Korea Utara mengklaim bahwa mereka “berada di ambang perang nuklir” setelah AS dan Korea Selatan mengerahkan jet jet tempur siluman untuk melakukan simulasi serangan terhadap target rudal nuklir (Korut), media pemerintah (Korea utara )mengungkapkan.
Agen berita Kore utara (KCNA) mencap AS dan Korea Selatan sebagai “bodoh” dan mengatakan serangan bertahap terhadap rezim mereka bisa “mengarah pada perang nuklir kapanpun.”
Kim Jong-un berkata: “Lebih dari 230 pesawat tempur … termasuk siluman ultramodern F-22 Raptor, F-35A, F-35B … dan lebih dari puluhan ribu tentara termasuk 12.000 tentara AS harus dilibatkan dalam latihan.
“Latihan semacam itu adalah provokasi yang berbahaya karena ini mendorong ketegangan di semenanjung Korea sampai ke ambang perang nuklir. Ini adalah provokasi terbuka dan terbuka terhadap DPRK (Korut), yang dapat menyebabkan perang nuklir kapanpun.
“Pasukan boneka AS dan tentara Korea Selatan adalah sangat bodoh dengan mengerahkan pesawat tempur siluman seperti itu. Begitu banyaknya Pesawat siluman yang dibanggakan musuh itu tidak akan luput dari takdir mulut harimau.”
Tanggapan mereka muncul setelah jet jet tempur AS tiba di Korea Selatan untuk latihan udara bersama antara Seoul dan Washington dalam sebuah unjuk kekuatan untuk melawan Korea Utara.
Pesawat pesawat tempur itu mampu mencapai target yang akurat tanpa terdeteksi oleh radar musuh. Ini akan menjadi yang pertama kalinya enam jet tempur siluman F-22 Raptor yang terbang di atas Korea Selatan dalam satu waktu.
AS berencana mengirim jet stealth F-35A dan F-35B, pesawat tempur F-16C dan lainnya termasuk pembom B-1B yang tidak diketahui jumlahnya. Angkatan Udara Korea Selatan juga akan mengirimkan jet tempur F-15K, KF-16 dan F-5. AS dan Sekutunya sepakat pada bulan Oktober untuk meningkatkan pengerahan aset strategis AS untuk menghentikan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh AS telah secara sadar memprovokasi Korea Utara untuk mengambil tindakan gegabah, Moskow mencurigai AS hanya mencari dalih untuk menyerang Korea Utara.
Mengomentari perkembangan terakhir Lavrov mengatakan bahwa AS yang justru ingin agar Korea Utara melakukan uji coba rudal lagi. “Tindakan terbaru AS tampaknya diarahkan untuk memprovokasi Pyongyang agar melakukan tindakan gegabah,” katanya kepada wartawan pada hari Kamis.
Menteri luar negeri Rusia menyebut uji coba rudal tersebut sebagai “sebuah petualangan,” Washington rupanya telah berusaha untuk menggiring pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke dalam (pusaran perang).
” Amerika harus mulai menjelaskan maksud mereka kepada kita semua. Jika mereka benar-benar mencari alasan untuk menghancurkan Korea Utara, karena utusan AS untuk PBB mengatakan dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan, biarkan mereka mengeja dengan jelas dan biarkan pimpinan AS memastikannya. Lalu kita akan memutuskan bagaimana kita akan bereaksi, “kata Lavrov.
AS telah menunjukkan kepada Korea Utara kekuatan militer mereka dengan melakukan serangkaian latihan di wilayah tersebut bersama-sama dengan sekutunya Korea Selatan dan Jepang. Eskalasi ketegangan ini mendatangkan kekecewaan bagi Moskow dan menyarankan dilakukan pendekatan ‘pembekuan ganda’, di mana Korea Utara harus menghentikan uji coba rudal dan nuklir dan AS menghentikan manuver militernya.
Sergey Lavrov mengatakan, pada bulan September lalu bahwa Amerika mengisyaratkan untuk tidak akan melakukan latihan militer sampai musim semi mendatang (2018), yang mungkin bisa memberi Korea Utara jeda dan membuatnya menahan diri dari tindakan gegabah…. Kami menaruh harapan dengan pendekatan ini, tapi mereka tetap saja melakukan latihan yang tidak terjadwal pada bulan Oktober, lalu pada bulan November, dan sekarang mereka menyatakan bahwa mereka akan melakukan latihan terjadwal skala besar pada bulan Desember. “
Menurut Lavrov Kebijakan AS yang meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara agar memaksa mereka menghentikan program rudal dan nuklir tidak berjalan. Potensi tekanan itu “pada dasarnya telah mengendor dengan sendirinya” katanya, Washington harusnya tidak mengabaikan seruan dari negara lain, termasuk Rusia yang meminta untuk membuka perundingan langsung dengan Pyongyang.
China berencana untuk mengirim pasukan ke Suriah guna membantu pasukan Presiden Bashar Al-Assad, menurut The New Khaleej.
Menurut sumber yang menginformasikan, langkah tersebut dilakukan saat China semakin khawatir dengan kehadiran militan Islam di wilayah Turkistan Timur, yang terlihat membantu kelompok oposisi Suriah.
Pekan lalu, dalam sebuah pertemuan dengan Penasihat Presiden Suriah Bouthaina Shaaban, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memuji upaya rezim Assad dalam menangani pejuang dari Gerakan Islam Turkistan Timur.
Suriah juga mengklaim bahwa sekitar 5.000 pejuang asal Uighur, sebuah minoritas etnis Muslim yang menurut otiritas China secara tradisional dianggap sebagai terorisme tiba di Suriah secara ilegal melewati Asia Tenggara dan Turki.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan China bermaksud untuk mengirim dua unit yang dikenal sebagai “Harimau Siberia” dan “Harimau Malam” dari Pasukan Khusus untuk membantu pasukan pemerintah Suriah.
Ini bukan kali pertama tentara China dikirim ke Suriah. Pada tahun 2015 rezim Suriah mengizinkan sekitar 5.000 tentara memasuki wilayahnya sebagai pasukan sekutu dan menempatkan mereka di wilayah Latakia Barat.
Penasehat militer China juga termasuk di antara yang dikirim selain aset angkatan laut dan udara. China adalah satu dari lima pemegang hak pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB dan bersama dengan Rusia, telah lebih dari satu kali menggunakan hak vetonya itu untuk melindungi kepentingan rezim Suriah.
Dukungan Rusia telah mengantarkan kemenangan bagi pemrintah Suriah dalam perang saudara selama enam tahun ini, terutama pertempuran melawan ISIS yang akan segera berakhir.
Tiga jam lalu Korea Utara menembakkan rudal balistik antar benua yang terbang jauh lebih tinggi dari pada rudal rudal sebelumnya.
Pentagon mengatakan bahwa rudal tersebut merupakan rudal balistik antar benua yang menempuh jarak sekitar 1.000 km ke arah timur sebelum terjun ke Laut Jepang. Penyiar NHK Jepang melaporkan bahwa rudal tersebut terbang di udara selama 50 menit dan kemungkinan mendarat di perairan zona ekonomi eksklusif negara tersebut, mengutip kementerian pertahanan negara tersebut.
Menanggapi uji coba rudal Korea utara itu Presiden AS Donald Trump mengakatak “Kami akan menanganinya,” “situasi ini akan kami tangani”.
Pejabat Jepang mengaku telah siaga atas peluncuran rudal sebelum peluncuran rudal Korut itu, dengan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi sinyal radio yang mencurigakan.
Korea Utara juga telah mengancam Jepang dalam beberapa bulan terakhir dengan menembakkan sebuah rudal balistik di Hokkaido pada bulan September lalu , dan mengancam bahwa negara tersebut harus “ditenggelam ke laut” dalam sebuah serangan nuklir.
Israel secara diam-diam bekerja sama dengan beberapa negara Arab, PM Israel telah mengungkapkan hal ini, dan berharap bahwa hal ini akan terus berkembang. Ungkapan Benjamin Netanyahu ini dekeluarkan setelah kepala staf IDF mengatakan baru-baru ini bahwa Tel Aviv siap untuk berbagi info intelijen mengenai Iran dengan Arab Saudi.
“Kerja sama yang baik dengan negara-negara Arab biasanya bersifat rahasia,” kata Netanyahu pada sebuah acara peringatan untuk Perdana Menteri Israel David Ben Gurion pada hari Kamis. Hubungan tersebut “dilakukan terus-menerus secara rahasia,” dia menekankan.
“Saya percaya bahwa hubungan (dengan negara-negara Arab) ini akan terus berkembang dan saya percaya bahwa mereka akan menghasilkan buah perluasan perdamaian,” kata PM tersebut. “Warga Negara dari negara2 tetangga akan bekerja sama dengan kita karena kalau tidak mereka harus bekerja sama dengan pengendali asing,” katanya seperti dikutip situs Ynet.
Israel telah melakukan penyesuaian diri dengan monarki Teluk (Arab Saudi) dan negara-negara Muslim lainnya di kawasan tersebut, dengan alasan kepentingan dan ancaman bersama, dengan Iran sebagai target utama mereka.
Israel saat ini hanya memiliki hubungan diplomatik dengan Mesir dan Yordania, sementara negara-negara Arab lainnya berpendapat bahwa hubungan apapun dimungkinkan hanya setelah Israel menarik diri dari wilayah Palestina yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang telah mengumumkan pengunduran dirinya awal bulan ini saat berada di Arab Saudi, namun telah kembali ke Beirut dan menunda pengunduran dirinya itu telah mengatakan bahwa perubahan niatnya yang terakhir didasarkan pada keinginan untuk mencegah negara tersebut keluar dari konflik regional.
Keputusan untuk menunda pengunduran dirinya secara resmi ditujukan untuk mendukung kebijakan “disassociation” Libanon, katanya dalam sebuah pernyataan Sabtu, kantor berita resmi Lebanon NNA melaporkan.
Langkah tersebut, atas permintaan Presiden Lebanon Michel Aoun yang ditujukan untuk “menjaga Lebanon tetap netral” dan keluar dari konflik regional, dia menjelaskan, bahwa dia sekarang memerlukan waktu untuk melihat apa yang harus dilakukan untuk menegakkan jalan damai dan hindari ketegangan lebih lanjut yang dipicu oleh pengumuman kejutan sebelumnya.
Namun pernyataan Hariri itu tampaknya masih menentang terahadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran, dan menuduhnya sebagai “keinginan untuk menghancurkan dunia Arab” , itu dinyatakanyya saat pengunduran dirinya yang diumumkan dari Riyadh. “Sikap Hizbullah yang mempengaruhi saudara Arab kita (Arab Saudi) atau menargetkan keamanan dan stabilitas mereka” tidak akan bisa diterima, katanya, tanpa menjelaskan secara spesifik.
Rencana masa depan Amerika Serikat mengenai krisis Suriah adalah mencakup mempertahankan kehadiran militer di negara tersebut dan membentuk pemerintah daerah baru di wilayah yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS (SDF), yang sebagian besar dipimpin oleh unit Perlindungan Rakyat Kurdi PKK (YPG) yang mereka latih,
Menurut harian The Washington Post yang melaporkan Rabu. , administrasi Trump tidak ingin meninggalkan Suriah dan menyerahkan kerezim Assad walaupun kelompok teror ISIS benar-benar dikalahkan di negara tersebut.
Niat ini ditafsirkan sebagai “komitmen terbuka yang bisa berpotensi untuk membuat AS terlibat konflik dengan Suriah dan Iran.”
Washington Post juga mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa kehadiran pasukan AS saat ini di Suriah akan digunakan untuk kepentingan SDF, karena takut “penarikan tiba-tiba” akan bisa manjamin kelangsungan rezim Assad.
Menteri Pertahanan AS. Jim Mattis juga mengatakan pekan lalu bahwa AS bermaksud untuk menetapkan kondisi yang tepat untuk sebuah “solusi diplomatik” di wilayah tersebut. “Kami tidak akan pergi begitu saja sekarang,” tambahnya.
Menurut data resmi ada 503 tentara AS yangsaat ini ditempatkan di Suriah dengan tujuan untuk melatih pasukan SDF (pemberontak Suriah) yang didominasi PKK. Namun, para ahli mengklaim bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Sementara itu pada hari Rabu, Turki, Iran dan Rusia sepakat untuk mengadakan Kongres Rakyat Suriah untuk menemukan solusi permanen bagi krisis Suriah dalam sebuah pertemuan trilateral di kota pesisir Sochi di pesisir pantai.
Turki, Rusia dan Iran adalah negara penjamin yang melakukan perantara gencatan senjata di Suriah pada bulan Desember 2016, yang mengantarkan ke perundingan Astana.
Pasukan pemerintah Suriah telah menguasai hampir 98% wilayah negara itu dan kantong kantong perlawanan teroris yang tersisa makin menyusut, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sambutannya pada sebuah pertemuan dengan Presiden Ceko Milos Zeman pada hari Selasa.
