayah sungai Yalu adalah wilayah perbatasan China dengan Korea utara.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengeluarkan peringatan yang mengerikan kepada wartawan Selasa dalam situasi krisis program nuklir Korea Utara, dia menyatakan bahwa “waktu kini telah habis (bagi korea utara) dan semua opsi tealah ada di meja.”
Ucapan itu dilontarkan menunjuk ke kegagalan upaya untuk negosiasi berturut turut untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara. Komentar itu muncul ketika dua pejabat senior Gedung Putih menjelaskan kepada wartawan menjelang pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini di Florida. briefing berlangsung pada kondisi anonim.
Para pejabat AS telah semakin waspada terhadap laju program nuklir dan rudal balistik Korea Utara yang dianggap sebagai rezim nakal yang telah berulang kali melakukan uji tembak rudal balistik diawal tahun ini.
Korea Utara telah berhasil meledakkan senjata nuklir di masa lalu, tetapi para ahli mengatakan negara itu belum mengembangkan teknologi untuk melengkapi rudal balistik dengan hulu ledak nuklir.
Trump telah berulang kali mengatakan ia berencana untuk mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya atas Korea Utara untuk membantu menghentikan program nuklirnya, tetapi ia juga memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times baru-baru ini bahwa ia akan bertindak untuk menghentikan Korea Utara dengan atau tanpa kerjasama China.
Menurut surat kabar London “Al-Hayat” merujuk pada sumber-sumber politik di Yordania, angkatan bersanjata Amerika Serikat , Inggris dan Yordania akan memulai operasi bersama melawan teroris di perbatasan Yordania-Suriah. Portal berita Rusia Newsru melaporkan.
[ads-pullquote-left]Membasmi teroris adalah alasan standard NATO ketika menginvasi suatu Negara, tujuan sebenarnya meraka adalah menginvasi Suriah dan mengganti rezim Assad dengan penguasa yang tunduk kepada Istrael. Permainan kali Ini tidak akan semulus diIraq atau Libiya karena Rusia berdiri tegak menghadang. Perang nuklir sudah semakin dekat.[/ads-pullquote-left]
Menurut mereka kelompok yang paling berbahaya yang ada di sini adalah “pasukan Halida Bin al-Walid” dan “ISIS” cabang lokal dari basis utamanya terletak di daerah perbatasan Yordania, Suriah dan Irak.
Hanya 70 kilometer dari sini adalah posisi pasukan garda Revolusi Islam.
Yang menjadi focus perhatian atas kehadiran mereka di wilayah perbatasan Suriah tidak hanya di perbatasan Jordan, tetapi juga diperbatasan dengan Israel. Menurut “Al-Hayat”, koalisi baru dibentuk dalam perjalanan kunjungan Perdana Menteri Inggris Terezy Mey di Amman dan Raja Yordania Abdullah II di Washington.
Kementerian Pertahanan Rusia mmemutuskan menarik diri dari komunikasi hotline dengan Pentagon sejak 8 April.
Mayjen. Igor Konashenkov, juru bicara resmi Kementerian Pertahanan mengatakan kepada wartawan, Jumat. “Sekitar satu jam yang lalu, atase militer AS di Moskow dipanggil ke Kementerian Pertahanan untuk menerima catatan resmi yang menyatakan bahwa sejak pukul 0:00 jam pada 8 April fihak Rusia menarik diri dari ketaatan terhadap kewajibannya berdasarkan nota kesepahaman pencegahan insiden dan keselamatan penerbangan dalam operasi di Republik Arab Suriah,” katanya.
Jenderal Konashenkov membantah laporan media AS yang mengklaim Rusia tetap membuka komunikasi hotline dengan AS.
Dia mengatakan Departemen Pertahanan Rusia telah mengirimkan pemberitahuan ke Pentagon melalui saluran diplomatik militer pada hari Jumat.
Rencana kementerian untuk menangguhkan kontak dalam format memorandum tersebut muncul pada hari Jumat sore. Pihak Rusia harus membuat langkah tersebut setelah AS telah melakukan serangan dengan rudal Tomahawk di sebuah pangkalan udara Angkatan Udara Shayrat diSuriah.
Nota kesepahaman keamanan penerbangan dibuat pada bulan Oktober 2015. Nota ini berisi seperangkat aturan dan pembatasan yang bertujuan untuk mencegah insiden antara pesawat Rusia dan AS di langit di atas Suriah.
Rusia dan Iran telah memperingatkan AS bahwa mereka akan “merespon dengan kekuatan” jika sekali lagi AS melakukan serangan yang melewati batas “garis merah” di Suriah.
