Menlu Rusia mengatakan akan membuat reaksi yang “sebanding” dengan tindakan militer AS terhadap Suriah yang beralasan mencegah serangan kimia.
[ads-pullquote-left]Benih benih konfrontasi frontal antar super power mulai ditebar diSuriah, kita nampaknya akan mulai menyaksikan secara perlahan kebenaran isyarat perang nuklir yang diceritakan hadist akan bermula dari sekitar sungai Eufrat itu.[/ads-pullquote-left]
“Kami akan bereaksi dengan bermartabat, sebanding dengan situasi sebenarnya yang mungkin akan terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Rabu dalam sebuah konferensi pers.
Lavrov menambahkan bahwa dia berharap AS tidak akan menggunakan laporan intelijennya mengenai maksud pemerintah Suriah untuk lebih memprovokasi negara tersebut.
“Saya berharap bahwa mitra kami di kawasan ini Amerika dan juga Eropa memiliki pendekatan dan pemahaman yang terbuka yang mengarah pada deeskalasi (penurunan tensi) melalui normalisasi situasi kemanusiaan,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari yang sama , Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov memperingatkan AS terhadap tindakan sepihaknya di Suriah.
Dia menambahkan bahwa tentara Suriah tidak menimbulkan ancaman terhadap pasukan AS, dan bahwa serangan AS terhadap angkatan bersenjata Suriah bersifat provokatif.
Pada hari Senin juru bicara AS Sean Spicer mengklaim bahwa AS telah “mengidentifikasi persiapan potensial” untuk sebuah serangan “yang kemungkinan akan mengakibatkan pembunuhan massal warga sipil, termasuk anak-anak yang tidak bersalah.”
Inggris menyatakan benar-benar siap untuk mendukung upaya balasan Donald Trump terhadap Bashar Assad di Suriah jika ada serangan senjata kimia oleh pemerintah Assad, kata Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon.
AS mengklaim pada hari Senin bahwa Assad “berpotensi” menyiapkan serangan senjata kimia mematikan terhadap pasukan pemberontak, dan mengancam akan membalas serangan pengeboman baru.
[ads-pullquote-left]Serangan palsu senjata kimia oleh AS dan menuduh Assad sebagai pelakunya nampaknya akan dilakukan untuk melegitimasi serangan koalisi AS diSuriah terhadap rezim Assad dalam upaya mencapai tujuan utama penghancuran Suriah yaitu mengganti Assad dengan rezim yang pro Israel.[/ads-pullquote-left]
Fallon mengatakan tindakan yang dilakukan harus dapat dibenarkan, legal, dan proporsional, namun juga dikatakan bahwa dukungan Inggris atas tindakan AS akan menjadi tak tergoyahkan. Dia menambahkan bahwa Inggris mendukung serangan rudal AS pada bulan April, yang diperintahkan Trump setelah serangan kimia yang dituduhkan oleh Assad.
“Seperti biasa dalam perang, tindakan militer yang di gunakan harus dapat dibenarkan, legal, dan harus proporsional itu diperlukan dalam kasus terakhir itu.”Jika Amerika mengambil tindakan serupa lagi, saya ingin jelas, kami akan mendukungnya.”
Fallon mengatakan bahwa AS memantau situasi di Suriah, namun belum memiliki bukti tertentu yang bisa berikan.
Dia mengatakan bahwa dia mengharapkan untuk membahas situasi tersebut dengan menteri Pertahanan AS James Mattis saat mereka bertemu nanti di sebuah pertemuan menteri pertahanan NATO akhir pekan ini.
Tentara Arab Suriah (SAA) menyita sejumlah senjata dan amunisi buatan Israel di kota Homs pada hari Rabu setelah pasukan keamanan menemukan stok amunisi rahasia di bekas kubu pemberontak Al-Waer, sebuah pinggiran kota luar terletak di perimeter barat laut dari ibukota provinsi.
Menurut foto yang diperoleh oleh Al-Masdar News, SAA menemukan puluhan rudal anti-tank bersama dengan berton-ton amunisi dan bahan peledak yang telah ditinggalkan oleh gerilyawan yang dievakuasi. Beberapa senjata menggunakan logo Israel, mengindikasikaan kemungkinan Israel telah menyelundupkan persenjataan untuk pasukan oposisi di Homs.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) menyerang dua peluncur artileri dan sebuah truk amunisi di sisi perbatasan Suriah setelah “beberapa proyektil Suriah” mendarat di wilayah Israel tanpa menimbulkan korban jiwa. Kejadian serupa terjadi di wilayah Dataran Tinggi Golan yang sama pada hari Sabtu.
“Serangan itu dianggap sebagai tanggapan terhadap beberapa proyektil Suriah yang diluncurkan ke Israel, IDF menargetkan 2 posisi artileri rezim Suriah dan sebuah truk amunisi,” Departemen Pertahanan Israel mentweet pada akun resmi mereka pada hari Minggu siang.
Tweet tersebut muncul tiga jam setelah IDF mengatakan proyektil Suriah telah “jatuh pada area terbuka di Dataran Tinggi Golan utara,” sambil mencatat bahwa “tidak ada korban luka dilaporkan.”
Sebelumnya pada hari Minggu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa peluru yang mencapai wilayah Israel bahkan yang secara tidak sengajapun akan direspon dengan pembalasan yang cepat.
“Kebijakan kami jelas: Kami tidak akan mentoleransi serangan sekecil apapun baik mortir atau roket dari fihak manapun,”
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinetnya pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa “kami akan menanggapi dengan keras setiap serangan terhadap wilayah kami atau Warga kami, “menurut AP.
Pada hari Sabtu, IDF memerintahkan sebuah serangan udara kurang dari satu jam setelah sekitar 10 tembakan mortir liar mendarat di sisi perbatasan Israel di dekat Quneitra, di mana pasukan Presiden Assad sedang memerangi militan Fronti Al-Nusra.
Israel mengatakan bahwa dua tank Suriah hancur.
Mengutip sumber-sumber militer, kantor berita Suriah SANA melaporkan: “Pesawat tempur Israel menyerang fasilitas layanan dan bangunan tempat tinggal dan mengklaim sejumlah korban dan menyebabkan kerusakan material.”
Israel tidak secara terbuka berpartisipasi dalam konflik Suriah, namun sejak 2013 telah melakukan beberapa kali serangan udara yang diakui secara resmi ke wilayah tetangganya Suriah. Menurut pejabat Israel serangan ini telah menargetkan rute pasokan senjata dan gerakan militan Hizbullah, musuh Israel yang berbasis di Lebanon.
Sebuah jet tempur AS pada hari ini Selasa 20/6 menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Iran yang mendukung operasi pasukan pemerintah Suriah di Suriah selatan. Ini adalah serangan udara Amerika ke-udara ketiga bulan ini oleh pesawat AS.
Pesawat tak berawak bersenjata Shahed-129 dihancurkan oleh jet tempur F-15 AS sekitar pukul 12.30 waktu setempat. Pesawat Drone itu mendekati sebuah pangkalan militer kecil di kota Tanf Suriah, dimana pasukan AS, pasukan operasi khusus Inggris dan Norwegia menggunakannya sebagai tempat untuk melatih dan mempersenjatai kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah Suriah dan militan ISIS. Demikian pernyataan dari Pentagon.
F-15 AS mencegat dan menembak jatuh drone tersebut setelah pesawat tak berawak tersebut gagal mengalihkan rutenya, pernyataan tersebut menambahkan.
Insiden tersebut hanya berselang 2 hari setelah sebuah pesawat SU-22 Suriah dijatuhkan oleh sebuah jet tempur AS.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pihaknya menghentikan kerjasama Memorandum tentang Pencegahan Insiden udara diSuriah dengan AS sejak 19 juni 2017 dan akan berupaya memastikan keselamatan Udara di Suriah setelah dijatuhkannya pesawat tempur Suriah oleh pesawat AS.
Kementerian pertahanan Rusia menuntut penyelidikan menyeluruh oleh komando militer AS mengenai insiden dengan jet militer pemerintah Suriah itu , dan hasilnya juga harus diberikan ke fihak Rusia.
Benda apapun yang mengudara di wilayah misi udara Rusia di langit Suriah, termasuk pesawat terbang dan kendaraan tak berawak dari koalisi internasional yang dipimpin AS yang masuk di sebelah barat Sungai Eufrat akan diidentifikasi oleh pertahanan udara Rusia sebagai target udara, “kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Menjatuhkan jet tempur Suriah di wilayah udara Suriah adalah “secara sinis” melanggar kedaulatan Republik Arab Suriah, kata militer Rusia. Faktanya tindakan Angkatan Udara AS itu adalah “agresi militer” terhadap Suriah,
Kementerian pertahanan Rusia menekankan bahwa pesawat tempur Rusia berada dalam sebuah misi di wilayah udara Suriah ketika serangan koalisi pimpinan AS terhadap Su-22 Suriah itu, sementara koalisi AS gagal menggunakan jalur komunikasi untuk mencegah insiden.
” pasukan koalisi tidak menggunakan saluran komunikasi yang tersedia antara komando udara Pangkalan Udara Al Udeid (di Qatar) dan Pangkalan Udara Khmeimim untuk mencegah insiden di wilayah udara Suriah.”
Kementerian pertahanan Rusia menganggap langkah tersebut sebagai “kegagalan secara sadar untuk mematuhi kewajiban berdasarkan Memorandum tentang Pencegahan Insiden dan Memastikan Keselamatan Udara di Suriah,” dan dengan demikian menghentikan kerjasama dengan AS dalam kerangka memorandum sejak 19 Juni, Demikian kesimpulan Kementerian pertahanan Rusia.
Iran menembakkan rudal pada hari Minggu ke Suriah timur dengan sasaran basis kelompok militant ISIS yang bertanggung jawab atas serangan di Teheran yang menewaskan 18 orang dan melukai 50 lebih pada 7 juni lalu, kantor berita Tasnim Iran melaporkan.
Garda Revolusi Iran meluncurkan rudal jarak menengah Al Shahab-3 darat-ke-darat dari Iran barat ke wilayah Deir al Zour di Suriah timur dan menewaskan sejumlah besar teroris dan menghancurkan peralatan dan senjata mereka.
Saluran 10 Israel yang mengutip sumber intelijen Israel mengatakan bahwa rudal tersebut adalah rudal balistik jarak menengah Iran Shahab-3, dengan jarak tempuh 1.200 kilometer (800 mil).
Serangan hari Minggu menandai serangan langsung yang sangat langka dari Republik Islam di tengah dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar Assad yang diperangi.
Garda republik Iran memperingatkan militan ISIS dan “pendukung regional dan internasional mereka” bahwa serangan pembalasan serupa juga akan mereka lakukan jika ada serangan lain teroris lagi di Iran
Iran menggambarkan bahwa penyerang ke gedung parlemennya tersebut “berafiliasi lama dengan Wahhabi,” sebuah bentuk ultrakonservatif Islam yang dipraktekkan di Arab Saudi. Seperti yang ditulis Times of Israel
Sebuah pesawat tempur Amerika Serikat menembak jatuh sebuah pesawat militer Suriah untuk pertama kalinya pada hari Minggu 18/6, yang menandai eskalasi besar dalam konflik yang telah berlangsung lama itu. Jet tersebut ditargetkan setelah dianggap menyerang pemberontak Suriah dengan menjatuhkan bom di dekat pemberontak Suriah yang didukung AS didekat Raqqa, sumber militer AS menyatakan.
Komando Pusat AS mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pesawat tersebut telah dijatuhkan “untuk membela diri secara kolektif pasukan koalisi-mitranya (SDF/pemberontak Suriah).”
Fihak militer Suriah mengatakan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh saat misi tempur melawan militan ISIS.
Militer Suriah mengatakan bahwa pilot tersebut tewas dalam insiden tersebut yang menandai sebagai serangan “udara-ke-udara” pertama oleh AS ke pesawat Suriah sejak Operasi Sekutu Angkatan 1999.
[ads-pullquote-left]Dengan demikian semakin jelaslah apa sebenarnya misi tak diundang AS diSuriah, mereka hanya berpura pura membasmi ISIS tapi kepentingan sebenarnya adalah mnurunkan Assad dan mengganti dengan rezim yang pro Israel.[/ads-pullquote-left]
Amerika telah meregangkan ototnya di Siria sejak Presiden Donald Trump berkuasa dengan sebuah janji untuk memberi lebih banyak otoritas kepada Pentagon, artinya untuk urusan militer Trump sebenarnya tidak punya kuasa apapun.
Dulu Trump sangat mengkritik pendahulunya Barack Obama, karena ketidakmampuannya menyelesaikan perang sipil Suriah , bahkan menyalahkan Obama karena telah menciptakan ISIS/ISIL.
Akhir bulan ini unit Rudal Strategis Rusia bagian dari angkatan bersenjata yang mengoperasikan ICBMS bersenjata nuklir berbasis darat akan menggelar latihan yang melibatkan sepuluh resimen rudal mobile. Analis militer Andrei Kotz menangkap hal ini jelas sebagai pesan unjuk kekuatan dari Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa sepuluh resimen Pasukan Rudal Strategis yang dipersenjatai 90 peluncur rudal balistik darat Topol-M dan RS-24 berbasis darat akan mulai latihan akhir bulan ini. Unit elit ini akan mempraktekkan segala sesuatu mulai dari pergerakan posisi sampai peluncuran hingga ‘maskirovka’, sebuah istilah untuk penggunaan kamuflase pencegatan dan penipuan untuk menggagalkan usaha musuh dalam sabotase udara.
“Pada paruh minggu kedua Juni resimen rudal akan memulai latihan di lapangan di daerah Tver, Novosibirsk, Sverdlovsk, Kirov, Irkutsk dan Ivanovo,” kata layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa latihan itu rutin dilakukan dan bagian dari pelatihan musim panas yang melibatkan semua unit layanan. Analis militer dan kontributor RIA Novosti Andrei Kotz menilai manuver tersebut dapat dianggap sebagai unjuk kekuatan, terutama mengingat perkembangan situasi internasional saat ini.
Skala latihan cukup ini sangat serius. Peluncur Topol-M tunggal membawa hulu ledak 800 kiloton, namun desainnya juga memungkinkannya untuk menggunakan banyak hulu yang dikenal sebagai multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV).
Sedangkan untuk RS-24 Yars, adalah sistem MIRV dimana masing-masing rudal mengandung setidaknya 4 MIRV, masing-masing dilengkapi dengan hulu ledak 150-250 kiloton.
“Kelebihan utama sistem rudal darat Topol-M dan Yars adalah mobilitas mereka,” Kotz menjelaskan. “Jika terjadi ancaman perang skala penuh, mereka akan melakukan patroli tempur kemudian lenyap dari pengamatan satelit musuh dan mata-mata di hamparan luasnya Rusia. Jadi hampir tidak mungkin untuk melacak mereka.”
“Selain itu, unit anti sabotase yang dipasang pada masing-masing resimen rudal juga akan ikut berperan dalam manuver. Selama latihan, mereka akan melakukan tugas untuk menemukan, memblokir dan menghancurkan penyabot menggunakan kendaraan lapis baja Typhoon-M yang baru-baru ini diadopsi dalam unit layanan dan juge pesawat tak berawak, ” Andrei Kotz mencatat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat hari ini (16/ 6) bahwa mereka sedang memeriksa informasi yang mengindikasikan bahwa pemimpin negara Islam Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dipimpin Rusia di Suriah.
Pesawat Su-34 Rusia dan sebuah pesawat multirole Su-35 melakukan serangan udara di dekat markas besar Negara Islam IS/ISIS/ ISIL di Suriah utara pada tanggal 28 Mei, kata kementerian tersebut.
Serangan tersebut menarget sebuah pertemuan petinggi ISIS di mana dilaporkan dihadiri oleh al-Baghdadi.
Pertemuan tersebut ditujukan untuk merencanakan “rute keluar militan dari Raqqa melalui apa yang disebut ‘koridor selatan’,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Menurut informasi, yang sedang konfirmasi melalui berbagai saluran, pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi juga hadir dalam pertemuan tersebut dan terbunuh akibat serangan tersebut,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Di antara mereka yang terbunuh dalam serangan tersebut adalah Emir Raqqa Abu al-Haji al-Masri, Emir Ibrahim al-Naef al-Hajj “yang mengendalikan distrik tersebut dari kota Raqqa sampai dengan pemukiman es-Sohne” , dan kepala Keamanan ISIS Suleiman al-Sawah, ” , kementerian menambahkan.
Moskow telah memberi informasi mitra Amerika tentang tempat dan waktu serangan udara tersebut, kata kementerian tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa dia tidak dapat sepenuhnya mengkonfirmasi kematian pemimpin ISIS tersebut. “Saya tidak mendapat konfirmasi 100 persen mengenai kematian Abu Bakr al-Baghdadi,” katanya pada sebuah konferensi pers pada hari Jumat.
“Kami tidak dapat mengkonfirmasi laporan ini saat ini” , Kolonel Ryan Dillon juru bicara gugus Tugas Gabungan Operasi Inheren Resolve (CJTFOIR) mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada AP.
Lahir dengan nama Ibrahim Awad Ibrahim al-Badri, al-Baghdadi membuat penampilan publik pertamanya pada musim panas 2014, ketika ISIS mulai menguasai sebagian wilayah di Irak dan kemudian di Suriah.
