Pengumuman penetapan Doomsday Clock tahun 2020 ini mungkin yang paling istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena tidak hanya dihadiri para ahli nuklir, ketua Dewan eksekutif Bulletin of the Atomic Scientists Jerry Brown, ketua Dewan Pengurus dan mantan Menhan AS William Perry, tapi bahkan juga dihadiri oleh mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan mantan Presiden Irlandia Mary Robinso.
Ini mengindikasikan betapa makin dekatnya kita dengan situasi “gelap gulita”
D ewan sains dan keamanan Bulletin of the Atomic Scientists , kamis 23/1 kemarin mengungkapkan, bahwa mereka telah merevisi jarum “doomsday clock” keposisi 20 detik lagi lebih dekat menuju “gelap gulita”.
Dua tahun lalu (2018), Buletin para ahli nuklir itu menetapkan “Doomsday Clock” berada pada posisi “dua menit” (120 detik) menuju “gelap gulita”.
“Sekarang ini kita sedang menuju 100 detik menuju gelap gulita,” kata presiden dan CEO Bulletin of the Atomic Scientists , Rachel Bronson pada sebuah konferensi pers diWashington DC kamis kemarin..
Sejak era perang dingin 1947, “Doomsday clock” telah makin begitu dekat dengan kehancuran dunia yang disimbolkan dengan kata “gelap gulita” atau kadang disimbolkan dengan kata “jam 12:00“.
Pada awalnya, Bulletin of the Atomic Scientists diprakarsai oleh para ilmuwan yang bekerja di Manhattan Project untuk pembuatan bom atom selama Perang Dunia II, yang 13 anggotanya pernah meraih hadiah Nobel dalam disiplin ilmunya.
Bulletin of the Atomic Scientists yang berbasis di Universitas Chicago itu telah menggunakan “Doomsday Clock” untuk menggambarkan tingkat ancaman yang ada saat ini dan untuk meningkatkan kesadaran (dunia).
Pada tahun 1953, beberapa bulan setelah AS melakukan uji coba bom hidrogen pertamanya, dan ketika Uni Soviet akan melakukan hal yang sama, “Doomsday Clock” telah ditetapkan dalam “dua menit menuju gelap gulita”.
Jarum menit itu kemudian pernah digeser kembali secara bertahap ketika ada perjanjian pengendalian senjata nuklir untuk mengurangi ancaman bencana global.
Pada saat Uni Soviet runtuh (1991) dan kemudian Perang Dingin berakhir , “doomsday clock” telah ditetapkan pada posisi “17 menit menuju ‘gelap gulita”, ini angka yang belum pernah terjadi sebelumnya, Dan semenjak itu menjadi semakin dekat.
Mantan Gubernur California Jerry Brown, yang muncul di acara itu sebagai ketua eksekutif baru Bulletin itu, mengatakan, bahwa :
Terakhir kali, Jarum menit “doomsday clock” telah ditetapkan maju setelah runtuhnya Perjanjian Nuklir Jangka Menengah 1987 antara AS dan Rusia pada Agustus 2019. Runtuhnya pakta tersebut bermakna membebaskan kedua negara untuk saling mengerahkan rudal berbasis darat pada jarak yang hanya menyisakan sedikit waktu untuk melakukan respon balik.
Selain itu, ada juga faktor yang muncul di tahun 2019, ketika pemerintahan Trump berniat untuk menarik diri dari Perjanjian Open Skies, yang memungkinkan AS dan Rusia untuk saling mengamati instalasi militer satu sama lain melalui overflight yang diawasi dengan ketat.
Dan juga faktor Iran yang telah meningkatkan cadangan uranium yang diperkayanya dan sekarang memiliki Sentrifugal baru yang lebih cepat dari yang mereka punya tahun sebelumnya. Ini dilakukan Iran setelah AS menarik diri dari pakta nuklir multinasional dengan Iran yang dibuat pada era pemerintahan Obama.
Makna dari kata-kata Professor Sharon Squassoni itu adalah, bahwa sebenarnya posisi “doomsday clock” saat ini pada tanggal 24/1/2020, adalah sudah lebih pendek lagi dari 100 detik.
