Rusia telah sukses melakukan uji coba peluncuran (drop test) kedua rudal balistik antar benua terbaru Sarmat (ICBM), kata Kementerian Pertahanan, Jumat.
“Uji coba yang dilakukan di pelabuhan antariksa Plesetsk ini guna memastikan karakteristiknya selama pra-peluncuran dan fase penerbangan awal,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan surat kabar Krasnaya Zvezda (Red Star).
Uji coba “drop test” yang pertama dilakukan pada Desember lalu.
Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidato tahunannya di parlemen awal bulan ini bahwa Rusia telah memulai fase aktif pengujian Sarmat.
Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengatakan bahwa industri pertahanan nasional siap untuk menghasilkan sejumlah ICBM terbaru yang diperlukan untuk menggantikan rudal Setan yang sudah ketinggalan jaman. Dia mencatat bahwa Sarmat dapat menghancurkank kapal induk, kapal perusak dan kapal penjelajah.
Hari Jum’at kemarin Rusia mengusir 59 diplomat dari 23 negara dan mengatakan pihaknya berhak untuk mengambil tindakan terhadap empat negara lainnya dalam kebuntuan yang makin memburuk dengan Negara Negara Barat atas tuduhan peracunan mata-mata Rusia dan putrinya di Inggris.
Sehari sebelumnya telah Moskow memerintahkan pengusiran 60 diplomat AS dan penutupan konsulat AS di St Petersburg, kota terbesar kedua Rusia sebagai pembalasan atas pengusiran terbesar para diplomat sejak era Perang Dingin itu.
Rusia telah memanggil pulang para utusan seniornya dari sebagian besar negara-negara barat yang telah mengusir diplomat Rusia dan mengatakan kepada mereka bahwa Rusia akan mengusir dengan jumlah yang sepadan.
Rusia menolak tuduhan (tanpa bukti) Inggris bahwa Rusia berdiri di belakang serangan racun saraf bekas mata mata dan putrinya itu dan telah menyatakan tuduhan itu sebagai bagian dari upaya Barat untuk menyabot hubungan Timur-Barat dan mengisolasi Moskow.
Amerika Serikat mengatakan akan mengusir 60 diplomat Rusia, ini adalah upaya AS bergabung dengan solidaritas negara2 di seluruh Eropa yang memberi sanksi ke Rusia atas tuduhan (tanpa bukti) karena adanya serangan racun saraf terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris yang mereka tuduhkan ke Moskow.
Juga Ini adalah tindakan paling tegas yang dilakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Rusia sejak menjadi presiden. Selama ini dia banyak dikritik oleh partai Demokrat dan Partai Republik sendiri karena gagal menjadi musuh yang tangguh terhadap Rusia , setelah kasus tuduhan AS atas campur tangan Rusia dalam sistem pemilu AS, termasuk kampanye presiden 2016.
Perdana Menteri Inggris Theresa May, menyambut baik solidaritasn 18 negara eropa yang telah mengumumkan rencana untuk mengusir para pejabat Rusia. Mereka termasuk 14 negara Uni Eropa. Secara keseluruhanini sudah 100 diplomat Rusia telah diusir. Ini adalah pengusiran diplomat Barat terbesar terhadap para diplomat Rusia sejak era puncak Perang Dingin.
Akademi Ilmu Pengetahuan Cina baru-baru ini mengumumkan penjualan teknologi penginderaan rudal balistik multi hulu ledak mutakhir ke Pakistan.
Peralatan ini disebut sebut sebagai sistem pemantauan optik canggih yang mampu mengumpulkan data data penting yang lebih baik dalam peluncuran rudal balistik. The South China Morning Post melaporkan pekan lalu bahwa peralatan itu akan mempercepat Pakistan dalam pengembangan rudal balistik multi-hulu ledak (MIRV) Multiple independently targetable reentry vehicle.
Secara khusus, termasuk didalamnya adalah system kamera yang mampu melacak target untuk beberapa hulu ledak secara bersamaan. Hal ini akan sangat membantu Pakistan untuk mengembangkan system rudal MIRV pertamanya.
Kemampuan MIRV China baru-baru ini telah sukses diuji pada rudal DF-41 China, yang dapat membawa hingga sepuluh hulu ledak.
Maret lalu Pakistan telah melakukan uji coba peluncuran pertama rudal balistik “Ababeel ” yang memiliki kemampuan nuklir, yang merupakan rudal dengan muatan MIRV pertama di Asia selatan.”