“Apa yang Amerika dilancarkan adalah agresi terhadap Suriah dan ini adalah sudah melampaui garis merah. Mulai sekarang kami akan merespon dengan kekuatan untuk setiap agresor atau pelanggaran garis merah dari siapapun itu, dan Amerika tahu kemampuan kita untuk merespon dengan baik,” demikian kata pusat komando gabungan (Rusia,Iran,Suriah).
Pada hari Minggu Menteri Pertahanan Inggris, Sir Michael Fallon, menuntut Rusia sebagai fihak sekutu Assad untuk “bertanggung jawab atas setiap kematian warga sipil” di Khan Sheikhoun. Sir Michael mengatakan serangan itu terjadi dalam pengawasan mereka” dan bahwa Vladimir Putin sekarang harus memenuhi janji sebelumnya bahwa senjata kimia Assad telah hancur.
Para pemimpin barat telah menolak klaim Rusia bahwa serangan pesawat Suriah atas fasilitas senjata kimia pemberontak adalah menyebabkan menyebarnya bahan kimia yang menyebabkan kematian itu.
Pusat komando gabungan juga mengatakan pada hari Minggu kemarin (9/4) bahwa serangan rudal AS itu tidak akan menghalangi upaya “membebaskan” Suriah dari teroris, dan keberadaan militer AS di utara Suriah adalah upaya “pendudukan” yang ilegal.
Putin dan pemimpin Iran Hassan Rouhani telah menyerukan penyelidikan yang obyektif mengenai atas serangan kimia itu.
https://www.youtube.com/watch?v=tLgil4UC1fo&feature=youtu.be
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan rudal AS pada lapangan udara Suriah sangat tidak efektif, karena hanya 23 dari 59 rudal Tomahawk yang mencapai target. Sementara lokasi dampak 36 rudal sisanya sampai sekarang tidak diketahui, tambah kementerian itu.
[ads-pullquote-left]Israel nampaknya tidak terima dengan dijatuhkannya pesawatnya oleh militer Suriah 17 maret lalu karena menyerang iring2an peralatan militer Hezbollah di dekat Palmyra. Serangan rudal AS ini jelas adalah upaya tindakan balasan atas insiden itu. Kesengajan ini jelas terlihat karena sehari sebelum dugaan serangan kimia itu 2 kapal perang AS melintas terusan suez dan memutari semenanjung arab menuju wilayah Yordania lokasi mereka meluncurkan rudal tomahawk.[/ads-pullquote-left]
Serangan di lapangan udara Shayrat di provinsi Homs Suriah menghancurkan depot penyimpanan bahan, fasilitas pelatihan, kantin, enam pesawat MiG-23 yang ada di hanggar perbaikan dan stasiun radar.Sementara landasan pacu, taxiway dan pesawat Suriah yang ada di apron parkir tetap tidak rusak. kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Kementerian pertahanan Rusia menggambarkan efisiensi serangan itu sebagai “sangat payah.”
Kementerian pertahanan Rusia juga mengecam tindakan AS itu sebagai “pelanggaran berat” dari nota kesepahaman yang ditandatangani di Washington pada tahun 2015 untuk mencegah insiden penerbangan di wilayah udara Suriah.
“Rusia membuat pernyataan sebelumnya bahwa pasukan Suriah tidak menggunakan senjata kimia. Kami menunggu klarifikasi dari AS guna memberikan bukti yang tak terbantahkan atas tuduhan itu, karena mereka mengklaim bahwa tentara Suriah yang menggunakan senjata kimia di kota Khan Sheikhoun “.
Kementerian itu juga membeberkan bahwa serangan itu diikuti serangan, serangan besar-besaran terhadap Tentara Suriah oleh ISIS dan Al-Nusra.
“Kami berharap bahwa serangan teroris ini tidak dikoordinasikan dengan fihak AS,” kata kementerian itu.
“Sejumlah tindakan yang bertujuan memperkuat dan meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara Suriah akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk melindungi bagian-bagian penting dari infrastruktur Suriah,” kata Konashenkov.
Rusia telah bereaksi terhadap serangan rudal Donald Trump pada Suriah, Vladimir Putin menganggap serangan itu sebagai tindakan “agresi terhadap bangsa yang berdaulat”, menurut juru bicaranya Dmitry Peskov.
Serangan rudal AS ini bisa disebut pembalasan atas dijatuhkannya pesawat tempur Israel oleh pasukan Suriah ketika mereka menyerang iring iringan persenjataan Hezbullah
Peskov juga bersikeras bahwa “tentara Suriah tidak memiliki senjata kimia,” dia mengatakan bahwa ini telah melalui “pengamatan dan konfirmasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia salah satu unit khusus PBB.” Serangan udara AS pada Suriah telah dikecam oleh kementerian luar negeri Rusia dan telah menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Sehari sebelum serangan rudal AS itu Raja Yordania bertemu Trump dan mengungkapkan rencana serangan ke Suriah,
Serangan AS ini ini telah menangguhkan perjanjian keamanan udara Rusia dengan Amerika Serikat diSuriah. Menurut Kepala Komite Pertahanan di majelis tinggi Rusia parlemen serangan Trump akan “merusak upaya untuk melawan teror” di negeri ini.