“Anda benar, memang benar pasukan pemerintah Suriah telah menguasai lebih dari 98% wilayahnya,” katanya. “Kantong perlawanan (teroris) tetap ada, tapi mereka menyusut karena serangan Angkatan Udara kita bersama sekutu kita Suriah,” kata Putin.
Pada awal pertemuan Zeman menyebutkan adanya pembicaraan Putin dengan Presiden Suriah Bashar Assad tadi malam.
“Anda telah mencapai kemenangan di Suriah. Dia (Assad) mengendalikan hampir seluruh wilayah Syria, kecuali tinggal beberapa wilayah kecil saja,” kata Zeman dalam bahasa Rusia. “Terakhir, dia adalah presiden yang terpilih secara demokratis.”
Putin berjanji akan meninjau secara rinci hasil pembicaraannya dengan AssaD.
Kantor berita TASS melaporkan.
Menteri Sumber Daya Energy dan Air Israel Yuval Steinitz mengakui adanya hubungan rahasia antara Israel dan “banyak” negara-negara Muslim dan Arab, termasuk dengan Arab Saudi.
Otoritas Israel menganggap Arab Saudi sebagai pusat penghubung utama dalam blok negara-negara Timur Tengah moderat dalam menghalangi penyebaran Islam radikal dan pertumbuhan pengaruh Iran di wilayah tersebut. Tel Aviv sedang mencari kesesuaian dengan Riyadh atas dasar kepentingan bersama dan kesamaan ancaman, terlepas dari kenyataan bahwa kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik dan bahwa konflik Israel-Palestina masih belum diselesaikan.
“Kontak dengan dunia Arab yang moderat termasuk dengan Arab Saudi telah membantu kita menghalangi Iran … Kami memiliki ikatan yang sebagian rahasia dengan banyak negara Muslim dan Arab … Sebagai aturan, sisi seberang (negara2 arab) meminta untuk menyembunyikan hubungan ini secara rahasia, “Kata Steinitz kepada Radio Angkatan Darat Israel dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu.
Awal pekan ini, Kepala Staf Pertahanan Israel Gadi Eisenkot mengatakan pada surat kabar online Saudi, Elaph bahwa Israel siap untuk berbagi intelijen dengan negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi. Kepala staf IDF mengatakan bahwa sikap keras Presiden AS Donald Trump terhadap Iran telah membuka kesempatan baru untuk membangun aliansi regional negara-negara Arab dan untuk mengembangkan sebuah strategi untuk menghentikan ekspansi Iran.
Panglima militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot mengatakan kepada surat kabar Arab Elaph, bahwa negaranya siap untuk bekerja dengan Arab Saudi untuk mengalahkan Iran.
Menurut sebuah kutipan dari Haaretz , Panglima militer Israel mengatakan kepada Elaph “Iran berusaha untuk menguasai Timur Tengah untuk menciptakan bulan sabit Syi’ah dari Lebanon ke Iran dan kemudian dari Teluk ke Laut Merah.” “Kita harus mencegah hal ini terjadi,” tambahnya.
“Kami melihat upaya Iran untuk menaikkan eskalasi, tapi saya tidak melihat kesempatan yang tinggi untuk saat ini,” lanjutnya.
Selama wawancara eksklusif ini Eisenkot menyoroti kebutuhan Israel dan Arab Saudi untuk membentuk sebuah koalisi dengan AS untuk menangani masalah Iran.
“Dengan Presiden Trump ada kesempatan untuk membangun koalisi internasional baru di wilayah ini. Kita perlu melakukan rencana strategis yang besar dan inklusif untuk menghentikan bahaya Iran. Kami bersedia untuk bertukar informasi dengan negara-negara Arab moderat, termasuk informasi intelijen untuk menangani Iran, “tambah Eisenkot.
Israel telah lama menentang kehadiran Iran di Suriah dan telah sering meminta Koalisi AS dan Rusia untuk menekan negara Teluk Persia agar (Iran) meninggalkan negara tersebut.
Israel berpendapat bahwa Iran mempertahankan operasinya di Suriah karena pemerintah Damaskus menyambut baik kehadiran dan bantuan mereka dalam beberapa hal.
AS tidak menganggap dirinya dibatasi oleh Dewan Keamanan PBB dan mungkin akan mencari “keadilan” di Suriah dengan persyaratannya sendiri, kata perwakilan AS untuk PBB Nikki Haley.
AS mengambil tindakan (militer) serupa (tanpa ijin DK PBB) di Libya pada 2011.
“Dengan persatuan (pandangan) DK PBB ini, atau (dengan keputusan) sendiri, yang tidak terpengaruh oleh hambatan dari Rusia, kami akan terus berjuang untuk keadilan dan pertanggungjawaban di Suriah,” kata Haley yang menghantam veto Rusia atas perpanjangan waktu pembahasan draft resolusi penyelidikan senjata kimia Suriah pada hari Jumat.
Draft tersebut diusulkan oleh Jepang yang menggambarkan “perpanjangan teknis” selama 30 hari atas penyelidikannya . Utusan PBB untuk Rusia Vasily Nebenzya mengatakan bahwa tidak ada gunanya memperpanjang misi penyelidikan jika beberapa kelemahan mencolok yang ada tidak diubah.
“Tidak ada jalan (penyelesaian) lain setelah kepemimpinan JIM (Joint Investigative Mechanism) mempermalukan dirinya dengan investigasi fiktifnya terhadap insiden penggunaan sarin di Khan Shaykhun dan menandatangani tuduhan yang tidak berdasar terhadap Suriah,” katanya.
Haley kemudian menuduh Rusia tidak menunjukkan fleksibilitas dalam menegosiasikan syarat syarat penyelidikan tersebut, dan mengklaim bahwa Moskow hanya “mendikte dan menuntut” sementara AS telah “memasukkan unsur-unsur rancangan Rusia” ke dalamnya dengan harapan mencapai sebuah konsensus .
Rusia memveto draf AS pada hari Kamis, dengan Nebenzya menyebutnya “tidak seimbang” dan semata-mata dirancang untuk mendiskreditkan Rusia dan perannya di Suriah. Haley kemudian menuduh misi Rusia mengabaikan upaya delegasi AS yang menghubunginya sebelum pemungutan suara.
Ucapan Haley atas ketidakmungkinan mencapai titik temu dengan misi Rusia memicu reaksi marah dari Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutnya sebagai “diplomasi palsu.” Lavrov mengatakan bahwa “tampaknya kita sedang menyaksikan fenomena baru dalam hubungan internasional, seperti diciptakannya berita palsu dan juga diplomasi palsu. ”
Draft saingan itu diprakarsai oleh Rusia dan China yang ditujukan untuk perluasan dan peningkatan kualitas dari misi pencari fakta, Namun menurut Nebenzya hal itu juga gagal dan hanya mendapat dukungan empat anggota Dewan Keamanan.
Rusia dan Amerika Serikat masing masing menggunakan hak veto mereka pada resolusi masing-masing, Haley menuduh Moskow menghalangi upaya DK PBB dan upayanya untuk menemukan “kebenaran”.
Rusia telah berulang kali mengkritik laporan JIMs (Mekanisme investigasi gabungan) PBB mengenai insiden kimia di Khan Shaykhun karena penuh dengan “kecerobohan, inkonsistensi dan kontradiksi.” Juga tidak mengikuti prosedur standar untuk penyelidikan yang tidak memihak.
Lebanon memiliki kemampuan untuk melawan ancaman apapun, namun kita hanya menginginkan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut, Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil mengatakan kepada RT dalam sebuah wawancara. Dia memperingatkan bahwa negara agresor potensial dari manapun akan mendapat konsekuensinya yang bisa saja meluas sampai ke Eropa.
Negara Timur Tengah selalu memilih untuk mempertahankan kebijakan yang konstruktif dan baik dengan tetangganya dan negara lain di dunia Arab, namun hal ini tidak bisa mencegah tindakan bermusuhan terhadap Lebanon, Bassil mengatakan kepada RT dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Jumat. Mengutip krisis yang dipicu oleh pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri yang tidak terduga dari Arab Saudi, menlu Lebanon mengatakan bahwa ini adalah “contoh bagus bahwa hampir semua fihak dapat memulai perang melawan kita.”
Kami siap untuk bertindak jika terjadi perkembangan seperti itu, namun kami berusaha melakukan semua yang kami bisa untuk mencegah hal ini terjadi dan menjaga hubungan baik dengan Arab Saudi, “kata Bassil, dia menambahkan bahwa Beirut akan tetap berpegang pada perdamaian dan pendekatan diplomatik. “kecuali jika dipaksa untuk membela diri.” Lebanon menentang campur tangan dalam urusan dalam negerinya, pihaknya juga “tidak menyetujui serangan warga negaranya terhadap Arab Saudi,” katanya.
Namun situasi saat ini tampaknya telah melibatkan lebih banyak pemain, kata menteri luar negeri dengan menyebut Israel dan AS pada khususnya. “Kita seharusnya tidak memprovokasi Israel ke dalam perang karena kemungkinan akan kalah. Pastinya kita harus menahan Israel untuk memulai perang karena Lebanon pasti akan memenangkannya,” katanya.
“Setiap negara dapat mengambil tindakan terhadap Hizbullah seperti yang dilakukan AS, meskipun pemimpin Hizbullah telah berulang kali mengatakan: ‘Jika Anda ingin melawan kita, anda dapat melawan kita, namun biarkanlah Lebanon sendiri. Kita tidak ingin Lebanon menderita karena kita. ‘ Kami pikir jika mereka menargetkan kami, mereka akan menghukum semua orang di Lebanon, dan mereka yang berani melakukan ini juga akan menghadapi konsekuensi. Akan ada konsekuensi bagi seluruh wilayah, termasuk juga bagi Eropa. “
Awal pekan ini kepala staf Pertahanan Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot mengatakan bahwa dia yakin eskalasi yang terjadi di wilayah ini “adalah akibat provokasi dari Iran.” Israel tidak berniat melancarkan serangan terhadap gerakan Hizbullah Libanon yang bersekutu dengan Teheran, tapi pihaknya siap untuk berbagi intelijen mengenai Iran dengan Riyadh. “Ada peluang untuk terbentuknya sebuah aliansi internasional baru (Saudi dan Israel) di kawasan ini dan sebuah rencana strategis utama untuk menghentikan ancaman Iran,” kata sebuah wawancara yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan sebuah surat kabar Arab Saudi.
Tel Aviv dan Riyadh secara resmi tidak memiliki hubungan diplomatik satu sama lain.
Selama kunjungan resminya ke Moskow pada hari Jumat, Bassil mengatakan bahwa saat ini ada kampanye anti Lebanon di Timur Tengah. “Beberapa negara mencoba menggunakan kekuatan tertentu untuk menyingkirkan petinggi Lebanon,” klaimnya, tanpa menentukan dari negara mana. Dalam wawancara dengan RT, Bassil mengatakan bahwa apa yang seluruh dunia saksikan saat ini di wilayah ini adalah adanya “upaya lain untuk menciptakan sarang kekacauan dan ketidakstabilan, yang pada gilirannya menyebabkan terorisme.”
“Bahkan jikapun Lebanon nampaknya akan menjadi pemenang dalam perang, itu tidak berarti Lebanon menginginkan berperang,” katanya, namun ia merasa tidak mungkin konflik ini akan berubah menjadi memanas. “Saya ragu bahwa itu akan terjadi karena fihak yang memulai perang harus menghadapi konsekuensinya.”
Sebuah gerai berita Korea Utara mengecam Presiden AS Donald Trump dengan kecaman kemarahan dan akan menghukum “mati” Donald Trump karena menghina “martabat pemimpin tertinggi,” Kim Jong-un.
Kata2 makian itu dimuat dalam editorial di Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Pekerja Korea Utara yang berkuasa. Pernyataan tersebut dikeluarkan sesaat setelah kembalinya Trump dari tur 12 hari di Asia, ia menyebut presiden Amerika itu, “tidak lebih dari seorang budak uang yang tua” yang “berani menunjukkan jari kearah matahari … dia hanyalah seorang penjahat mengerikan yang dijatuhi hukuman mati oleh rakyat Korea. ”
“Orang-orang Korea akan menjadikan wajah Trump sebagai simbol imperialisme AS yang mirip serigala dan akan menjadi sasaran pembalasan tanpa ampun dan akan mengirimnya ke neraka yang sangat diinginkannya.”
Rodong Sinmun juga menuduh Trump, yang mereka gambarkan sebagai “Orang tua gila, penipu jahat dan anti kemanusiaan” yang penakut karena tidak berani mengunjungi Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, seperti yang dilakukan oleh pendahulunya.
“Kejahatan terburuk yang dilakukan (Trump) yang tidak dapat diampuni adalah bahwa dia berani melukai martabat pemimpin tertinggi,” editorial tersebut membacakan. “Dia akan dipaksa membayar mahal karena selalu menghujat (pemimpin Korea utara).”