Menurut lembar fakta dari Arms Control Association bulan ini, Pakistan adalah pemilik senjata nuklir yang bukan penandatangan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tahun 1968, dan saat ini sedang membangun rudal balistik baru, rudal jelajah dan juga sistem peluncur nuklir berbasis laut.”. Diperkirakan Pakistan saat ini telah mempunyai hulu ledak nuklir sekitar 130 hingga 140 buah.
Rusia memasang tidak kurang 3 unit sistem pertahanan rudal pantai didekat Ukraina, dalam video amatir ini terlihat sistem itu dikerahkan menuju Taganrog, Rostov Oblast yang berbatasan dengan Ukraina.
Russia deploys at least 3x Bastion-P coastal defence missile system towards Taganrog, Rostov Oblast close to Ukraine border 🎥 https://t.co/Y4OhZt1Jzy pic.twitter.com/PLPTJKenPL
— Already Happened (@M3t4_tr0n) March 26, 2018
Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk para oposisi /pemberontak Suriah Yuri Evtushenko mengatakan bahwa sejumlah 396 militan dan 592 anggota keluarganya telah diungsikan dari Ghouta Timur melalui koridor kemanusiaan dengan bus, hal itu dikatakannya dari dekat pemukiman Arbin pada hari Sabtu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa dalam dua hari terakhir sejumlah 4.979 militan dan keluarga mereka telah dievakuasi dari daerah kantong (Goutha timur) tersebut. Mereka akan dibawa ke pemukiman Qalaat al-Madiq di zona deeskalasi Idlib, demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut Evtushenko penarikan para militan didahului oleh negosiasi “panjang dan kompleks” dengan kelompok bersenjata Faylaq al-Rahman.
Tujuh belas bus telah digunakan untuk evakuasi para militan dari pemukiman Arbin melalui koridor kemanusiaan ke provinsi Idlib, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan.
Sebagai akibat dari perjanjian tersebut, gerilyawan dan kelompok bersenjata Ahrar al-Sham dievakuasi dari pemukiman Harasta al-Basal dibawah pengawasan polisi Suriah dan Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah.
Ghouta timur berada dalam kendali ara militan sejak tahun 2012.
Tentara Suriah telah membuat kemajuan pesat dalam merebut daerah daerah di Ghouta Timur dari militan, hal itu telah memberikan ultimatum kepada kelompok Jaish al-Islam untuk meninggalkan Douma.
Menurut Fars News Agency, tentara Suriah mengatakan kepada kelompok militan untuk mengevakuasi pasukannya dan menyerahkan kendali ke Damaskus.
Jika kelompok Jaish al-Islam menolak untuk mematuhi, maka tentara Suriah akan melancarkan serangan ke daerah Douma yang merupakan satu-satunya kota di bagian utara yang masih di bawah pendudukan militan.
Menurut laporan oleh kantor berita Fars, Jaish al-Islam belum menerima permintaan tentara Suriah dan Komandan kelompok militan Osam Bawizani mengatakan bahwa mereka tidak akan mundur dari Ghouta Timur, dan akan meminta kelompok militan lain untuk membantu Jaish al-Islam dengan memulai operasi melawan tentara.
Namun, kelompok militan lainnya telah dikalahkan oleh tentara Suriah dan sebagian besar dari mereka telah meninggalkan wilayah tersebut. Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya telah menguasai 90% Ghouta Timur selama operasi militer sebulan terakhir.
Perang dagang total nampaknya akan terus dilakukan AS terhadap Rusia dan para sekutunya terutama China. Setelah rencana penerapan tarif baru impor baja dan aluminium yang akan memukul China, kini AS berencana memberikan sanksi jika Rusia menjual sistem pertahanan udara S-400 kenegara lain.
Sekelompok anggota parlemen AS yang dipimpin oleh Senator Bob Menendez dalam sebuah surat kepada Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa setiap penjualan sistem pertahanan udara S-400 Rusia bisa mengarah pada langkah-langkah sanksi baru kepada Rusia sebagaimana diatur dalam Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
“Kami menulis surat hari ini untuk secara khusus mempertanyakan tentang negosiasi antara Rusia dan negara-negara tertentu atas penjualan sistem pertahanan udara S-400 , dan apakah kesepakatan seperti ini dapat dikenai sanksi CAATSA ,” bunyi surat itu. “Dalam keadaan apa pun, penjualan S-400 akan dianggap sebagai ‘transaksi signifikan’ dan kami berharap setiap penjualannya harus dicermati.”
