Presiden Belarusia mengungkapkan, bahwa Rusia melakukan serangan pendahuluan terhadap militer Ukraina, karena ada indikasi bahwa pasukan Ukraina didukung AS akan melakukan serangan kepasukan Rusia yang ada di Belarusia.
Rusia kemudian melakukan serangan lebih dulu, yang ditujukan untuk mencegah kerugian besar pada militer Rusia, dan juga dampaknya terhadap militer Belarus.
Dia menyebut, jika serangan Rusia itu gagal dilakukan, rudal barat akan menarget Gomel dan Mozyr (dua kota di Belarusia).
Menurut presiden Belarusia, sebelum operasi di Ukraina dimulai, pasukan pengintai melihat beberapa batalyon pertahanan udara (AS dan Ukraina) dan rudal mereka didekat perbatasan Belarusia, yang ditujukan untuk menyerang pasukan Rusia di Belarus.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan bahwa tanda-tanda persiapan Barat untuk agresi terhadap Belarus dan Rusia telah terlihat sejak lama.
“Dengan dalih menangani krisis migrasi di negara-negara tetangga, sebuah kelompok militer mereka ciptakan, seolah-olah untuk melindungi perbatasan dari masuknya imigran ilegal. Kelompok itu melebihi 30.000,” kata Lukashenko pada pertemuan Dewan Keamanan, hari ini Selasa 1/3.
“Tentara Ukraina telah melakuan latihan di wilayah Polesye untuk melatih pasukannya guna operasi militer ke arah Belarusia, dan mulai mempersenjatai kelompok nasionalis (Ukraina) dengan tujuan yang sama,” kata Lukashenko.
Kombinasi perkembangan itu adalah, ada “indikasi yang jelas bahwa Barat sedang bersiap-siap untuk melakukan agresi terhadap Belarus dan Rusia,” lanjutnya.
“Kebetulan, saat latihan (Union Resolve-2022) telah selesai, pasukan Rusia sudah siap kembali ke pangkalan tetap mereka. Sebenarnya, beberapa telah mulai pergi,” kata Lukashenko.
“Peningkatan kekuatan militer Ukraina tumbuh tak terukur, dimana setiap hari pesawat AS membawa banyak rudal anti-tank dan anti-pesawat dan amunisi lainnya.”
“Secara bersamaan, tentara Ukraina terus meningkatkan serangan rudal terhadap fasilitas sipil di Donbass. Dalam situasi saat ini saya meminta presiden Rusia untuk mempertahankan pasukannya dikota Gomel (di Belarus).
Kami tidak pernah memiliki rencana untuk berperang dengan Ukraina atau curiga bahwa kami mungkin berada di bawah ancaman dari arah ini. Kami tidak pernah menempatkan unit tentara apa pun di sana,” kata Lukashenko.
"Tentu saja, ada rencana untuk menggunakan pasukan yang tersisa di wilayah Belarusia," namun, sebelum keputusan itu dibuat, pasukan pengintai melihat beberapa batalyon pertahanan udara dan rudal di dekat perbatasan Belarusia, yang dimaksudkan untuk menyerang pasukan Rusia di Belarus. kata Lukashenko
Bersamaan dengan pengumuman keputusan untuk melakukan operasi, Rusia melakukan serangan pendahuluan terhadap senjata berat mereka, untuk mencegah kerugiannya sendiri dan dampaknya terhadap Belarus. Jika itu gagal dilakukan, rudal mereka akan menarget Gomel dan Mozyr," jelas Lukashenko.