Pada Rabu 21 Februari Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson menyatakan bahwa Inggris mengubah strategi pertahanan fundamentalnya dari yang tadinya mentargetkan teroris menjadi mentargetkan tiga negara: Rusia, Cina, dan Korea Utara sebagai musuh utama.
Dia mengakui bahwa peningkatan besar dalam pengeluaran militer akan dibutuhkan untuk ini, dan bahwa “penghematan” harus dilakukan bidang pengeluaran Pemerintah lainnya, seperti layanan kesehatan, dan pengeluaran militer untuk melawan terorisme.
Ancaman terhadap Inggris dari negara-negara seperti Rusia dan Korea Utara lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh terorisme, kata sekretaris pertahanan kemarin, hal ini menandai adanya perubahan yang signifikan dalam kebijakan keamanan.
Gavin Williamson menyarankan kepada anggota parlemen agar lebih banyak uang dan perubahan struktur angkatan bersenjata yang akan dibutuhkan sebagai bagian dari peninjauan kembali agenda pertahanan guna memenuhi tantangan konflik antar Negara. Ini adalah sesuatu yang tidak oernah dipertimbangkan oleh Inggris untuk dari generasi ke generasi.
Ini adalah pergeseran strategi keamanan nasional yang dikeluarkan pada tahun 2015 yang menaruh terorisme internasional sebagai ancaman utama, yang menggaungkan keputusan Amerika Serikat bulan lalu yang mennyatakan “kompetisi strategis” dari negara-negara seperti China dan Rusia sebagai fokus utamanya daripada kontraterorisme.
Dia menggambarkan adanya “kecongkakan Kremlin”, seperti peningkatan aktivitas kapal selam Rusia yang naik sepuluh kali lipat di Atlantik Utara, kehadiran Rusia yang meningkat di wilayah Mediterania dan keterlibatan mereka dalam perang di Suriah. “Tapi anda juga melihat negara-negara (super power) baru yang mulai memainkan peran lebih besar di dunia, seperti China. …
Ketika ditanya apakah Williamson setuju bahwa hal ini akan berefek “knock-on” terhadap penataaan strategi militer dan kesiapan Inggris untuk berperang, Williamson menjawab “Ya”.
[ads-pullquote-left]Nah, sekali lagi kita telah berhasil menjadikan petunjuk agama (Hadist) sebagai panduan atas apa yang sudah , sedang dan akan terjadi. Dalam Artikel ” Perang dunia tiga terbagi menjadi dua fase”, kita telah kaji bahwa setelah penghancuran negara negara Muslim penentang Israel yang kita tahu menggunakan metode penciptaan teroris dinegara2 sekitar Israel ,maka peristiwa berikutnya adalah mengadu negara2 Super power. Berapa tahun lagi hal itu akan terjadi hanya Allah yang tahu. Analisa kita, akan dimulai dengan serangan ke Iran yang kekuatan nuklirnya menjadi kekhawatiran utama Israel. [/ads-pullquote-left]
Persis seperti yang terjadi ketika Perdana Menteri Inggris Tony Blair menjadikan Inggris sebagai anjing piaraan Presiden AS George W. Bush ketika menginvasi Irak pada tahun 2003, maka saat ini Perdana Menteri Theresa May menjadikan Inggris sebagai anjing piaraan Presiden AS Donald Trump dalam merespon apa yang mereka sebut “kedatangan invasi” dari Korea Utara, Rusia, dan China.
(Kita lihat justru negara negara NATO itu yang mengepung Rusia, China dan Korea utara, tapi merek sendiri yang menghembuskan isu adanya ancaman Invasi, negara2 NATO kaki tangan Israel itulah yang menginginkan perang superpower)
Pers di AS dan negara-negara sekutunya seperti Inggris mungkin akan kesulitan meyakinkan rakyatnya bahwa mereka perlu memperbesar pengeluaran militer untuk menaklukkan Rusia, China, Korea Utara, dan seperti yang Presiden AS Trump inginkan juga termasuk Iran , Tapi dia mungkin akan menggunakan sekutu AS yaitu Israel untuk ambil bagian dalam operasi (melawan Iran) tersebut,
Pasukan pemerintah Suriah telah melancarkan serangan darat dan udara keposisi pemberontak Suriah di Ghouta Timur, beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB meemilih dengan suara bulat untuk sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata 30 hari di Suriah.
