AS TELITI KASUS “REBOUND” SETELAH TERAPI COVID DENGAN “PAXLOVID”

 

Pemerintah AS akan meneliti kenapa virus corona mucul kembali (rebound/relapse) pada pasien Covid setelah mendapat pengobatan selama 5 hari dengan antivirus baru “Paxlovid” buatan Pfizer.

“Ini adalah prioritas, dan masalah itu adalah hal yang cukup mendesak untuk kita tangani,” kata Clifford Lane, wakil direktur penelitian klinis di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS.

Badan tersebut sedang mendiskusikan berbagai kemungkinan studi epidemiologi dan klinis dengan para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, guna memeriksa kasus ‘rebound’ atau ‘relapse’ (kambuh kembali) pasca pengobatan dengan “Paxlovid”.

Paul Sax, Profesor di Harvard dan Direktur Klinis Divisi Penyakit Menular di Brigham mengatakan : “Para penyedia yang akan meresepkan obat ini harus menyadari, bahwa fenomena ini telah terjadi, dan jika orang memiliki gejala yang memburuk setelah mendapat pengobatan Paxlovid, maka itu mungkin masih menderita Covid.”

“Masalah besarnya adalah ketika obat ini dirilis, informasinya tidak disertakan dalam labelnya”, sebaliknya infonya hanya tertera secara singkat di halaman ke-23 dari dokumen FDA, yang hanya dibaca oleh beberapa dokter,” Paul Sax.

FDA mengatakan sedang “mengevaluasi laporan peningkatan viral load setelah mendapat pengobatan dengan Paxlovid, dan akan memberikan rekomendasi yang sesuai.”

 

Contoh Kasus

Di antara orang-orang yang kembali sakit paska pengobatan dengan ‘Paxlovid’ adalah David Ho, ahli virologi yang memimpin Pusat Penelitian AIDS Aaron Diamond di Universitas Columbia.

Ho mengatakan, dia terkena Covid pada 6 April 2022, sehari setelah terbang kembali dari konferensi medis di Paris. Dokternya meresepkan Paxlovid, dan dalam beberapa hari setelah meminumnya, gejalanya hilang dan dites negatif.

Tetapi 10 hari setelah pertama kali sakit, gejalanya datang kembali dan tesnya menjadi positif selama dua hari.

Ho mengaku dia melacak virus yang menginfeksinya sendiri, dan menemukan bahwa keduanya adalah dari strain yang sama, artinya virus tersebut tidak bermutasi dan menjadi resisten terhadap Paxlovid.

Anggota keluarganya yang lain yang juga jatuh sakit pada waktu yang sama juga mengalami gejala dan kembali bergejala (rebound) setelah mendapat pengobatan Paxlovid, kata Ho.

 

This entry was posted in Semua Tentang Pandemi and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *