PENJUALAN SENJATA AS KE SAUDI, PANDANGAN SEORANG YAHUDI

Pembelian senjata besar besaran dari AS oleh Saudi sangat penting kita cermati, karena jelas kita akan segera melihat perang yang lebih besar yang dilakukan oleh koalisi Arab-AS-Israel  terhadap Suriah dan Iran.

Brother Nathanael, Seorang Yahudi yang  tinggal di AS yang anti zinosme, dia  lahir dari keluarga  yang beragama Yudaisme tapi setelah dewasa pindah ke agama Kristen Orthodox.

Yang paling menarik dari Brother Nathanael adalah sikap kritis dan fikiran terbukanya dalam mengungkap fakta. Fikiran terbuka dan tidak partisan dan hanya mencari kebenaran sangat langka ditemui saat ini.

Fikiran yang tidak terbuka dan partisan adalah  faktor yang membuat Umat Islam banyak yang gagal memahami peristiwa peristiwa akhir zaman. Kebanyakan kita hanyut oleh fitnah besar yang dihembuskan oleh musuh Islam AS dan sekutunya. Faktor lain adalah gagal mengidentifikasi musuh Islam sebagaimana petunjuk Quran. Padahal mereka yang bukan muslim dan tanpa panduan Quran saja mampu memahami siapa sebenarnya penjahat besar akhir zaman.

Tidak semua orang Yahudi adalah pengikut zionisme seperti Brother Nathanael ini, dia tahu betul ras Yahudi  ditunggangi dan dimanfaatkan oleh Gog and Magog (Ya’juj Majuj) , jadi banyak dari umat Yahudi seperti Brother Nathanael yang menentang zionisme yang sadar dan mampu menganalisa penindasan oleh zionis dengan cermat.

Kita simak pendapatnya tentang kontrak penjualan senjata besar2an ke Arab Saudi :

Wall Street hanya  memberi keuntungan  bagi  orang Yahudi bukan untuk orang Amerika. (pemegang saham terbesar  di wallstreet adalah orang2 Yahudi.

Dulu orang Yahudi akan marah jika ada kesepakatan penjualan senjata dengan Arab Saudi. Tapi sekarang Israel dan Saudi memiliki “musuh bersama”  yaitu Iran,

Orang-orang Yahudi memuji Trump yang menandatangani kontrak senilai $110 miliar dengan Riyadh.

Skema Yahudi Wall Street adalah “merajut kebersamaan” Arab Saudi dengan Israel. “Alasannya adalah Gedung Putih mengatakan  ingin menjalin (menyatukan)  tiga agama besar dunia; Islam di Arab Saudi, Yudaisme di Israel, dan kristen Vatikan. Tapi di balik semua itu  yang sebenarnya terjadi adalah usaha  Arab Saudi dan Israel untuk membangun sebuah koalisi baru untuk menghadapi  musuh bersama yaitu Iran dan ISIS.

Tidak ,”sebenarnya bukan ISIS”. Yahudi AS (Jewmerica) dan Arab Saudi tidak melakukan apapun untuk menghentikan ISIS, justru sebaliknya. Ini adalah  tentang pembentukan poros  Israel, Amerika, dan Arab Saudi melawan Iran melalui pertukaran intelijen bersama dan sekarang dilakukan  pemasokan lebih banyak senjata AS ke Saudi.

Washington Post mempromosikan Jared Kushner, (tahi lalat Mossad di Gedung Putih), untuk membantu menutupi kesepakatan senjata … dan bersama dengan Goldman Gary Cohn penasihat ekonomi Trump yang memainkan peran besar … … Maksud saya adalah bahwa  para banksters itu  sudah berada di seluruh Arab Saudi jauh sebelum mereka mengirim Trump.

Mereka telah menjajaki Aramco (perusahaan Minyak nasional Saudi) untuk bisa “go public” di New York Stock Exchange, yang berarti makin banyak uang untuk kantong Yahudi.

Dan sekarang dengan penjualan senjata ke Saudi  maka  Lockheed Martin, McDonald Douglas, dan Raytheon  (Pabrik2 senjata) akan memuaskan para investornya,

Donald Trump mengatakan :  “Ini akan menciptakan lapangan kerja,” Dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Arab Saudi, tapi aah, ratusan miliar dolar investasi Saudi ke Amerika Serikat dan itu artinya pekerjaan, pekerjaan, pekerjaan.”

Saya bertanya-tanya apakah kesepakatan tersebut akan mencakup pembangunan masjid di Minnesota, dan dengan masjid-masjid tersebut mengirim pengkhotbah Wahabi mereka. dan  tarian pedang  Saudi itu ?.

Dan “pekerjaan” yang relatif sedikit itu akan menciptakan senjata (penghancur) untuk orang Saudi  yang akan bermandikan  darah anak-anak Yaman yang meninggal dengan kecepatan satu setiap sepuluh menit karena perang sipil yang dikobarkan oleh Saudi dan bencana kemanusiaan yang menyertainya.

Dan penipuan terbesar mereka  semua adalah ucapan  Trump yang mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan ‘membantu’ orang Saudi memerangi terorisme. ‘

Semua orang tahu bahwa Arab Saudi adalah sponsor terbesar terorisme, mendukung al-Qaeda di Yaman, mendukung ISIS di Suriah, dan menyebarkan Islam radikal Wahhabi ‘di seluruh Eropa dan Asia.

Tidakkah Anda tahu bahwa warga Jerman telah menjerit  ketika masjid di Munich sedang diradikalisasi melalui propaganda misionaris Saudi?

Kata-kata kasar Menlu AS Tillerson :

“Apa yang kita harapkan, yang saya harapkan, adalah bahwa Rouhani (Pres. Iran) sekarang memiliki julukan baru, dan bahwa dia menggunakan istilah tersebut untuk memulai proses penghancuran jaringan terorisme Iran.”

Sebenarnya kata kata itu lebih tepat  ditujukan kepada orang Saudi.

Tapi sebenarnya efek baiknya adalah bagi orang Yahudi , bahwa “ penjualan besar besaran senjata AS ke Arab  Saudi  yang mereka propagandakan akan  menghentikan radikal Islam yang diekspor oleh Arab Saudi, adalah jauh dari fakta (pelintiran).’

Dan Donald  Trump  telah mendapat kalungan medali Islam radikal (Saudi). Medali yang sama itu dia dapatkan padahal dulu  dia mengejek  Obama yang “membungkuk” dengan cara yang sama kepada Raja Saudi ketika mendapat kalungan medali yang sama.

Trump telah terjebak  dalam lingkaran kebijakan luar negeri yang sama : Bahwa musuh bersama orang Yahudi dan Amerika adalah Iran.

Agendanya adalah  untuk mencegah Houthi di Yaman bersekutu dengan Syiah Iran dan juga  menghentikan Assad bergabung dengan Iran  yang dianggap penghalang bagi Israel Raya.

Hanya sedikit lapangan kerja yang  dihasilkan oleh pembelian senjata ke Amerika itu dan hanya akan menimbulkan  lebih banyak perang yang kobarkan oleh orang Yahudi.