Para anggota parlemen juga meminta agar Departemen Luar Negeri memberikan analisis rinci tentang status terkini pembicaraan penjualan S-400 Rusia dengan Cina, Turki, India, Arab Saudi, Qatar, dan negara lain.
Kongres AS mengeluarkan CAATSA musim panas lalu sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa Rusia berusaha untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016. Trump telah menandatanganinya menjadi undang-undang pada 2 Agustus 2017.
Puluhan diplomat Rusia kemungkinan akan diusir dari Negara negara Uni Eropa setelah sepuluh anggota Negara Uni Eropa mengindikasikan bahwa mereka bersiap untuk mengikuti jejak Inggris itu.
27 pemimpin Uni Eropa lainnya sepakat dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May bahwa itu “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas serangan racun syaraf terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya yang berada diSalisbury Inggris. Rusia membantah keras tuduhan itu.
Perancis, Polandia, Irlandia, Kroasia, Republik Ceko, Lithuania, Latvia, Denmark, Estonia dan Belanda terlibat dalam diskusi tentang tindakan deportasi terhadap mata mata yang dicurigai setelah PM Inggris Theresa May berbagi hasil intelijen tentang serangan racun saraf terhadap mantan intel Rusia pada pertemuan Dewan Eropa.
Kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengisyaratkan bahwa ia mungkin bersiap untuk ikut menggertak Vladimir Putin, dan demi solidaritas negara2 Uni Eropa terhadap Inggris mereka memanggil pulang para duta besarnya yang ada di Moskow.
Provokasi yang dilakukan oleh kelompok militan yang dilatih AS dalam menggunakan senjata kimia akan menjadi dalih pembenaran bagi Amerika Serikat untuk menyerang Suriah, atas situasi ini Moskow telah melakukan langkah persiapan termasuk melibatkan angkatan laut, kata Staf Umum Rusia.
“Kami mencatat bukti adanya persiapan untuk kemungkinan adanya serangan (kimia) itu. Pasukan angkatan laut (Rusia) dengan rudal jelajah sedang dibentuk di bagian Timur Laut Tengah, di Teluk Persia dan di Laut Merah,” kepala Direktorat Operasional Utama Rusia Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy mengatakan.
Dia menekankan bahwa belum jelas siapa yang ingin didukung AS dalam rencana serangan kimia ini, apakah teroris Jabhat al-Nusra atau sekutu mereka yang saai ini meneror Ghouta Timur.
Menurut Rudskoy, militan Front al-Nusra dari Ghouta Timur baru-baru ini mengintensifkan penembakan ke Damaskus, tentara sekarang sedang melakukan operasi untuk melenyapkan para teroris itu.
“Gerilyawan Jabhat al-Nusra bersama dengan aktifis “White helmet” sedang mempersiapkan serangan kimia bertahap terhadap komunitas Alghabit dan Kalbb Lusa yang terletak 25 km ke barat laut Idlib. Ada 20 kontainer klorin yang mereka miliki,” kata Staf Umum Rusia.
Jenderal Rusia tersebut memastikan bahwa insiden (serangan kimia) semacam itu akan disiarkan secara luas di media asing.
“Di wilayah kota At-Tanf, para instruktur Amerika telah menyiapkan beberapa kelompok militan untuk melakukan provokasi di selatan Suriah,” kata Rudskoy.
Menurut Rudskoy bahan kimia beracun tersebut telah dikirim ke Suriah selatan dengan kedok konvoi bantuan kemanusiaan.
Rudskoy mencatat bahwa provokasi tersebut bertujuan untuk menciptakan dalih pembenaran bagi AS untuk melakukan serangan terhadap pemerintah Suriah.
Kementerian Luar Negeri Rusia hari ini sabtu 17/3 mengumumkan pengusiran 23 pegawai Kedutaan Besar Inggris di Moskow sebagai langkah menanggapi tindakan serupa yang dilakukan oleh Inggris yang menunduh bahwa Rusia berada dibalik penyerangan gas syaraf terhadap bekas mata matanya.
“Sebanyak 23 pegawai diplomatik Kedutaan Besar Inggris di Moskow dinyatakan sebagai “persona non gatra” dan harus meninggalkan Rusia dalam waktu seminggu,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kementerian tersebut juga mencabut kesepakatan pembukaan dan operasi Konsulat Jenderal Inggris di kota Rusia, St. Petersburg, dan aktivitas British Council di Rusia telah dihentikan karena kurangnya peraturan yang tepat mengenai statusnya.
“Selama status hukum British Council di Rusia belum ditentukan , maka operasinya harus dihentikan,” bunyi pernyataan tersebut.
Kementerian Luar Negeri menambahkan bahwa Moskow berhak untuk merespon jika Inggris masih terus melakukan langkah-langkah yang tidak bersahabat terhadap Rusia.
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah pada hari sebelumnya Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Inggris untuk Rusia Laurie Bristow.
Bahan kimia “Novichok”, yang diduga digunakan untuk meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal, mungkin saja berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Slowakia, Swedia ataupun Republik Ceko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakannya kemudian.
“Sumber asal bahan kimia yang paling mungkin terjadi adalah negara-negara, yang telah mengembangkan penelitian bahan kimia intensif dari proyek ‘Novichok’ sejak akhir 1990an dan sampai hari ini … Negara-negara ini adalah Inggris Raya, Slowakia, Republik Cheska, Swedia. juga yang patut dipertanyakan adalah Amerika Serikat, “kata Zakharova kepada penyiar 24 Rossiya.
Menanggapi keputusan Rusia itu , Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Dewan Keamanan Nasional Inggris akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengusir 23 diplomat Rusia pada hari Rabu karena adanya kasus keracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris.
[ads-pullquote-left]Tuduhan tanpa penyelidikan ini persis yang sering dilakukan AS terhadap Rusia dalam upaya meningkatkan RUSSPHOBIA , guna meningkatkan ketegangan antara Blok NATO dan RUSIA.[/ads-pullquote-left]
Pernyataannya kepada Parlemen dikeluarkan setelah Moskow menolak tenggat waktuyang diberikan Inggris agar Rusia untuk menjelaskan kasus serangan terhadap mantan mata-matanya Sergei V. Skripal, dan putrinya yang terjadi diInggris itu.
Dia mengatakan Inggris akan menangguhkan semua hubungan tingkat tinggi dengan Rusia, dan akan mengusir 23 diplomat Rusia dan mereka diberi waktu satu minggu untuk pmeninggalkan Inggris. Dia menggambarkan hal ini sebagai pengusiran terbesar dalam lebih dari 30 tahun, mirip ketika periode perang dingin di mana Inggris dan Amerika Serikat berhadapan melawan Uni Soviet.
Kedua negara telah terlibat dalam percekcokan yang memburuk dalam beberapa hari ini, dengan Inggris memperluas penyelidikan atas insiden tersebut dan menarik teman dan sekutu (NATOnya) untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, sementara Moskow telah mengancam akan melakukan tindakan balasan atas tindakan tanpa dasar tersebut.
Tentara Suriah telah merebut tidak kurang dari 70 persen wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok pemberontak bersenjata di wilayah Ghouta Timur hanya dalam 18 hari serangan.
Dalam beberapa jam terakhir, pasukan Suriah mengambil alih kendali penuh Hammuriyah menyusul pengungsian massal warga sipil dari kota kabupaten itu menuju sisi yang dikuasai pemerintah Suriah.
Sumber-sumber tertentu mengklaim bahwa setidaknya 13.000 warga sipil telah keluar dari daerah gerilyawan di Ghouta Timur dan memasuki wilayah yang dikuasai pemerintah melalui jalur penyeberangan darurat Angkatan Darat Suriah.
Dengan dikuasainya Hammuriyah dalam kendali tentara Suriah, maka diyakini bahwa pasukan pemerintah akan segera melakukan langkah untuk mengusir militan dari kota-kota di distrik Jisreen , Kafr Batna dan Saqba.
Menurut laporan wartawan BBC Riam Dalati, para pemberontak di wilayah Ghouta di Damaskus ‘telah menarik diri sepenuhnya dari kota-kota di distrik Hummuriyah dan Saqba.
Informasi ini tersebar bersamaan dengan pelarian massal ribuan warga sipil dari daerah-daerah yang dikuasai militan di Ghouta Timur menuju pos pemeriksaan tentara Suriah.
Seorang reporter TV pemerintah Suriah di dekat garis depan mengklaim bahwa sekitar lima ribu warga sipil sekarang adengan aman meninggalkan zona tempur di Ghouta Timur dengan melewati wilayah yang dikuasai pemerintah melalui titik persimpangan di Hammuriyah.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pasukan pemberontak di Hammuriyah yang berjumlah kurang dari seratus pejuang mempertimbangkan untuk kemungkinan menarik diri dari daerah yang dikuasainya jika semua warga sipil telah pergi.
Setelah adanya isu serangan senjata kimia palsu , AS berencana untuk merespon dengan menyerang distrik yang dikuasai pemerintah , demikian menurut Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov.
Angkatan bersenjata Rusia akan merespon jika korban tentara Rusia di Suriah terancam, termasuk jika terjadi serangan rudal ke Damaskus, kata Staf Umum Rusia tersebut.
“Menurut laporan, setelah serangan kimia palsu itu, AS berencana untuk membuat tuduhan kepada pasukan pemerintah Suriah seakan telah menggunakan senjata kimia, dan kemudian membeberkannya kepada komunitas dunia sebagai apa yang mereka sebut bukti kematian massal warga sipil di tangan pemerintah Suriah yang didukung Rusia , kata Kepala Staf Umum Rusia.
Sebagai pembalasan (atas serangan kimia palsu itu) menurut Gerasimov, Washington “berencana melancarkan serangan rudal ke distrik-distrik yang diduduki pemerintah di Damaskus.”
“Kami memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa militan bersiap untuk memalsukan serangan kimia seakan dilakukan pemerintah (Suriah) terhadap warga sipil. Di beberapa distrik di Ghouta Timur wanita, anak-anak dan orang tua dikumpulkan dari beberapa daerah lain, yang akan dijadikan perwakilan adanya korban serangan bahan kimia tersebut. “kata Gerasimov.
Menurut Gerasimov, aktivis “White Helmets” dan kru film lengkap dengan pemancar video satelit telah tiba di tempat kejadian. (“White helmet” adalah mata mata perang bentukan barat yang selama perang Suriah berpura2 sebagai aktifis kemanusiaan – admin).
“Telah dikonfirmasi bahwa telah ditemukannya laboratorium yang memproduksi senjata kimia di desa Aftris , sebuah area yang telah dibebaskan dari teroris,” tegas Gerasimov.
Pernyataan Gerasimov tersebut dikeluarkan sehari setelah Utusan AS untuk PBB Nikky Haley mengancam bahwa Washington akan melakukan serangan terhadap Damaskus jika terbukti menggunakan senjata kimia di Suriah.
Sementara Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan bahwa gerilyawan El Nusra adalah fihak yang menggunakan senjata kimia di Ghouta Timur yang melukai 30 warga sipil.
Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional AS mengatakan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan serangan baru terhadap Pemerintah Suriah dalam menanggapi laporan penggunaan senjata kimia itu.
Untuk ketiga kalinya dalam lima hari terakhir demonstrasi besar terjadi di beberapa kota di wilayah Ghouta Timur Damaskus.
Menurut media pemerintah “Damascus Now”, penduduk Sabqa, Al-Hammouriyah, dan Kafr Batna turun ke jalan jalan di kota mereka yang menuntut agar para anggota militan segera pergi.
Para demonstran menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dan menyambut kedatangan Angkatan bersenjata Arab Suriah (SAA) untuk memasuki kota-kota mereka di Ghouta Timur.
Sebelum demonstrasi para sesepuh kota Al-Hammouriyah mengunjungi Damaskus untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah; mereka dilaporkan menyambut kedatangan tentara Suriah.
Info lain yang kita dapat bahwa pasukan Suriah telah berhasil mengiris area Ghouta timur menjadi dua kantung sehingga mempertemukan dua sisi pasukan Suriah yang menyerang dari Madyra dan Harasta.
Sebuah video yang menunjukkan uji coba rudal mutakhir hipersonik “Kinzhal” (belati) telah dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan senjata tersebut dirancang untuk bisa menembus system pertahanan udara jenis apapun.
Rekaman tersebut menunjukkan sepasang pesawat MiG-31 yang membawa sebuah rudal Kinzhal pada perut pesawat. Pesawat lepas landas dan melepaskan rudal ‘Kinzhal’ saat penerbangan dengan ketinggian tinggi.
#Russia just gave us a closer look at “Kinzhal”, their recently revealed hypersonic air-to-surface missile system pic.twitter.com/zY9pzBwQzT
— Joseph Dempsey (@JosephHDempsey) March 10, 2018
Senjata baru tersebut diresmikan peluncurannya pada tanggal 1 Maret oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bersamaan dengan berbagai macam senjata baru lainnya, yang mencakup kapal selam bertenaga nuklir, sistem laser tempur dan bahkan rudal jelajah bertenaga nuklir yang mempunyai jangkauan tak terbatas.
Rudal ‘Kinzhal’ memiliki jangkauan efektif 2.000 km dan dapat bergerak 10 kali lebih dari kecepatan suara. Rudal ini bisa sangat lincah bermanuver dan dapat dengan handal menembus semua sistem pertahanan udara yang ada bahkan yang belum ada sekalipun, menurut Presiden Rusia rudal Kinzhal dapat dipasangi hulu ledak nuklir amapun konvensional.
Anggota Kongres dan Senat AS memanfaatkan suasana anti Rusia (RussPhobia) yang sedang diciptakan Washington dengan memberi kucuran miliaran dolar untuk meningkatkan aset militer AS-NATO di Eropa. Ratusan juta dolar lainnya untuk “bantuan keamanan” bagi Ukraina.
Russphobia ini akan membebani uang para pembayar pajak Amerika serikat , dan ini akan menyenangkan para politisi AS dan kontraktor peralatan pertahanan.
Sebuah kategori yang berjudul “Melawan Agresi Rusia ” tercantum dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2018 yang akan menyisihkan $ 4,6 miliar untuk apa yang disebut European Deterrence Initiative (EDI) untuk “meyakinkan sekutu NATO dan meningkatkan sistem penangkalan dan postur pertahanan AS di Eropa. ”
Selanjutnya NDAA (National Defense Authorization Act) juga mengajukan $350 juta untuk bantuan keamanan bagi Ukraina, termasuk bantuan sistem persenjataan mematikan. Gagasan untuk mengirim senjata mematikan ke Ukraina akan dapat mendorong Kiev (ibukota Ukraina) untuk sekali lagi menggunakan kekerasan dalam upaya mengatasi kebuntuan atas perang saudara yang terjadi diUkraina .
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan kepada wartawan bahwa Tentara Arab Suriah (SAA) akan terus melanjutkan operasi militernya melawan gerilyawan di kantong Ghouta Timur.
Presiden juga menekankan bahwa SAA juga akan bekerja untuk mengevakuasi warga sipil yang terjebak ke daerah yang dikuasai pemerintah. “Kami bukan baru sekarang ini saja mulai melakukan serangan di Ghouta, kami telah memulai perang melawan terorisme sejak hari pertama sejak di Aleppo, di Homs, di Deir Ezzor … dan operasi Ghouta merupakan kelanjutan dari perang melawan terorisme ,” Kata Assad, dikutip Kantor Berita Arab Suriah (SANA).
Ketika ditanya tentang tuduhan Barat mengenai penggunaan senjata kimia oleh SAA, Assad mengatakan bahwa tuduhan ini adalah bagian dari “kamus kebohongan” fihak barat, dan menggambarkannya sebagai “kampanye hitam belaka” sebagai alasan fihak Barat untuk menyerang SAA.
“Tentu saja, Barat sejak hari pertama perang di Suriah berusaha untuk mendapat pembenaran guna melancarkan perang skala penuh ke negara ini (Suriah), namun saya menekankan bahwa senjata (kimia) ini tidak ada dan bahwa ini hanya kebohongan atau tipuan yang tidak bisa dibiarkan, “kata Assad.
Presiden Assad menggambarkan koalisi pimpinan AS sebagai “Angkatan udara ISIS” dan mempertanyakan perannya dalam memerangi kelompok teroris tersebut.
Assad juga menuduh Barat secara terbuka mendukung berbagai organisasi teroris termasuk Front al-Nusra, yang sekarang dikenal sebagai Hay’at Tahrir al-Sham (HTS).
“Semua topeng yang ada pada awal awal perang sudah tidak ada lagi, setiap orang memainkan perannya dengan jelas, Barat mendukung ISIS , Barat membela Front al-Nusra dan ISIS serta organisasi ekstremis dan teroris yang serupa tanpa rasa malu. Dengan alasan yang tidak lagi meyakinkan bahkan bagi opini publik mereka, “kata Assad.
Pernyataan Assad mengkonfirmasi bahwa SAA dan sekutu-sekutunya akan menyelesaikan misi mereka di kantong Ghouta Timur meskipun ada usaha untuk menghalangi dari fihak Barat dan mainstream medianya.
Untuk anda yang ingin tahu cerita detail tentang fihak mana sebenarnya yang menyiapkan , melatih dan melakukan serangan senjata kimia diSuriah sejak dimulainya perang , silahkan baca “The Red line and the Rat Line” oleh Seymour M. Hersh. Tulisan itu juga mendukung apa yang dikatakan Mantan PM Qatar atas keterlibatan Turki, Saudi dan Qatar dalam penghancuran Suriah.
Angkatan Darat Suriah (SAA) melanjutkan operasi mereka di wilayah Ghouta Timur minggu ini yang menargetkan daerah-daerah yang tersisa di dekat kota Douma yang dikuasai pemberontak.
Dengan dukungan artileri berat dan serangan udara Pasukan Harimau Angkatan Darat Suriah dan Garda Republik mendesak dari arah utara kota Al-Shifouniyah yang baru saja dikuasai , menuju kota utama Al-Rayhan.
Setelah pertempuran sengit dengan pasukan pemberontak, Angkatan Darat Suriah dapat memasuki Al’Rayhan dan menguasai sebagian besar dari kota itu, sumber militer di Damaskus mengatakan kepada Al-Masdar News pagi ini.
Tentara Suriah sekarang berusaha untuk menguasai bagian terakhir dari kota Al-Rayhan sebelum gerilyawan mengirim bala bantuan yang sangat mereka butuhkan difront ini.
Angkatan Laut AS kini telah menempatkan 5 kapal penjelajah dan 30 kapal perusak di dekat perbatasan Rusia (dilaut hitam) untuk pertahanan anti-rudal, kata Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini adalah penambahan dari sistem yang telah ditempatkan sebelumnya di negara-negara tetangga, presiden Putin menambahkan.
Pertahanan rudal AS berkembang makin mendekati wilayah Rusia, kata Putin. Satuan angkatan laut AS telah melengkapi sistem rudal anti-balistik yang ditempatkan di California dan Alaska, serta sistem serupa yang dikirim ke Polandia dan Rumania.
“Sistem rudal anti-balistik global AS meliputi satuan angkatan laut yang terdiri atas 5 kapal penjelajah dan 30 kapal perusak, sejauh yang kami tahu telah ditempatkan di daerah sekitar wilayah Rusia, “kata Putin dalam sebuah pidato kepada anggota parlemen Rusia pada hari Kamis.
Presiden juga memperingatkan bahwa jangkauan rudal AS akan meningkat, sementara penyebaran lebih lanjut telah direncanakan di Jepang dan Korea Selatan. Tokyo baru-baru ini juga telah menerima sistem operasi Lockheed Martin Aegis Ashore untuk meningkatkan kemampuan rudal anti-rudalnya melawan potensi “serangan kejutan”, sementara Seoul telah memasang sistem anti rudal Terminally High Altitude Area Defense (THAAD).
Menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh mundurnya AS dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik, Rusia mulai mengembangkan senjata strategis tingkat lanjut, kata Putin. Perjanjian ABM (Anti Ballistik Missile) telah menjamin respon terhadap serangan nuklir pre-emptive di kedua fihak, namun AS menggerogotinya sendiri dan menghentikan pada tahun 2002.
“Kami telah memulai pengembangan jenis senjata strategis baru, yang sama sekali tidak menggunakan lintasan balistik (konvensional) saat meluncur menuju sasaran,” kata pemimpin Rusia tersebut.
AS telah mendirikan 20 pangkalan militer di bagian wilayah Kurdistan di Suriah, Dinyatakan hal itu oleh Dewan Keamanan Nasional Rusia.
Pencapaian perdamaian di Suriah terhambat oleh fihak eksternal khususnya campur tangan Amerika dalam krisis tersebut, Asisten Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexander Venediktov mengatakan kepada Ria Novosti.
“Kembalinya perdamaian dan stabilitas ke Suriah terhambat oleh gangguan eksternal yang terus berlanjut dalam krisis Suriah. Misalnya, di wilayah yang dikuasai oleh unit pertahanan diri Kurdistan, sekitar 20 basis militer AS telah dibangun, “kata pejabat tersebut.