Pasukan Presiden Bashar al-Assad mulai memerangi kelompok oposisi dari berbagai kantung pemberontak dekat Damaskus, sementara pesawat tempur Suriah terus melaukan pengeboman di daerah yang dikepung tersebut selama delapan hari berturut-turut.
Reporter Al Jazeera Osama Bin Javid yang melaporkan dari Gaziantep Turki mengatakan telah banyak upaya dilakukan pemerintah Suriah untuk “menyerang” daerah tersebut dari berbagai sisi.
Sumber pemberontak yang mengendalikan daerah kantong tersebut tetap bertahan terhadap serangan tersebut, lapor Bin Javid, mengatakan bahwa para pemberontak berusaha mempertahankan posisi mereka di berbagai sisi.
Tujuan gencatan senjata yang prakarsai Kuawait dan Swedia diPBB itu adalah untuk mengevakuasi penduduk pinggiran kota Damaskus, yang dikepung, dan untuk memungkinkan aliran bantuan pangan dan obat-obatan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lebih dari 500 warga sipil kehilangan nyawa akibat serangan pengeboman udara yang dimulai pada 18 Februari.
“Perlu dicatat bahwa sebelum serangan darat dimulai, terjadi pemboman tanpa henti di banyak tempat di Ghouta Timur, di mana jalur pertahanan pemberontak tersebut berada” Kata Bin Javid.
Ghouta Timur adalah wilayah pemberontak terakhir yang tersisa di sebelah timur Damaskus dan telah dikepung oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak tahun 2013, dalam upaya untuk mengusir pasukan pemberontak.
Pemerintahan Donald Trump secara resmi akan memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada bulan Mei 2018, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Israel yang ke 70, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi kepada Jerusalem Post pada hari Jumat 23/2.
Pejabat Deplu AS tersebut mengatakan hal itu menanggapi sebuah pesan di Twitter Menteri Transportasi Israel Katz yang tampaknya mengkonfirmasi bahwa tindakan tersebut akan dilakukan di musim semi ini.
“Kami berencana untuk membuka Kedutaan Besar AS yang baru ke Israel di Yerusalem pada bulan Mei,” kata pejabat AS kepada Jerusalem Post.
“Pembukaan kedutaan akan bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Israel.” “Pada awalnya Kedutaan Besar AS itu akan berlokasi di Arnona, di sebuah kompleks yang saat ini menjadi tempat operasi para konsuler Konsulat Jendral AS di Yerusalem,” lanjutnya.
“Setidaknya pada awalnya Kedutaan itu akan terdiri dari Duta Besar dan sebuah tim kecil.
Dalam tweetnya Menteri transportasi Israel itu mengatakan : ” Saya ingin mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas keputusannya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke ibukota kami pada Hari Kemerdekaan Israel yang ke 70. Tidak ada karunia yang lebih besar dari itu! Langkah yang paling tepat dan benar. Terima kasih teman !
Pejabat AS itu mengatakan bahwa selama berbulan-bulan mereka telah mempersiapkan pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem sebelum akhir tahun kalender ini , yang merupakan paruh waktu tahun pemilu AS.
Departemen Luar Negeri secara berkesinambungan akan menentukan lokasi situs dan arsitektur pembangunan kedutaan besar permanen di Yerusalem.
Sebuah video amatir merekam pergerakan baterei rudal rudal Patriot AS di Israel. Tidak dijelaskan akan kemana penempatan rudal rudal itu
US Patriot missile batteries move through Israel 🎥 (probably due Jupiner Cobra) pic.twitter.com/dbg5RNyJIQ
— Already Happened (@M3t4_tr0n) February 22, 2018
Komando pasukan pemerintah Suriah terus mengerahkan pasukan ke Damaskus guna bersiap untuk sebuah serangan militer skala luas menuju daerah kantong Ghouta yang bertahun tahun dikuasai pemberontak.
Batalyon elit tempur dari divisi lapis baja ke 9 yang berkantor pusat di Dara’a utara telah ditempatkan di medan perang Ghouta timur.
Sementara itu Angkatan Darat Suriah terus membeki posisi militan Islam (ISIS) dan infrastruktur di Ghouta Timur dengan roket, artileri dan serangan udara.
Perlu diketahui bahwa Batalion tempur Suriah pada bulan lalu berhasil memebubarkan pengepungan yang dilakukan pemberontak pada basis kendaraan tempur Suriah di Harasta di bagian timur Damaskus.
Pada hari Sabtu sebuah kapal perusak AS kelas Arleigh Burke USS Carney telah bergabung dengan USS Ross di Laut Hitam untuk “melakukan operasi keamanan maritim,” menurut sebuah pernyataan dari Armada ke-6 Angkatan Laut AS, yang mengawasi operasi angkatan laut AS di wilayah tersebut.
Ini adalah pertama kalinya dua kapal perang Angkatan Laut AS berada di Laut Hitam sejak Juli 2017. “Keputusan kami untuk mengerahkan dua kapal untuk beroperasi secara bersamaan di Laut Hitam adalah proaktif, tidak reaktif,” kata Christopher Grady, komandan Armada ke-6 Angkatan laut AS, dalam sebuah pidato menyambut kedatangan kapal perang USS Carney.
Pada hari Minggu Rusia mengumumkan penempatan angkatan lautnya ke daerah tersebut, dimana Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa sebuah kapal frigat Rusia, Admiral Essen, dan dua kapal patroli memasuki Laut Hitam untuk serangkaian latihan.
Dalam latihan itu Laksamana Essen kapal selam terbaru Armada Laut Hitam milik Rusia itu menghancurkan kapal kapal (bekas) sebagai sasaran, melakukan peluncuran target udara untuk kemudian ditembak dengan rudal supersonik.
Kru di kapal Admiral Essen juga menggunakan senapan menara dan senapan anti-pesawat AK-630 untuk menghancurkan sasaran laut dan udara.
Rudal caliber ini pertama kali diuji coba untuk militer pada tahun 2015, digunakan oleh kapal-kapal dan kapal selam Rusia untuk menghancurkan target ISIS di Suriah.
Dalam latihan dilaut hitam itu , kapal Laksamana Essen didampingi oleh dua kapal patroli Angkatan Laut Rusia.
Pejabat Pentagon mengklaim bahwa pasukan operasi khusus AS yang bekerja sebagai penasihat Pasukan pemberontak Suriah atau yang sekarang bernama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mendapat serangan dari tank tempur T-72 buatan Soviet yang dioperasikan oleh pasukan pro-pemerintah. Sebagai tanggapan, pasukan AS melakukan serangan pesawat tak berawak dan menghancurkan tank Suriah itu.
Letnan Jenderal Jeffrey Harrigan komandan Pusat Angkatan Udara AS, mengatakan kepada wartawan di Pentagon pada hari Selasa bahwa serangan udara tersebut merupakan tindakan pembelaan diri.
Setelah konflik dijatuhkannya Drone Iran oleh Israel , disusul dijatuhkannya pesawat F16 Israel oleh angkatan udara Suriah kemudian serangan Israel terhadap 12 posisi militer Suriah dan Iran diwilayah Suriah , kini Israel mengerahkan Peralatan militer termasuk sistem pertahanan rudal Iron Dome, kearah utara menuju Utara Dataran Tinggi Golan.
Video amatir berikut merekam even tersebut.
Israeli military equipment, including Iron Dome missile defense systems, heading North towards Golan Heights 🎥 https://t.co/3KgwilQZxn pic.twitter.com/Sz9yE5Fpkx
— Already Happened (@M3t4_tr0n) February 12, 2018
Israel telah melancarkan apa yang disebutnya sebagai serangan udara skala besar di Suriah setelah satu dari pesawat tempur F16 nya dijatuhkan oleh anti pesawat Suriah.
Dua belas lokasi diSuriah termasuk empat “target Iran” di dekat ibukota Suriah, Damaskus, dihancurkan dalam serangan tersebut, menurut juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus. Tapi tidak jelas apakah ada korban jiwa.
F16 Israel ditembak hari sabtu pagi saat kembali dari sebuah serangan untuk menghancurkan fasilitas Iran (diSuriah) yang dituduh telah meluncurkan pesawat tak berawak ke Israel.
Kedua pilot berhasil mengeluarkan diri dan mendarat di Israel. Salah satunya terluka parah.
Siaran Berita resmi negara Suriah mengklaim bahwa pertahanan udaranya telah menembak setidaknya dua jet. Militer Israel membantah lebih dari satu pesawat telah ditembak.