Korea utara nampaknya tidak pernah melupakan setiap ucapan presiden AS, tweet Donald Trump yang dilakukan 5 bulan lalupun masih mereka tanggapi dengan serius.
Pyongyang mengatakan bahwa senjata nuklirnya bisa menyerang New York, dan bahwa serangan semacam itu “dapat dibuktikan dalam praktiknya.” Ini adalah respons yang sangat terhadap tweet dari Donald Trump januari lalu, di mana dia mengatakan bahwa serangan Korea Utara di AS ” Tidak akan pernah terjadi. ”
“DPRK berjarak sekitar 10.400 km dari New York. Tapi ini bukanlah jarak yang jauh untuk serangan hari ini, “kata sebuah pendapat yang ditulis agen berita Korut Rodong Sinmun yang dikelola negara, Senin lalu.
Artikel tersebut, yang berjudul ‘Kebijakan bermusuhan yang dilakukan AS pasti akan bangkrut’, selanjutnya menyatakan bahwa “AS merasa tidak enak karena hal ini dapat dibuktikan dalam praktiknya.”
Pyongyang mengutuk uji coba system pencegat rudal balistik AS yang berhasil dilakukan awal pekan ini sebagai “tindakan berisiko” yang “hanya akan membawa pada awal bagi daratan AS untuk berubah menjadi abu.”
“Mereka sekarang menggertak dan membual tentang ‘kesuksesan’ dalam uji coba efisiensi sistem intersepsi rudalnya. Tapi DPRK menganggapnya sebagai tindakan bodoh yang terdorong oleh rasa putus asa, “kata juru bicara Pyong yang .
“Pertarungan terakhir dari administrasi Trump untuk perang nuklir hanya akan membawa pada awal bagi daratan AS untuk berubah menjadi abu.”
Seorang Jenderal Selandia Baru telah mengkonfirmasi bahwa koalisi pimpinan AS yang berperang di Mosul telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fospor putih. yang dilarang dan sangat berbahaya bagi warga sipil.
Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah klaim telah menunjukkan penggunaan amunisi fosfor putih oleh koalisi pimpinan AS di Mosul Irak dan Raqqa Suriah . Penggunaan senjata di Mosul dikonfirmasi oleh Brigadir Jend Selandia Baru Hugh McAslan.
“Kami telah menggunakan fosfor putih untuk menutupi area di Mosul barat guna membuat warga sipil keluar dengan aman,” katanya kepada penyiar NRP AS, yang tampaknya merupakan konfirmasi pertama. Sebelumnya koalisi AS melaporkan menggunakan amunisi fosfor putih di daerah pedesaan Irak tapi tidak di kota berpenduduk padat.
“Tidak peduli seberapa banyak fospor putih itu digunakan, ini menimbulkan risiko tinggi akan bahaya mengerikan dan dampak jangka panjang terhadap area padat seperti Raqqa dan Mosul dan daerah-daerah lain dengan konsentrasi padat penduduk sipil,” kata Steve Goose, direktur senjata HRW (human right watch).
Fosfor putih akan terbakar saat bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan panas suhu tinggi dan asap putih khas. Peluru dengan bahan kimia ini dapat digunakan sebagai senjata pembakar, untuk meluruhkan asap atau sebagai sinyal.
Penggunaan senjata pembakar fospor putih terhadap daerah pemukiman dilarang di bawah Protokol III Konvensi Senjata Konvensional (CCW), dua kegunaan lainnya (meluruhkan asap dan sebagai sinyal) tidak dilarang, hal ini memungkinkan beberapa negara, termasuk AS untuk memiliki amunisi kimia ini.
Bahan ini bisa menyala beberapa hari setelah penyebaran dan tetap menjadi bahaya bagi sebuah kota. Cidera yang disebabkan oleh bahan kimia ini dapat terbakar sampai ke tulang dan cenderung bisa menyalakan kembali, jika sisa sisa fosfor di luka terpapar udara saat pakaian diganti.
“Luka bakar yang mengerikan dari penggunaan fosfor putih sebelumnya telah menimbulkan kemarahan publik dan penggunaan fosfor putih terbaru ini menggarisbawahi perlunya mendesak negara-negara untuk memperkuat hukum internasional yang berkaitan dengan senjata pembakar,” kata Goose HRW.
Militer AS mulai mengerahkan High Carility Artillery Rocket System (HIMARS) yang beberapa waktu lalu disiapkan di Yordania ke selatan Suriah dan memposisikannya di dekat basis pelatihan Koalisi AS di At Tanf, tiga pejabat pertahanan AS mengkonfirmasi kepada CNN pada hari Selasa (13/6).
HIMARS adalah sistem multi launcher artileri rocket diatas truck bisa menembakkan rudal sejauh 300 kilometer, menjadi perubahan besar bagi kekuatan tempur AS di dekat At Tanf, sebuah lokasi yang akhir2 ini mendapat sorotan setelah dua kali serangkaian serangan koalisi AS terhadap pasukan pro-rezim Suriah (pasukan Iran) yang membantu Suriah memerangi ISIS didaerah itu.
Ini adalah penyebaran HIMARS pertama ke Suriah selatan, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa ini bukan pertama kalinya HIMARS digunakan di negara ini, sistem ini pernah dikirim ke Suriah utara untuk membantu Pasukan Demokrat Suriah (pemberontak Suriah) dalam serangan mereka terhadap ISIS . Marinir AS juga menggunakan howitzer M777 untuk mendukung unit SDF melawan ISIS di Suriah utara.
Setelah serangan pertama terhadap pasukan pro-pemerintah Suriah (pasukan Iran) pada bulan Mei, juru bicara koalisi militer melawan ISIS mengatakan bahwa militer memperkuat posisinya di sana. “Kami telah meningkatkan kekuatan tempur kami di wilayah itu,” kata Kolonel AS Ryan Dillon kepada wartawan di Pentagon awal bulan ini.