Berbicara jam setelah kapal perusak AS menembakkan 59 rudal Tomahawk pada pangkalan udara Suriah, Kremlin sekarang mengusahakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mendesak untuk memadamkan ketegangan dengan Rusia ini. Ozerov mengatakan: “Ini bisa dilihat sebagai tindakan agresi AS terhadap suatu negara anggota PBB,” menurut laporan media lokal.
Beberapa Jam sebelum serangan, seorang pejabat Rusia memperingatkan Trump untuk menghindari melakukan serangan terhadap rezim Bashar al-Assad atau mereka bisa menghadapi “konsekuensi negatif”.
BREAKING NEWS - LEBIH 50 RUDAL AS SERANG PANGKALAN UDARA SURIAHBeberapa jam lalu (Jumat 7/4 dinihari) Amerika Serikat telah menembakkan puluhan rudal jelajah ke pangkalan udara pemerintah Suriah, dengan alasan sebagai balasan atas apa yang disebut Presiden Donald Trump sebagai serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah terhadap warga sipil. selengkapnya …
Jika Washington memutuskan untuk meluncurkan operasi militer di Suriah maka Turki akan mendukung langkah itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal itu pada Kamis kemarin (5/4).
[ads-pullquote-left]Jika anda masih saja bingung mengidentifikasi negara2 muslim mana yang bersekutu dengan zionis dan mendukung penghancuran negara Islam lain ada kemungkinan anda adalah buta dan tuli atas fakta. Baca juga panduan Quran dalam Al Maidah 51-52[/ads-pullquote-left]
Sebelumnya pada hari itu juga CNN melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan opsi aksi militer di Suriah setelah dugaan serangan kimia di Idlib.
Nampaknya kata-kata Trump tentang kemungkinan AS intervensi Suriah bukan sekedar kata-kata. Kami siap untuk mendukung operasi AS jika mereka mulai melakukan hal itu,” kata Erdogan yang disiarkan Channel 7.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pembicaraan telepon bahwa itu tidak dapat menerima tuduhan yang “tidak berdasar” atas insiden senjata kimia yang berlangsung di Suriah awal pekan ini.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan kepada surat kabar Yedioth Ahronoth bahwa ia yakin pasukan pemerintah Suriah berada di balik “serangan senjata kimia” di Idlib.
[ads-pullquote-left]Sejak 2013 justru ISIS yang terbukti lebih 52 kali menggunakan senjata kimia diSuriah dan Iraq, tapi itulah Isarel dan kaki tangannya AS yang tidak aneh lagi selalu membuat propaganda palsu dimanapun dan kapanpun. Sebenarnya mereka hanya mencari alasan pembenaran untuk menyerang langsung keSuriah yang sepertinya akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Malhamah tahap satu penuh pemutar balikan fakta baca tips untuk memahaminya[/ads-pullquote-left]
Kedua belah pihak “menyatakan siap untuk memperluas kerjasama untuk kepentingan menjamin stabilitas dan keamanan di Timur Tengah dan terutama di Suriah,” katanya. Secara khusus, Putin “mengungkapkan bahwa tidak dapat menerima tuduhan tidak berdasar terhadap siapa pun tanpa melakukan penyelidikan rinci dan berbobot.”
Menyusul laporan dugaan serangan senjata kimia pada hari Selasa, Netanyahu mengatakan bahwa “tidak ada, tidak ada, tidak ada alasan apapun yang bisa diterima untuk melakukan serangan yang disengaja terhadap warga sipil dan anak-anak terutama dengan senjata kimia yang sangat dilarang.”
PM Israel juga mendesak masyarakat internasional untuk memenuhi kewajibannya dari 2013 untuk sepenuhnya menghapus senjata kimia yang mengerikan ini dari perang Suriah.”
Setidaknya 70 orang, termasuk 11 anak-anak, dilaporkan tewas dalam insiden kimia yang diduga di kota Khan Sheikhoun di provinsi Iblib, Suriah, Selasa. AS dan sekutunya (Israel) telah menyalahkan pemerintah Suriah.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa sikapnya terhadap Presiden Bashar Assad dan Suriah telah “banyak berubah,” Ketika ditanya pada konferensi pers bersama dengan Raja Yordania Abdullah (yang sedang diAS) atas dugaan serangan kimia di Idlib yang dianggap telah kelewat batas.