Interferensi dari AS dalam konflik Suriah telah memprovokasi Turki untuk melancarkan operasi militer yang menargetkan milisi Kurdi di wilayah Afrin Suriah utara. Provokasi itu dilakukan dengan meningkatkan persenjataan ke milisi Kurdi dengan persenjataan canggih, menurut Venediktov.
Milisi Kurdi mengendalikan beberapa wilayah di Suriah utara, termasuk Afrin yang menjadi subyek operasi lintas batas militer Turki sejak 20 Januari. Ankara percaya bahwa Satuan Perlindungan Orang Kurdi (YPG) adalah terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK ) yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki.
Putin’s annual address to FA shows next weapons:
– SarmatICBM
– RS-26 RubezhICBM
– Cruise missile with nuclear powered pp system. With ‘unlimited’range, on video circling around US
– Underwater drone/s
– Hypersonic missile Kinzhal carried by MiG-31B. Speed 10M!
– Laser system. pic.twitter.com/WwKSkVSksZ— monitoring (@warsmonitoring) March 1, 2018
Pada kamis 1/3 kemarin Rusia mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap setiap agresi nuklir terhadap Rusia atau sekutunya sebagai serangan nuklir yang harus ditanggapi dengan segera.
Berbicara didepan Majelis Federal Rusia Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa tanggapan terhadap serangan semacam itu akan segera dilakukan, dia menambahkan bahwa negaranya mampu untuk mencegah ancaman tersebut dan memiliki senjata yang modern.
“Kami sangat prihatin dengan beberapa (pemimpin/Negara) pemilik nuklir , yang mengurangi tolok ukur penggunaan senjata nuklir. (yang bersembunyi dibalik) semua kata-kata yang menenangkan yang bisa dicoba di balik pintu tertutup, tapi kita bisa membaca apa yang tertulis. Dan dikatakan bahwa senjata ini bisa digunakan sebagai respons terhadap serangan konvensional atau bahkan ancaman cyber, “katanya.
“Doktrin nuklir kami mengatakan bahwa Rusia berhak menggunakan senjata nuklir hanya untuk merespon serangan nuklir atau serangan dengan senjata pemusnah massal lainnya terhadap sekutu-sekutunya, atau serangan konvensional terhadap kami yang mengancam eksistensi negara. “
“Adalah tugas saya untuk menyatakan hal ini: Bahwa setiap penggunaan senjata nuklir melawan Rusia atau sekutu-sekutunya, apakah skala skala kecil, menengah atau skala lainnya, akan diperlakukan sebagai serangan nuklir terhadap negara kita. Responnya akan instan dan dengan semua konsekuensi yang relevan, “Putin mengingatkan.
Untuk mendukung pernyataannya itu Putin memamerkan model baru senjata Rusia, Dimana Rusia telah mengembangkan sebuah generasi baru rudal balistik antar benua yang disebut Sarmat , yang berkecepatan hipersonik dan dilengkapi dengan dukungan penetrasi.
Hal ini membuat Sarmat tak terkalahkan, kata Putin. Dia juga berbicara dengan bangga tentang rudal jelajah X-101, Drone bawah air /underwater UAV yang melebihi kecepatan kapal selam, dan sistem hipersonik Kinzhal (Dagger).
Putin mengatakan sistem rudal baru Avant-garde glider bisa melejit menuju target seperti meteorit dengan suhu di permukaannya bisa mencapai 160-200 Celsius.
Putin menambahkan bahwa model tersebut telah teruji dan sekarang diproduksi secara massal. Putin menambahkan senjata baru tersebut tidak melanggar kesepakatan internasional dan dikembangkan untuk menjaga keseimbangan kekuatan sebagai respons terhadap tindakan AS.
mampus lu amerika!!!
heuuuu
min ane mau tanya nih penting banget & mengganjal maaf kalo oot. apakah kristenisasi/pemurtadan massal yang sedang gencar terjadi di indonesia ini apakah termasuk bagian agenda dari zionis juga? mohon penjelasannya
NB : kenapa ya min, ane pas mau komen di blog anda yang lain mesti kok gak bisa malah ada tulisan “captcha time expired” ? kenapa bisa gitu? mohon perbaikannya ya min, sekian terima kasih
Bukan. Agenda zionis dalam agama adalah upaya pendangkalan agama agar generasi muda berfikir bahwa semua agama adalah sama dimana ujungnya adalah penyatuan semua agama (One world religion.
Tentang Captcha Baru ada satu tuh keluhan tentang sulit berkomentar.Coba pake browser yg lain.