Kekerasan Sabtu adalah salah satu insiden paling parah yang melibatkan Israel, Iran dan Suriah selama perang sipil tujuh tahun Suriah. Hal ini diyakini untuk pertama kalinya Israel kehilangan jet dalam konflik tersebut.
Jet tersebut merupakan bagian dari sebuah misi yang jauh masuk ke wilayah Suriah untuk menghancurkan apa yang dikatakan Conricus sebagai fasilitas kontrol pesawat tak berawak Iran di dekat kota gurun Palmyra. Pesawat tak berawak yang memasuki wilayah udara Israel ditembak jatuh dan telah diambil, katanya.
“Fihak Syria dan Iran dari sudut pandang kita telah bermain api,” “Konfilk ini masih berlanjut; itu tidak berarti telah selesai”. kata Conricus
” Iran mengutuk Israel karena mencegat salah satu drone-nya. “Laporan bahwa Israel telah menjatuhkan sebuah pesawat tak berawak Iran yang terbang di atas Israel dan juga keterlibatan Iran dalam menyerang sebuah jet Israel sangat menggelikan,” kata sebuah televisi pemerintah mengutip juru bicara kementerian luar negeri Iran, Bahram Qasemi.
Bahram Qasemi mengatakan bahwa Iran hanya memberikan “advis militer” kepada Suriah. Media pemerintah Suriah mengatakan bahwa pertahanan udaranya menembaki jet2 Israel tersebut sebagai respon atas tindakan agresi Israel terhadap sebuah pangkalan militer pada hari Sabtu.
“Musuh kita Israel saat fajar pada hari ini telah melakukan agresi baru terhadap salah satu pangkalan militer di wilayah tengah. Pertahanan udara kami menghadapinya dan menembak lebih dari satu pesawat, “kata sumber militer Suriah yang tidak teridentifikasi.
Conricus mengatakan bahwa Iran “bertanggung jawab atas pelanggaran berat terhadap kedaulatan Israel”. “IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah menargetkan sistem kontrol Iran di Suriah yang mengirim pesawat tak berawaknya ke wilayah udara Israel. Kemudian ada tembakan anti serangan udara Suriah yang masiv dan salahsatu F16 jatuh di Israel, pilot selamat, “kata Conricus dalam tweetnya.
Rusia kembali mengingatkan AS bahwa kehadiran pasukannya di Suriah adalah ilegal setelah koalisi AS tersebut menyerang milisi pro-pemerintah.
Kehadiran pasukan AS di Suriah adalah “benar-benar ilegal,” Duta Besar Rusia untuk PBB mengingatkan rekan rekannya para diplomat Barat pada sebuah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB.
“Tidak ada yang mengundang mereka di sana,” Vasily Nebenzya menyatakan, dia juga menekankan bahwa perjuangan keras untuk stabilitas di Suriah terancam oleh tindakan AS itu.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia unit milisi Suriah sedang bergerak menyerang “kantong tidur” teroris ISIS di dekat bekas pabrik pengolahan minyak al-Isba, ketika tiba-tiba mereka mendapat serangan udara besar-besaran itu.
Sedikitnya 25 milisi terluka dalam serangan tersebut, kata Menteri Luar Negeri Rusia, yang menjelaskan bahwa pasukan pro-pemerintah yang menjadi sasaran koalisi AS tidak mengkoordinasikan operasi mereka dengan komando Rusia.
Menurut Pejabat Pentagon , Selain Pasukan Pro-rezim Assad juga ada tentara Rusia yang menjadi Korban serangan udara AS,
Pada awalnya Pasukan pro pemerintah Suriah menyerang Markas Pasukan Demokratik Suriah SDF (pemberontak Suriah) , tapi kemudian mereka dipukul oleh serangan udara Koalisi pimpinan AS.
Jika Rusia termasuk di antara mereka yang terbunuh maka ini adalah untuk pertama kalinya serangan udara AS membunuh pasukan Rusia di Suriah, menurut laporan David Martin dari CBS News.
Koalisi AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melancarkan serangan itu untuk membela diri setelah sebanyak 500 orang penyerang memulai serangan yang tampak terkoordinasi terhadap sebuah markas SDF, di mana pasukan Turki didampingi oleh pasukan AS.
Pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada orang Amerika yang terluka atau terbunuh dalam serangan oleh pasukan pro-rezim tersebut. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena penjelasan rinci sedang dipersiapkan.
Media pemerintah Suriah mengatakan pemboman koalisi pimpinan AS itu mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.
