APA ITU “LONG COVID”

 

Long Covid adalah keluhan kronis setelah seseorang telah sembuh dari COvid (paska Covid) dan telah dinyatakan besih dari virus Covid-19. Atau efek jangka panjang yang dialami seseorang paska sembuh dari covid.

Menurut Dr. Janet Diaz, dari WHO, ada 3 gejala yang paling umum dari kondisi pasca COVID-19 atau yang disebut ‘long Covid’, yang paling banyak adalah ‘Kelelahan’ meski hanya berktifitas minimal, ‘sesak napas’, dan ‘disfungsi kognitif’ yang sering sebut ‘brain fog’ atau kabut otak.

Disfungsi kognitif adalah gangguan fungsi otak, yang ditandai gejala seperti : sulit berfikir, berkurangnya daya ingat, atau juga sulit berkonsentrasi.

Namun sebenarnya ada lebih dari 200 gejala lain yang telah dilaporkan, seperti ‘nyeri dada’, ‘kesulitan berbicara’, ‘kecemasan atau depresi’, ‘nyeri otot’, ‘demam berkepanjangan’, ‘kehilangan penciuman’, ‘Hilang indra perasa’, dan sebagainya.

Dinegara-negara maju yang pencatannya lebih bagus, ‘Long Covid’ menjadi perhatian tersendiri selain juga ‘efek vaksin’. Seperti halnya di Inggris yang angka sementara survei mencatat ada 2 juta orang mengalami sindrome ‘long covid’.  

Sementara di AS menurut kepala penasehat bidang medis Gedung Putih, angka penderita ‘long covid’ juga cukup besar, Dr. Fauci memperkirakan antara 5 sampai lebih 20 persen.

Tabel berikut menggambarkan situasi ‘long Covid’ di Inggris :


 

 

Berapa Lama Gejala ‘long covid’ Hilang

Dr. Janet Diaz dari WHO mengatakan masih belum jelas soal berapa lama kondisi ‘long covid’ dialami oleh seseorang, apakah sementara ataukah permanen. Dengan nada ragu dia hanya mengatakan, bahwa ada yang menggambarkan hilang dalam 3 bulan, ada yang 6 atau 9 bulan, tapi pada akhirnya dia hanya bisa menjawab bahwa semua ini masih dipelajari.

 

WHO Belum Tahu Kenapa Muncul ‘Long covid’

Ditanya soal perawatan khusus apa yang perlu dilakukan bagi orang yang mengalami gejala ‘long Covid’, Dr. Janet Diaz menjawab, tentu saja perlu penanganan dari berbagai bidang kesehatan, tapi untuk saat ini WHO belum tahu perawatan khusus seperti apa yang diperlukan, karena WHO sendiri mengaku ‘belum tahu’ kenapa dan bagaimana gejala ini bisa muncul.

  

Mekanismenya Belum Bisa Dijelaskan


Mirip yang dinyatakan oleh ahli dari WHO diatas, Kepala penasehat bidang Medis Gedung Putih, Dr. Antony Fauci juga menyatakan hal yang sama, bahwa mereka belum bisa menjelaskan soal fenomena ‘long Covid’.

Berikut adalah transkrip penjelasan Dr. Fauci tentang ‘long Covid’, yang kita ambil mulai menit 12:34.

Tanya : Tantang sisi lain dari Covid adalah. Bagaimana cara menanganinya secara fisiologis dan psikilogis dari masalah ini?

Dr. Fauci : Memang ini adalah fenomena nyata, antara 5 sampai 20 persen orang yang sudah sembuh dari infeksi masih terus mengalami gejala yang “tidak dapat dijelaskan”, dan prosesnya belum bisa diidentifikasi.

Kami sedang bekerja untuk mencari tahu tentang kejadian ini. Tapi gejala ini memiliki beberapa level, dan gejala yang paling dominan adalah “sangat kelelahan” meski hanya beraktifitas minim, yang tidak perah dialami sebelum terinfeksi Covid.

Kadang ada juga yang mengalami “gangguan tidur”, atau “suhu tubuh yang tidak menentu”, sementara ada juga yang mengalami “kesulitan konsentrasi” yang mengacu pada kasus “kabut otak”.

Tanya : Kedengarannya mengerikan?

Dr. Fauci : Ya memang, itulah sebabnya kita menaruh perhatian pada soal ini, dan kita menyelidikinya secara intensif. Jadi “long covid” perlu dicermati secara serius, dan dicari tahu fenomena apa sebenarnya ini. Dan kita harus jujur untuk mengakui bahwa mekanismenya masih belum jelas.

 

 

Keluhan Penderita Long Covid

Dalam kenyataannya, para penderita long Covid bisa mengalami tidak hanya satu macam keluhan, tapi berbagai macam keluhan bisa dialami secara bersamaan oleh seseorang.

Seperti contoh dalam video diatas yang direkam dari Rumah sakit Universitas London, seorang pasien mengalami berbagai gejala : Kelelahan, Palpitasi (gangguan irama jantung), sakit otot, sakit persendian, Sakit perut, Diarhe dan sebagainya, sehingga dia menggambarkan tubuhnya terasa hancur.  

Fakta lain adalah, bahwa vaksinasi juga tidak bisa mencegah timbulnya ‘long covid’, contohnya adalah seorang gadis di Kanada yang telah dua kali mendapat suntikan vaksin. Kini dia tidak lagi bisa bekerja dan harus menggunakan kursi roda.

This entry was posted in Extend, recent post, Semua Tentang Pandemi and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

7 Responses to APA ITU “LONG COVID”

  1. Zn says:

    Long covid, apakah tubuh kita ada yang dimutasi oleh senjata biologi itu? (karena udh fix bioterorisme 201)

  2. Me says:

    Corona virus dan vaksin 2 bagian konspirasi yg tak terpisahkan , terlalu di tutup – tutupi , efek vaksin bahkan jauh lebih berbahaya dari corona itu sendiri, tak habis pikir saat ada orang yg berani menyinggung dajjal sedikit saja langsung di tangkap polisi , semua terdiam seribu bahasa , tak ada yg berani mengungkap bahaya vaksin, kalau sudah begini siapa yg akan disalahkan،,.? dari awal menanggani virus sudah ikut arahan WHO, di lanjut pemulihan ekonomi juga mengikuti arahan WHO vaksin massal , sekarang bangkit dari keterpurukan ekonomi yg ada uang seratus ribu hanya dapat cabe sekilo, sayangnya AS masih dijadikan kiblat untuk menentukan arah kemajuan negara kita , dan mungkin bukan ALLOH lagi yg kita takuti , tapi yg kita takuti sangsi AS , rakyat itu amanah , akan kau kemanakan amanah itu , amanah akan dimintai pertanggung jawaban , inilah gambaran orang yg nggak paham arti demokrasi dajjal, (kerusuhan yg menghebohkan)

  3. Dadan Danial Sibel says:

    Kalau boleh ngasih saran, solusi terbaik bagi muslim Indonesia, harus Memperbanyak baca wiridan sholawat nabi, supaya Rohmat kasih sayang Alloh SWT tetap menyertai ummat akhir zaman ini….

  4. hugetoso says:

    Plus mempersiapkan cadangan makanan yg awet disimpan lama, dan menabung emas fisik. Serta klo dapat, pindah dari kota ke desa yg tdk strategis secara politik.

  5. Fauzan ESY says:

    Ada berita baru yakni Israel akan bermain sepak bola di indonesia. Menurut kalian gimana negara kita bertindak mengingat banyak muslim yang mendukung palestina ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *