Presiden Trump menghidupkan kembali gagasan era-Obama tentang aliansi anti-Iran dengan negara-negara Teluk yang dikenal sebagai Aliansi Strategis Timur Tengah pada 2017 dalam upaya untuk menghentikan apa yang AS dan sekutu arabnya sebut sebagai “kegiatan memfitnah” oleh Teheran di kawasan itu (teluk).
Deplu AS merilis pernyataan singkat yang menegaskan bahwa Menlu Mike Pompeo telah menjadi tuan rumah para Menlu Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di sela-sela Sidang Umum PBB yang sedang berlangsung di New York untuk mendorong proyek tersebut.
“Semua peserta sepakat tentang perlunya untuk menghadapi ancaman dari Iran yang ditujukan ke wilayah itu (teluk) dan juga AS,” kata pernyataan itu Jubir kemenlu AS Heather Nauert mengatakan bahwa Sekretaris Pompeo “dan para menteri luar negeri telah mengadakan diskusi yang produktif mengenai pembentukan Aliansi Strategis Timur Tengah, yang disatukan oleh GCC (Dewan Kerjasama Teluk) untuk memajukan kesejahteraan, keamanan dan stabilitas di kawasan itu,” tambah pernyataan itu.
Menurut Departemen Luar Negeri, menteri juga membahas perlunya untuk menumpas ISIS dan kelompok teror lainnya, yang akan membawa perdamaian dan stabilitas diSuriah dan Yaman, dan menciptakan Irak yang berkembang dan inklusif.
Deplu AS mengatakan negosiasi mengenai aliansi anti-Iran yang baru akan dilanjutkan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
Bulan lalu, perusahaan riset intelijen yang berbasis di AS Soufan Group yang didirikan oleh mantan agen FBI di Libanon Ali Soufan, merilis sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa aliansi militer NATO di Timur Tengah sangat tidak mungkin, mengingat kurangnya persatuan di antara Negara-negara Teluk.
“Negara-negara Teluk bukanlah blok yang stabil dan terpadu, melainkan sekelompok negara bertetangga yang gelisah dengan sejarah penuh intrik satu sama lain,” kata laporan itu.
Juga bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa Israel dapat bergabung dengan koalisi anti-Iran yang baru jika Teheran akan memblokir Selat Bab-al-Mandeb di lepas pantai barat Yaman, yang berfungsi sebagai pintu masuk selatan ke Laut Merah.
Negara-negara Teluk telah terperangkap dalam pertikaian diplomatik sejak pertengahan 2017, ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain tiba-tiba memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduh negara itu mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka. Doha telah membantah tuduhan itu. dan upaya Kuwait dan AS untuk menengahi pertikaian itu telah gagal.
Ketegangan antara Negara-negara Teluk dan Iran, yang telah lama dianggap sebagai musuh satu sama lain telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena perang di Suriah dan Yaman.
Di Suriah, Iran dan kelompok militan Lebanon, sekutu-sekutu Hezbollah telah memberikan bantuan kepada Damaskus untuk melawan kelompok2 militan yang disponsori oleh negara-negara Teluk.
Di Yaman, sebuah koalisi negara-negara Teluk yang dipimpin oleh Arab Saudi telah memerangi kelompok Houthi, sebuah kelompok milisi dengan ikatan ideologis dengan Iran yang telah menggulingkan presiden Yaman pada tahun 2015.
Riyadh dan sekutunya telah menuduh Iran memberikan bantuan militer kepada Houthi , tuduhan ini dibantah oleh Teheran. Negara-negara Teluk, AS dan Israel juga menuduh Iran berusaha untuk mendapatkan pengaruhnya di Irak.
Latihan perang Rusia dimulai diArktik (kutub utara) hari ini , dimana untuk pertama kalinya Vladimir Putin meresmikan penggunaan kompleks sistem pertahanan Rudal pesisir di lingkaran kutub utara.
Sebuah rekaman video yang membuat merinding menunjukkan peluncuran rudal Onyx , sebuah rudal jelajah anti kapal supersonik dari pulau Kotelny di lepas pantai utara Siberia.
Latihan militer ini melibatkan serangan terhadap kapal-kapal musuh yang dianggap datang dari di Arctic.
Hari ini , sebuah Saluran televisi Kemenhan Rusia Zvezda mengatakan bahwa program latihan peluncuran tersebut telah berhasil dilaksanakan. Dengan mengutip sumber2 militer, RIA Novosti juga melaporkan bahwa latihan itu telah berjalan sesuai rencana.
Sebuah kompleks pertahanan (Bastion) dapat dilengkapi dengan hingga 36 rudal jelajah Oniks yang melindungi area 375 mil dari bibir pantai.
Latihan ini diselenggarakan di Kotelny, bagian dari rantai pulau Novosibirsk antara Laut Laptev dan Laut Siberia Timur.
Menjelang uji coba peluncuran P-800 Oniks itu , juru bicara armada utara Rusia Kapten Vadim Serga mengatakan: “Rudal akan ditembakkan pada target jarak jauh yang meniru sekelompok kapal permukaan milik musuh yang disimulasikan.”
Penyebaran Pertahanan Thye telah dilakukan baru-baru ini dipulau yang sangat luas sebagai bagian dari upaya Putin untuk memodernisasi pertahanan Rusia di Arktik.
Hingga saat ini kompleks rudal Rubezh adalah pertahanan utama unit pesisir Armada Utara yang ditempatkan di pulau itu, kata Serga.
Awal bulan ini Rusia akan menggelar latihan perang terbesar sejak masa Perang Dingin di Timur Jauh negara itu. Kementerian pertahanan Rusia secara teratur memposting rekaman uji coba rudal terbaru.
Selain sistem pertahanan udara S-300 yang sedang ditunggu-tunggu, Militer Suriah juga akan menerima sejumlah pasokan tambahan sistem pertahanan jarak dekat, kata para ahli.
Sebagian besar dari sistem tambahan ini adalah sistem pertahanan udara modern Rusia Buk-M2A, Tor-M2 dan Pantisr-S1. Serta sistem Pechora-2, yang telah diperbarui secara radikal di lembaga pertahanan Belarusia dan Rusia.
Sistem pertahanan udara “Pechora-2” telah terbukti efektif selama pertempuran di Suriah, dan saat ini pasukan Suriah memiliki 12 (unit peluncur). Pechora-2 juga dikenal sebagai “S-125 Neva” tetapi diSuriah disebut dengan “Pechora.”
Sistem ini dilengkapi dengan perangkat elektronik anti elektronik (anti jamming). Selain itu, radar pencarian dan pelacaknya dilengkapi dengan kamera berjangkauan 25 km dan perangkat penglihatan malam (night vision), yang juga memberikannya kemampuan untuk mampu bekerja diarea yang penuh gangguan elektronik (electronics jamming).
Sejumlah baterai rudal SAM 3 yang tidak diketahui jumlahnya yang dimiliki oleh Suriah juga telah diperbarui ke sistem Pechora 2 yang memiliki keunggulan:
- Kemampuan tinggi untuk mengatasi gangguan elektronik.
- Sistem pelacakan radar laser dengan radiasi inframerah yang membuat radar diam selama periode pelacakan.
- Semua komponen lama bisa diganti dengan komponen digital yang setara.
- Semua kabel koaksial telah diganti dengan serat optik.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani mengatakan kepada mitranya dari Rusia Nikolai Patrushev bahwa jika Israel menyerang Suriah lagi, maka Iran akan mengeluarkan reaksi yang mebuat Israel menyesal.
“Rezim Zionis berusaha untuk tetap menstabilkan krisis di Suriah dan mengambil langkah-langkah mendukung langsung terhadap kelompok2 teroris dan malah menyerang tentara Suriah dan pasukan lain yang memerangi terorisme,” kata Shamkhani, seperti dikutip oleh Tansim News Agency.
Komentar Shamkhani dikeluarkan hanya sepuluh hari setelah Angkatan Udara Israel melakukan serangan yang merusak di Suriah barat.
Selama serangan Israel, militer Suriah menembakkan rudal pertahanan udara S-200 kepesawat F-16 musuh (Israel), Namun rudal itu (secara tidak sengaja) menghantam pesawat pengintai Rusia IL-20.
Rusia menganggap pesawat2 Israel F-16 itu telah menggunakan IL-20 sebagai taeng , yang pada akhirnya mengakibatkan jatuhnya pesawat Rusia itu dipantai Latakia.
Hari rabu kemarin Menlu Rusia Sergei Lavrov mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat yang berencana untuk menyerang Suriah lagi dengan dalih yang dibuat-buat.
“Ada situasi yang mengkhawatirkan terkait masalah perlucutan senjata kimia. Pertama-tama, ini berkaitan dengan tindakan sejumlah negara barat yang semakin banyak menuduh pihak berwenang Suriah dengan yang tidak terbukti menggunakan bahan kimia terlarang.
Kami memperingatkan (Barat) terhadap akan adanya serangan baru ke wilayah Republik Arab Suriah dengan dalih lain yang difabrikasi, ”kata Lavrov pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip oleh Kantor Berita Sputnik.
Komentar Lavrov itu dikeluarkan hanya 24 jam setelah Presiden AS Donald Trump bersumpah untuk menyerang Suriah jika pasukan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia.
“Tragedi yang sedang berlangsung di Suriah sangat memilukan. Tujuan kita bersama haruslah menuju penghentian konflik militer bersama dengan solusi politik yang menghormati kehendak rakyat Suriah, ”katanya.
“Dalam hal ini, kami mendesak agar proses perdamaian PBB disupayakan kembali tetapi yakinlah bahwa Amerika Serikat akan merespon jika senjata kimia dikerahkan oleh rezim Assad,” kata Trump didepan majelis umum PBB.
Peralatan2 yang ditujukan untuk mengganggu radar, navigasi pesawat yang menyerang dan senjata berpemandu satelit telah tiba diSuriah. Moskow mengatakan juga berencana untuk mengirim hingga delapan sistem anti-pesawat S-300 ke Pemerintahan Assad.
Moskow melakukan langkah cepat untuk meningkatkan pertahanan udara sekutunya Damaskus, demikian laporan media Rusia, Selasa.
Setelah sebuah pesawat Rusia ditembak jatuh oleh pertahanan udara Suriah pekan lalu ketika mereka sedanga mencoba untuk menangkal serangan udara Israel,
Moskow mengatakan akan memasok Suriah dengan sistem pertahanan anti rudal canggih S-300 mengirim teknologi “electronics jamming” ke wilayah tersebut, ini adalah langkah yang membuat khawatir Israel dan AS.
Menurut surat kabar Izvestia yang berbasis di Moskow, peralatan perang elektronik (Electronics Jamming” telah tiba di Pangkalan Udara Hmeimim dekat Latakia pada hari Senin, yang diangkut menggunakan pesawat IL-76. Koran itu mengutip sumber yang dekat.
Tanpa merinci secara persis apa saja peralatan yang dikirim, sumber-sumber tersebut mencatat bahwa sistem itu dimaksudkan untuk mengacaukan radar udara, komunikasi dan kontrol pesawat udara, dan sistem navigasi satelit yang digunakan dalam serangan jet, drone dan amunisi yang dipandu satelit.
Operator akan dapat memproyeksikan “kubah radioelektrik” protektif dalam radius ratusan kilometer di atas Suriah dan di sepanjang pantai Laut Mediterania, kata laporan itu.
Hmeimim adalah pangkalan udara utama yang digunakan oleh pasukan Rusia di Suriah guna mendukung rezim dalam pertempuran untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.
Ini adalah pangkalan di mana pesawat Ilyushin IL-20 akan berusaha mendarat ketika itu dijatuhkan secara tidak sengaja oleh pertahanan Suriah dan menewaskan semua 15 awak.
Rusia sudah menempatkan sistem pertahanan udara S-300 sendiri di Suriah, bersama dengan sistem S-400 yang lebih canggih. Harian Kommersant melaporkan Selasa bahwa Rusia bermaksud mengirim dua hingga empat baterai S-300 ke Suriah. Jika perlu, akan ditingkatkan menjadi enam hingga delapan unit, kata sumber itu.
Kesepakatan antara Rusia dan Suriah adalah memasok baterai rudal permukaan-ke-udara yanga akan memberikan perlindungan bagi fasilitas2 Suriah dan Rusia di pantai Mediterania, serta diperbatasan Suriah dengan Israel, Yordania, Libanon dan Irak, kata laporan itu.
Sumber tersebut mengatakan bahwa sistem rudal itu akan siap dan bisa beroperasi hanya dalam waktu dua minggu.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=112&v=u_8Io0pCutI
Pada pertemuan puncak di New York pada hari Selasa kemarin , Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton dengan berapi api menyampaikan peringatan ke Iran bahwa “kami sedang mengawasi Iran , dan kami terus membuntuti Anda” , dan jika Iran tetap pada jalurnya sekarang ini, maka akan ada “Neraka” sebagai imbalannya .
Pernyataan keras Bolton dikeluarkan beberapa jam setelah pidato dramatis Presiden Trump didepan Majelis Umum PBB, yang menyerukan “semua negara untuk mengisolasi rezim Iran jika agresinya masih berlanjut.”
Ketegangan telah meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir antara Iran dan AS serta sekutu regionalnya (Saudi).
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah mengklaim bahwa serangan dalam parade militer Iran sabtu lalu yang menyebabkan puluhan personel militer Iran tewas, dilakukan oleh militan yang dilatih oleh Israel dan negara-negara Teluk dan didukung oleh AS.
Pada hari Selasa, sebuah video yang menunjukkan simulasi serangan rudal balistik Iran ke Israel dan Arab Saudi telah diposting ke akun Twitter dari negara semi resmi Fars News Agency, sebelum akhirnya buru buru dihapus.
Pada senin lalu seorang pejabat militer utama Iran memperingatkan AS dan Israel bahwa akan ada respon yang “destructive” terhadap serangan parade militer Iran.
Dalam pidatonya di pertemuan puncak tahunan yang menentang Nuklir Iran (UANI), Bolton menyoroti retorika mengancam yang digunakan oleh Khomeini dan politisi Iran lainnya.
“Menurut para mullah di Teheran, kami adalah ‘Setan Besar,’ Penguasa dunia ghaib, Penguasa neraka yang mengamuk,” kata Bolton. “Jadi, saya harap mereka akan menganggap saya serius ketika saya meyakinkan mereka hari ini:
Jika Anda menyerang kami, sekutu kami, atau mitra kami; atau jika Anda menyakiti warga kami; jika Anda terus berbohong, menipu dan menipu, ya, maka akan ada “neraka” sebagai imbalannya. ” Tepuk tangan merebak di dalam ruangan.
Dia melanjutkan: “Para ayatollah punya pilihan . Kami telah menetapkan jalan menuju masa depan yang cerah dan makmur untuk semua Iran, yang layak bagi rakyat Iran, yang telah lama menderita di bawah kekuasaan rezim tiran.” .
Bolton mengatakan, “Iran secara berani mendukung rezim Assad, kriminal di Suriah” dan “terlibat dalam serangan senjata kimia oleh Assad kepada rakyatnya sendiri.” Dia juga menyebut Iran sebagai “penculik terburuk warga AS” di dunia.
Bolton juga meremehkan kesepakatan nuklir era Obama yang dan menyebutnya sebagai “bencana diplomatik terburuk dalam sejarah Amerika.”
Bulan lalu, Pemerintahan Trump membuat sanksi-sanksi besar terhadap Iran yang dibawah kesepakatan nuklir Obama 2015 ditangguhkan , Sanksi 2 itu makin mengancam dan mengacaukan ekonomi Iran.
Bolton menyebut, sanksi2 sudah mulai memiliki efek “melumpuhkan” pada ekonomi Iran, dan mengancam akan membuat pasar domestiknya ke dalam jurang resesi.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya akan menanggapi setiap tindakan sepihak dari Amerika Serikat (Tit for Tat) yang mengancam masa depan kesepakatan nuklir Iran, ini dikatakannya dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada Selasa 25/9.
“Proposal kami jelas, komitmen dihadapi komitmen. pelanggaran dihadapi pelanggaran. ancaman dihadapi ancaman. dan langkah dihadai langkah. Dan bukan sekedar berbicara dihadapi dengan berbicara, ”tegas pemimpin Iran.