Pada Kamis, Menteri Pertahanan AS James Mattis menyebut baku tembak dengan pasukan pro-rezim Assad itu sebagai “situasi yang membingungkan,” tapi tampaknya dia cenderung menyebut sebagai sebuah terobosan untuk meredam gerakan Rusia. Mattis juga mengatakan situasinya membingungkan karena dia “tidak tahu mengapa mereka akan menyerang.”
Pesawat tempur AS yang beroperasi di Suriah timur telah berkali-kali berada di garis silang sistem pertahanan udara S-300V4 Rusia, komandan Pasukan Pertahanan Angkatan Udara Alexander Leonov mengatakan.
“Sebagai bagian dari operasi militernya, pesawat pengintai dan pembom strategis Angkatan Udara AS berkali-kali terdeteksi dan diikuti secara otomatis,” Letnan Jenderal Leonov mengatakan kepada surat kabar Rusia Izvestiya kepada dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Kamis.
Jenderal tersebut mengatakan bahwa sistem pertahanan udara permukaan-ke-udara dikirim ke Suriah pada bulan Oktober 2016 untuk “memperluas kontrol atas wilayah udara Suriah timur, mencegah serangan udara dari musuh terhadap lapangan terbang Hmeymim dan basis logistik Tartus.”
Dia mengatakan bahwa pesawat-pesawat AS bereaksi “dengan gugup” saat terlacak oleh unit pertahanan udara Rusia dari jarak 200 sampai 300 kilometer (124 sampai 186 mil). Sistem dan personilnya kemudian ditarik ke ketempat penempatan permanen mereka.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pesawat tempur F-22 AS telah meenghalangi pesawat tempur Su-25 Rusia untuki melakukan misi tempur untuk menghancurkan kubu ISIS di Sungai Efrat Suriah. Namun, perwakilan kementerian mencatat bahwa setelah munculnya pesawat tempur Su-35S Rusia, F-22 menghentikan manuver yang berbahaya dan pergi ke wilayah udara Irak.
Sebanyak 100 tentara yang beraliansi dengan tentara pemerintah Suriah dilaporkan terbunuh pada hari Rabu malam setelah serangkaian serangan oleh koalisi pimpinan AS di provinsi Deir ez-Zor Suriah, seorang petinggi militer AS mengungkapkan. seperti yang dilaporkan saluran TV Lebanon AlMayadeen.
Koalisi AS mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan terhadap markas pasukan Demokratik Suriah (SDF) sebuah aliansi Arab-Kurdi yang didukung oleh Washington.
Tidak ada anggota militer AS atau dari fihak SDF yang dilaporkan tewas atau terluka dalam serangan (oleh pasukan pemerintah Suriah) , sumber yang sama dikutip oleh Sputnik.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, koalisi (AS) tersebut mengatakan bahwa pasukan pro-pemerintah Suriah telah melancarkan sebuah “serangan yang tidak beralasan” di markas besar Pasukan Demokratik Suriah.
Dari sisi Damaskus, tidak ada pernyataan resmi yang dibuat sampai saat ini.
Rusia telah mengerahkan sistem rudal Iskander yang memiliki hulu ledak nuklir secara permanen di Kaliningrad yang berpotensi menjadikan sebagian besar Negara Uni Eropa dan NATO dalam jangkauannya . demikian menurut klaim presiden dan menteri pertahanan Lithuania.
Dihari Lithuania merayakan ulang tahun pertama kedatangan pasukan tempur NATO di wilayahnya, presiden negara Baltik tersebut mengatakan bahwa rudal itu memiliki jangkauan sekitar 400km telah ditempatkan ditempatkan dalam baterei baterei peluncur antara Polandia dan Lithuania.
“Ini bukan hanya ancaman bagi Lithuania, tapi juga bagi separuh negara Eropa,” kata presiden Dalia Grybauskaite kepada wartawan di Rukla dimana ditempatkan batalyon NATO yang dipimpin Jerman. Para Pejabat NATO meminta Rusia untuk mengklarifikasi tindakannya itu.
Rose Gottemoeller sekretaris jenderal aliansi militer, mengatakan pada acara yang sama di Lithuania: “Ini adalah masalah yang sangat serius. . . Apakah itu jenis penempatan sementara, atau apakah itu sesuatu yang lain? Itu tidak bisa saya katakan. ” Ada kegelisahan di Baltik mengenai niat Rusia menyusul aneksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014, dan serangkaian latihan militer musim panas lalu yang beberapa orang meyakini sedang berlatih serangan terhadap NATO.