“Kami telah meningkatkan kehadiran dan jejak kami dan bersiap menghadapi ancaman yang dihadirkan oleh pasukan pro-rezim (pasukan Iran), Dillon menambahkan.
Intelijen Suriah memiliki rekaman audio percakapan antara ISIS dan militer AS sebelum serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap tentara Suriah di dekat Deir ez-Zor pada 17 September 2016, kata ketua parlemen Suriah, Senin.
“Tentara Suriah menyadap percakapan (koordinasi) antara Amerika dan ISIS sebelum serangan udara terhadap Deir ez-Zor”, Hadiya Khalaf Abbas mengatakan seperti yang dikutip siaran Al Mayadeen.
Pesawat tempur koalisi AS menyerang pasukan pemerintah Suriah di dekat kota timur Deir ez-Zor pada 17 September yang menyebabkan 62 personel militer tewas dan seratus lainnya cedera. Pentagon mengatakan pada awalnya bahwa serangan udara itu adalah kesalahan dan ditujukan pada militan ISIS.
Ketua parlemen Suriah menambahkan bahwa setelah serangan udara koalisi terhadap tentara pemerintah, militer AS kemudian memberi perintah isis untuk menyerang posisi tentara Suriah.
Serangan terhadap posisi pemerintah tersebut untuk menguji gencatan senjata nasional yang diperantarai AS-Rusia pada awal pekannya.
Inggris, Australia dan Denmark mengkonfirmasi bahwa angkatan udaranya telah ikut berpartisipasi angkatan udara mereka dalam serangan udara yang mematikan itu.
Politisi tersebut (ketua parlemen Suriah) menyatakan bahwa rinciannya informasi ini akan dipublikasikan kemudian.
Kota Raqqa diSuriah yang diklaim ISIS sebagai ibukotanya mulai diserang dari 2 arah, dari arah timur Pasukan pemberontak Suriah yang sekarang berganti nama Syrian Democratic Force dan gerilyawan Kurdi yang keduanya mendapat dukungan dari pasukan AS. Sementara dari arah barat Pasukan pemerintah Suriah (SAA) yang didukung Rusia menyerang dari arah barat.
Kita akan melihat bagaimana akhir dari pembebasan kota Raqqa ini yang tentu sangat rumit karena jika ISIS telah ditumpas dari Raqqa masih akan berhadapan dua kubu pasukan yang telah membebaskan itu.
Beberapa hari lalu kita melihat ada sandiwara AS di Raqqa, setelah mereka melakukan pengeboman diRaqqa tapi konvoi ISIS yang menuju Palmyra tidak diserang seperti hanya sengaja menggiring konvoi itu yang akhirnya konvoi itu diserang dengan rudal taktis oleh Rusia.
Tindakan AS ini dinilai oleh jendral Rusia sebagai upaya menghalangi upaya mengalahkan ISIS.
Klik gambar diatas untuk melihat videonya
Sebuah rekaman video yang diperoleh Al-Masdar News tampak menunjukkan konvoi ISIS yang melarikan diri dari kota Raqqa Suriah yang sama sekali tidak disentuh oleh militer AS yang sedang mengebom kota itu.
Al-Masdar News mencatat, meski banyak pasukan Kurdi dan pemberontak Suriah yang didukung AS dan pesawat drone Amerika yang melayang-layang di sekitar kota Raqqa AS mengabaikan saat melihat ratusan pejuang ISIS dan membiarkan lewat dengan aman.
Tuduhan baik dari Rusia dan Iran nampaknya benar bahwa AS berkolusi dengan ISIS terbukti memberikan jalur aman kelompok ISIS tersebut pergi ke wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut upaya AS membasmi ISIS adalah kebohongan. “Anda (AS) dan agen Anda adalah sumber ketidakstabilan di Timur Tengah … Siapa yang menciptakan Negara Islam? Amerika …… Klaim Amerika untuk berperang melawan ISIS adalah sebuah kebohongan,” kata Khamenei, pada hari Senin.
Ditanya kemungkinan pemulihan hubungan Iran-AS, Khamenei mengatakan bahwa hampir tidak ada peluang untuk upaya perbaikan hubungan, dengan alasan bahwa Washington menentang gagasan “Iran yang independen” , “Amerika adalah negara teroris dan mendukung terorisme … oleh karena itu, kita tidak dapat menormalisasi hubungan dengan negara semacam itu,” kata Khamenei seperti dikutip reuters.
Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mostafa Izadi pada hari Minggu (11/6) menyatakan bahwa Iran mempunyai dokumen yang membuktikan keterlibatan AS dalam mendukung ISIS.
“Kami memiliki dokumen dan informasi yang menunjukkan dukungan langsung oleh imperialisme AS untuk arus yang sangat menjijikkan (ISIS) di kawasan kawasan dimana telah memebuat hancur negara-negara Islam dan menciptakan gelombang pembantaian dan bentrokan,” kata Mustofa Izadi seperti dikutip kantor berita Fars.
Menurut Izadi , dukungan As terhadap ISIS adalah instrumen “perang proxy di wilayah ini” yang merupakan “tipuan baru oleh kekuatan arogan (AS) terhadap Republik Islam.”
Pernyataan Wakil Kepala Staf itu menguatkan ucapan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani pada hari Jumat. “Amerika Serikat telah menyesuaikan diri terhadap ISIL di wilayah tersebut,” kata Larijani ketika menghadiri pemakaman korban serangan teroris Rabu di Teheran.
“Serangan teroris tersebut mengindikasikan bahwa kelompok teroris telah gagal mencapai tujuan utama mereka sehingga menargetkan gedung parlemen dan makam Imam Khomeini dan akhirnya menggunakan martir orang-orang yang tidak bersalah dan mengorbankan staf parlemen,” tambah Larijani seperti dikutip kantor berita Fars.