Israel telah menyatakan kepada Rusia dan Amerika Serikat bahwa pihaknya akan terus beroperasi di Suriah untuk melindungi kepentingan keamanannya, stasiun radio pemerintah Israel Kan melaporkan mengutip Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pernyataan tersebut dibuat sehari setelah Rusia dan AS setuju untuk bekerja sama dengan pemerintah Suriah untuk meniadakan pasukan yang didukung Iran dari sekitar wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi. ”
Saya telah menjelaskan kepada Amerika Serikat dan Rusia bahwa Israel akan bertindak di Suriah atas dasar kepentingan keamanannya sendiri,” kata kepala cabinet Israel yang berbicara di depan anggota faksi parlemen Partai Likud yang berkuasa.
Otoritas Israel menuduh Iran mencoba mengubah Suriah menjadi “pos terdepan” dengan puluhan ribu milisi milisi Syiah, pangkalan udara dan angkatan lautnyai. Kehadiran militer Iran permanen di negara tetangganya pada umumnya dan di daerah perbatasan pada khususnya dianggap tidak dapat diterima oleh Yerusalem; Israel berjanji untuk menentangnya dengan kekerasan jika diplomasinya tidak terbukti efektif.
Sebelumnya, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS “Rusia telah sepakat untuk bekerja sama dengan rezim Suriah untuk meniadakan pasukan yang didukung Iran … dari wilayah yang dikuasai oposisi” serta di perbatasan Dataran Tinggi Golan dan Yordania.
#Isis convey carrying 4500 fighters& their families leaving #Raqqa a month ago after an agreements with the US backed Kurdish forces. #Syria pic.twitter.com/Mp2svivTDe
— Nasser Atta (@nasseratta5) November 14, 2017
Setelah terjadi kesepakatan antara ISIS dan AS dan juga pasukan Kurdi yang akan menggantikan ISIS dalam penguasaan kota Raqqa yang beberapa tahun ini diklaim sebagai ibukota ISIS, pasukan AS membiarkan 4500 anggota ISIS dan keluarganya meninggalkan Raqqa. Cerita selengkapnya baca disini.
Hari Minggu kemarin Arab Saudi menyerukan dilakukan pertemuan darurat para menteri luar negeri Liga Arab mengenai adanya apa yang mereka sebut “campur tangan” Iran dalam urusan domestik negara-negara kawasan tersebut, Sky News Arabia melaporkan.
Bahrain dan Uni Emirat Arab mendukung permintaan Saudi tersebut yang juga disetujui oleh Djibouti ketua blok pan-Arab saat ini. Disebutkan bahwa dokumen tersebut dibocorkan kepada AFP oleh para diplomat pada hari Minggu.
Pemerintah Saudi mengatakan pada awal November bahwa mereka menghancurkan sebuah rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi di Yaman sebelum mendarat di bandara di ibukota Saudi, Riyadh.
Arab Saudi menyalahkan insiden tersebut kepada Iran, yang diduga mendukung gerakan Houthi. Riyadh menyebut keterlibatan Teheran dalam memasok Houthi dengan rudal sebagai “sebuah tindakan perang melawan kerajaan Saudi” dan mengungkapkan haknya untuk membela diri dan merespon serangan itu (tanpa menimbang kenapa mereka menyerang Yaman).
Kementerian Luar Negeri Iran menolak klaim tersebut.
Yaman telah dilanda konflik antara pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dan gerakan Syiah Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah, didukung oleh unit tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh sejak tahun 2015.
Koalisi pimpinan Saudi yang mendukung pasukan pemerintah Yaman mulai melakukan serangan udara terhadap Huthi atas permintaan Mansour Hadi pada bulan Maret 2015. Arab Saudi telah berkali-kali mengklaim bahwa Iran telah memasok senjata kepada pemberontak Yaman, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Mantan PM Lebanon Hariry dan Raja Salman
Setelah seorang pejabat pemerintah Lebanon mengklaim bahwa Arab Saudi menahan perdana menteri Lebanon (yang sedang berada di Arab Saudi), kerajaan Arab Saudi memerintahkan warganya di Lebanon untuk segera keluar Lebanon.
Dalam beberapa hari terakhir ketegangan antara Arab Saudi dan Iran telah meningkat pesat.
Arab Saudi memerintahkan warganya yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut pada Kamis malam. Sebelumnya hari ini, Jerusalem Online melaporkan berita seorang pejabat tinggi pemerintah Libanon mengklaim bahwa perdana menteri Libanon Saad Hariri sedang ditahan di Arab Saudi secara ilegall.
“Sehubungan situasi di Lebanon ini, sumber resmi di Kementerian Luar Negeri (Arab Saudi) menyatakan bahwa warga negara Saudi yang berkunjung atau tinggal di Lebanon diminta untuk segera meninggalkan negara tersebut,” lapor kantor berita Saudi Press Agency .
Beberapa hari yang lalu, Arab Saudi menuduh Iran melakukan “pengambilalihan” atas pemerintah Lebanon menggunakan pasukan Hizbullah.
Kemarin, Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam Arab saudit dan mengklaim bahwa itu adalah mencampuri urusan negara lain di Timur Tengah dan menyalahgunakan (memanfaatkan) orang-orang Yaman. Rouhani juga mengatakan bahwa Arab Saudi membuat “kesalahan strategis” dengan memilih AS dan Israel sebagai teman sementara menganggap Teheran sebagai musuh, demikian menurut kantor berita resmi Garda Revolusi Islam Iran.
Channel 2 News Israel telah mengetahui bahwa Kepala Staf Angkatan bersenjata Israel IDF (Israel Defence Force) Gadi Eizenkot secara diam-diam bertemu dengan perwira militer NATO Jenderal Curtis Scaparrotti di Brussels akhir pekan lalu . Keduanya membahas keberadaan militer Iran di Suriah.
Kepala Staf IDF Gadi Eizenkot secara diam-diam bertemu dengan Jenderal AS Curtis Scaparrotti, komandan Komando Eropa Amerika Serikat dan perwira militer NATO di Brussels. Sebelum pertemuan, keduanya telah duduk bersama dua minggu yang lalu.
Fakta bahwa Eizenkot tiba-tiba terbang ke Brussels untuk menghadiri pertemuan tanpa pemberitahuan mengindikasikan bahwa ada perkembangan baru-baru ini yang memerlukan diskusi secara tatap muka.