Trump mengatakan serangan senjata kimia di Suriah “tidak bisa ditoleransi,” tapi dia tidak mengatakan respon apa yang AS mungkin akan lakukukan. Dia menyalahkan insiden itu kepada pemerintah di Damaskus. “Ini tindakan keji oleh rezim Assad tidak bisa ditoleransi,” tambah Trump. “Sikap saya terhadap Suriah dan Assad telah berubah sangat banyak. Apa yang terjadi kemarin bagi saya tidak dapat diterima .”
“Secara militer, saya tidak ingin mengatakan kapan dan apa yang akan saya lakukan,” tambahnya. “Saya tidak mengatakan saya tidak akan melakukan apa-apa satu atau menggunakan cara lain, tapi saya tidak akan memberitahu Anda [media].”
Raja Yordania Abdullah (yang berdiri disebelah Trump) memuji “pendekatan yang realistis terhadap tantangan di kawasan itu,” Trump menambahkan bahwa Suriah memerlukan solusi politik untuk mengakhiri konflik dengan menjaga persatuan dan integritas teritorial.’
Setidaknya 58 orang, termasuk 11 anak-anak, dilaporkan tewas dan puluhan luka-luka setelah sebuah rumah sakit di Khan Sheikhoun ditarget dalam diduga serangan gas beracun pada Selasa pagi, Reuters melaporkan, mengutip petugas medis dan aktivis pemberontak. Segera setelah sebuah rudal diduga mengeenai fasilitas itu, orang-orang mulai menunjukkan gejala keracunan kimia, seperti tersedak dan pingsan.
https://www.youtube.com/watch?v=dB-6_MQDpoM&feature=youtu.be
May Jend. Konashenkov menhan Rusia menyatakan bahwa Angkatan Udara Suriah telah melakukan serangan udara di sebuah gudang militan di mana senjata kimia yang akan dikirim ke Irak disimpan.
Kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov menteri Pertahanan Rusia : “Menurut pengendali target serangan udara Rusia , pesawat Suriah menyerang depot amunisi dan cluster peralatan militer teroris di daerah di bagian timur pinggiran kota Khan Sheikhun sekitar jam 11,30-12,30 kemarin.
Fasilitas ini dipakai untuk memproduksi ranjau darat yang diisi dengan zat kimia beracun yang berada di area gudang ini. Amunisi termasuk senjata kimia itu dikirim oleh militan ke wilayah Irak dari gudang besar ini .
Penggunaan bahan kimia oleh teroris telah berulang kali dibuktikan sejak 2013 oleh kedua organisasi internasional dan otoritas resmi negara ini. Amunisi dengan zat beracun juga digunakan oleh militan di Aleppo.
Pemakaian senjata kimia tercatat pada akhir tahun lalu oleh spesialis militer Rusia. Gejala keracunan pada korban di Khan Sheikhun mirip dengan yang rekaman yang tersebar dimedsos yang persis sama seperti korban Aleppo pada musim gugur tahun lalu.
Pada saat itu semua fakta penggunaan senjata kimia dan juga sampel tanah, dicatat dan dikirim ke Organisasi Pelarangan Senjata Kimia. Namun, para ahli dari organisasi internasional ini, yang telah menerima semua bahan dan sampel yang diperlukan untuk membuktikan penggunaan zat beracun oleh teroris di Suriah masih mereka pelajari.
Kami mengkonfirmasi bahwa informasi yang diberikan benar-benar objektif dan dapat diandalkan.” Kata menhan Rusia.
Sementara itu Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley sangat mengutuk Rusia dan pemerintah Suriah Rabu atas serangan senjata kimia terhadap warga sipil, hal ini bisa mengundang AS untuk menggunakan aksi militer terbuka untuk menyelesaikan perang sipil yang sedang berlangsung di negara itu.
“Ketika PBB secara konsisten gagal dalam tugasnya untuk bertindak secara kolektif, ada saat-saat dalam kehidupan negara yang kita dipaksa untuk mengambil tindakan kita sendiri,” kata Haley.
“Demi para korban, saya berharap para anggota dewan keamanan yang ada bersedia untuk melakukan hal yang sama.”
Haley, yang juga presiden Dewan Keamanan PBB, berbicara sebagai anggota dewan keamanan mempertimbangkan sebuah resolusi yang mengutuk rezim Assad atas serangan, yang menewaskan puluhan, termasuk banyak anak-anak.
Rusia, yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dan memiliki tentara di Suriah kemungkinan akan memveto resolusi.
Untuk saat ini, komentar Haley adalah merupakan ancaman langsung akan kemungkinan tindakan sepihak oleh AS kepada Suriah, tetapi melihat sikap lepas tangan pemerintahan Trump di Suriah mungkin ucapan Haley tidak lebih dari sekedar retorika.