Pada hari Jumat, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan tersebut hanya akan meningkatkan kebencian Teheran terhadap AS dan “antek-anteknya,” termasuk Arab Saudi.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan kembar minggu ini di Teheran. Tujuhbelas orang tewas saat empat penyerang bersenjata menyerang parlemen negara tersebut saat seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di Mausoleum Imam Khomeini.
Rusia menganggap serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap pejuang pro-Damaskus di Suriah merupakan tindakan agresi dan menolak pembenaran apapun atas serangan yang dilakukan oleh Pentagon, kataMenteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Pentagon membenarkan serangan tersebut dengan dalih bahwa pasukan pro-pemerintah “maju ke dalam zona dekonstruksi yang diterapkan (AS) di selatan Syria.”
AS mengklaim bahwa mereka menyerang konvoi pusukan pro-Damaskus karena menimbulkan ancaman bagi “kekuatan mitra” (pemberontak Suriah) yang berbasis di At Tanf. Militer AS sebelumnya menyatakan (secara sefihak) bahwa area yang berjarak 55 km dari kota merupakan deconfliction zone yang ditetapkan, di mana pasukan yang tidak bersekutu dengan AS tidak diizinkan untuk masuk.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang zona seperti itu. Ynag dimaksud pasti beberapa wilayah yang oleh koalisi AS secara sepihak dinyatakan sebagai deconfliction zone dan mungkin mereka meyakini memiliki hak tunggal untuk bertindak apapun. Kita tidak bisa mengenali zona seperti itu, “kata lavrov.
Lavrov mengatakan Rusia, Turki dan Iran telah menandatangani sebuah kesepakatan yang telah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, untuk menetapkan apa yang disebut “zona de-eskalasi” di beberapa wilayah Suriah. Damaskus menyetujui pendekatan ini tapi batas2 dan mekanisme yang pasti untuk gencatan senjata di dalam zona tersebut saat ini masih sedang dinegosiasikan.
“Pendekatan ini disetujui oleh Suriah. Kami menganggap tidak sah setiap deklarasi sefihak tentang zona ‘dekonfliksi’ yang tidak didukung oleh Damaskus. Kami berharap koalisi akan mematuhi kesepakatan yang telah dicapai bersama kita, yang menyatakan bahwa zona de-eskalasi harus disepakati secara rinci oleh semua pemangku kepentingan, “katanya.
Dia menambahkan bahwa, menurut beberapa laporan pasukan yang diserang oleh koalisi AS tersebut akan dipakai untuk mencegah IS (ISIS) menghancurkan dua jembatan dan sebuah jalan yang menghubungkan Suriah dengan Irak, dan intervensi AS tersebut telah memungkinkan para teroris untuk Melaksanakan rencana mereka.
Serangan ini adalah bentuk arogansi pasukan koalisi pimpinan AS yang keberadaannya diSuriah tidak pernah diundang secara resmi. Mereka melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah atas Negara lain. Mereka secera liar masuk wilayah suatu Negara membuat basis militer , menyerang pasukan pemerintah yang sah dan berlaku seolah merekalah pengendali wilayah. Aturan hukum rimba yang sama diberlakukan oleh Israel terhadap wilayah palestina , Lebanon dan Suriah didataran tinggi Golan dan jalur Qaza.
Serangan AS Ini adalah adalah serangan ketiga dalam 3 minggu terakhir oleh pasukan koalisi pimpinan AS terhadap pasukan pro pemerintah Suriah.
Koalisi pimpinan AS hari selasa (6/6) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyerang dan menghancurkan pasukan rezim pro-Suriah yang maju di dalam zona de-confliction yang berada di Suriah selatan.”
Pusat Komando AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “terlepas dari peringatan sebelumnya, pasukan rezim pro Assad memasuki zona de-confliction yang disepakati dengan sebuah Mobil tangki, artileri, senjata anti-pesawat terbang, kendaraan teknis bersenjata dan lebih dari 60 tentara yang dianggap menjadi ancaman bagi pasukan Koalisi dan mitranya (pemberontak Suriah) yang berbasis di Garnisun At Tanf.
” Koalisi mengeluarkan beberapa peringatan melalui jalur de-confliction sebelum menghancurkan dua barang artileri, senjata anti-pesawat terbang, dan merusak sebuah mobil tangki. ” Pusat Komando pasukan AS menyatakan,
Serangan ini menegaskan bahwa serangan koalisis AS tersebut tidak mencerminkan adanya perubahan kebijakan AS di Suriah. “Koalisi tidak berusaha untuk melawan rezim Suriah atau pasukan pro-rezim namun tetap siap untuk membela diri jika pasukan pro-rezim menolak untuk mengosongkan zona de-confliction,” ini alasan yang dibuat oleh Pusat Komando .
Sebuah pesawat jet tempur Rusia Su-27 dikerahkan untuk mencegat pembom strategis B-52 AS di atas Laut Baltik. Sementara dalam insiden terpisah beberapa jam kemudian MiG-31 Rusia mencegat sebuah pesawat tempur Norwegia yang mendekati wilayah udara Rusia di dekat Laut Barents.
Pertahanan udara Rusia mendeteksi pesawat tersebut pada hari Selasa pagi sekitar pukul 07:00 GMT, kata pernyataan tersebut. Pesawat Su-27 dari armada Baltik Rusia dikerahkan untuk mencegat dan membayangi pesawat Amerika itu setelah mengidentifikasinya saat pembom tersebut masih terbang di wilayah udara netral di atas Laut Baltik di sepanjang perbatasan Rusia, kementerian tersebut mengatakan.
Setelah pesawat tempur Amerika meninggalkan wilayah udara dekat Rusia kemudian jet tempur Rusia kembali ke pangkalannya, kata pernyataan tersebut.
Juru bicara Pentagon Jeff Davis, yang dikutip oleh Fox News, mengatakan bahwa pesawat AS terlibat dalam sebuah “misi rutin” dan menegaskan bahwa secara keseluruhan pencegatan benar2 dilakukan dengan aman.
Kemudian masih pada hari Selasa sebuah Pesawat Norwegia dicegat oleh Rusia yang mengerahkan MiG-31 untuk mencegat apa yang kemudian “diidentifikasi secara visual” sebagai pesawat anti kapal selam P-3 Orion milik Angkatan Udara Kerajaan Norwegia yang terbang di atas perairan netral di sepanjang perbatasan Rusia di atas Laut Barents dengan transponder dimatikan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pesawat pencegat mengawal pesawat asing tersebut dan mengubah jalurnya dan berbelok dari perbatasan sebelum MiG-31 itu kembali ke pangkalan. Misinya adalah respon standar untuk mencegat setiap pesawat asing tanpa transponder yang mendekati wilayah udara Rusia.
Angkatan Darat Arab Suriah (SAA) mulai bersiap masuk kembali ke provinsi Raqqa pada hari Selasa pagi setelah membebaskan enam desa di perbatasan provinsi dengan Aleppo.
Syrian Arab Army (SAA) yang dipimpin Tiger Force nya dan didukung pejuang dari suku Al-Baqir mampu memberlakukan kontrol penuh atas desa-desa Biir Sab, Al-Tarqawi, Al-Salihyah, Anz Bo Kardi, Khirbet Muhssen dan Khirbet Hassan.
Dengan puluhan kendaraan lapis baja T-72 dan BMP-1 yang meransek ke selatan Dataran Tinggi Maskanah di sepanjang Danau Assad, SAA berharap dapat terhubung dengan Pasukan Demokratik Suriah yang tidak bermusuhan di wilayah Tabqa.
Kemajuan hari ini kemungkinan akan mendorong komandan ISIS untuk meninggalkan poros Khanaser yang merupakan garis pertahanan ISIS yang kuat sejak tahun 2014, yang biasa untuk menyerang jalur pasokan SAA di Aleppo.
Dengan hampir diusirnya ISIS dari provinsi Aleppo, maka SAA dan SDF diharapkan mulai ,enyerang Raqqa yang diklaim ISIS sebagai ibukotanya.
Pasukan AS membuat lagi sebuah pangkalan militer lainnya di selatan Suriah yang sekali lagi dengan mancaplok zona bebas militer di Suriah. Jelas ini adalah upaya AS untuk meningkatkan eskalasibya diSuriah.
Pemberontak Suriah yang didukung AS dari komando revolusi Maghawir al-Thawralah melaporkan bahwa mereka telah mendirikan pos terdepan kedua di Suriah bersama Amerika.
Beberapa peristiwa yang terjadi diSuriah selatan beberapa minggu ini adalah :
Pertama AS secara sepihak menempatkan dirinya di wilayah Suriah di al-Tanf bersama dengan “pemberontak” yang dilatih di Yordania dan membayar mereka dari kantongnya sendiri.
Kemudian AS membom pasukan Suriah yang sedang mendekati pangkalan AS di Suriah.
AS kemudian mengumumkan (secara sefihak) memberlakukan zona eksklusif sepanjang 55 kilometer bagi pasukan Suriah di sekitar markasnya di Suriah. (artinya jika pasukan Suriah melewati zona itu akan diserang)
AS kemudian menyatakan dirinya “terancam” hanya oleh tentara Suriah yang berada di luar zona no-go 55 kilometer, dan mendatangkan lebih banyak personil AS. (Infonya sekarang ada 150 pasukan Amerika yang menduduki al-Tanf.)
Dua minggu lalu sebuah sumber militer mengkonfirmasi bahwa sekelompok pasukan payung Rusia dan pasukan khusus telah tiba di selatan provinsi Suwayda di Suriah selatan. Hal itu dilakukan setelah jet tempur koalisi pimpinan- AS menyerang sebuah konvoi militer pasukan pro-pemerintah Suriah di dekat kota al-Tanf di Perbatasan dengan Irak.
Pemimpin tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) Kim Jong Un , telah meminta angkatan udara negara itu untuk siap untuk menyerang kapal induk AS, media resmi melaporkan Senin hari ini .
Saat memberi arahan pada kontes/ demonstrasi terbang tempur di antara para perwira komando Angkatan Udara dan anti serangan udara Udara 2017, Kim mengatakan bahwa para pilot pesawat tempurnya berhasil menunjukkan seni penerbangan yang beragam, kemampuan terbang mereka luar biasa dan mempertunjukkan penerbangan yang sempurna secara ilmiah,” Kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Latihan ini berlangsung ketika Amerika Serikat sedang mengadakan latihan angkatan laut yang diperpanjang waktunya dengan Korea Selatan di lepas pantai Korea Selatan, dimana kapal induk Carl Vinson berpartisipasi di dalamnya.
Korea Utara “sepenuhnya menolak” sanksi PBB terbaru terhadap Korea utara dan menganggap sebagai “tindakan bermusuhan” dan tetap akan melanjutkan pengembangan senjata nuklir tanpa penundaan, juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pada hari Minggu.
Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat memperluas sanksi terhadap Korea Utara setelah uji coba rudal berulang, dengan mengadopsi resolusi pertama yang disepakati oleh Amerika Serikat dan satu-satunya sekutu utama Pyongyang China..
Amerika Serikat telah melakukan intervensi militer langsung di Suriah untuk mencegah tentara Suriah menguasai perbatasan dengan Irak, Jenderal Angkatan Darat Lebanon Charles Abi Nader, seorang ahli strategi militer di Timur Tengah, mengatakan kepada Kantor Berita TASS.
“Tidak ada penjelasan lain atas serangan yang dilakukan oleh Angkatan Udara AS terhadap pasukan Suriah dan unit yang mendukung mereka,” kata jenderal tersebut. Daerah perbatasan di Suriah timur, di mana tentara dan unit milisi melakukan ofensif sekarang, memiliki kepentingan strategis yang besar, katanya.