Dia menambahkan bahwa AS diajak untuk bernegosiasi lagi jika mereka tidak menyukai perjanjian nuklir Iran (2015) , jika alasannya adalah bahwa perkajanjian itu merupakan “warisan” dari “rival politik domestik”.
Pada sidang Majelis umum PBB kali ini, Perwakilan dari 193 negara anggota PBB saat ini sedang berkumpul untuk pertemuan Majelis Umum PBB sesi ke73 yang akan berlangsung antara 25 September dan 1 Oktober.
Militer Rusia telah memberlakukan zona larangan terbang di atas provinsi Latakia di Suriah barat, Senator Rusia dan mantan komandan Angkatan Udara Viktor Bondarev menyatakan pada hari Senin lalu.
“Pembentukan zona larangan terbang di atas pangkalan militer Rusia di Latakia akan mencegah terulangnya tragedi pesawat IL-20,” kata Bondarev kepada Dewan Federasi Rusia malam ini.
“Setelah menciptakan zona larangan terbang di Latakia, perlu untuk mengumumkan bahwa setiap objek yang tidak sah di langit di atas Bandara Hmeimim pasti akan dilenyapkan,” tambahnya.
Senator Rusia itu menambahkan bahwa S-300 tidak hanya akan digunakan di Pangkalan Udara Hmeimim, tetapi juga, di beberapa bagian Negara (diSuriah).
Sebelumnya , Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di telepon untuk membahas situasi diSuriah saat ini.
Laporan dari Moskow menunjukkan bahwa Putin memberitahu Netanyahu bahwa Rusia tidak bisa menerima kesimpulan versi Israel atas insden malam 17 September itu. Rusia mengharapkan hubungan dengan Israel tetap sama, meskipun Rusia memasok sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin bahwa penyaluran sistem senjata canggih untuk “pemain yang tidak bertanggung jawab” akan meningkatkan eskalasi bahaya di kawasan itu, kantor Netanyahu menyatakan.
Israel telah lama melobi Moskow agar tidak memberikan S-300 ke Suriah, Israel khawatir hal ini akan meredam kemampuannya untuk menyerang pasukan Iran dan Hezbollah di Suriah.
Sementara Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan pada hari Senin bahwa rencana Rusia untuk memasok Suriah dengan sistem rudal S-300 akan menjadi “eskalasi signifikan” yang dilakukan Moskow dan ia berharap hal itu akan mempertimbangkan kembali.
“Saya fikir memasok S-300 ke pemerintah Suriah akan menjadi eskalasi signifikan bagi Rusia … dan satu hal yang kami harap, jika laporan pers ini akurat, mereka (Rusia) mau untuk mempertimbangkan kembali,” kata Bolton kepada wartawan.
“Seharusnya tidak ada kesalah pahaman di sini … Pihak yang benar benar bertanggung jawab atas serangan di Suriah dan Libanon dan khususnya yang bertanggung jawab atas atas penembakan pesawat Rusia adalah Iran,” katanya.
Bolton mengatakan bahwa proses politik (diSuriah) perlu dilakukan tetapi rencana Rusia memasok system anti rudal itu membuat hal itu makin sulit.
Dia mengatakan bahwa pasukan AS akan tetap aktif di Suriah selama Iran terlibat. “Kami tidak akan pergi selama pasukan Iran berada di luar perbatasan Iran, itu berlaku termasuk untuk proxy dan milisi Iran,” katanya.
Keputusan Moskow untuk memasok sistem pertahanan udara S-300 kepada Suriah dianggap cukup memadai dalam situasi saat ini dan terutama ditujukan untuk mencegah ancaman potensial terhadap keselamatan pasukan Rusia di negara itu, Presiden Rusia. Vladimir Putin mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon.
Kedua pemimpin melanjutkan diskusi mengenai jatuhnya pesawat pengintai IL-20 Rusia di Suriah pada 17 September, karena laporan Israel tentang peristiwa itu bertentangan dengan kesimpulan Rusia mengenai penyebab tragedi itu, kata Kremlin.
Moskow percaya bahwa tanggung jawab insiden itu terletak sepenuhnya dengan Angkatan Udara Israel,” ketika pesawat Rusia, dengan 15 awak di dalamnya, diserang oleh unit-unit pertahanan udara Suriah karena digunakan sebagai tameng oleh jet F-16 Israel.
Tel Aviv membantah bahwa jet-nya menggunakan pesawat untuk tujuan ini. Ini dan malah menyalahkan Suriah dan sekutunya Iran atas terjadinya insiden itu.
Ribuan orang berkumpul di kota Ahvaz Iran barat daya senin pagi pada pemakaman orang-orang yang tewas dalam serangan terhadap parade militer . sementara para tokoh militer senior bersumpah akan memberi respon yang “menghancurkan” terhadap orang-orang dibalik serangan itu.
Empat militan menyerang serangan Sabtu pada parade mengenang dimulainya perang Iran-Irak 1980-1988, Para militant itu memberondong kerumunan orang dengan tembakan dan menewaskan 24 orang.
TV pemerintah Iran melaporkan bahwa 12 dari 24 orang yang tewas akan dimakamkan di Ahvaz, sekitar 560 kilometer (350 mil) selatan Teheran, sementara yang lain akan dikubur di kota asal mereka.
Beberapa pembicara dalam acara pemakaman itu adalah mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) ketika perang Iraq –Iran Letnan Jenderal Mohsen Rezai, wakil kepala IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami dan Menteri Intelijen Mahmood Alavi.
“Anda telah pernah melihat pembalasan kami sebelumnya,” kata Salami seperti dikutip oleh Reuters. “Anda akan melihat bahwa respon kami akan menghancurkan dan Anda akan menyesali apa yang telah Anda lakukan.”
Otoritas Iran telah menuduh kelompok separatis Arab Al-Ahvaziya, AS , Israel dan kerajaan Arab Teluk (Saudi) sebagai dalang yang mendukung serangan “teroris” hari Sabtu itu.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu , tetapi klaim itu dikeampingkan oleh Teheran.
Washington berjanji untuk meningkatkan tekanan terhadap Venezuela dalam beberapa hari mendatang, menlu AS Mike Pompeo berjanji untuk mengambil serangkaian tindakan terhadap pemerintah Nicolas Maduro dengan dalih demi “kepentingan terbaik” untuk Venezuela.
Pompe menolak untuk merinci rencana Washington itu, Pompeo mencatat bahwa AS bertekad untuk memastikan bahwa rakyat Venezuela mendapatkan suara mereka.
“Saya fikir dalam waktu dekat anda akan melihat serangkaian tindakan yang akan makin meningkatkan tingkat tekanan terhadap orang2 dalam kepemimpinan Venezuela yang bekerja langsung melawan kepentingan terbaik rakyat Venezuela,” kata Pompeo kepada Fox News.
Kepemimpinan Venezuela telah lama menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintahan Nicholas Maduro. Ketika memperkenalkan sejumlah sanksi terhadap politisi dan elit bisnis negara itu, AS terus bersikeras untuk mengejar demokrasi yang damai ” di Venezuela meskipun Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa pemerintahannya “tidak akan mengesampingkan opsi militer. ”
Awal bulan ini New York Times melaporkan bahwa para pejabat AS telah secara diam-diam bertemu dengan anggota oposisi untuk mendiskusikan rencana aksi untuk menggulingkan Maduro.
Menteri luar negeri Venezuela, Jorge Arreaza, menyebutnya sebagai bukti lain dari rencana intervensi Amerika untuk membantu komplotan militer melawan pemerintahan Venezuela.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Garrett Marquis, bagaimanapun, menekankan bahwa Trump sedang mencari “pengembalian damai, tertib. menuju demokrasi ”di Venezuela, tanpa membenarkan atau menyangkal bahwa pertemuan rahasia semacam itu terjadi.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan segera memberlakukan sanksi kepada Departemen Pengembangan Peralatan China (EDD), yang bertanggung jawab atas pengadaan senjata dan peralatan militer China, dan direkturnya, Li Shangfu, karena terlibat dalam transaksi Penjualan senjata Rosoboronexport, eksportir senjata utama Rusia.
Sanksi tersebut terkait dengan pembelian 10 pesawat tempur SU-35 keChina pada tahun 2017 dan sistem pertahanan rudal permukaan keudara pada S-400 pada tahun ini 2018, kata Deplu AS.
Mereka memblokir agen EED China dan juga direkturnya Li Shangfu, untuk mengajukan permohonan lisensi ekspor dan ikut berpartisipasi dalam sistem keuangan AS.
Mereka juga masuk daftar Departemen Keuangan AS sebagai individu tertentu yang dilarang melakukan bisnis dengan AS.
AS juga memasukkan 33 orang dan entitas lain dalam daftar yang terkait dengan militer dan intelijen Rusia, dan menambahkannya dalam daftar di bawah undang-undang 2017, yang dikenal sebagai undang2 untuk Menghadapi Penentang Amerika dengan memberi sanksi Sanksi, atau CAATSA.
CAATSA juga berusaha untuk menghukum Rusia karena agresinya di Ukraina dan keterlibatan dalam perang sipil diSuriah.
“China mengekspresikan kemarahan besar atas tindakan tidak masuk akal oleh pihak AS ini dan telah mengajukan pernyataan keras,” kata jurubicara Kemenlu China Geng Shuang kepada wartawan di Beijing.
Jubir Kemenlu China menambahkan bahwa ini merugikan hubungan bilateral dan militer . “Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahan dan membatalkan apa yang disebut sanksi, jika tidak pihak AS akan bertanggung jawab atas konsekuensinya,” katanya tanpa memberikan rincian.
China selama ini bekerkasama militer secara “normal” dan kerja sama lainnya dengan Rusia, yang bertujuan untuk melindungi perdamaian dan stabilitas regional, yang tidak bertentangan dengan hukum internasional atau ditujukan pada pihak ketiga, Geng menambahkan.
Teheran telah memanggil utusan (Dubes) tiga negara Eropa (Inggris, Denmark ,Belanda) yang ada diIran dan menuduh negara2 itu telah menyembunyikan kelompok oposisi radikal , setelah adanya serangan pada parade militer di kota Ahvaz (Iran barat) yang menewaskan hampir 30 jiwa dan menyebabkan puluhan orang terluka.
“Tidak dapat diterima bahwa kelompok-kelompok ini tidak terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa selama mereka tidak melakukan serangan teroris di Eropa,” kata Bahram Qasemi, juru bicara Kementerian Luar Negeri, sebagaimana dikutip oleh kantor berita IRNA.
Para diplomat (tiga Negara tsb) dipanggil terkait atas keberadaan beberapa “anggota kelompok teroris bayaran,” . Teheran mencurigai negara Negara tersebut sebagai tempat mereka berlindung.
Pada pertemuan dengan para duta besar Belanda dan Denmark, Republik Islam Iran menekankan bahwa mereka sebelumnya telah memperingatkan tentang keberadaan orang-orang yang termasuk kelompok teroris ditiga negara Eropa itu, dan menekankan bahwa mereka ingin menangkap dan mengadili mereka.
Teheran telah memanggil utusan tiga negara Eropa itu dan menuduh mereka menyembunyikan kelompok oposisi radikal, setelah terjadinya serangan pada parade militer di kota Ahvaz menewaskan hampir 30 jiwa dan menyebabkan puluhan orang terluka.
Pada serangan terhadap parde militer dikota Ahwaz sabtu kemarin (22/9 ), tercatat ada 29 orang tewas dan lebih dari 60 lainnya luka-luka setelah orang-orang bersenjata menembak tanpa pandang bulu terhadap kerumunan orang. Keempat penyerang dilumpuhkann dalam baku tembak 10 menit itu.
Tanggung jawab atas serangan itu telah diklaim oleh ‘Gerakan Patriotik Demokrasi Arab di kelompok separatis Ahwaz’, yang menurut Teheran didukung oleh Arab Saudi. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Negara itu (Arab Saudi) mendukung “sponsor teror regional (Arab saudi) dan bersama dengan tuannya Amerika Seriat, mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.”
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengaitkan penembakan dikota Ahvaz itu dengan sekutu AS di wilayah tersebut (Arab Saudi).
“Kejahatan ini merupakan kelanjutan dari plot dari negara-negara regional yang merupakan boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah untuk menciptakan ketidakamanan di negara kita tercinta,” kata Khamenei di situsnya.
Dia mendesak pasukan keamanan untuk melacak mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu dan membawa mereka ke pengadilan.
Setelah serangan pada hari Sabtu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengeluarkan instruksi kepada Kementrian Intelijen untuk memobilisasi semua fasilitas aparat keamanan dan militer untuk dengan cepat “mengidentifikasi teroris dan kaitan mereka” dan menngatakan bahwa “mereka yang mendukung teroris harus bertanggung jawab . ”
Pemerintah Suriah menuduh Koalisi AS bahwa belum lama ini mereka telah mengevakuasi teroris ISIS dari Deir ez-Zor Governorate.
Menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA), Damaskus telah menuduh Koalisi AS mengevakuasi beberapa teroris Negara Islam melalui “operasi pendaratan udara” di pinggiran Al-Marashida di Deir Ezzor Governorate.
Tuduhan yang sama ini dibuat oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang pro oposisi pada Jumat malam, namun belum ada foto atau video yang dirilis untuk menguatkan klaim ini.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menuduh Koalisi AS membantu kelompok ISIS di selatan dan timur Suriah. Tuduhan ini dimulai pada Oktober 2016, ketika Koalisi AS membom pasukan Tentara Arab Suriah di bukit Thardeh di Deir ez-Zor.
Serangan mematikan ini mengakibatkan direbutnya secara penuh Gunung Thardeh oleh ISIS dan menyebabkan terbunuhnya lebih dari 100 tentara Suriah.
Serangan AS di Gunung Thardeh itu masih merupakan pemboman paling mematikan terhadap Tentara Suriah semenjak keberadaan tentara AS diSuriah.
Menlu AS Mike Pompeo tetap akan memberi dukungan militer untuk perang yang dilancarkan Arab Saudi di Yaman meski ada keberatan anggota parlemen setelah dia memperingatkan bahwa penghentian dukungan militer dapat membahayakan penjualan senjata senilai $2miliar ke sekutu AS diTeluk itu, ini menurut memo rahasia dan orang-orang yang dekat dengan pengambil keputusan.
Langkah itu telah memicu meningkatnya kemarahan di Kongres, di mana kelompok anggota parlemen yang bipartisan berupaya untuk menghentikan bantuan militer Amerika untuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam perang tiga tahun mereka melawan pejuang yang didukung Iran di Yaman.
Menurut PBB lebih dari 16.700 warga sipil telah tewas atau terluka di Yaman, yang mengatakan negara Teluk adalah tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan bahwa pembentukan zona demiliterisasi di Idlib Suriah akan mencegah serangan (keIdlib) oleh tentara Suriah dan pangkalan militer Hmeymim Rusia, Kata Lavrov ketika berbicara di Sarajevo Jumat kemarin setelah pembicaraan dengan rekannya dari Bosnia Igor Crnadak.
Lavrov mengatakan bahwa perjanjian tentang zona de-eskalasi antara Moskow dan Ankara hanyalah “langkah intermediasi”, dan bahwa pada pertengahan Oktober nanti militant Jabhat al-Nusra dan semua senjatanya harus dikeluarkan dari dari daerah (Idlib) itu.
Menyinggung adanya sanksi baru terhadap badan hukum dan individu Rusia yang diumumkan oleh AS, Lavrov mengatakan bahwa Moskow telah “tidak lagi terkejut dengan apapun langkah (AS).” “Kami sekali lagi yakin bahwa sistem uang dolar telah mendiskreditkan dirinya sendiri dan yakin system dolar akan ambruk sangat tajam, ” tambah Menlu Rusia itu.
Selama empat hari berturut-turut, Tentara Arab Suriah (SAA) telah melancarkan serangan besar disepanjang poros Idlib-Hama di Suriah barat laut.
Dengan didahului oleh serangan unit artileri mereka, Angkatan Darat Arab Suriah melepaskan tembakan rudal dan peluru artileri ke arah pertahanan militan, dan menghantam sejumlah parit dan tempat persembunyian yang digunakan oleh Hay’at Tahrir Al-Sham dan Jaysh Al-Izza.
Menurut sumber militer di kota Hama, Tentara Arab Suriah menyerang kota-kota Kafr Zita, Al-Lataminah, Zakat, Aleywi, Sukeek, Taman’ah, Umm Khalakheel, dan Khuwayn yang dikuasai pemberontak.
Tentara Arab Suriah mengintensifkan serangan mereka sore ini, menyusul sejumlah serangan oleh para pemberontak di kota-kota Hama yang dikuasai pemerintah.
Meskipun belum lama ini ada perjanjian Turki-Rusia tentang Provinsi Idlib, Tentara Arab Suriah dan para militant belum menghentikan konfrontasi di wilayah tersebut.
Sepertinya belum tercipta zona penyangga yang telah diimplementasikan di Provinsi Idlib. Jika nantinya zona penyangga itu ditetapkan konfrontasi itu kemungkinan akan berhenti.
Malam tadi, terjadi bentrokan sengit terjadi antara Tentara Suriah (SAA) dan pemberontak Suriah (FSA) yang didukung Turki (dan juga AS) di Aleppo timur setelah beberapa bulan yang relatif tenang (antara kedua fihak).
Menurut sumber militer di Damaskus, bentrokan hebat pecah setelah Tentara Arab Suriah menembakkan beberapa mortir ke arah posisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di Al-Bab di timur Aleppo.
Sebagai tanggapan, pemberontak yang didukung Turki menembakkan beberapa rudal terhadap posisi Tentara Arab Suriah di kota terdekat Tadef, yang terletak di sebelah selatan Al-Bab. Kemudian terjadi tembak menembak antara Tentara Arab Suriah dan pemberontak yang didukung Turki di dekat poros Al-Bab-Tadef, yang menimbulkan pertempuran sengit malam tadi.
Bentrokan masih berlangsung saat ini, namun jumlah total korban dari masing masing fihak masih belum diketahui.
Ini adalah konfrontasi besar pertama antara Tentara Arab Suriah dan pemberontak yang didukung Turki di poros Al-Bab dalam hampir setahun terakhir.
https://www.youtube.com/watch?v=RVDGhcBSaQs
Pada 20 September kemarin , militer Turki mengerahkan ratusan kendaraan lapis baja, tank tempur dan truk militer ke perbatasan dengan kota di Suriah utara Tell Abyad, yang saat ini berada di bawah penguasaan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung AS, Dikatakan oleh Kantor Berita Hawar (ANHA).
Beberapa jam sebelumnya, kantor berita Kurdi melaporkan bahwa militer Turki menembaki sebuah sekolah di sekitar Tell Abyad dari posisinya di perbatasan Suriah-Turki. Serangan semacam itu jarang terjadi, ini menunjukkan bahwa Turki sedang mempersiapkan sebuah aksi militer.
Militer Turki dan proksi Suriahnya (pemberontak Suriah) merebut wilayah Kurdi Afrin di pedesaan Aleppo utara melalui operasi militer besar-besaran awal tahun ini.
Belakangan, Tentara Turki mulai menyatukan pasukannya di sebelah barat kota Manbij yang dikuasai SDF, ini akan memaksa AS untuk menyetujui rencana yang memungkinkan Turki untuk mempengaruhi pemerintahan kota itu setelah penarikan unit SDF Kurdi.
Operasi militer Turki di Tell Abyad sangat tidak mungkin karena keberadaan pasukan koalisi pimpinan AS di kota Tell Abyad dan sekitarnya.
Namun, Turki mungkin akan berencana untuk mengulangi apa yang dilakukannya di sekitar Manbij dan memaksa pasukan Kurdi untuk mundur dari Tell Abyad.
Rabu malam SekJend Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya yang disiarkan televisi, menyinggung sejumlah topik, termasuk kehadiran Hizbullah di Suriah dan masa depannya di Suriah.
“Kami akan tinggal di Suriah bahkan setelah pemukiman kembali (warga) Idlib. Kehadiran kami di sana terkait dengan kebutuhan dan persetujuan dari pemimpin Suriah, ”katanya didepan sekerumunan besar pada malam Asyura. Pemimpin Hezbollah kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Kurdi Suriah yang ia dorong untuk melepas hubungannya dengan AS dan melakukan pembicaraan dengan pemerintah Suriah.
“Kepentingan terbaik Anda (Kurdi Suriah0 adalah bernegosiasi dengan pimpinan Suriah. Washington pasti akan meninggalkan Anda ”katanya.
Sayyid Nasrallah mengakhiri pidatonya dengan menyinggung serangan Israel terakhir di beberapa kota Suriah awal pekan ini. “Serangan Israel terhadap Suriah adalah bagian dari kegagalan aliansi Israel-AS-Saudi,”
“Serangan Israel terhadap Suriah telah diluar batas dan harus dihentikan,” tambahnya
“Saya katakan itu (Israel) : tidak peduli apa yang Anda lakukan untuk memotong jalan, itu pasti akan berakhir, dan perlawanan akan mengalahkan roket presisi dan senjata lainnya. Jika Israel memaksakan perang di Lebanon, maka mereka akan mengalami nasib yang tidak pernah diduga.
Pemimpin Hezbollahitu juga menambahkan bahwa organisasinya juga “memiliki roket presisi” meskipun Israel selalu berupaya untuk “memutus jalan” dari dugaan pengiriman (senjata) mereka dari Iran melalui Suriah.
“Ini adalah tugas kita untuk berdiri disisi Iran, yang dalam beberapa minggu kedepan akan memasuki situasi yang serius dan berbahaya: yaitu awal dari sanksi AS (oktober nanti) .” Nasrallah juga menyebut dukungan dari Iran adalah panggilan tugas meski dengan adanya sanksi dari AS.
Malam tadi Koalisi Saudi mengumumkan dimulainya operasi besar untuk merebut kota Hudaydah dan setelah pengumuman itu semua daerah di dalam kota Hudaydah khususnya bagian timur dan selatan mendapat serangan udara dan tembakan artileri berat dari koalisi Saudi.
Koalisi Saudi melanjutkan operasi diHudaydah dari dua arah: dari Sumbu Selatan dan garis pantai (Kornish dan bandara), sumbu kedua Hudaydah-Sanaa road axis dan Matahin square
Saat ini sebagian besar bentrokan terjadi di dekat alun-alun Kornish, Matahin square dan di sekitar Nana (16km) square.
Bentrokan sengit dan serangan udara oleh Koalisi terus di jalan Hudaydah timur dan kelompok AnsarAllah melakukan perlawanan sejauh ini dengan menembakkan rudal jarak pendek ke pasukan Koalisi yang berkumpul di pantai barat. Dan juga melakuka serangan UAV dengan drone Qasef-1 ke area operasi Koalisi Saudi di pantai barat.
Bentrokan sporadis antara kelompok AnsarAllah dan pasukan pimpinan Saudi juga terjadi di Fazah dan Jabilah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang mendapat info dari sumber2 yang berbedamengatakan bahwa beberapa faksi militan Suriah diIdlib menolak perjanjian antara Turki-Rusia tentang Idlib, yang dihasilkan pertemuan antara Erdogan dan Putin pada Senin, 17 September lalu.
Kelompok kelompok Hurras Al-Deen, Ansar Al-Tauhid, Ansar al-Din, Ansar Allah, Al-Furqan dan Jund Al-Qavqz bersama dengan faksi lainnya yang beroperasi di ‘Organisasi Pembebasan Syam’, menolak mundur dari medan pertempuran di Idlib selatan dan Lattakia utara.
Sementara laporan dari media Seeral mengatakan bahwa Hay’at Tahrir Al-Sham (sebelumnya Jaysh Al-Fateh) dan Partai Islam Turkestan (TIP) telah menolak perjanjian zona demiliterisasi Idlib.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat akan membuat zona penyangga 15km sampai 25km (9-15 mil) dan mulai berlaku pada 15 Oktober.
Pasukan Rusia dan Turki yang (selama ini ) mendukung pemberontak Suriah , akan berpatroli di zona itu.
Presiden Rusia mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan, semua persenjataan berat, termasuk tank, sistem peluncuran roket dan peluncur mortir yang dikuasai oleh kelompok pemberontak harus ditarik keluar dari zona penyangga pada 10 Oktober.
AS telah memasok suku Kurdi di Suriah Utara dengan senjata canggih, termasuk sistem pertahanan udara, laporan media Arab mengatakan sebagai upaya AS untuk tetap melanjutkan pengaruhnya di wilayah tersebut.
Surat kabar al-Watan berbahasa Arab mengutip sumber informasi Kurdi mengatakan pada hari Rabu bahwa AS telah memasok Pasukan Demokrat Suriah (SDF) dengan senjata baru dan canggih, termasuk sistem pertahanan udara.
Mereka menambahkan bahwa pasukan AS telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan tetap di Suriah untuk waktu yang tidak terbatas dan, karenanya, memperkuat pangkalan militer dan posisi mereka di tanah yang didudukinya diSuriah utara itu.
Koalisi pimpinan AS baru-baru ini telah menghidupkan kembali basis militernya di wilayah yang diduduki oleh SDF di Suriah.
Sebuah outlet media Arab melaporkan Rabu bahwa pasukan AS telah mulai mendirikan dua pangkalan militer lagi di wilayah Qamishli di provinsi Hasaka di tengah ketegangan antara warga sipil dan Kurdi.
Situs berita al-Manar berbahasa Arab melaporkan bahwa koalisi pimpinan AS telah kembali membangun dua pangkalan militer lagi di desa Jam’aya Timur kota Qamishli serta daerah-daerah di sebelah barat kota.
Lebih lanjut dikatakan bahwa militer AS telah mendirikan pangkalan di pintu masuk Timur kota Qamishli dan juga mendirikan pangkalan permanen di kota kecil Himo di pintu masuk Barat kota.
Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirimkan senjata dan amunisi yang dibeli dari Swiss kepada para teroris di Suriah, sebuah surat kabar Swiss mengungkapkan pada hari Selasa 18/9.
Harian Sontaggs Blake mengungkapkan bahwa para teroris di Idlib telah dilengkapi dengan granat dan senapan yang diproduksi oleh perusahaan RUAG Swiss.
Surat kabar itu lebih lanjut mengatakan bahwa penyelidikan pejabat Swiss mengungkapkan bahwa UEA secara ilegal memindahkan muatan granat yang dibeli dari perusahaan Swiss itu ke wilayah yang dihuni teroris di Suriah melalui Yordania.
Surat kabar itu lebih lanjut mengungkapkan foto yang dirilis pada tahun 2012 yang menunjukkan granat buatan Swiss di tangan para teroris, juru bicara Perusahaan Sontaggs Blake tidak punya pilihan lain selain untuk mengakui bahwa granat itu mungkin bagian dari pengiriman senjata yang dijual kepada UEA.
Awal bulan ini fihak militer (Suriah) yang melakukan operasi pembersihan di desa al-Mo’alaqa dan di kota kecil Jabata al-Khashab di Quneitra, menemukan sejumlah besar senjata, amunisi, dan obat-obatan di daerah-daerah yang dulunya dikuasai oleh ISIS dan Hayat Tahrir al-Sham (Front Al-Nusra).
Juga ditemukan Senapan sniper buatan Israel dan Amerika, senapan mesin, roket, meriam, perangkat komunikasi dan obat-obatan ditemukan di posisi para teroris.
Sumber-sumber lokal bulan lalu mengatakan bahwa militer (Suriah0 yang melakukan operasi pembersihan di wilayah Houleh di Homs Utara, menemukan depot (gudang) besar senjata dan amunisi teroris,
Ditambahkan bahwa juga ditemukan senapan mesin PKC, senapan sniper yang dibuat oleh negara-negara barat serta granat buatan Israel adalah sebagian dari senjata dan amunisi yang disita.
Militer Rusia menuduh Israel sebagai sebab pertahanan udara Suriah (salah sasaran) menembak jatuh pesawat Il-20 Rusia, Saat Pertahanan udara merespon serangan udara Israel di Latakia.
Angkatan Udara Israel melancarkan serangan kejutan malam di Latakia dengan cara yang membuat pesawat Rusia itu berada dalam bahaya, kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Kemenhan Rusia mengatakan Israel pasti tahu bahwa mereka sebenarnya sedang menjebak pesawat Rusia agar dihantam oleh serangan balik Suriah, tetapi anti rudal Suriah gagal mengubah sasarannya atau guna memberi cukup waktu bagi militer Rusia untuk menjauhkan pesawat Il-20 ke tempat yang aman.
Menurut militer Rusia, empat jet tempur F-16 Israel menyerang sasaran di Suriah pada Senin malam, mendekati dari Laut Tengah di ketinggian rendah. Sementara Pesawat Il-20 Rusia sedang berpatroli di daerah yang sama, dan ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara Suriah yang diluncurkan sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
“Kami menganggap tindakan provokatif ini oleh Israel sebagai sikap permusuhan. Lima belas anggota dinas militer Rusia telah meninggal karena tindakan militer Israel yang tidak bertanggung jawab. Ini benar-benar bertentangan dengan semangat kemitraan Rusia-Israel, ”kata pernyataan itu. “Kami berhak untuk mebuat respon yang seimbang.”
Pernyataan itu juga merevisi jumlah korban tewas yang muncul dari insiden itu. Sebelumnya, militer Rusia mengatakan telah ada 14 anggota kru diPesawat Il-20 yang hilang. Operasi pencarian dan penyelamatan di lepas pantai Suriah sedang berlangsung.
Israel belum memberi respon komentar publik atas insiden Senin malam itu, yang sejalan dengan kebijakannya yang umum.
Para pejabat Israel sebelumnya mengakui bahwa angkatan udara negara itu telah menyerang ratusan sasaran di Suriah, yang mereka kaitkan dengan Iran, dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah pesawat militer Rusia IL-20 dengan 14 crew di dalam pesawat itu hilang dari radar saat terjadi serangan oleh empat jet Israel ke provinsi Latakia, Suriah, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kontrol lalu lintas udara di Pangkalan Udara Khmeimim “kehilangan kontak” dengan pesawat pada Senin malam, ketika sedang terjadi serangan poleh pesaat tempur F-16 Israel ke Latakia Suriah, kata Menhan Rusia. Pesawat itu berada 35 kilometer di lepas pantai Suriah ketika tiba tiba lenyap (dari radar).
Radar Rusia juga mencatat adanya peluncuran rudal dari frigat Perancis di Mediterania pada malam 17 September itu.
Ada Empat belas orang awak didalamnya pada saat pesawat itu menghilang. Misi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.
Pesawat turboprop Ilyushin 20 (IL-20) adalah pesawat dengan platform Electronic Intelligence (ELINT), dilengkapi dengan berbagai antena, inframerah dan sensor optik. Pesawat itu dilengkapi SLAR (Side-Looking Airborne Radar) dan Link satelit yang memungkinkan militer Rusia bisa memantau langit Suriah secara real time.
Serangan (NATO + Israel) terhadap Latakia dilakukan selama satu jam dimulai sekitar pukul 10 malam waktu setempat, dan menargetkan sebuah pembangkit listrik serta dua fasilitas milik militer Suriah.
Para pejabat Suriah mengatakan serangan dari fihak “asing” itu datang dari arah laut ,” tetapi pada awalnya tidak terkonfirmasi adanya rumor bahwa Israel berada di belakangnya.
Tujuh orang terluka dalam serangan itu, menurut pejabat Suriah. Sementara militer Rusia mencatat empat jet F-16 Israel ada diatas langit Suriah pada saat serangan terhadap Latakia, IDF telah menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah menyetujui untuk menciptakan “zona demiliterisasi” antara militan dan pasukan pemerintah di Idlib Suriah setelah pembicaraan panjang pada hari Senin, DIlaporkan media Rusia.
Kedua pemimpin menyetujui perlunya mencegah krisis di provinsi Idlib yang memiliki kelompok militan dalam jumlah besar.
Untuk meredakan situasi, mereka setuju untuk membuat zona demiliterisasi selebar 15-20 km antara pasukan pemerintah dan militan sebelum 15 Oktober setelah penarikan penuh para militan garis keras termasuk Jabhat Al-Nusra (Hayyet tahrir al Sham) dari daerah itu,
Semua persenjataan berat, termasuk tank dan artileri, akan ditarik dari zona itu sebelum 10 Oktober, kata Putin. Dan Zona ini akan dipatroli oleh unit militer Turki dan Rusia.