Semakin banyak bencana yang terkait dengan perubahan iklim global sebagai akibat dari konsumsi terus-menerus dari bahan bakar fosil, adalah faktor lain yang dianggap menggerakkan “Doomsday clock” menjadi lebih dekat ke keadaan “gelap gulita”.
“Jadi tugas kita adalah menyadarkan,”. “Menyadarkan Amerika, menyadarkan dunia, bahwa kita berada 100 detik sebelum “doomsday!“. kata mantan gubernur California berusia 81 tahun itu menyimpulkan.
Mantan presiden Irlandia Robinson kemudian mengangguk dengan pelan untuk membenarkan apa yang dikatakan Brown itu.
“Ya , seratus detik sebelum doomsday,” gumamnya, di tengah hadirin yang tertawa.
“Detik?” , “Yah, kita telah tunjukkan pada anda, bahkan kita juga tidak tahu apa yang sedang kita bicarakan! Ada Bukti kuat yang mendasari mengapa kita punya masalah ini, Ini jelas lebih serius dari pada “menit” , ini adalah detik.”
Jika anda punya waktu untuk menghitung berapakah makna sebenarnya dari waktu simbolik “100 detik” yang tersisa itu, anda mungkin dapat menghitungnya berdasar timeline “doomsday clock” dari tahun 1947 – 2020 yang dirilis Bulletin of the Atomic Scientists yang bisa didownload dihalaman ini. Sepertinya sangat menarik jika anda diskusikan di Forum analisa akhirzaman.com, Forum itu telah kita buka, silahkan mulai dihidupkan.
Itu sdh mulai dihitung mundur sejak 1947, berarti WW3 itu sdh direncanakan lama ya min?
Semua perang dunia baik WW1,WW2 dan WW3 sdh direncanakan sejak abad 19, bahkan sampai bagaimana mekanismenya secara garis besar. Silahkan baca artikel kita Agenda zionis tentang perang nuklir
Saya sedikit curiga untuk virus Corona yg skg lagi merebak di Wuhan. Bisa jadi sebenarnya itu adalah virus buatan yang dibuat untuk membunuh secara halus, sebelum akhirnya nanti entah PD3 akan terjadi. Salah satunya keberadaan virus ini untuk mengurngai jumlah manusia di bumi. Yaah, walau itu cuma spekulasi saya sih.
Kita sih gak heran dng menyebarnya Corona, coba baca dipage 30 Global Trend 2020 yg dirilis NIC(National Intelligence Council). disitu tertulis :
Some experts believe it is only a matter of time before a new pandemic appears, such as the 1918–1919 influenza virus that killed an estimated 20 million worldwide. Such a pandemic in megacities of the developing world with poor health-care systems—in Sub-Saharan Africa, China, India, Bangladesh or Pakistan…
Global mapping 2020 itu bahkan dibuat thn 2004. File itu masih bisa didownload 5thn lalu, tp bbrp thn belakangan sdh tdk bisa.
silahkan baca disini aja (semoga masih bisa linknya)
https://www.dni.gov/files/documents/Global%20TrendsMapping%20the%20Global%20Future%202020%20Project.pdf
Dulu kita sdh download langsung dari webnya NIC. mungkin buat temen2 yg belum download.
Ada file_nya min?
klo berkenan minta ya..
Mungkin ni pertanyaan bodoh. Seandainya nanti da perang nuklir (saya lebih yakin perang nanti akan menggunakan emp), apakah baterai, panel surya, yg ada saat ini jg akan rusak krn pengaruh emp itu? Mengingat daya rusakny yg g main.
Russia punya senjata pamungkas semacam itu, umumnya disebut sebagai senjata skalar. Senjata itu cenderung tidak pernah diungkap kepublik, tapi seorang anggota dewan Rusia entah sengaja atau tidak pernah menyebutkannya. Kita sudah bahas itu pada 2016 lalu, Artikelnya disini.
Kayany kalo senjata semacam ini lebih parah dr EMP yg masih berupa seperti misil yg masih harus ditembakkan ke suatu lokasi tertentu. Kalo senjata scalar ini bener2 digunakan, jd masuk akal kalo di akhir zaman akan ada pembunuhan besar2an dan dunia benar2 berubah spt abad pertengahan.