Kemarin Jerusalem Online News melaporkan bahwa seorang sumber intelijen mengatakan kepada BBC bahwa Iran membangun sebuah pangkalan militer permanen di Suriah. Pejabat tersebut mengklaim bahwa pembangunan tersebut telah berkembang secara signifikan, yang mungkin merupakan hasil dari kemajuan terakhir yang dibuat oleh pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sumber tersebut mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 20 bangunan bertingkat rendah dibangun dan kemungkinan akan digunakan untuk perumahan prajurit dan penampungan kendaraan. Namun, tujuan sebenarnya dari situs tersebut tidak dapat sepenuhnya diverifikasi. Kompleks ini dilaporkan terletak 14 km (sekitar 8 mil) selatan Damaskus dan hanya 50 km (sekitar 31 mil) dari perbatasan Dataran Tinggi Golan Israel.
Sekretaris Jenderal Hizbullah diLebanon Hassan Nasrallah mengatakan bahwa “Arab Saudi telah meminta Israel untuk menyerang Lebanon,” dia berbicara hal itu dalam pidato di televisi Beirut, Jumat.
Dia menambahkan bahwa Arab Saudi “siap untuk menawarkan puluhan miliar dolar untuk tujuan ini.”
“Lebanon telah menikmati periode stabilitas politik dan keamanan selama satu tahun yang luar biasa sebelum Saudi memaksa PM Lebanon Saad Hariri untuk mengajukan pengunduran diri”. Hizbullah mengecam campur tangan Arab Saudi dalam urusan internal Lebanon
Nasrallah mengklaim bahwa rumor tentang mantan Perdana Menteri Lebanon yang berada di tahanan rumah di Arab Saudi adalah “sebuah kepastian.”
“Saad al-Harir telah dipaksa untuk mengundurkan diri, membaca sebuah pernyataan yang mereka tulis, dan kemudian Perdana Menteri Lebanon dipenjara dalam tahanan rumah dan dicegah untuk kembali ke negaranya, “Nasrallah menyatakan.
Arab Saudi telah menghina semua rakyat Lebanon dengan memaksa PM Hariri untuk mengundurkan diri dan menahannya dalam tahanan rumah di Arab Saudi.
Sayyid Nasrallah: Kami menuntut agar pemerintah Saudi membiarkan Hariri kembali ke Lebanon.
Dia juga mencatat bahwa “Selama beberapa tahun terakhir, orang-orang Yaman telah menjadi sangat ahli dalam memproduksi roket,” menambahkan bahwa “mereka juga memproduksi pesawat tak berawak, dan akan memasukkan pesawat ini ke sebagai pilihan untuk dipdigunakan dalam perang.”
Sabtu lalu, Hariri mengumumkan pengunduran dirinya (sebagai PM Lebanon) dalam sebuah deklarasi tak terduga yang dibuat dari Arab Saudi, dengan alasan dugaan adanya rencana untuk membunuhnya. Pada hari Kamis Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dan Kuwait mendesak warganya untuk keluar dari Lebanon.
Latihan udara terbesar tahun 2017 mulai dilaksanakan diatas langit Israel pada hari Kamis , delapan Angkatan Udara yang berbeda melakukan latihan perang bersama.
Latihan yang disebut Blue Flag yang juga merupakan latihan yang terbesar dalam sejarah Angkatan Udara Israel (IAF), melaksanakan sebuah perang fiktif antara negara-negara Falcon Land dan Negara musuh Nowhere Land.
Latihan sebelas hari dimulai pada hari Minggu dan melibatkan puluhan pesawat yang terbang melakukan ratusan serangan. Ini adalah latihan Blue Flag ketiga. Yang pertama di tahun 2013 dihadiri oleh Italia, Yunani, dan Amerika Serikat. Polandia bergabung untuk yang kedua di tahun 2015.
Namun latihan ketiga ini adalah yang terbesar dimana tiga negara baru masuk dalam daftar peserta yaitu Prancis, Jerman, dan India, dimana ketiganta merupakan sepuluh kekuatan militer terbesar di dunia.
Bersama-sama, delapan negara tersebut membentuk scenario negara “Falcon Land” yang berperang melawan musuh mereka yang dibenci “Nowhere Land” , yang dilaksanakan oleh satu skuadron jet tempur IAF F-16, baterai rudal, dan pesawat tak berawak.
Kolonel Itamar komandan pangkalan udara Ovda mengklaim bahwa skenario tersebut dirancang untuk menjadi latihan simulasi untuk berbagai skenario tempur udara, bukan untuk mensimulasikan perang antara, katakanlah, blok AS dan Iran. The Nowhere Land Air Force mensimulasikan kemampuan Sukhois dan MiGs Rusia selain beroperasi sebagai F-16. “Mereka meniru taktik yang akan memberi ‘latihan terbaik bagi para ‘the blue guys’ kita ” katanya.
Sementara latihan “dogfights” (perang antar pesawat) udara dan penembakan rudal permukaan keudara diluncurkan semuanya juga disimulasikan, bom asli juga dijatuhkan di padang pasir kosong.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat IAF mengatakan bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk memperbaiki hubungan diplomatik serta kerja sama militer antara delapan negara yang berpartisipasi serta mengekspos militer yang berpartisipasi ke taktik dan gaya baru.
Latihan ini berlangsung di pangkalan udara Ovda di dekat perbatasan selatan Israel, sekitar 40 mil sebelah utara Laut Merah dan kota resor Eilat. Lokasi itu terletak di tengah Gurun Negev, sebuah pangkalan udara yang dikelilingi oleh tanah tandus yang membuatnya sangat cocok untuk latihan berskala besar.
Partisipasi mereka (Negara peserta) telah menjadi tanda keselarasan dan kedekatan antara India dan Israel. Pada bulan Juli, Narendra Modi menjadi Perdana Menteri India pertama yang mengunjungi Israel. Kedua negara juga telah memperkuat hubungan militernya. Industri pertahanan Israel terkenal dengan peralatan militer berkualitas tinggi dan Modi telah memperkuat militer India sebagai inti dari kebijakannya.
Angkatan Bersenjata Irak bersiap-siap untuk menyerang kubu terakhir ISIS di Irak, menyusul kemenangan mereka baru-baru ini di kota perbatasan Al-Qa’im.
Pasukan Irak yang dipimpin oleh Hashd Al-Sha’abi (Unit Mobilisasi populer) telah mengepung kota utama Al-Rawa untuk mempersiapkan pertempuran terakhir melawan sisa sisa teroris ISIS di Irak.
Begitu Angkatan Bersenjata Irak bisa menguasai Al-Rawa, mereka akan sepenuhnya menguasai Gubernur Al-Anbar untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari tiga tahun.