Sebelum akhir tahun, jalan raya antara Aleppo dan Hama, dan antara Aleppo dan Latakia harus dibuka kembali untuk lalu lintas transit, katanya.
Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa negaranya dan Rusia akan melakukan patroli terkoordinasi di zona de-militerisasi, dan menegaskan kembali bahwa ancaman terbesar bagi Turki adalah Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mengendalikan wilayah di Suriah timur laut.
Segera setelah Putin dan Erdogan menyetujui zona penyangga, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan Rusia tidak akan melakukan operasi militer di Idlib.
NATO sedang memperkuat kehadiran angkatan lautnya di laut Mediterania Timur disaat AS, Inggris dan Perancis bersiap untuk melakukan serangan baru terhadap Suriah dengan dalih adanya serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah yang mungkin akan terjadi di provinsi Idlib.
Kapal perang dari Kelompok Maritim NATO dari Group ke2 berpatroli di perairan Mediterania Timur, bergerak makin dekat dan makin dekat ke pantai Suriah, laporan media mengatakan, mengutip situs-situs Barat yang memantau aktivitas angkatan laut di wilayah tersebut.
Armada NATO yang berlayar di lepas pantai Suriah dilaporkan terdiri dari fregat Belanda De Ruyter, fregat Kanada Ville de Quebec, dan kapal penjelajah Yunani Elli. Informasi ini dikonfirmasi oleh kapten kapal fregat Belanda dalam microblog-nya.
Menurut laporan sebelumnya, kapal selam AS Los Angeles-Class, USS Newport News yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk, telah memasuki Laut Mediterania untuk bergabung dengan gugus tugas angkatan laut AS yang terdiri dari dua kapal selam nuklir dengan rudal jelajah serta dua buah kapal kelas USS Carney dan USS Ross dengan penghancur rudal Arleigh Burke.
Belum lama ini militer Rusia mengatakan bahwa para militan sedang mempersiapkan untuk menggunakan senjata kimia di Suriah, dan AS dapat menggunakan ini sebagai alasan untuk serangan baru terhadap fasilitas penting Suriah.
Terakhir kali AS, Inggris, dan Prancis melakukan serangan udara besar-besaran terkoordinasi di Suriah pada April 2018 setelah dimunculkan sandiwara dugaan penggunaan senjata kimia di Douma yang dilaporkan oleh LSM kontroversial “White Helmets,” yang telah berulang kali tertangkap melakukan serangan palsu (False flag).
https://www.youtube.com/watch?v=aEsqk826Yj4
Ini adalah video yang direkam oleh tiga orang yang berbeda, yang ketiganya pro oposisi Suriah dan dilakukan dengan penyamaran dengan rute menyebar keseluruh Provinsi Idlib.
Beberapa kesimpulan dari video ini adalah :
- Mayoritas daerah diIdlib dikuasai dua kelompok besar AlQaeda dan Al Nusra (Hayat Tahrir Al Sham), hanya sedikit area yang dikuasai pemberontak Suriah.
- Keberadaan militan Turkestan (TIP= Turkestan Islamic Party) jauh lebih banyak dari yang diperkirakan, yaitu mencapai 10.000 orang. Tentang Partai ini dan hubungannya dengan suku Uyghur dan Presiden Erdogan silahkan baca ini.
- Ada daerah2 yang dikuasai militan dari suku Uyghur (suku dibarat China, keturunan Turki yang datang keSuriah sejak perang Suriah)
- Adalah benar masih ada beberapa kelompok Pemberontak Moderat (FSA) diIdlib, tapi mereka hanya menguasai beberapa checkpoint disekitar pusat komandonya.
- Bahwa pemberontak Suriah telah dibajak oleh para ekstrimis dan pejuang Asing.
- Hanya ada satu atau dua pintu keluar/ masuk dari dan ke Idlib, yaitu lewat perbatasan Turki.
- Sekarang makin jelas gambarnya kenapa Erdogan matian2an mencegah Suriah dan Rusia untuk menyerang Idlib. , ternyata Erdogan punya kepentingan besar yang tersembunyi di area Turki utara itu,
- Rakyat Idlib hidup dalam ketakutan sejak dalam penguasaan kelompok2 teroris.
- Rakyat Idlib khawatir akan masa depannya , dan kemungkinan mereka tahu akan ada serangan besar dari tentara Suriah dan Rusia.
Seperti diinfokan sebelumnya Angkatan Udara Israel telah melancarkan serangan besar ke Bandara Internasional Damaskus sabtu malam lalu yang menyebabkan beberapa ledakan di sekitar ibu kota.
Menurut sumber militer di Damaskus, Angkatan Udara Israel menargetkan sebuah pesawat kargo Iran yang kemungkinan mengangkut senjata ke militer Suriah.
Dalam merespon serangan (rudal) Israel itu, pertahanan udara Suriah berusaha untuk mencegat rudal sebelum mereka mencapai target yang dimaksudkan di Bandara Internasional Damaskus.
Pertahanan udara Suriah berhasil menjatuhkan beberapa rudal Israel dalam serang singkat itu. Militer Suriah kemudian melaporkan bahwa pertahanan udara mereka berhasil menangkis serangan rudal Israel, dan menambahkan bahwa pesawat kargo Iran tidak tersentuh dalam serangan itu.
Serangan yang terakhir oleh Angkatan Udara Israel ini menandai sebagai serangan kedua kalinya dalam tahun ini yang menargetkan Bandara Internasional Damaskus.
Banyak orang Yaman dilaporkan tidak makan apa-apa kecuali hanya daun karena krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh pemboman mematikan dari Arab Saudi pada negara muslim miskin itu telah mencapai mencapai tahap kritis.
The Associated Press melaporkan bahwa orang-orang di distrik Aslam Provinsi Hajjah barat laut Yaman hanya menggantungkan hidup dari makan daun dari pohon anggur lokal, yang dikenal sebagai Hala dalam bahasa Arabnya atau Daun Lilin Arab dalam bahasa Inggris, karena kelaparan yang memburuk.
Para ibu, memilih daunnya kemudian cuci dan rebus menjadi pasta hijau yang berasa asam untuk mencegah kelaparan.
Menurut angka kesehatan setempat, distrik Aslam tercatat sebagai daerah yang memiliki lompatan tertinggi diProvinsi Hajjah dalam jumlah anak-anak yang kekurangan gizi, dari 384 kasus yang dirawat pada bulan Januari, dan diperkirakan akan ada 1.319 yang alkan masuk dalam enam bulan ke depan.
Selain itu pusat kesehatan utama didistrik Aslam tidak memiliki dokter anak, listrik, tabung oksigen dan bahan bakar untuk generator, kata laporan itu.
“Aslam hanyalah gambaran lain dari Somalia,” kata Saleh al Faqih, kata seorang pekerja di klinik Departemen Kesehatan keliling.
Di desa al-Mashrada yang terletak di dekat Aslam, seorang ibu dari gadis berusia 7 bulan, Zahra, menderita kekurangan gizi dan sering tidak dapat menyusui bayinya. “Sejak hari dia lahir, saya belum punya uang untuk membeli susu atau membeli obatn,” kata ibu yang memberi makan seluruh keluarganya dengan bubur Halas.
“Kami berada di abad ke-21, tetapi ini adalah akibat perang yang menimpa kita ,” kata Mekkiya Mahdi, kepala pusat kesehatan Aslam.
Setidaknya 20 anak dilaporkan meninggal karena kelaparan tahun ini di Hajjah.
Walid al-Shamshan kepala bagian gizi diKementerian Kesehatan di Hajjah, mengatakan provinsi itu telah mencatat 17.000 kasus kekurangan gizi akut dan parah dalam enam bulan pertama tahun 2018, ini paling tinggi dari tahun sebelumnya yang pernah tercatat.
“Kematian terjadi di desa-desa terpencil di mana orang-orang tidak dapat mencapai unit kesehatan,” kata Shamshan. “Ini sebuah kemunduran yang tidak berubah dan sangat mengerikan.”
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya melancarkan sebuah perang yang brutal yang bernama sandi “Operation Decisive Storm” (operasi Badai Pamungkas), terhadap Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya untuk memasang kembali mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu (boneka) setia bagi Riyadh, dan untuk menghancurkan kelompok Houthi.
Serangan yang didukung Barat itu awalnya terdiri dari serangan pengeboman udara, tetapi kemudian digabungkan dengan Blokade laut dan pengerahan pasukan darat ke Yaman.
Blokade di Yaman itu telah menekan pengiriman makanan dan obat-obatan kemanusiaan ke negara yang bergantung pada impor. Diperkirakan 8,4 juta warga Yaman berada di ambang kelaparan sementara hampir 18 juta orang kekurangan makanan yang baik dan bergizi.
Syrians vote in local polls as Army regains control https://t.co/AM6Pse7e3W #Syria
— Al-Masdar News (@TheArabSource) September 16, 2018
Hari minggu 16/9 hari ini, Pemerintah Suriah menyelenggarakan Pemilu Kota (Pilkada) untuk pertama kalinya sejak 7 tahun perang Suriah, menurut lembaga negara SANA.
Lebih dari 6.500 tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 07:00 waktu setempat dan akan ditutup pada pukul 19:00. Dan jika perlu jam kerja dapat diperpanjang hingga 5 jam.
Lebih dari 40.000 orang kandidat bersaing di 88 daerah pemilihan.
Dilaporkan sebelumnya bahwa pihak berwenang Suriah telah melakukan persiapan matang dan mengambil semua langkah untuk memastikan keamanan bagi para pemilih.
Hari ini Tentara Arab Suriah (SAA) meningkatkan serangan mereka ke Provinsi Idlib dan Hama, sebagai respon adanya penumpukan penumpukan besar pasukan Turki di Suriah barat laut.
Menurut sumber militer pemerintah Suriah di Mhardeh, Tentara Arab Suriah dan sekutu mereka dari Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) menyerang pertahanan militant di kota-kota di Hama utara seperti Al-Lataminah, Zakat, dan Kafr Zita.
Setelah serangan ke Hama, Tentara Suriah kemudian akan memperluas serangan mereka ke Provinsi Idlib, , mereka akan menargetkan kubu militant dikota-kota Khan Sheikhoun. Tentara Suriah menembakkan beberapa rudal ke arah parit yang digali para militant di sekitar kota-kota Taman’ah dan Sukeek.
Saat ini Tentara Suriah sedang menembaki area Taman’ah dan Sukeek dalam upaya untuk mematahkan pertahanan militant di daerah tersebut.
Sebuah Rekaman video yang dirilis di media oposisi menampilkan momen setelah mobil teroris yang berisi seorang Komandan teroris ditarget oleh pasukan Suriah di desa selatan provinsi Idlib. Menurut laporan, operasi itu terjadi pada 10 September, ketika sebuah pesawat pengintai Suriah melihat mobil teroris itu setelah menerima laporan intelijen.
Di antara yang tewas, komandan senior militan “Abu Al-Waleed Kirnaz” , pemimpin yang terkenal di fraksi Ahrar Asham. Khaled al-Hassan, yang dikenal sebagai Abu al-Walid Kirnaz, adalah komandan militer Front Pembebasan Nasional, yang baru-baru ini dibentuk oleh penggabungan Ahrar al-Sham dengan beberapa faksi teroris.
Sementara di Deir Er Zoor, penduduk setempat berunjuk rasa terhadap kondisi kehidupan mereka yang buruk dibawah penguasaan pemberontak Suriah (SDF).
📽️ | #Israeli attack around #Damascus airport. #Syria pic.twitter.com/IVY6Yi3wvD
— World Media Voice (@WorldMediaVoice) September 15, 2018
Pertahanan udara Suriah menjatuhkan beberapa rudal yang ditembakkan oleh militer Israel di dekat bandara Damaskus pada Sabtu malam, media pemerintah Suriah melaporkan.
“Pertahanan udara kami mencegat serangan rudal Israel di bandara internasional Damaskus dan menembak jatuh sejumlah rudal,” kantor berita Suriah, SANA mengutip sumber militer mengatakan.
Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan. Beberapa ledakan kuat terjadi di Damaskus pada jam 9:50 malam. (6.50 GMT) pada hari Sabtu.
Sumber itu mengatakan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan material, tanpa ada korban yang dilaporkan. Tak lama setelah laporan itu, seorang juru bicara tentara Israel menolak permintaan Sputnik untuk berkomentar.
Menurut AFP, Israel mengakui telah melakukan lebih dari 200 serangan ke wilayah Suriah selama 18 bulan terakhir, terutama terhadap sasaran-sasaran Iran.
Media pemerintah Suriah terakhir melaporkan adanya serangan dari Israel pada 4 September, ketika itu dikatakan pertahanan udara Suriah berhasil menjatuhkan beberapa rudal di provinsi pesisir Tartus dan di pusat kota Hama.
Pada bulan Mei lalu , Israel menyerang puluhan sasaran Iran di Suriah setelah pasukan Iran diduga menembakkan 20 roket ke posisi Israel di Dataran Tinggi Golan. Tapi Teheran membantah memiliki pangkalan militer di Suriah.
Rusia akan terus membom provinsi Suriah Idlib, Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Jumat 14/9 , meskipun ada kekhawatiran masyarakat internasional .
Lavrov berbicara di Berlin setelah bertemu dengan mitranya dari Jerman Heiko Maas. Membahas masalah ini. Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan terus membom sasaran militan di Idlib yang dikuasai oposisi jika diperlukan, tetapi juga akan membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil bisa mengungsu, kantor berita Interfax melaporkan.
Menurut Lavrov, tidak akan ada rekonsiliasi yang ditawarkan kepada teroris di provinsi Idlib; ini termasuk kelompok-kelompok seperti Hay’at Tahrir Al-Sham dan Partai Islam Turkestan.
“Kami bersama dengan mitra Turki kami bekerja keras untuk menyelesaikan situasi di Idlib sesuai dengan pengaturan yang dibuat selama proses pembuatan zona de-eskalasi di sana. Pengaturan tersebut mensyaratkan pengumuman gencatan senjata dengan satu pengecualian penting bahwa tidak termasuk para teroris . Tidak ada rekonsiliasi, tidak ada gencatan senjata termasuk teroris.
Lavrov mengatakan bahwa angkatan udara Rusia akan menyerang apa yang disebutnya “fasilitas pembuatan senjata teroris” dan ketika diketahui posisi mereka, tetapi juga akan mendorong kesepakatan rekonsiliasi lokal.
Menjelang pertemuan dengan Lavrov di Berlin, Maas juga membuat pernyataan tentang Idlib, mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa perkembangan terakhir di Suriah akan menjadi salah satu topik utama diskusi pada pertemuan mereka.
Maas menggarisbawahi bahwa Rusia punya peran kunci untuk bermain dalam mencegah serangan militer rezim Suriah keIdlib, yang merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta warga sipil. “Ini tentang upaya menghindari skenario terburuk, yaitu bencana kemanusiaan selanjutnya,” katanya
Rusia secara aktif bekerja untuk beralih ke penggunaan mata uang nasional dalam transaksi perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara, Amerika Latin dan Afrika,
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan kepada Sputnik. “Proses ini tidak cepat , dan kami meluncurkannya bukan sebagai tanggapan terhadap sanksi (AS). Kami telah secara sistematis melakukan persiapan ini sejak beberapa tahun lalu , beberapa latihan2 praktis dan memiliki pengalaman masalah bank komersial dan Bank Sentral di negara-negara itu , di mana itu akan lebih menguntungkan bagi kami , “kata Manturov.
“Ini kurang bisa diterapkan untuk negara-negara Eropa, lebih bisa ke negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara, bahkan Amerika Latin, Afrika,” tambahnya.
Produsen mobil Rusia telah beralih ke mata uang nasional dalam pembayaran dengan Turki untuk pasokan komponen, sejumlah perusahaan juga telah mengumumkan rencana tersebut, kata Denis Manturov.
Menurut menteri itu, para produsen Turki dengan senang hati mau “beralih ke transaksi dalam mata uang nasional.”
“Saya tidak tahu persis apakah produsen kami telah beralih hari ini ke pembelian dalam mata uang nasional, karena ada banyak dari mereka, lebih dari seratus produsen. Namun, setidaknya sebulan lalu, kami telah berbicara dengan sejumlah produsen kami, mereka berencana untuk beralih dalam waktu dekat … Beralih ke mata uang nasional akan selalu melindungi nilai resiiko.”