“Ada satu-satunya penyeberangan perbatasan di sana, yang bisa ditempuh seseorang sampai ke Baghdad sekarang, dengan mempertimbangkan bahwa jalan Ar-Rutbah-Ramadi telah dibersihkan dari teroris ISIS,” kata ahli tersebut.
“Tujuan AS itu terbukti , yaitu untuk mencegah pulihnya hubungan transportasi antara Suriah dan Irak dan juga Iran, yang merupakan sekutu Damaskus,” tegasnya.
Ahli strategi militer tersebut mencatat bahwa intervensi serupa pernah terjadi ketika Angkatan Udara AS pada September 2016 menyerang pinggiran Deir ez-Zor sekitar 430 km dari Damaskus. Kemudian militan IS menggunakan serangan udara AS untuk merebut posisi defensif di gunung Jebel-Sarda di dekat lapangan terbang militer yang merupakan basis utama pasukan pemerintah.
Norwegia telah mengirim sekitar 200 tentara ke Norwegia untuk bergabung dalam satuan tempur koalisi multinasional NATO yang dipimpin oleh Jerman.
Langkah ini ditujukan untuk mendukung apa yang disebut sebagai Kehadiran Enhanced Forward Presence (eFP) NATO, yang juga telah direncanakan dibentuk tiga satuan tempur lainnya di Estonia, Latvia dan Polandia.
EFP NATO yang diputuskan pada Konferensi Tingkat Tinggi Warsawa pada bulan Juli 2016 lalu sebagai respons atas perkembangan situasi keamanan dibagian timur Aliansi NATO.
China pada hari Kamis 1/6 mengkritik laporan adanya sistem anti-rudal baru THAAD yang secara rahasia dibawa ke Korea Selatan tanpa persetujuan dari pemerintah Seoul.
Mengutip sebuah pernyataan dari juru bicara kementerian luar negeri di Beijing, “China Daily” mengatakan bahwa negara komunis tersebut “sangat prihatin” atas laporan adanya pasokan peluncur THAAD yang baru ke Korsel. Pejabat tersebut mengindikasikan bahwa “pengerahan” Thaad ini akan sangat merusak kepentingan keamanan China dan melemahkan keseimbangan strategis regional.”
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang dikutip minggu ini mengatakan bahwa “sangat terkejut” ketika tahu bahwa Kementerian Pertahanan negaranya sendiri tidak melaporkan kepadanya bahwa ada tambahan empat peluncur sistem anti rudal THAAD telah dibawa ke negara tersebut.
Sementara ini sudaha ada dua sisitem Thaad yang sudah terpasang. Moon yang mulai menjabat 10 Mei memerintahkan penyelidikan mengapa dia tidak diberitahu tentang adanya tambahan system peluncur roket THAAD.
Semasa kampanye presiden Moon berusaha menunda pengerahan THAAD dan meminta lebih banyak dilakukan diaolog. Dia juga menyatakan bahwa tindakan AS ini hanya akan lebih banyak berdampak tidak konstriktif.
Seorang ahli militer Suriah Brigadir Jenderal Muhammed Isi, mengatakan kepada Sputnik bahwa Amerika Serikat secara aktif mendukung pergerakan pasukan Demokratik Suriah (pemberontak Suriah) di Raqqa namun diam-diam juga mendukung ISIS. Segala negosiasi dan kerja sama antara kekuatan-kekuatan ini berada di bawah kendali AS.
“AS ingin menciptakan seakan ada sebuah negara, sebelah timur sungai Efrat untuk melawan pasukan pemerintah Suriah. Rencanan meraka negara kuasi ini ditujukan agar memberi hak dan kesempatan kepada AS seperti yang diberikan pemerintah Suriah ke Rusia. Tujuannya nanti seakan ada dua pemerintah di Suriah, satu yang bersekutu denganRusia dan yang lainnya berada di bawah kendali Amerika Serikat, “kata Isi.
Jenderal Suriah itu lebih lanjut mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menghancurkan semua jembatan yang melintasi Sungai Efrat dan di sisi barat sungai telah ditempatkan pasukannya.
Mereka menyatakan niat mereka untuk membebaskan Raqqa dan itu adalah tahap selanjutnya dari rencana tersebut sebelum membangun negara Kurdi. Menurut peta yang dibuat AS yang menentukan masa depan perbatasan kawasan ini, negara Kurdi akan berbatasan langsung dengan ladang minyak Suriah, “kata Isi kepada Sputnik Arabic.
Menurut jenderal itu, siapa pun yang memngamati cermat dapat melihat bahwa Pasukan Demokratik Suriah (pemberontak Suriah) adalah sekutu utama AS dan juga sekutu ISIS pada saat bersamaan.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Rusia dan Suriah tidak mengakui kesepakatan semacam itu karena ISIS berada di luar hukum internasional.
Menurut jenderal Muhammad Isi, telah diketahui bahwa ketika pasukan AS meminta kepada militan untuk meninggalkan tempat tertentu, mereka langsung meninggalkannya tanpa syarat tanpa pertempuran dan mengeksekusi penduduk setempat, sehingga bisa mengosongkan tempat itu untuk sekutu Amerika lainnya.
Sementara itu, pada hari Selasa Amerika Serikat mengatakan bahwa telah memulai transfer senjatanya ke Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) secara resmi telah dimulai, hal ini membuat Turki sebagai sekutu AS dalam NATO mulai khawatir.
Pemberontak Suriah menyerang rombongan bus pengungsi di Aleppo . Mereka berteriak “Allahuakbar” tapi membantai pengungsi warga sipil yang tidak bersenjata. lebih 130 orang yewas dan 200 lainnya luka luka , sebagian besar korban anak anak.
Ini adalah sebagian kecil dari akibat fitnah terbesar akhir zaman “adu domba Shiah Suni” yang dihembuskan musuh Islam . Mereka tidak sadar kalau sedang diadu domba oleh musuh Islam , mereka tidak tahu siapa musuh Islam yang sebenarnya seperti yang dipandu Quran. Hukum Islam manakah yang mereka pakai ?