Kementerian pertahanan Rusia dan komando Armada Baltik tidak menanggapi permintaan komentar. Namun seorang anggota parlemen senior mengkonfirmasi penyebaran Rudal Iskander itu, yang telah member ancaman selama lebih dari sebulan setelah penyebaran berkala rudal jarak pendek di Kaliningrad untuk latihan militer selama beberapa tahun terakhir.
Vladimir Shamanov ketua komite pertahanan Duma (Parlemen Rusia) , mengatakan kepada Interfax bahwa rudal jelajah memang telah dikirim ke Kaliningrad. Langkah tersebut adalah “jawaban atas penggelaran aset militer (NATO) di wilayah-wilayah tetangga”, katanya menurut kantor berita Rusia, menambahkan bahwa semua tetangga Kaliningrad harus takut akan respon Moskow ini karena infrastruktur militer asing akan selalu menjadi sasaran prioritas.
Sekitar 4.500 tentara NATO kini bermarkas di Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania sebagai bagian dari pasukan pertahanan “tripwire” terdepan. Banyak analisis telah berpendapat bahwa Rusia dapat menaklukkan tiga negara Baltik dalam hitungan hari, yang berpotensi menutup Celah Suwalki di 65km antara perbatasan Polandia dan Lithuania yang berbatasan langsung dengan Kaliningrad.
Jalur Gaza sedang bersiap menghadapi konfrontasi dengan Israel dalam beberapa hari ke depan, harian Arab yang berbasis di London Al Hayat melaporkan pada hari Minggu.
Menurut laporan tersebut, faksi Palestina Hamas menilai bahwa kemungkinan perang dengan Israel adalah 95 persen, dan menganggap bahwa perang itu bisa meletus dalam hitungan jam atau hari.
Sumber yang telah bertemu dengan Yahya Sinwar, pemimpin politik Hamas di Gaza mengatakan bahwa faksi-faksi Palestina percaya bahwa Israel akan menggunakan sebuah latihan militer yang direncanakan di bagian selatan untuk membuka operasi militer terhadap Hamas.
Laporan tersebut selanjutnya mengatakan bahwa sayap militer Hamas telah mengumumkan keadaan siaga tinggi, mengevakuasi lokasi dan kantor pusatnya dan bahkan menggelar blokade jalan di Jalur Gaza.
Aktivis politik dan hak asasi manusia di Gaza mengatakan kepada Haaretz bahwa atmosfer di Jalur Gaza sangat suram dalam kaitannya dengan krisis kemanusiaan, beberapa di antaranya adalah mengenai pelaksanaan kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Otoritas Palestina sendiri , dimana ada saling tuduh antara PA (Palestenian authority) dengan Hamas dalam mengatasi pembekuan pembicaraan.
Delegasi senior pejabat Fatah termasuk anggota Komite Sentral gerakan tersebut direncanakan akan mengunjungi Jalur Gaza minggu ini,
Mereka akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan Hamas dan faksi lainnya. Palestenian authority PA mengatakan bahwa Hamas belum menguasai kendali atas keamanan ataupun pengumpulan pajak, sementara Hamas menuduh PA mengabaikan tanggung jawabnya terhadap Jalur Gaza.
Hamas mengatakan bahwa sementara Hamas telah menyerahkan pemerintahan kepada pemerintah Mahmoud Abbas, namun Abbas belum menginstruksikan bahwa sanksi yang diberlakukan setahun yang lalu akan dicabut.
Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada Al-Hayat bahwa Abbas telah mempresentasikan sebuah proposal alternatif untuk Presiden AS Donlad Trump yang menyerukan pengakuan bertahap atas sebuah negara Palestina sesuai perjanjian perbatasan tahun 1967, dimana kemungkinan pertukaran wilayah yang akan memungkinkan Israel untuk mencaplok permukiman yang lebih besar .
Menurut laporan tersebut, Abbas telah mengkondisikan kesepakatannya untuk memberi pengakuan bertahap atas kesepakatan perbatasan itu, namun Gedung Putih menolak proposal tersebut dan menuduh rencana Abbas itu dipresentasikan untuk implementasikan, bukan untuk dinegosiasikan.