“Lira Turki telah melemah, Rubel Rusia telah sedikit melemah. Ini akan sangat nyaman bagi kami, “kata Manturov, ketika ditanya apakah produsen Rusia sudah menyatakan bersedia untuk membayar di Lira Turki untuk komponen mobil.
Ancaman AS yang tadinya hanya akan menyerang Suriah jika ada indikasi penggunaan senjata kimia, kini ditingkatkan dengan ancaman bahwa setiap serangan ke Idlib oleh Suriah dan sekutu akan segara “ditangani” oleh AS. Maklum saja kalau AS sampai berani mengambil resiko konfrontasi dengan Rusia , karena AS dan sekutunya ( lebih 80 negara) telah menghabiskan milyaran dolar mendatangkan ratusan ribu militan dari seluruh dunia kesuriah. AS dan sekutu akan mati matian membela mereka, karena suksesnya Suriah dan sekutu menghabisi kubu terbesar terakhir militan diIdlib akan menjadi akhir yang memalukan dari proyek AS dan Israel ini.
Setiap serangan terhadap provinsi Idlib Suriah akan “ditangani” , duta besar AS untuk PBB Nikki Haley memperingatkan. Washington berusaha untuk menghentikan tentara Suriah yang didukung Rusia dari upaya merebut kembali kubu terakhir militant yang tersisa.
“AS telah dua kali menyerang Suriah setelah mereka melakukan adanya klaim k tentang penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Damaskus. kata Nikki Haley pada hari Rabu dalam wawancara dengan Fox News.
“Jangan menguji kami lagi,” katanya menunjuk kepada pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya Rusia dan Iran.
Washington dan sekutunya juga memperingatkan Suriah bahwa mereka akan bertindak tidak hanya dalam kasus adanya senjata kimia yang digunakan, tetapi terhadap setiap serangan keprovinsi Idlib, utusan AS untuk itu PBB mengatakan.
“Setiap serangan terhadap warga sipil di Idlib akan ditangani,” kata Haley kepada Bret Baier dari Fox News.
Latihan militer Rusia di Vostok dengan nama Vostok 2018 yang diikuti juga oleh China dan Mongolia, adalah latihan militer Rusia yang terbesar sejak era perang dingin 1981.
Latihan ini melibatkan 297.000 pasukan dari distrik tengah dan timur jauh negara itu , lebih dari 1.000 pesawat, 36.000 tank, dan kendaraan tempur lainnya ditambah 80 kapal perang.
Latihan besar ini direncanakan akan berlangsung dari 11-17 September 2018 itu.
Vostok 2018 maneuvers, Tsugol training ground. pic.twitter.com/AyxxUsrknb
— Military Advisor (@miladvisor) September 13, 2018
Minggu ini Angkatan Udara Rusia telah mengalihkan serangan mereka dari Provinsi Idlib ke wilayah timur Suriah , karena mereka sedang melanjutkan pembicaraan dengan Turki dan Iran.
Menurut sumber militer di Damaskus, Hari ini Angkatan Udara Rusia telah melancarkan beberapa serangan udara diwilayah timur Suriah , Rusia menargetkan sejumlah tempat persembunyian ISIS diSuriah timur.
Di antara wilayah yang ditargetkan oleh Angkatan Udara Rusia Rabu kemarin adalah wilayah Al-Safa dan wilayah Badiya Al-Sham dari Deir Ezzor; daerah-daerah tersebut saat ini merupakan area dengan jumlah militant ISIS yang besar.
Sebelum dilakukan serangan besar Rusia Suriah pagi kemarin , Angkatan Udara Rusia lebih memusatkan serangan udara mereka pada provinsi Idlib dan Hama.
Setelah lama tidak ada khabar aktivitas militer AS dalam menyerang ISIS , bahkan pernyataan mereka terakhir mereka telah berhasil menumpas ISIS diSuriah, kini Departemen luar negeri AS mengumumkan akan memulai melakukan serangan terhadap posisi ISIS diSuriah Timur.
Pengumuman iti dikeluarkan oleh Jubir Deplu AS Nauert dalam sebuah Konferensi Pers selasa. Kita lihat saja manuver militer apa yang akan dilakukan AS disaat Rusia dan Suriah mulai menyerang Idlib.
.@statedeptspox announces the start of an operation to eliminate ISIS territory in eastern #Syria. pic.twitter.com/8byVqtfmTW
— Department of State (@StateDept) September 11, 2018
Paling tidak ada dua macam kemungkinan serangan Palsu (False flag) senjata kimia, pertama benar benar dilakukan menggunakan senjata kima dan direkam , kemudian akan dituduhkan kelawan. Kedua, Hanya membuat rekaman film sandiwara seolah olah ada serangn palsu guna dijadikan bukti palsu telah terjadi serangan.
Video diatas adalah contoh untuk kasus kedua, Film serangan kimia palsu ini terjadi diDouma april lalu yang dibuat oleh militan bersama kelompok “White helmets”. Anak anak disirami air walau mereka sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda kena bahan kimia beracun , tidak ada yang tergeletak dan tersengal sengal nafasnya tapi mereka berontak dan mungkin susah bernafas karena terus disirami air, dan lucunya masih bisa berdiri. Keanehan lainnya adalah bahwa korbannya hanya anak anak.
Oh ..ternyata gas beracun bisa memilih korbannya ya ???
False flag berikutnya nampaknya akan lebih rapih, karena mereka pasti telah belajar dari kekurangan dalam pembuatan video sebelumnya di Douma yang menggelikan itu.
Pihak berwenang Suriah telah menerima puluhan laporan dari para saksi mata tentang persiapan yang sedang dilakukan guna menggelar serangan bahan kimia palsu (false flag) di provinsi Idlib, Duta Besar Suriah untuk China Imad Moustapha mengatakan kepada Sputnik pada hari Rabu.
“Informasi ini telah dikuatkan secara luas oleh para saksi mata dari penduduk setempat yang mengirimkan lusinan laporan tentang adanya persiapan serangan bertahap, pengangkutan bahan kimia berbahaya ke daerah-daerah tertentu di sekitar Jisr al-Shughur, menculik lebih dari 40 anak-anak. dari daerah tetangga Idlib untuk menggunakannya sebagai ‘korban’ dari serangan yang direncanakan, dan banyak laporan lain mengenai provokasi yang direncanakan ini, ” Kata Moustapha yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar Suriah untuk Amerika Serikat.
Duta besar itu mencatat bahwa informasi yang diperoleh oleh Kemenhan Rusia, mengenai akan adanya gelaran serangan senjata kimia di Idlib bukanlah kejutan bagi pemerintah Suriah.
“Ini adalah déjà vu (hal yg sudah biasa) . Serangan semacam itu telah digelar berkali-kali sebelumnya pada setiap ada poin kritis selama perang Suriah melawan terorisme. Para teroris yang dilindungi Barat yang dipimpin oleh AS, dengan bersemangat menunggu digelar serangan palsu itu untuk digunakan sebagai dalih untuk melakukan agresi telanjang berikutnya terhadap Suriah, ” tambah Moustapha.
“Kekuatan Barat telah memutuskan bahwa serangan kimia itu ‘harus’ terjadi, dan mereka juga telah mempersiapkan ‘reaksi’ mereka terhadap ‘serangan’ itu dengan sepenuhnya mengabaikan opini publik mereka sendiri,” tambah diplomat itu.
Pada Selasa kemarin , Kemenhan Rusia mengatakan dengan mengutip penduduk provinsi Idlib, bahwa pembuatan film provokasi senjata kimia telah dimulai di pemukiman Jisr al-Shughur. Pernyataan itu dikeluarkan setelah adanya peringatan sebelumnya yang dikeluarkan oleh pejabat Rusia yang mengatakan bahwa militan di Idlib sedang mempersiapkan serangan senjata kimia palsu (Fals flag) untuk kemudian menudhka ke pasukan pemerintah guna memberi alasan pembenaran untuk melakukan intervensi militer pimpinan AS di Suriah.
Sekitar pukul 10:35 PM waktu setempat, sebuah konvoi besar tentara Turki telah memasuki Provinsi Idlib dari Provinsi Hatay, aktivis oposisi Suriah melaporkan.
Menurut para aktivis oposisi Suriah ini, konvoi militer Turki memasuki Provinsi Idlib dan terlihat bergerak melalui kota Harem, yang berada di bagian utara provinsi ini.
Para aktivis menambahkan bahwa tujuan konvoi militer Turki masih belum diketahui saat ini, Namun kemungkinan besar mereka sedang menuju garis depan di Provinsi Idlib.
Seperti yang ditunjukkan dalam video dalam artikel itu , konvoi Tentara Turki memasuki Provinsi Idlib dengan sejumlah besar tank, kendaraan lapis baja, dan senjata artileri:
Sebuah Artikel diFoxnews berjudul “Syria’s Assad Approved gas attack in Idlib dispite warning”, menjadi bahan ketawaan para pembacanya dikolom komentar.
Artikel itu mengutip sebuah laporan di Wall street Journal yang menyebut Presiden Assad telah menyetujui untuk dilakukan serangan gas kimia di Idlib.
Tidak seperti diwaktu waktu lalu, tampaknya para warga AS kini mulai tahu bahwa selama ini mereka telah dibanjiri oleh propaganda palsu dan pelintiran dari mainstream media AS.
Berikut sedikit cuplikannya.
Presiden Bashar al-Assad telah menyetujui dilakukan serangan gas beracun di provinsi Idlib, yang merupakan benteng pemberontak terakhir dinegara itu, sebuah laporan pada hari Minggu mengatakan.
Laporan persetujuan Assad itu muncul sekitar seminggu setelah Presiden Trump memperingatkan orang terkuat (diSuriah) dan sekutunya (Rusia) itu untuk tidak melakukan “Serangan sembarangan” diprovinsi Idlib. Trump menyebut setiap serangan gas berpotensi “pelanggaran kemanusiaan berat.”
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat AS, adalah yang pertama kali melaporkan info tentang ini.
Dua jet tempur AS telah mengebom sebuah kota di provinsi Deir Ez-Zor di Suriah dengan bom fosfor putih (yang dilarang) , dan menyebabkan kebakaran besar, militer Rusia mengatakan.
Dua jet F-15 pada Sabtu mengebom kota Hajin dengan bom fosfor putih, yang dilarang di bawah Konvensi Jenewa, menurut Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah.
“Setelah sereangan , kebakaran besar terlihat di daerah itu,” kata Letnan Jenderal Vladimir Savchenko, Minggu 9/9.
Belum ada informasi tentang korban yang disebabkan oleh pemboman itu, tambahnya.
Seorang juru bicara Pentagon membantah tuduhan telah menjatuhkan bom fosfor putih. “Pada saat ini, kami belum menerima laporan apapun tentang penggunaan fosfor putih,” “Tak satu pun unit militer di daerah itu bahkan dilengkapi dengan munisi fosfor putih dalam bentuk apa pun. kata Komandan Sean Robertson kepada media pada hari Minggu kemarin .
Penggunaan amunisi pembakar fosphor putih di wilayah penduduk sipil dilarang oleh Protokol III Konvensi 1980 tentang Senjata Konvensional Tertentu. AS menandatangani kembali protokol itu pada tahun 2009.
Bom phospor putih menimbulkan Luka bakar kimia saat bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan panas bersuhu tinggi dan asap putih. Paparan pembakaran fosfor menyebabkan luka bakar yang dalam, yang sangat sulit untuk disembuhkan, sementara asapnya sangat beracun.
Menanggapi adanya sanksi AS terhadap Rusia, Turki dan Iran sedang merundingkan pengurangan penggunaan US dolar dalam perdagangan timbal balik , harian Tehran Times mengutip gubernur Bank sentral Iran.
Belum lama ini telah dibahas upaya untuk menghilangkan penggunaan “greenback” (uang kertas) dalam perdagangan timbal balik oleh tiga negara itu pada akhir pekan lalu di Teheran selama KTT trilateral gencatan senjata Suriah, kata Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnaser Hemmati.
“Kami telah memutuskan untuk melakukan langkah lebih lanjut mengingat telah ada kesepakatan yang dicapai pada pertemuan dengan gubernur Bank Sentral Rusia di Moskow,” kata Hemmati.
Menurut Hemmati, topik yang dibahas juga termasuk harga minyak dan gas, perluasan hubungan perbankan dan penguatan hubungan ekonomi.
Sebelumnya, Erdogan menggambarkan baha lira Turki belum lama ini telah anjlok ke rekor terendah dan mengumumkan kesiapannya untuk menyingkirkan dolar dalam perdagangan dengan Negara mitra dagangnya.
Erdogan mengatakan dolar merupakan hambatan bagi perekonomian Turki.
Dia mendesak Turki “untuk secara bertahap mengakhiri monopoli dolar selamanya dengan menggunakan mata uang lokal dan nasional di antara kita.”
Rusia yang telah berada di bawah sanksi AS sejak 2014, telah menjadi pemrakarasa lama untuk beralih ke mata uang lokal dalam perdagangan dengan mitra utamanya seperti Turki dan China.
Serangan AS terhadap pasukan Suriah dan intalasi2 strategisnya bisa jadi akan segera terjadi , kerena isu akan adanya serangan palsu (False Flag) senjata kimia itu sudah makin santer dihembuskan oleh pemerintah AS.
Penasihat keamanan nasional AS John Bolton dalam sebuah pidatonya pada Senin mengatakan bahwa Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis telah sepakat bahwa penggunaan senjata kimia oleh Suriah akan ditanggapi “sangat serius” dan akan memicu respon yang “lebih kuat” dan lebih keras (dari AS dan sekutu).
“Kami telah mencoba menyampaikan pesan dalam beberapa hari terakhir bahwa jika ada penggunaan senjata kimia yang ketga kali akan mendapat tanggapan akan jauh lebih kuat,” kata Bolton kepada wartawan pada hari Senin.
“Saya dapat katakana bahwa kami telah berkonsultasi dengan Inggris dan Prancis, yang bergabung dengan kami dalam serangan kedua, dan mereka juga setuju bahwa penggunaan senjata kimia berikutnya akan membuat respon yang jauh lebih kuat,” kata Bolton, Senin.
Peringatan Penasihat keamanan nasional AS John Bolton itu ditulis dalam sebuah laporan di Wall Street Journal yang mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim memiliki intelijen yang menunjukkan bahwa Assad telah “menyetujui penggunaan gas klorin dalam serangan terhadap benteng besar terakhir pemberontak negara itu.
Tampaknya Gedung Putih sekarang telah menentukan sikap bahwa serangan Amerika terhadap pasukan pemerintah dan lokasi2 strategis Suriah tidak dapat dihindarkan.
Tapi kali ini taruhannya jauh lebih tinggi karena Rusia telah menempatkan sejumlah kapal perangnya dilaut Mediterania dan sepanjang pantai Suriah , dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Tampaknya Washington sedang mengirim pesan bahwa serangan Amerika terhadap pasukan dan lokasi2 pemerintah Suriah tidak dapat dihindarkan.
Dan menurut laporan WSJ itu, Presiden Trump mungkin tetap akan memberikan perintah untuk menyerang Suriah meski tidak ada klaim adanya serangan kimia,
Kehadiran militer Turki di provinsi Idlib Suriah adalah untuk menjamin (mencegah) bahwa (Suriah , Iran dan Rusia) tidak akan memulai operasi militer, kata Ibrahim Kalin juru bicara Presiden Turki Erdogan.
“Kehadiran tentara Turki di wilayah itu mungkin satu-satunya cara untuk menjaminan bahwa mereka tidak akan memulai operasi militer karena Angkatan udara Rusia dan pasukan rezim (Presiden Suriah Bashar al-Assad) tidak akan melakukan ofensif apapun ketika ada militer Turki “, Kalin mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Daily Sabah.
Dia mengatakan , “Setiap serangan terhadap Idlib dengan dalih melenyapkan kelompok teroris hanya akan merusak proses negosiasi Astana ” . ” setiap serangan terhadap Idlib itu tidak akan membawa apa-apa selain kematian dan kehancuran, yang akan menyebabkan gelombang migrasi baru ke Turki dan dari sana ke Eropa,” kata juru bicara presiden Turki itu.