Scalar itu masuknya jenis EMP (Electro Magnetic Pulse). Setahu kita Dampaknya berbeda dengan nuklir meski cakupannya serupa. Bisa untuk melumpuhkan sistem komputer dalam radius sangat luas, artinya lawan tdk lagi bisa menembakkan rudal. Bisa jg untuk membunuh mahkluk hidup termasuk bakteri, akibatnya mayat akan tetap utuh untuk beberapa bulan. Atau difokuskan untuk melumpuhkan satelit lawan. Juga bisa untuk membuat suatu area beku dalam salju hanya dalam beberapa saat.
Banyak orang percaya senjata itu sdh beberapa kali diuji oleh Rusia tentu dalam intensitas rendah, yg sejak 2011-2018 menimbulkan suara dan awan aneh diseluruh Erupa, AS dan Australia.
Hmm, berarti rusia punya senjata semacam haarp ya??
Senjata itu heboh di artikel konspirasi
Bukan teori konspirasi lagi tp sdh fakta, khan sdh dibocorin secar implisit oleh putin, dan secara eksplisit sama ketua parlemen Rusia, dia menggambarkan orang yg terkena senjata ini akan tidur selamanya. Artinya jasadnya tdk hancur untuk beberapa bulan.
Jdi inget tntang film animasi the legend of korra, d situ ada pnggunaan Electro Magnetic Pulse.
Perhitungan doomsday clock Pada tahun 2018 posisi Jam tersisa 120 detik, lalu pada tahun 2020 waktu yang tersisa 100 detik. mungkin perhitungan 10 detik itu = 1 tahun?
Kalo benar berarti waktu doomsday clock habis pada tahun 2030? Atau bisa lebih cepat lagi kah admin?
Para petinggi dunia (zionis) itu mengaku menetapkannya berdasar perubahan geopolitik yang kadang bertambah dan berkurang menurut situasi. Berapakah faktor pengali dari detik ke tahun mrk tdk ungkapkan, tapi ada seorang petinggi AS yg berpendapat (kita lupa) 100 dettk itu kurang dari 5thn.
Tapi mari kita lihat dari sudut yang lain, dimana akan muncul pertanyaan seperti :
1- Koq bisa mereka mulai memprediksi perang nuklir bahkan sejak 1947, yang pada saat itu hanya ada satu kekuatan nuklir yaitu AS. Apa artinya ini?
Artinya adalah : perang nuklir dan 2 perang dunia sebelumnya adalah sudah direncanakan lama, paling tidak sejak pendirian zionisme pd abad akhir abad 19.
Pertanyaan lain yg muncul lebih misterus lagi :
2- Pada akhir abad 19 itu, siapakah yg memberi info bahwa dalam beberapa abad mendatang mrk harus menggelar perang nuklir?
3- Koq bisa ya agenda itu dilaksanakan tahap demi tahap secara konsisten sehingga negara” yg akan diadu kini sdh hampir siap, padahal sudah melewati beberapa generasi?
4- Kenapa tidak satupun pemimpin negara manapun yang menanggapi, padahal untuk thn ini yg mengumumkan bukan orang sembarangan, mantan Menhan AS dan bahkan mantan Sekejend PBB. Apakah mrk diminta bungkam ?
Silahkan bagi siapa saja yg ingin menanggapi pertanyaan 2-4, anggap aja diskusi “ringan” krn hanya menyangkut perkiraan.
Jadi bisa dijawab dengan opini ya min… apa harus pake data & fact ?
Opini saja jg boleh. Kita hanya mengajak pembaca memikirkan fakta yg jarang difikirkan orang, padahal menyangkut nasib umat manusia yg tidak lama lagi.
2. Yang memberi info bahwa dalam beberapa abad mendatang mereka harus menggelar perang nuklir adalah Dajjal. Alasannya simpel karena syarat utama kebangkitan Dajjal yaitu dengan kekacacauan dunia.
3. Karena sihir Dajjal adalah sihir/kekuatan/fitnah terdahsyat di akhir zaman. Bahkan di zaman Nabi pun, Dajjal pernah muncul yaitu di zaman Nabi Isa AS semasa hidupnya dan Nabi Sulaiman AS sewaktu baru meninggal.
4. Sudah pasti diminta untuk bungkam, kalau tidak maka dia beserta keluarganya akan diancam.
Sekian opini dari saya, bila ada salah mohon diluruskan..