Menteri luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam pemerintaan Trump dalam sebuah tweet hari Minggu sebagai tanggapan atas pengumuman Pentagon tentang kebijakan nuklir yang dikeluarkan belum lama ini.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa kebijakan nuklir yang baru saja diumumkan di Amerika Serikat akan membawa dunia “lebih dekat untuk pemusnahan”.
Komentar Zarif muncul tiga hari setelah Pentagon mengumumkan rencananya untuk memperluas kemampuan nuklir AS dalam menghadapi ancaman yang terus meningkat dari Rusia.
Dalam sebuah kebijakan yang berjudul Nuclear Posture Review, yang diterbitkan pada hari Jumat, Pentagon mengusulkan untuk mengembangkan rudal nuklir kecil baru yang dapat diluncurkan dari kapal selam rudal balistik dan kapal perang.
Dalam sebuah tweetnya pada hari Minggu, Zarif menulis bahwa dokumen tersebut “mencerminkan ketergantungan yang lebih besar pada nuklir yang melanggar Perjanjian Non-Proliferasi, yang membawa lebih mendekati kearah pemusnahan umat manusia”
#Pt. Another video showing with more clarity moment when #RuAF Su-25 was hit with a MANPADS while also targeted with AA guns in SE. #Idlib countryside. pic.twitter.com/4I25oAmxdO
— Qalaat Al Mudiq (@QalaatAlMudiq) February 3, 2018
Pesawat tempur Rusia Su-25 yang terbang di atas zona de-eskalasi Idlib di Suriah dijatuhkan dengan rudal anti-pesawat presisi portable (MANPAD), demikian laporan Kementerian Pertahanan Rusia.
Setelah serangan terhadap pesawat Rusia tersebut Angkatan, Udara Rusia melakukan serangan rudal presisi tinggi kedaerah yang dikuasai oleh kelompok teroris Jabhat Fatah al-Sham (sebelumnya bernama Front al-Nusra), lokasi dari mana rudal yang memnjatuhkan pesawat tempur jet tempur Su-25 Rusia itu diluncurkan.
“Serangan balik terhadap kelompok yang menggunakan senjata presisi itu telah dilakukan di wilayah yang dikuasai oleh kelompok teroris Jabhat al-Nusra (Jabhat Fatah al-Sham) di provinsi Idlib.
Video yang dirilis Dephan Rusia berikut menunjukkan serangan balasan dengan rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari kapal perang Rusia dilaut Mediterania.
Menurut penyadapan radio akibat serangan tersebut, lebih dari 30 militan Jabhat al-Nusra tewas, “kata laporan Kementerian Pertahanan Rusia tersebut.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa pilot tersebut berhasil melompat dari pesawat dan selamat dari turun ke bumi, namun terbunuh dalam pertempuran berikutnya dengan teroris.
Semua upaya dilakukan untuk mengambil kembali Jenazah pilot.
Pasukan AS tiba di Israel untuk ambil bagian dalam Latihan Juniper Cobra, sebuah latihan militer utama dua tahunan. Pada Juniper Cobra yang terakhir pada tahun 2016, lebih dari 3.000 tentara AS ikut ambil bagian, menurut sebuah laporan oleh Jerusalem Online.
Latihan tersebut akan meniru adanya serangan rudal simultan besar-besaran terhadap Israel dari front selatan dan utara, menurut Channel 10 News Agency. Latihan tahun ini dilangsungkan di tengah meningkatnya ketegangan Israel dengan Hizbullah yang berbasis di Libanon, yang mengancam akan menembakkan rudal ke Israel jika tidak berhenti membangun tembok di perbatasan Lebanon.
Sementara itu, menteri energi Lebanon Cesar Abi Khalil mengklaim bahwa Libanon akan mengeksplorasi minyak dan gas di dekat perbatasan maritimnya dengan Israel. Wilayah ini telah diklaim oleh Tel Aviv yang micu kecaman besar-besaran dari seluruh dunia Arab, menurut Washington Post.
Berbicara di Institut Studi Keamanan Nasional di Universitas Tel Aviv pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa rencana Lebanon untuk mengebor ladang minyak dan gas lepas pantai yang disengketakan yang disebut sebagai Blok 9 ini adalah upaya yang “sangat, sangat menantang dan provokatif,” menurut Reuters.
Dalam kesempatan yang sama menhan Israel Lieberman mengancam akan melakukan perang skala penuh melawan Libanon jika Hizbullah melancarkan serangan terhadap Israel, Reuters melaporkan.
“Tidak seperti Perang Lebanon 2006, tidak mungkin akan ada lagi terlihat penduduk Beirut ada di pantai sementara orang-orang di Tel Aviv tinggal di tempat penampungan. Jika penduduk Israel tinggal di tempat penampungan maka pada perang berikutnya, semua penduduk Beirut akan berada di tempat penampungan, “Kata Lieberman.
Meski Menhan AS sendiri menyatakan bahwa mereka tidak punya bukti bahwa Pemerintah Suriah memiliki senjata Kimia , tapi kampanye hitam atas kepemilikan dan pengembangan senjata kimia yang mirip dilakukan AS sebelum menyerang Iraq pada tahun 1993 terus berulang dituduhkan AS terhadap pemerintah Suriah. Ada kemungkinan sudah dekat waktunya bagi AS untuk menyerang Suriah secara langsung. Pada saat itu AS tidak bisa membuktikan kepemilikan senjata kimia oleh Iraq.
Pemerintahan Donald Trump sedang bersiap untuk kembali mengambil tindakan militer guna melawan pemerintah Suriah jika diperlukan untuk mencegah penggunaan senjata kimia dan dikhawatirkan mereka mungkin mengembangkan metode baru untuk memberikan senjata semacam itu, kata pejabat senior AS pada hari Kamis.
Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad terus-menerus menggunakan senjata kimia dalam jumlah yang sedikit sejak serangan mematikan bulan April lalu yang membuat AS melakukan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara Suriah, kata pejabat tersebut kepada wartawan dalam sebuah briefing.
Jika masyarakat internasional tidak bertindak cepat untuk meningkatkan tekanan kepada Assad, senjata kimia Suriah dapat menyebar keluar Suriah dan bahkan mungkin ke Amerika Serikat, kata salah satu pejabat AS mengatakan yang mau berbicara dengan syarat anonim.
“Ini akan menyebar jika kita tidak melakukan sesuatu,” pejabat tersebut memperingatkan.
AS harus menghentikan penerbangan pesawat militernya di dekat perbatasan Rusia atau menyetujui pembentukan aturan untuk mengatur penerbangan semacam itu, Kementerian Pertahanan Rusia merekomendasikan hal itu setelah insiden terakhir dicegatnya pesawat AS oleh jet tempur Rusia diperbatasan Rusia.
Kecaman tersebut dikeluarkan Rusia pada hari Kamis setelah Angkatan Laut AS merilis rekaman lanjutan yangmenunjukkan dicegatnyai pesawat mata-mata AS EP-3 oleh jet tempur Rusia Su-27 di atas Laut Hitam.
Angkatan Udara Rusia “akan terus menunjukkan pertahanan yang kuat atas wilayah perbatasan udara Rusia,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
“Jika fakta ini oleh pilot Amerika dianggap menyebabkan depresi dan fobia, sebaiknya diwaktu mendatang pihak Amerika menghentikan penerbangan militernya di dekat perbatasan Rusia atau setuju ke meja perundingan dan menyetujui pembuatan aturan bagi penerbangan semacam itu.”
Angkatan Laut AS telah merilis sebuah video baru yang menunjukkan pembom Su-27 Rusia yang melakukan manuver di sekitar pesawat pengintai AS EP-3 Aries di atas Laut Hitam pada 29 Januari.
“Video video itu menunjukkan pesawat tempur Rusia Su-27 mencegat pesawat pengintai AS EP-3 dari posisi yang sangat dekat, di ketinggian yang sama, dan dengan jarak ujung sayap ke ujung sayap yang diperkirakan hanya berjarak lima kaki,” Kapten Angkatan Laut AS Ellis, komandan Satuan Tugas 67 mengatakan.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa salah satu dari jet tempur Rusia Su-27 telah mencegat pesawat pengintai AS Aries EP-3 di wilayah udara internasional di Laut Hitam pada hari Senin.
Pencegatan itu diperlukan untuk mencegah pesawat pengintai AS tersebut melanggar wilayah udara Rusia. Pentagon mengecam pencegatan semacam itu sebagai tindakan yang “tidak aman,” tapi Moskow menjawab bahwa mereka mengambil “semua tindakan pencegahan yang diperlukan” untuk menghindari situasi yang lebih berbahaya.