Pemerintah Suriah menyatakan pada bulan Juli bahwa mereka berhak menggunakan kekuatan militer untuk memulihkan provinsi Idlib jika kelompok-kelompok bersenjata yang menguasainya sejak 2015 menolak syarat2 perdamaian yang diajukan di Damaskus.
Berdasarkan perjanjian dengan Damaskus, militant yang menolak menyerah kepada pasukan pemerintah Suriah yang berada di Aleppo, Homs dan Guta Timur secara bertahap dipindahkan ke Idlib, yang sejak tahun 2017 telah menjadi bagian dari zona demiliterisasi yang disponsori oleh Turki.
Tentara Suriah telah mulai melancarkan operasi militer yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk membersihkan faksi-faksi pemberontak dari provinsi Idlib dan wilayah sekitarnya.
Sumber2 mengatakan kepada Muraselon bahwa helikopter Suriah mulai menyerang pagi ini dengan menargetkan posisi militan di provinsi Hama dan Idlib.
Serangan udara didukung oleh tembakan roket Tentara Suriah dan unit howitzer. Kekuatan udara Rusia juga mengambil bagian dalam serangan itu bersama dengan helikopter Suriah dan pasukan artileri dengan membom posisi dan gerakan teroris Front Nusra di kota-kota Khan Sheikhun, Al-Latamanah, Ghernaz, Skik, Tel Skek dan desa-desa di sekitarnya.
Sumber2 itu menambahkan bahwa serangan dara dilakukan sekaligus dari beberapa arah. Pemboman udara dan tembakan artileri besar saat ini sedang dilakukan untuk melemahkan posisi pemberontak oleh pasukan infantri dan pasukan bersenjata.
Perwakilan permanen Suriah di DK PBB mengkonfirmasi kesiapan Damaskus untuk mengamankan warga sipil di Idlib yang mengungsi, jika kelompok teroris mengizinkan mereka pergi.
Operasi militer dilakukan sehari setelah pertemuan tiga negara Penjamin (Rusia, Iran dan Turki) di Teheran, di mana telah menyerukan kepada para militan untuk menyerahkan diri dan senjata mereka.
Dalam pertemuan itu Presiden Turki Erdogan anehnya malah meminta gencatan senjata di Idlib, tapi Presiden Rusia Putin mengajukan keberatan.
Menurut delegasi Rusia diDK PBB, ada lebih dari 30 faksi gerilyawan di Idlib, terutama terbanyak dari Front Nusra yang terkait dengan Al-Qaeda yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 50.000 orang.
Tentara Suriah telah memobilisasi puluhan ribu tentara, di samping ratusan tank dan senjata pendukung lainnya guna pertempuran besar yang bertujuan membebaskan daerah-daerah yang dikuasai militan di Suriah barat laut ini.
Dalam seminggu terakhir Rusia telah dua kali memperingatkan militer AS bahwa pasukan Rusia bersama Pasukan Pemerintahah Suriah sedang bersiap untuk menyerang suatu daerah di mana lusinan pasukan AS berada, kata beberapa pejabat pertahanan AS.
(Area itu adalah kota Al Tanf yang berada diperbatasan tiga negara Iraq, Turki dan Suriah, tempat dimana salah satu basis militer AS dan juga para militen bersama sama berada).
Rusia mengklaim bahwa ada banyak militan yang berada di daerah yang dikuasai oleh pasukan AS.
Pernyatan fihak Rusia ini telah secara tajam meningkatkan kekhawatiran para komandan AS bahwa pasukan AS akan beresiko jika Rusia mulai menyerang, CNN tahu itu. Dan hal itulah yang telah memicu AS untuk menyerukan Moskow agar tidak menentang kehadiran militer AS.
Beberapa pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa titik pusat basis militer AS (yang diakuinya) sebagai Koalisi anti-ISIS berada di kota At Tanf.
Ada kekhawatiran bahwa Rusia akan menggunakan pesawat atau kapal perang angkatan laut mereka di Mediterania timur untuk melancarkan serangan rudal terhadap apa yang mereka katakan sebagai militan, ini bisa memicu konfrontasi jika secara tidak sengaja menarget pasukan AS.
Sejauh ini, dipantau tidak ada penumpukan pasukan darat Rusia dalam beberapa hari terakhir, kata para pejabat AS.
Sumber-sumber di Rusia dan Suriah telah melaporkan bahwa para penasihat (militer) AS dan Inggris dan para instruktur pasukan oposisi Suriah terperangkap di Idlib. Ada upaya panik yang dilakukan oleh AS dan Inggris untuk meminta Turki atau Rusia untuk membantu mengevakuasi pasukan ini. Namun Inggris menolak bekerja sama dengan Rusia.
Pasukan oposisi di Idlib termasuk puluhan ribu elemen yang terkait dengan ekstrimis Al-Qaeda seperti Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) yang banyak di antaranya adalah orang2 yang tadinya menyerah dari daerah lain diSuriah (dan dikirim keIdlib) karena area itu direbut kembali oleh pasukan pemerintah.
Turki yang mendukung Front Nasional untuk Pembebasan ( FSA) telah meminta waktu kepada Rusia untuk mengisolasi HTS guna menghindari serangan.(pasukan Suriah).
Sementara hari ini AS menyerukan pasukan Rusia dan Suriah untuk menahan diri dalam menyerang Idlib.
Tahun lalu Utusan Khusus (ilegal)) Pemerintah AS untuk Suriah) di wilayah Brett McGurk menyebut provinsi Idlib sebagai “Tempat perlindungan terbesar bagi Al Qaeda sejak peristiwa 9/11 (WTC) , yang terkait langsung dengan pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri.”
Dia juga mengakui bahwa kebijakan barat dengan mengirim “Puluhan ribu ton senjata dan mencarikan jalan bagi militan asing yang datang ke Suriah adalah bukan pendekatan terbaik. Al-Qaeda telah mengambil keuntungan penuh dari kebijakan (AS) itu dan Idlib sekarang menjadi masalah besar. ”
Kejatuhan Idlib akan menjadi provinsi terakhir yang dikuasai pemberontak dan akan membuka jalan raya utama yang melalui Suriah dari Yordania ke Turki.
Pasukan pemerintah Suriah kini mulai melakukan serangan besar-besaran, kapal-kapal perang Rusia telah berkumpul di lepas pantai Tartous dan fase terakhir dari perang Suriah tampaknya akan segera terjadi.
Ada 200 instruktur Inggris dan AS, tidak diragukan dilengkapi dengan persenjataan dan para intelijen , terjebak (diIdlib) dan Inggris ingin Turki mengevakuasi mereka ke pangkalan udara Incirlik di Turki. Tapi Ini rupanya ditolak (oleh Turki). Dan sekarang AS meminta Rusia untuk membantu.
Dalam upaya untuk menghindari korban jiwa yang besar jika terjadi serangan besar besaran oleh pasukan pemerintah Suriah, Turki telah menyusun rencana yang akan memungkinkan para militan bisa melintasi jalur aman dari provinsi Idlib (menuju Turki) , surat kabar Daily Sabah melaporkan.
Menurut rencana yang dikemukakan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuannya dengan Presideni Rusia dan Iran di Teheran untuk membahas perang di Suriah, 12 kelompok bersenjata termasuk kelompok Hayat Tahrir al-Sham (El Nusra) akan menyerahkan senjata mereka.
Para militan itu kemudian akan dievakuasi ke zona penyangga di bawah pengawasan oposisi moderat dengan syarat bahwa mereka menyerahkan senjata mereka ke sebuah koalisi kelompok militan yang didukung oleh Ankara, tulis surat kabar itu tanpa mengungkapkan sumbernya.
Para militan asing (yang menyerah) akan diizinkan kembali ke negara asal mereka, tetapi kelompok-kelompok yang menolak untuk menyerahkan senjatanya dan bergerak keluar (Suriah) akan menjadi target operasi anti teroris.
Turki kemudian akan melatih para militan itu untuk menjaga keamanan di provinsi itu, sama halnya seperti di wilayah Suriah lainnya yang dikuasai oleh para militant yang didukung Ankara.
Takut bahwa serangan besar terhadap Idlib akan menyebabkan “bencana” kemanusiaan dan akan membanjirnya pengungsi yang melintasi perbatasannya, Turki telah intens bernegosiasi dengan Rusia dalam beberapa minggu terakhir.
Lebih dari 100 Marinir AS melancarkan tembakan udara di gurun selatan Suriah yang didukung oleh tembakan artileri untuk mengirim “pesan kuat” ke Rusia untuk tidak mengirim pasukan mereka di dalam area terlarang di dekat pos militer Amerika, dua pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Fox News.
Pamer kekuatan itu dilakukan AS ketika para pemimpin Iran, Rusia dan Turki sedang bertemu di Teheran jum’at kemarin untuk menegaskan langkah-langkah mereka berikutnya. menjelang serangan yang akan dilancarkan oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Provinsi Idlib di barat laut Suriah.
Pada dua kesempatan terpisah (1 September dan 6 September), militer Rusia juga telah memperingatkan AS tentang niatnya untuk melakukan operasi militer di Suriah selatan dekat garnisun At Tanf dimana pasukan operasi khusus AS berada.
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu Jerman Minister Heiko Mass
Telah terjadi diplomasi masiv antara Ankara dan sekutu Baratnya sejak pesawat tempur Rusia mulai mengebom provinsi Idlib Suriah, yang berbatasan dengan Turki dan merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta warga sipil.
James Jeffrey, perwakilan khusus AS untuk Suriah dan mantan duta besar untuk Turki, mengunjungi Ankara pada hari Selasa, dan hari rabunya hal yang sama dilakukan Menlu Jerman Heiko Maas. Mereka bertemu untuk membahas Suriah.
Sementara Menlui AS Michael Pompeo telah mengadakan pembicaraan dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Rabu. “Keduanya sepakat bahwa serangan militer rezim Assad di Idlib akan memeicu eskalasi konflik yang tak dapat diterima dan meningkatkan eskalasi di Suriah,” kata juru bicara Deplu AS Heather Nauert.
Ada kekhawatiran bahwa serangan terhadap Idlib dapat menyebabkan 700.000 warga Suriah melarikan diri ke Turki dan dari sana akan mengungsi ke Eropa.
Saat konferensi pers bersama dengan Heiko Maas, Menlu Turki Cavusoglu mengutuk pemboman Rusia ke terhadap provinsi Idlib, dan mengatakan posisi Turki dan Jerman di Suriah adalah saling mendukung.
Kepala Staf Pertahanan Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot belum lama ini mengirim dokumen rinci kepada anggota kabinet keamanan dan Komite Luar Negeri dan Komite Pertahanan Knesset (Parlemen Israel), untuk meyakinkan mereka bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berada dalam kondisi siap tempur penuh.
Meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan, namun langkah tersebut tampaknya telah dimotivasi oleh kritik terhadap kesiapan militer Israel dari IDF ombudsman Mayjen Yitzhak Brik.
LetJend. Eisenkot menulis surat kepada para menteri dan para MK (anggota Knesset) bahwa laporan tentang kesiapan militer itu dilakukan sebagai bagian dari kepatuhan terhadap undang-undang yang disahkan pada tahun 2008, setelah Perang Lebanon kedua 2006, yang menetapkan pengawasan yang lebih ketat terhadap kesiapan tempur IDF.
Laporan tersebut membahas kesiapan keseluruhan militer dari berbagai cabang dan divisi. Laporan kesiapan ini ditandatangani oleh setiap jenderal yang bertanggungawab diareanya.
Eisenkot menulis bahwa pasukan tempur “memiliki tingkat kebugaran yang tinggi dan siap untuk perang yang berkaitan dengan skenario ancaman seperti apa pun.
Sebagai orang yang bertanggung jawab atas kesiapan tentara untuk berperang, saya menyatakan bahwa IDF dipersiapkan untuk misi apa pun yang diperlukan, tentara dengan intelijen dan superioritas udara, kemampuan darat dan pengalaman operasional kaya yang diuji setiap hari di setiap arena perang. ”
Namun, ia menambahkan, “Kesiapan tempur akan selalu dirasa kurang. Ada kesenjangan2 tapi semuanya masih berada dalam manajemen resiko dan prioritas. Kami, para komandan, bertanggung jawab untuk menyesuaikan proses pembangunan kekuatan guna mempertahankan kualitas dan keunggulan IDF di masa kini dan mengeksploitasi setiap peluang untuk menyesuaikan IDF dengan tantangan masa depan. ”
Selasa lalu IDF mengatakan bahwa tentara Israel sekarang lebih kuat daripada di masa lalu. Angkatan perang Israel (IDF) berpendapat bahwa konsep tempurnya, kualitas intelijen, ketepatan pengadaan, ruang lingkup pelatihannya , status suku cadang dan inventaris lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, yang mengunjungi latihan militer di Israel utara Selasa, mengatakan, “Saya terkesan bahwa kami memiliki kekuatan operasional yang bisa bermanuver pada tingkat setinggi mungkin.”
Turki mengirim lebih banyak konvoi pasukan dan peralatan militer ke perbatasan dengan Suriah disaat pasukan Damaskus sedang bersiap untuk memulai serangan besar terhadap Idlib, sebuah media Turki melaporkan pada hari Rabu.
Media Turki itu melaporkan bahwa Ankara telah mengirim konvoi panjang yang terdiri tank tank canggih dan sejumlah besar truk militer ke wilayah Kelis di Turki Selatan dekat perbatasan dengan Suriah.
Mereka mengatakan bahwa konvoi militer Turki yang terdiri dari 25 kendaraan militer dan lapis baja kini berada di kota al-Bayli di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Berita itu dikeluarkan ketika tentara Suriah sedang mempersiapkan pertempuran besar di Idlib dan telah mengirimkan peralatan militer dan peralatan barat ke medan perang di Hama Utara, Idlib timur dan Lattakia Utara dalam beberapa minggu terakhir.
Update terakhir selasa, konvoi panjang kendaraan Angkatan Darat Turki itu telah tiba di wilayah yang dikuasai militan di Idlib timur dan utara Hama , sementara Pasukan Suriah menempatkan pasukan dalm kondisi siaga untuk operasi besar-besaran yang akan segera dimulai di Suriah Barat Laut.
Konvoi tentara Turki, termasuk 30 kendaraan militer dan puluhan prajurit baru saja memasuki Idlib dan bergerak menuju titik-titik yang berada di bawah pendudukan pasukan Turki di kota Morek di Hama Utara.
Konvoi militer lain dari tentara Turki memasuki Suriah melalui perbatasan Kafr Lusin dan dikerahkan di titik pemantauan gencatan senjata Turki di al-Sarman di Eastern Idlib.
Hawar News yang berbahasa Kurdi mengutip sumber-sumber lapangan di provinsi Aleppo mengatakan bahwa tentara Turki telah mengirim sejumlah 500 militan pendukung Ankara ke perbatasan Bab al-Hawa antara kota Reihanly di provinsi Hatay dan wilayah al-Artab di Aleppo.
Lebih lanjut dikatakan bahwa gelombang baru ketegangan dan pembelotan menyelimuti fihak teroris , sejumlah teroris dari Front al-Shamiyeh yang didukung Ankara menjual senjata mereka dan melarikan diri ke Turki.
Pesawat militer Rusia melancarkan serangan presisi terhadap posisi Jabhat an-Nusra di provinsi Idlib Suriah pada tanggal 4 September, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengungkapkan hal itu, dan membantah laporan bahwa warga sipil yang jadi korban.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah muncul spekulasi bahwa pesawat Rusia yang membom sasaran di daerah itu menyebabkan korban sipil.
Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa daerah itu adalah benteng terakhir bagi para teroris, di mana militan memiliki timbunan gudang senjata.
Menurut Rusia, satu hal yang perlu diperhatikan adalah rencana para teroris untuk melakukan serangan palsu senjata kimia dengan tujuan menyalahkan Damaskus. Terutama yang mengkhawatirkan adalah bahwa militan juga menerima pasokan senjata dari “pasukan dari luar negeri.”
Menurut pejabat Kemenhan Rusia Igor Konashenkov. Serangan itu dilancarkan “hanya pada objek teroris yang teridentifikasi dan terletak jauh dari pemukiman.”