Operasi untuk membebaskan Al-Rawa diperkirakan akan dimulai dalam 48 jam ke depan karena Angkatan Bersenjata Irak juga memerlukan kemenangan lain yang menentukan dalam melawan ISIS.
Menurut tim media perang Tentara Suriah yang didukung oleh Sekutunya mulai memasuki kota Al-Bukamal, benteng ISIS terakhir di Deir Ezzor.
“Tentara Suriah dan sekutunya benar-benar mengepung kota Al-Bukamal dan mulai menyerbunya,” kata media Hizbullah.
Sebelumnya pada pagi harinya tim media perang mengatakan bahwa Tentara Suriah & Sekutu telah bertemu dengan pasukan Irak timur T2 diperbatasan Suriah-Irak
Invasi darat ke Korea Utara adalah satu-satunya cara untuk mencari dan menghancurkan situs senjata nuklir Korea utara dengan pasti, demikian antara lain isi surat yang ditulis Pentagon kepada para anggota parlemen AS.
Surat tersebut yang menguraikan skenario kemungkinan konflik potensial dengan Korea Utara mengatakan bahwa sulit untuk menilai skenario jumlah korban “terburuk” atau “terbaik” dari serangan dari Korea Utara mengingat dekatnya Seoul yang merupakan ibukota dan kota terbesar di Korea Selatan dengan zona demiliterisasi.
Memprediksi perkiraan jumlah korban adalah suatu “ketidakpastian” , juga berapa banyak peringatan dini yang harus dilakukan oleh AS sebelum serangan potensial oleh Pyongyang, wakil direktur staf gabungan Pentagon Michael Dumont menulis.
Penilaian atau prediksi yang diajukan dalam surat kepada anggota senat partai republik Ted Lieu (D-Calif) dan Ruben Gallego (D-Ariz.) mengemukakan dengan tegas apa yang mungkin terjadi dengan Korea Utara, bahwa negara tersebut bias saja beralih menggunakan persediaan senjata biologis dan kimiawinya jika terjadi perang.
Pentagon menolak untuk merinci bagaimana AS akan melawan serangan nuklir oleh Korea Utara, namun menawarkan untuk memberikan briefing rahasia kepada anggota parlemen mengenai masalah tersebut.
Surat tersebut juga menegaskan kembali dukungan Pentagon untuk sanksi dan tekanan diplomatik saat ini terhadap Korea Utara, dan mencatat bahwa tidak terjadi “perubahan dalam postur kemampuan serbu pasukan Korea Utara”.
“Kami tetap siaga untuk menanggapi jika terjadi provokasi atau konflik, dan kami telah mengambil semua tindakan yang tepat untuk melindungi sekutu kami Korea selatan (ROK) dan Jepang dan Pasukan AS di negara-negara tersebut,” lanju surat tersebut.
Penilaian (assesement) tersebut muncul sebagai tanggapan atas sebuah surat yang dikirim ke Menteri Pertahanan James Mattis pada bulan September, di mana Ted Lieu and Gallego meminta perkiraan jumlah korban atas potensi konflik dengan Korea Utara.
“Keputusan untuk menyerang atau menyerang negara lain akan berakibat pada pasukan dan pembayar pajak, dan juga daerah ini, selama beberapa dekade,” tulis anggota parlemen saat itu.
Presiden Trump tiba di Jepang pada hari Sabtu 4/11 sebagai persinggahan pertama dalam perjalanan 12 hari ke seluruh Asia, di mana Korea Utara dipastikan menjadi isu utama dalam diskusi.
Dia juga dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina. Ini adalah perjalanan pertama Trump ke Asia sejak mulai menjabat pada bulan Januari, dan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara, yang telah meningkatkan laju uji senjata dalam beberapa bulan terakhir.
Trump juga terlibat dalam perang kata-kata sengit dengan pejabat Korea Utara, dan telah berulang kali mengancam tindakan militer terhadap negara tersebut.
Pemberontak Suriah yang terakhir berganti nama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menyambut kehadiran AS yang semakin meningkat di Suriah, walaupun semua ini secara teknis merupakan sebuah invasi yang tidak pernah diterima oleh pemerintah Suriah.
Berbicara dengan syarat anonim, pejabat senior SDF mengatakan bahwa AS telah menciptakan sebuah pangkalan militer di kota Raqqa, Suriah yang baru saja dibebaskan dari ISIS (Daesh).
“Amerika Serikat sedang membangun pangkalan militer di daerah yang dibebaskan oleh pasukan kita dari teroris. Kami menganggapnya sebagai strategi yang tepat . Baru-baru ini, Amerika menciptakan sebuah pangkalan militer di pintu masuk wilayah Raqqa, di lingkungan Jezra,” kata pejabat SDF itu.
Dia menjelaskan bahwa lingkungan tersebut dipilih oleh orang Amerika karena sedikitnya kerusak saat operasi militer di Raqqa dan sekarang dapat dianggap sebagai kawasan teraman di kota ini. Selain itu, tidak ada ranjau atau bahan peledak di Jezra, menurut dia.
“Pangkalan dan wilayah yang berdekatan dilindungi dengan aman oleh tentara Amerika. Tak seorang pun kecuali tentara (AS) dan pejuang SDF yang memiliki akses ke pangkalan tersebut,” pejabat tersebut menegaskan.
Sementara itu dalam sebuah wawancara dengan Sputnik pada hari Jumat, Muhammad Kheir al-Akkam seorang profesor hubungan internasional di Universitas Damaskus secara khusus menilai bahwa hal itu adalah “langkah terkoordinasi oleh AS untuk menggantikan ISIS (Daesh) dengan pasukan pemberontak Suriah SDF” di Suriah.
Al-Akkam menuduh AS hanya manis dibibir tentang memerangi terorisme padahal mereka mendanai ISIS dan SDF. Dia menekankan bahwa “AS tidak menginginkan perang Suriah berakhir sampai tujuan mereka tercapai.”
Perkembangan lain pada hari Jumat, Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengatakan bahwa AS telah mendirikan sebuah pangkalan militer di dekat kota At Tanf di perbatasan Suriah-Irak tanpa izin pemerintah Suriah dan melarang siapapun untuk mendekati dalam radius 55 kilometer.
Pada 20 Oktober lalu Washington telah mengumumkan berhasil membebaskan Raqqa dari teroris yang diproklamirkan ISIS sebagai ibukotanya. Presiden AS Donald Trump menyebut operasi tersebut untuk membebaskan kota ini sebagai “terobosan penting”, dan mengklaim bahwa “transisi ke fase baru” akan mengikutinya.
Juru bicara Angkatan Darat Suriah Jenderal Ali Mahyoub mengumumkan bahwa Pasukan Suriah SAA telah “menyelesaikan misinya dalam memulihkan keamanan dan stabilitas kota Deir ez-Zor sepenuhnya,” dalam sebuah pernyataan di televisi dari Damaskus Jumat 3/11.
Bersama sama dengan “pasukan paramiliter dan sekutu (Rusia dan Iran), SAA juga membasmi sisa-sisa organisasi teroris ISIS di kota tersebut, menewaskan sejumlah besar anggota organisasi teroris tersebut termasuk pemimpin dan orang asing, menghancurkan senjata dan kendaraan mereka. , dan merebut senjata dan senjata amunisi mereka. ”
Ayyoub menggaris bawahi pentingnya pembebasan, dengan mengatakan bahwa Deir er-Zor adalah “pusat lalu lintas yang menghubungkan wilayah timur dengan wilayah utara dan tengah, selain menjadi pintu masuk penting antara Gurun Suriah dan Jazeera Suriah menuju negara tetangga Irak”, Demikian juga termasuk merebut gudang gudang bahan pangan , penimbunan bensin dan gas.”
Pembebasan deir ezzor juga merupakan tahap akhir menuju pemusnahan total IS di Suriah, Ayyoub menyatakan. Deir ez-Zor yang terletak di sebelah tenggara bekas benteng ISIS Raqqa mulai dikepung oleh ISIS pada tahun 2014
Serangan pesawat bomber Rusia Tu-22M3 dan Rudal dari kapal selam Kolpino Rusia ke posisi ISIS di AbuKemal diSuriah.
Another strike by 6 Tu-22M3 w/FAB-500 + Pr.636.3 Kolpino launched 6 Kalibr salvo against IS targets around Abu Kemal in #Syria
Video ©RuMoD pic.twitter.com/ZUutJZ2lS7— RussianDefence.com (@Russian_Defence) November 3, 2017
mas, saya pernah baca kalau amerika dan sekutunya masuk ke suriah itu secara ilegal tanpa persetujuan pemerintah resmi suriah. gimana status masuknya rusia dan iran di suriah, legal atau ilegal? pernah baca juga kalau perang nuklir korut dan amerika bisa berdampak radiasi ke indonesia lewat angin yang menuju garis khatulistiwa, apa cara kita yang tinggal di indonesia untuk terhindar dari radiasi?
Ya memang AS masuk Suriah secara Ilegal (tanpa diundang) bahkan sekarang malah membuat banyak basis militer Ilegal diSuriah. Beda dng Rusia dan Iran yang secara resmi diundang, dan Putin pun harus minta persetujuan parlamennya Rusia.
Yang bisa dilakukan hanya mengurangi dampak radiasi, Langkah preventif yg bisa dilakukan seperti menimbun air minum sebelumnya, karena sumber air dan hujan akan tercemar radioaktif dan mengurangi aktifitas diluar rumah. Menyiapkan obat potassium Iodid agar radioaktif tidak diserap kelenjar gondok. Kita sendiri sdh beli obat itu lewat ebay hehehe… dsb dsb…
mas, saya lebih yakin kalau perang dunia ke-3 terjadi bukan kekuasaan berpindah ke israel, tapi seluruh dunia mengalami penderitaan yang hebat termasuk israel, indonesia juga.
akan muncul 3 tahun sesuai hadis Nabi Muhammad tahun pertama 1/3 air ditahan dari langit dan 1/3 tanaman di tahan dari bumi, tahun ke-2 /3, tahun ke 100%, dan makanan orang beriman saat itu hanya dzikir kepada Allah. hujan tidak turun karena matahari tertutup.
dan setelah banyak orang meninggal kelaparan dan termasuk ulama pengingat akan kedatangan dajjal meninggal, munculah dajjal.
apa benar imam mahdi duluan datang baru dajjal?
Tentu saja seluruh dunia akan sengasara seperti yg digambarkan surat Ad-Duhan 10-11 (baca Isyarat Islam ttg perang nuklir).
Imam Mahdi jelas diisyaratkan akan keluar dulu sebelum Dajjal, baca timeline akhir zaman. , dan Peperangan setelah perang nuklir,Peristiwa2 setelah perang nuklir. mudah2an memberi pencerahan.
Cak,apa sekarang sudah saatnya kita untuk menimbun bahan makanan pokok dan obat obatan,kan kita masih belum tau kapan perang nuklir itu terjadi
Sangat sulit memprediksi kapan mulai meletusnya perang nuklir.
Tapi perkiraan kita akan dilakukan secara bertahap, yaitu disemenanjung Korea, diAsia tengah (india, pakistan) dan nuklir taktis Iran vs Saudi , dan terakhir Rusia vs NATO.
Belum saatnya nimbun makanan , Karena Israel kelihatannya masih mau menuntaskan dulu Suriah dan Lebanon.
5.000 Muslim Uighur China Bergerilya Bersama ISIS di Suriah, betul begitu min?
Lantas, penyiksaan muslim uighur di china juga benar min ?
Ketika membaca suatu berita diakhirzaman ini , maka kita harus cerdas mencernanya agar mendapat kesimpulan yg benar. Karena Media adalah sarana penting pembentukan opini.
Syria menyatakan ada 5000an Muslim Uighur yg menjadi militan diSuriah. China melihat ini sdh sangat serius dan untuk mencegah meluasnya faham ekstrimis yang merupakan akar Terorisme, China membentuk “champ deradikalisasi” bagi Muslim Uighur yg sudah tertular faham ekstrimisme.
Pers barat secara masiv kemudian memberitakan ini adalah “champ penyiksaan”, karena barat adalah musuh China dan barat (dan negara2 sekutu teluknya) yg mendanai teroris yg berangkat keSuriah.
Sayangnya Media kita hanya berkiblat kebarat yg penuh pelintiran itu dan tidak diimbangi sumber berita yg independen atau dari negara2 lawannya (blok Rusia), sehingga info yg kita dapat kebanyakan pelintiran barat.
Komunitas muslim diChina cukup besar ada 23juta yang tersebar dalam berbagai wilayah dan etnis dan muslim Uyghur yg keturunan Turki ini adalah populasi terbesar yaitu 11juta. Tapi Muslim Uyghur diChina barat ini memang mendapat pengawasan ekstra karena selain banyak yg radikal, dari sejarahnya mereka selalu ingin memisahkan diri dari China.
Faktanya Muslim China yg tidak radikal dan separatis pada hidup aman tuh, bahkan kampung2 mereka menjadi tujuan wisata yg aman dan damai.