Serangan yang dilancarkan Angkatan Udara Rusia di Idlib bukan bagian dari “agresi”, “kata Kemenlu Rusia, bahwa mereka menargetkan fasilitas yang akan digunakan oleh teroris” untuk melakukan serangan terhadap posisi Tentara Suriah, warga sipil dan militer Rusia yang ada di Suriah.
Rusia juga lebih menyukai jika warga sipil bisa keluar dari medan pertempuran dan ini bisa “bekerja sama dengan pihak Turki” untuk melakukan upaya bersama untuk menghindari korban sipil.”
Selasa kemarin Pesawat Israel menyerang posisi militer di Suriah, tetapi pertahanan udara Suriah berhasil menjatuhkan beberapa roket, kantor berita Suriah, SANA melaporkan.
Pesawat Israel telah menargetkan “posisi militer kita di provinsi Tartous dan Hama”. “Rudal musuh berhasil ditangani dan beberapa dari mereka ditembak jatuh,” kaantor berita Suriah SANA mengutip sebuah sumber militer.
Observatorium Pengamat Perang Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan beberapa ledakan telah terdengar di daerah sekitar Masyaf dan Wadi al-Uyoun dekat kota Hama dan di sekitar kota pesisir Tartous, yang menargetkan area yang ditempati fasilitas militer Iran
Kepala Observatorium, Rami Abdulrahman, mengatakan bahwa untuk pertama kalinya serangan itu juga menarget sekitar kota pesisir Baniyas, dimana dua roket yang menghantam sekitar satu kilometer dari kilang minyak.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan pertahanan udara berhasil menghadang lima roket. Satu orang telah meninggal dan empat lainnya terluka.
Kepala rumah sakit di Baniyas mengatakan delapan orang cedera akibat serangan itu. SANA mengatakan pesawat itu datang pada ketinggian rendah dari pesisir barat ibukota Lebanon, Beirut.
Wartawan Reuters di Beirut mendengar suara pesawat yang sangat keras sesaat sebelum serangan dilaporkan di media Suriah.
Berita al-Mayadeen Lebanon mengatakan pesawat tempur Israel melepaskan tembakan rudal anti-pesawat “dan kemudian mundur kearah laut dan pada saat yang sama terdengar suara ledakan di pedesaan Hama.”
Sebuah artikel di Yerusalem post berjudul ” IDF CONFIRM ISRAEL PROVIDED LIGHT WEAPONS TO SYRIAN REBELS” yang baru diunggah beberapa jam lalu, tiba tiba dihapus lagi beberapa menit lalu. Tapi masih bisa dibuka lewat google wabchace . Artikel itu berisi konferensi pers para pejabat militer Israel selasa kemarin yang menyebut mereka ikut mendanai dan mempersenjati serta memasok perbekalan bagi beberapa kelompok militan diSuriah.
Tapi Sputnik masih sempat mengutip beberapa pernyataan itu dan beberapa orang diTwitter sempat merekamnya dalam akun mereka.
The Israeli army has officially admitted that it provided large amounts of cash, weapons, and ammunition to extremist Syrian rebels.
This inconvenient fact will of course be ignored by the regime-change shills who absurdly claim to be “pro-Palestinian.”https://t.co/quNQB6SWDn pic.twitter.com/jKnSJv4jGU
— Ben Norton (@BenjaminNorton) September 4, 2018
Para pejabat militer Israel yang memperjelas tentang dukungannya bagi para pemberontak Islam di Suriah, sebuah hal yang memang telah dilakukan sejak awal perang di negara itu , setidaknya menurut sebuah artikel yang kemudian secara misterius dihapus oleh Jerusalem Post.
Sudah lama menjadi rahasia umum bahwa Israel mempersenjatai dan mendukung kelompok-kelompok yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad.
Laporan-laporan bahwa Israel merawat para pejuang garis keras Al-Al Qaeda di Front Al-Nusra di rumah-rumah sakit mereka di bawah Operation Good Neighbor telah memicu spekulasi tentang hubungan yang lebih dalam antara kelompok-kelompok pemberontak yang menduduki Dataran Tinggi Golan dan Israel, yang secara ilegal mencaplok dua wilayah barat -pertemuan daerah pada tahun 1967. (Operasi membantu militant itu dinamai operasi “good neighbor”)
Pada tahun 2015, sebelum peluncuran resmi Operasi “Good Neighbor”, Menteri Pertahanan Israel-Israel Moshe Ya’alon menandai dukungan mereka bagi Islamis Golan (militant yang ada diGolan) sebagai bantuan kemanusiaan dan sebagai sebuah solusi untuk mencegah para militan membantai para anggota minoritas Druze di daerah tersebut.
Namun pada hari Selasa, otoritas Israel mengakui bahwa Operasi “Good Neighbor” lebih dari sekedar misi super rahasia, dengan nama sandi, dan sebenarnya memberi potpourri tujuh atau lebih kelompok jihadis dalam senjata ringan dan amunisi Golan. Itu menurut Jerusalem Post, yang menghapus artikel yang merangkum subjek dari konferensi pers hari Selasa yang diadakan oleh anggota senior Pasukan Pertahanan Israel.
Outlet berita Jerusalem Post belum memberi alasan mengapa mereka kemudian menghapus artikel itu, dan malah mempertanyakan subjek dari para pengguna Twitter, dan outlet media Israel lainnya (yang mengutip artikelnya) bahwa mereka belum pernah melaporkan pernyataan (artikel) tentang adanya suply senjata ringan itu.
Selain dukungan (senjata) mematikan itu, Israel juga menyediakan cukup pasokan untuk memberi makan dan pakaian, Pasukan kecil mendapat : 3.359.845 pon makanan (1.524 metrik ton), 551.156 pon pakaian (250 metrik ton), 250.308 galon bahan bakar (947.520 liter), 21 generator listrik dan 24.900 palet peralatan medis, menurut artikel Jerusalem Post itu.
Sementara itu, anggota Fursan al-Joulan, sebuah kelompok Islam anti pemerintah (Suriah) mendapat senjata dan dilatih oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi , didanai dan dipersenjatai juga oleh Qatar, juga mendapat sebagian dari gaji yang diberikan oleh Israel, Jerusalem Post melaporkan.
Kelompok, yang terdiri dari hanya 400 pejuang, mendapat $5.000 per bulan dari Tel Aviv. Kelompok Joulan punya hubungan yang kadang panas dan dingin dengan Jabhat al-Nusra dan mereka telah bekerja sama dalam sejumlah serangan. CIA memotong dana untuk kelompok tersebut pada tahun 2014 setelah sejumlah militan Islam binaan mereka bergabung dengan Al-Nusra.
“Israel berdiri di sisi kami dengan cara yang heroik,” kata juru bicara Joulan Moatasem al-Golani kepada The Wall Street Journal pada 2017. “Kami tidak akan selamat tanpa bantuan Israel.”
Meskipun sulit untuk memahami beraneka ragam kelompok pejuang ekstrimis di Golan, tapi “semua orang” di desa Hader Suriah di Golan percaya bahwa pemerintah Israel dan Barat “diam-diam” mendukung Al-Nusra, menurut laporan channel 4 Inggris mei lalu. Seorang penduduk desa memanggil mereka “proksi.”.
Pada konferensi pers hari Selasa itu , militer Israel juga menyatakan bahwa mereka telah menyerang lebih dari 200 instalasi militer (diSuriah) yang diduga milik Iran dan Hizbullah dalam satu setengah tahun terakhir Israel telah menggunakan lebih dari 800 bom dan rudal diSuriah.
Israel secara sporadis membom markas militer Suriah selama bertahun-tahun, tetapi serangan tersebut meningkat setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).
Satu jam setelah pernyataan itu, Israel mulai menghantam target di Suriah, yang mereka klaim sebagai entitas militer Iran (diSuriah).
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan Israel menyerang “hampir semua infrastruktur Iran di Suriah,” Sputnik News melaporkan.
Sejak saat itu Israel terus menyerang Suriah dengan dalih menyerang Iran
Dalam wawancara terakhir Mei dengan RT Assad mengatakan , “Kami memiliki puluhan martir Suriah dan tentara yang terluka, tapi tidak ada satu pun yang warga Iran,” “Jadi, bagaimana bisa mereka mengatakan bahwa kami menyembunyikan basis militer Iran? Jadi, itu semua bohong .
Presiden AS Donald Trump memperingatkan pemerintah Suriah , Rusia dan Iran atas rencana serangan tentara Suriah ke provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.
“Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak boleh sembarangan menyerang Provinsi Idlib. Rusia dan Iran akan membuat kesalahan kuburan kemanusiaan besar jika ikut ambil bagian dalam potensi tragedi kemanusiaan ini. Ratusan ribu orang bisa terbunuh. Jangan biarkan itu terjadi. ! ” Trump menulis di halaman Twitter-nya pada hari ini Senin 4/9.
President Bashar al-Assad of Syria must not recklessly attack Idlib Province. The Russians and Iranians would be making a grave humanitarian mistake to take part in this potential human tragedy. Hundreds of thousands of people could be killed. Don’t let that happen!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 3, 2018
Provinsi Idlib adalah salah satu zona de-eskalasi Suriah dan sisa kubu terakhir pemberontak Suriah. Situasi di provinsi ini memanas ketika Moskow dan Damaskus mengungkap rencana militan untuk melakukan serangan senjata kimia palsu (False Flag) terhadap warga sipil di sana untuk kemudian dituduhkan ke pemerintah Suriah.
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar Assad mengatakan bahwa pembebasan provinsi Idlib adalah salah satu prioritas operasi militer Suriah.
Sementara itu, Menlu Suriah Walid Muallem mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa peringatan AS tidak akan mempengaruhi “Keteguhan rakyat Suriah dan tentara Suriah untuk membersihkan Idlib dan mengakhiri terorisme di Suriah,” Dia menambahkan bahwa tuduhan Washington ( terhadap Pemerintah Suriah) tentang dugaan rencana serangan kimia telah menjadi tanda tanya dimata opini publik.
Saluran TV al-Manar Lebanon melaporkan bahwa konvoi militer Prancis tiba di pangkalan milter yang dikuasai oleh koalisi pimpinan AS di desa al-Sa’eidiyeh Timur di kota Manbij.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sekelompok pasukan Prancis juga dikirim ke pangkalan koalisi di Pusat Kebudayaan di pusat kota Manbij. Kelompok pertama militer Prancis tiba di Manbij pada bulan April lalu setelah pasukan Turki mengancam akan melancarkan operasi militer terhadap suku Kurdi di Manbij.
Harian berbahasa Arab al-Watan mengutip sumber-sumber oposisi pada hari Minggu bahwa koalisi pimpinan AS menghidupkan kembali kehadiran militernya di tepi Timur Sungai Eufrat pada paruh kedua tahun ini dengan mendirikan 18 pangkalan militer di Northeastern dan Provinsi-provinsi Timur Suriah.
Basis militer yang dikelola AS berada di Ein al-Arab (Kobani), Kharab Ashak, Manbij, Ein Issa, Raqqa dan Tabaqa di provinsi Raqqa, al-Shadadi, al-Houl, Tal Tamar, Tal Bidar dan Romeilan di provinsi Hasaka dan ladang minyak Al Amr dan al-Bahrah di provinsi Deir Ezzur.
Harian Al-Watan menambahkan bahwa beberapa pangkalan militer itu memiliki landasan pacu untuk take-off dan pendaratan pesawat militer.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pangkalan2 yang kelola AS itu berada di bawah perlindungan ketat militer melalui patroli darat dan udara dan dikelilingi oleh pos pemeriksaan.
Presiden Rusia Vladimir Putin akan membicarakan kemungkinan adanya provokasi menggunakan senjata kimia di Suriah pada KTT Rusia-Turki-Iran di Tehran pada hari Jumat , kata pembantu Kremlin Yury Ushakov dalam sebuah wawancara.
“Masalah ini, semua aspek termasuk permukiman Suriah dan poin2 yang mnejdai penghambat akan dibahas,” kata Ushakov kepada surat kabar Izvestiya , ketika ditanya apakah isu provokasi dengan senjata kimia akan menjadi agenda KTT itu.
Putin juga akan mengadakan pertemuan terpisah dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Iran Hassan Rouhani.
Pada hari Jumat lalu , juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Putin dan Erdogan akan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela KTT Rusia-Turki-Iran tentang Suriah di Teheran.
Spekulasi tentang kemungkinan serangan kimia di Suriah telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir setelah para pejabat Rusia memperingatkan adanya sebuah rencana (barat) untuk melakukan serangan seperti itu guna memprovokasi (pembenaran) dilakukan serangan Barat terhadap pemerintah Suriah.
Pada 25 Agustus lalu, juru bicara Kemenhan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bahwa teroris dari kelompok Tahrir al-Sham (berafiliasi dengan organisasi teror Jabhat Nusra), sedang mempersiapkan provokasi di provinsi Idlib barat Suriah untuk kemudian menuduhkan ke pemerintah Suriah yang menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.
Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman mengancam akan tetap menargetkan wanita dan anak-anak di Yaman meski mendapat kritik internasional bahwa aliansi yang dipimpin Saudi menargetkan fasilitas sipil dan infrastruktur penting diYaman.
Muhammad Bin Salman mengeluarkan ancamannya saat bertemu dengan komandan militer koalisi setelah terjadi pembantaian atas lebih dari dua lusin anak di provinsi pesisir barat Yaman Hudaydah awal Agustus lalu, situs berita berbahasa Arab al-Khaleej Online mengutip sumber informasi yang tidak mau disebut namanya,
“(Kami) tidak peduli dengan kritik internasional. Kami ingin meninggalkan dampak besar pada fikiran generasi muda Yaman. Kami ingin anak-anak mereka, perempuan dan bahkan laki-laki mereka menggigil setiap kali nama Arab Saudi disebutkan”, pangeran putra mahkota Saudi konon mengatakan hal itu.
Para pejabat PBB mengutuk dua serangan udara koalisi pimpinan Saudi di Yaman yang menewaskan sedikitnya 26 anak, dan mengeluarkan seruan untuk “penyelidikan yang tidak memihak, independen dan cepat” dalam serangan yang menargetkan warga sipil di negara Arab (Yaman) yang dilanda krisis itu.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Mark Lowcock mengatakan sedikitnya 22 anak dan empat wanita tewas pada 23 Agustus, ketika pesawat tempur koalisi Saudi menyerang mereka saat melarikan diri dari pertempuran di distrik al-Durayhimi provinsi Hudaydah di pesisir barat Yaman . Dia mengatakan serangan udara susulan di daerah itu menewaskan empat anak lagi.
Dolar AS tidak lagi digunakan oleh Teheran dan Baghdad dalam Transaksi perdagangan bilateral, dan menyetujui penggunaan euro dan mata uang local kedua Negara serta barter barang langsung, kepala Kamar Dagang Iran-Irak Yahya Ale-Eshagh telah mengungkapkan.
“US Dolar telah dihapus dari daftar mata uang yang digunakan oleh Iran dan Irak dalam transaksi perdagangan mereka dan mereka menggunakan Dinar Iran, euro dan Dinar Irak untuk transaksi keuangan,” kata Ale-Eshagh pada hari Sabtu, seperti dikutip oleh media lokal.
Terlepas dari beralihnya penggunaan dolar AS ke mata uang alternatif, pedagang Iran dan Irak telah terlibat dalam transaksi barter, menurut pejabat itu. Bagaimanapun Sistem perbankan masih perlu perbaikan, karena hanya sebagian kecil perdagangan antara kedua negara yang benar-benar melewati bank.
“Menyelesaikan masalah sistem perbankan harus menjadi prioritas bagi Iran dan Irak, karena kedua negara memiliki setidaknya $8 miliar transaksi dagang meski disaat-saat terburuk,” kata Ale-Eshagh.
Dalam hal volume perdagangan Iran , Irak adalah negara kedua terbesar setelah China , menurut pejabat itu. Sementara ekspor ke China hampir secara eksklusif adalah berupa produk petrokimia, Baghdad membeli berbagai macam barang dari Iran , ini membantu mempertahankan tingkat lapangan kerja yang tinggi, Ale-Eshagh menjelaskan.
Senin hari ini, Menteri Pertahanan Israel mengisyaratkan bahwa pihaknya bisa menyerang aset militer Iran yang dicurigai ada di Irak, seperti halnya yang telah dilakukan dalam melakukan sejumlah serangan udara di Suriah.
“Kami tentu memonitor semua yang terjadi di Suriah, dan mengenai ancaman Iran kami tidak membatasi diri hanya yang ada diwilayah Suriah sja . Ini juga harus jelas,” kata Avigdor Lieberman pada konferensi di Yerusalem.
Iran telah mengirimkan rudal balistiknya ke proxy Syiahnya di Irak dan juga mengembangkan kapasitas mereka untuk mampu membuat lebih banyak rudal balistik sendiri di sana guna mencegah ancaman terhadap kepentingannya di Timur Tengah dan untuk memukul ancaman musuh regionalnya, kata sumber sumber diIran, Irak dan Barat.
Setiap tanda bahwa Iran sedang mempersiapkan kebijakan rudal yang lebih agresif di Irak, akan memperparah ketegangan antara Teheran dan Washington, yang makin meningkat oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang menarik keluar dari kesepakatan nuklir 2015 dengan beberapa kekuatan dunia itu.
Hal ini tentu juga akan mempermalukan Prancis, Jerman dan Inggris, tiga Negara Eropa penandatangan kesepakatan nuklir itu, karena mereka telah mencoba menyelamatkan perjanjian tersebut meskipun ada sanksi baru AS terhadap Teheran.
Menurut tiga pejabat Iran, dua sumber intelijen Irak dan dua sumber intelijen Barat, Iran telah mengirim rudal balistik jarak pendek ke sekutunya di Irak selama beberapa bulan terakhir. Lima dari pejabat itu juga mengatakan bahwa Iran juga membantu kelompok-kelompok itu untuk mulai membuat rudal sendiri.
“Logikanya, mereka akan memiliki cadangan kekuatan jika Iran diserang,” kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters. “Jumlah misilnya tidak banyak, hanya beberapa lusin, tetapi bisa ditingkatkan jika diperlukan.”
Iran sebelumnya mengatakan bahwa rudal balistiknya murni bersifat defensif. Pejabat Iran menolak berkomentar ketika ditanya tentang langkah terbaru itu. Pemerintah Irak dan militernya juga menolak berkomentar.
Rudal Zelzal, rudal Fateh-110 dan rudal Zolfaqar (buatan Iran) diperkirakan memiliki jangkauan sekitar 200 km hingga 700 km, ini menempatkan ibu kota Arab Saudi Riyadh atau kota Tel Aviv diIsrael dalam jarak tembak jika senjata-senjata itu dikerahkan di Irak selatan atau Irak barat.
Pasukan Quds , adalah pasukan elit Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang kuat yang memiliki basis di kedua wilayah tersebut. Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani menjadi pengawas program (pengerahan rudal keIraq) tersebut, kata ketiga sumber itu.
Negara-negara Barat menuduh Iran telah mentransfer rudal dan teknologinya ke Suriah dan sekutu lainnya, seperti pemberontak Houthi di Yaman dan Hizbullah Lebanon.
Tetangga Iran, negara2 Muslim Sunni dan musuh bebuyutannya Israel telah menyatakan keprihatinan atas kegiatan regional Teheran itu,yang melihatnya sebagai ancaman terhadap keamanan mereka.
Para pejabat Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar atas transfer rudal Iran itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa siapa pun yang mengancam akan menghapus Israel “akan menempatkan diri mereka dalam bahaya yang sama”.
Harian terbesar di Rusia Moskow Pravda, menggambarkan situasi di dalam dan sekitar Suriah (dilaut Mediterania) sebagai “sangat eksplosif.” Judul Banner di koran hari ini mengatakan “Timur Tengah dapat Meledak dalam Api.”
Harian itu mengatakan “Sepertinya di dalam dan sekitar Suriah, kekacauan serius sedang terjadi” yang dapat menyebabkan perang regional baru.
Siapakah yang disalahkan Koran itu ? Yah, tidak mengherankan tentu saja AS.
Surat kabar itu mengatakan “AS sedang bersiap untuk menyalakan sumbu pembantaian di Timur Tengah” dan mengklaim AS sedang mencari alasan untuk melancarkan serangan rudal baru terhadap militer Suriah.
Harian Ini melanjutkan, bahwa kapal perang dan Peswat2 AS dan NATO sedang berkumpul di Mediterania dan Teluk Persia.
”Tanggapan Rusia adalah melakukan latihan militer yang dimulai hari ini di laut Mediterania timur; sebuah latihan militer yang besar. Yang melibatkan 26 kapal dan setidaknya dua kapal selam. Juga mencakup setidaknya 30 pesawat, termasuk pembom strategis Tupolev 160 , dan pesawat tempur anti-kapal selam.
Surat kabar itu mengatakan Belum pernah terlihat “ kepalan tangan” Rusia yang begitu kuat di Mediterania sejak zaman Soviet.”
Sebagai peringatan langsung ke fihak barat, koran itu memperingatkan militer Rusia sekarang sedang dalamn “pemanasan dan tidak hanya siap untuk latihan militer, tetapi juga untuk misi tempur .”
Artikel ini melanjutkan dengan menunjukkan bahwa “Kembali pada bulan April, ketika AS dan NATO berencana untuk melakukan serangan rudal terhadap Suriah, militer Rusia memperingatkan pada waktu itu, jika perlu, mereka akan siap untuk menghancurkan tidak hanya rudal , tetapi juga lokasi peluncuran; itu berarti mengancam kapal dan pesawat NATO.
Sepertinya situasi saat ini tidak berbeda , dan Itu bisa berarti konfrontasi militer langsung dengan Amerika Serikat. ”
Artikel dalam Surat kabar itu diakhiri dengan peringatan lain, “Yang terlihat diPeta Ini hanya kapal-kapal kecil dan pesawat kecil dari Rusia dan Amerika yang terlihat hanya seperti Latihan pertempuran. “Tetapi jika pertempuran antara kekuatan nuklir besar ini dimulai secara nyata di Mediterania, dalam kenyataannya kita semua akan hidup dalam penyesalan. ”
Senator dari Dewan Federasi Rusia Franz Klintsevich percaya bahwa setelah kematian Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Belarus (separatis Ukraina) Alexander Zakharchenko, Kiev akan mencoba untuk menggagalkan otoritas di Republik Donbass untuk memproklamirkan diri.
Senator Franz Klintsevich mengatakan bahwa pembunuhan Alexander Zakharchenko adalah provokasi yang telah dirancang dengan baik dengan konsekuensi yang luas jangkauannya.
“Ini adalah taruhan yang jelas dibuat guna merusak perjanjian Minsk, Pembunuhan seorang pemimpin, ditujukan untuk dapat meruntuhkan moral rakyat.”
Ini adalah hal klasik yang telah direncanakan, terutama karena unit militer, unit artileri lengkap dengan amunisi (militer Ukraina) semuanya sudah dalam posisi tempur dan siap untuk memulai operasi.
Adalah kenyataan bahwa dalam waktu dekat sebuah upaya jelas dapat dilakukan untuk menggulingkan otoritas di republik yang tidak diakui ini. Kami berada di ambang konflik besar yang akan banyak membawa kematian manusia, “kata senator itu kepada Zvezda.
Sebelumnya, komando Kesatuan militer Republik Demokrasi Rakyat Ukraina menyatakan bahwa banyak tentara asing yang datang di wilayah Donbass. Sebagaimana dicatat oleh kepala layanan pers komando Daniil Bezsonov, di antara orang asing yang tiba disana ada juga para petinggi militer Amerika Serikat dan Kanada.
Para militan yang berusaha menyerang kota Palmyra mengaku bahwa mereka termasuk kelompok “Lions of the East” yang ditempatkan di dekat pangkalan militer AS, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan.
Kelompok militan “Lions of the East” diplot untuk melakukan serangan teroris dan menguasai Palmyra dalam waktu satu minggu, Pusat Rekonsiliasi Rusia menyatakan.
“Tujuan para militan itu adalah untuk melakukan serangkaian serangan teroris di sekitar kota Palmyra dan untuk memastikan menggerakkan pasukan utama yang berjumlah sekitar 300 militan untuk merebut kota itu dalam seminggu kedepan,” kata laporan pusat.
Menurut Kemenhan Rusia, para militant yang ditangkap oleh pasukan pemerintah Suriah mengklaim bahwa mereka telah dilatih dan dipersenjatai oleh instruktur Amerika di sebuah kamp dekat pangkalan militer AS di al-Tanf.
Informasi ini keluar menyusul laporan terjadinya bentrokan antara pasukan Suriah dan teroris di tenggara kota Palmyra.
“Pada hari ini pukul 5:00 waktu setempat , di 36 kilometer tenggara kota Palmyra, terjadi bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan sekelompok militan, yang berusaha mendekati kota Palmyra dari pemukiman di-Tanf.
Hasil dari bentrokan itu , dua teroris tewas, dua lainnya ditahan dan sedang diinterogasi , ” Info dari Kemenhan Rusia.
Kemenhan Rusia juga menekankan bahwa selama keberadaan pangkalan militer AS di al-Tanf tidak ada laporan tentang adanya operasi AS terhadap teroris diwilayah itu.
“Para Pengungsi yang tersisa didekat kamp pengungsi Rukban sekarang ini dijadikan sandera, ‘perisai manusia’ bagi para militan,” tambah pernyataan itu.
Koalisi pimpinan AS menyebut melakukan operasi militer terhadap kelompok teror Daesh * di Suriah dan Irak; Namun aktivitas koalisi di Suriah itu tidak pernah mendapat izin dari pemerintah Presiden Bashar Assad ataupun Dewan Keamanan PBB.
Kota kuno Palmyra pernah direbut oleh kelompok teroris ISIS (Daesh) pada tahun 2015, tetapi setahun kemudian pasukan Suriah dengan dukungan Rusia kembali menguasai Palmyra.
ISIS merebut kembali kota itu pada akhir 2016, sampai akhirnya dibebaskan kembali oleh tentara Suriah, yang didukung oleh Rusia pada Maret 2017.
Jumat lalu , Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS memandang serangan militer oleh pemerintah Suriah ke Idlib yang dikuasai pemberontak sebagai eskalasi konflik Suriah, dan Deplu AS memperingatkan bahwa Washington akan menanggapi setiap serangan kimia oleh Damaskus.
Provinsi Idlib dan daerah sekitarnya adalah kantong besar terakhir yang dikuasai pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu dekat Rusia.
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Assad sedang mempersiapkan serangan bertahap untuk merebut kembali provinsi itu.
“AS melihat ini sebagai eskalasi konflik yang berbahaya,” kata Pompeo dalam sebuah posting di Twitter di mana ia juga mengecam Menlu Rusia Sergei Lavrov karena serangan Rusia yang membela Suriah.
Lavrov mengatakan bahwa pemerintah Suriah memiliki hak untuk mengusir militan keluar dari Idlib sementara perundingan sedang berlanjut untuk membangun koridor kemanusiaan di sana.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan perwakilan khusus AS untuk Suriah James Jeffrey akan melakukan perjalanan ke Israel, Yordania, dan Turki dari Sabtu hingga Selasa .
Jeffrey dan delegasinya akan menegaskan bahwa AS akan menanggapi setiap serangan senjata kimia yang dilakukan oleh rezim Suriah,” kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga akan “menanggapi tuduhan serius Rusia tentang rencana koalisi internasional (koalisi AS) untuk melancarkan serangan senjata kimia di Suriah,” kata pernyataan itu.
Anehnya, Kamis lalu PBB justru meminta Rusia, Iran dan Turki untuk mencegah pertempuran di Idlib yang dianggap akan menyengsarakan jutaan warga sipil dan dapat membuat baik militan maupun pemerintah berpotensi menggunakan klorin sebagai senjata kimia.
Dalam sebuah acara di pusat pengembangan senjata nuklir Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di mana dia menyatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan bertindak dengan “segenap kekuatannya” terhadap aset militer Iran di Suriah,
Israel akan menentang kehadiran Iran di Suriah dengan “tekad” yang sama seperti ketika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi gabungan Komprehensif (JCPOA).
Dalam upaya untuk mencegah militer Iran tetap di di Suriah,” Israel akan terus bertindak dengan tekad bulat dengan semua kekuatannya terhadap upaya Iran untuk menempatkan pasukan dan senjata canggihnya di Suriah, dan tidak ada kesepakatan antara Suriah dan Iran yang akan menakut-nakuti kami, dan tidak akan ada ancaman yang menakut-nakuti kami. ” Tegas Netanyahu
Pernyataan PM Israel ini mengacu pada telah dilakukannya penandatanganan perjanjian kerjasama militer baru antara Suriah dan Iran pada hari Senin (minggu lalu), yang diantaranya akan mengijinkan kelanjutan kehadiran penasehat militer Iran di Suriah.
Netanyahu menambahkan bahwa “siapa pun yang mengancam kita dengan kehancuran akan menemukan dirinya di bawah ancaman yang sama, dan mereka tidak akan berhasil.”
Komentar Netanyahu mengenai Iran di Suriah dikeluarkan disaat titik yang penting dalam konflik Suriah, disaat militer Suriah dan sekutu-sekutunya akan memulai serangan militer besar terhadap kubu terakhir yang tersisa dari oposisi “pemberontak” di provinsi Idlib, yang didominasi oleh Afiliasi Al Qaeda dan Front al-Nusra.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pembunuhan di Donetsk terhadap Oleksandr Zakharmenko pemimpin separatis Ukraina pro-Rusia di timur Ukraina sebagai pembunuhan keji.
Pembunuhan yang keji terhadap Oleksandr Zakharmenko adalah bukti lain bahwa mereka lebih memilih jalan teror, kekerasan dan intimidasi dan tidak ingin mencari solusi politik damai atas konflik Ukraina dengan melakukan dialog nyata dengan penduduk di tenggara Ukraina itu , kata Putin.
Mereka lebih “memilih jalan teror”, Putin menuduh mereka sedang berupaya mendestabilisasi situasi dan ingin “menjatuhkan bangsa Donbas di lututnya”. Putin memperingatkan bahwa “mereka tidak akan berhasil.” Dia menyatakan harapannya bahwa para pelaku kejahatan ini akan menderita hukuman yang layak”.
Putin mengirim belasungkawa ke keluarga Zacharczenko dan “semua penduduk Donbas” dan menambahkan: Rusia akan selalu bersamamu.
update tentang krisis keuangan di seluruh dunia dong min
Secara umum, arah dari globalis (ya’juj ma’juj) adalah menggiring ke “ambruknya US dolar”. maknanya adalah bahwa fungsi US$ sebagai mata uang tunggal dunia akan mereka ganti dengan mata uang digital.
Kita sudah sering menyinggung hal ini sejak beberapa tahun lalu, sejak artikel pertama “agenda zionis tentang perang nuklir”. juga dalam artikel terbaru “Turki, jatuhnya Kurs kebodohan berulang dan petunjuk Allah yg dilupakan”. Sudah banyak negara khan yang yg mulai meninggalkan USD.
Saya kira sudah tidak perlu update tiap hari dengan gonjang ganjing ekonomi dan keuangan dunia saat ini, kita semua sudah tahu kemana arahnya akan digiring.
Bang Admin,
Sebenarnya Turki itu pro kemana ya?kan udah dihianati as.
Arahnya ya cuman mau cari selamat seperti para pemimpin yg digambarkan dalam Al maidah 51-52 bersekutu dengan musuh Islam. Turki takut negaranya akan dihancurkan seperti Iraq, Libiya dan Suriah. persis alasan yg digambarkan ayat 52 itu.
Sampai saat ini Turki masih anggota NATO dan masih punya hubungan Diplomatik resmi dengan Israel. Turki ikut berperan membantu proyek NATO sejak dalam penjatuhan Qadafi diLibya , Turki mendukung setiap misi NATO Libiya waktu itu, dan sekarang kita lihat juga bersama dengan Saudi dan qatar dan Yordania membantu NATO dalam proyek kotornya diSuriah.
Widih,mantab ya min,
Terus yang dah punya missile batery sekelas s400 negara mana aja min?
Banyak yg sudah dan akan membeli S400, seperti Saudi, Qatar, Suriah, Turki, Iran, India, China yang lagi ngincar Pakistan dan Korut. Satu batalion perlu duit US$400juta nanti dapet paketan 8 launchers, 112 rudal, Sistem komando dan kendaraan pengangkut.