Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengancam akan menembakkan rudal Scud ke Israel jika Angkatan Udara Israel melakukan serangan udara lagi ke Damaskus.
Surat kabar Lebanon “A-Diyar” melaporkan Sabtu malam bahwa Assad mengeluarkan ancaman tersebut dalam sebuah percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Putin berjanji akan teruskan pesannya kepada Israel.
Assad mengatakan bahwa dia akan meluncurkan rudal Scud di Bandara Internasional Ben Gurion jika Israel membom Damaskus lagi, dengan mengatakan bahwa “kehormatan Suriah harus dipertimbangkan di atas segalanya.” Presiden Rusia tersebut mengatakan bahwa dia pasti akan menyampaikan pesan tersebut kepada Israel.
Sekitar tiga minggu yang lalu, tentara Suriah mengumumkan bahwa Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap basis tentara Suriah di Pegunungan Kalmon timur, sebelah utara Damaskus, seperti dilaporkan oleh Mako News.
Menurut pernyataan militer Suriah , Israel telah melakukan tiga serangan dengan jet tempur dan rudal. “Pasukan pertahanan udara Suriah melepaskan tembakan ke sumber peluncuran dan menembak pesawat terbang Israel,” . Tapi Israel tidak mengkonfirmasi adanya kerusakan pesawat terbangnya.
Meskipun Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang (Korsel) yang akan datang menjanjikan sedikit kedamaian dengan hadirnya Korut, tapi pejabat Seoul prihatin dengan kemungkinan AS sedang mempersiapkan serangan ke Korea Utara. Sekalipun terbatas serangan awal (pre-emptive Strike), dampaknya mungkin sangat besar bagi semenanjung Korea pada umumnya.
Bruce Klingner mantan kepala divisi CIA Korea dan sekarang peneliti senior untuk Asia Timur Laut di Yayasan Heritage Convservation yang berbasis di Washington, mendengar hal itu langsung dari pejabat senior Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa mereka dengan yakin berpikir bahwa serangan terbatas sekalipun tentu akan memicu pembalasan besar dari Korea Utara, CNBC melaporkan.
“Seoul punya kekhawatiran yang sangat kuat atas potensi serangan preventif AS terhadap Korea Utara,” katanya.
“Ada yang menyarankan agar AS mempertimbangkan untuk menyerang dua atau tiga sasaran, dan Korea Utara kemungkinan akan merespons secara proporsional,” kata Klingner. “Bukan sekedar serangan artileri habis-habisan ke Seoul.” Tapi biasa juga serangan balasan yang lebih besar , karena ada beberapa laporan baru mengenai kekhawatiran kuat rezim Korut atas latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang akan dilangsungkan setelah Olimpiade musim dingin di Korsel.
Melihat situasi rumit diSuriah utara yang melibatkan AS, Turki, Rusia , Kurdi Suriah dan pemilik teritorial sendiri yaitu Suriah, Rusia memperkuat kemampuan Pertahanan udaranya diSuriah.
AS mendanai dan melatih Kurdi Suriah yang menjadi musuh bagi Turki, sementara Suriah mendukung Kurdi Suriah untuk melawan serangan Turki, padahal disisi lain pemerintah Suriah tidak menginginkan kehadiran AS diSuriah.
“Hari ini, dua unit system anti rudal dan pesawat S-400 dikerahkan di Suriah yang akan memberikan tambahan kekuatan pertahanan anti rudal/ pesawat yang dapat diandalkan di Khmeimim & Tartous,” kata Menhan Rusia Shoigu.
Russia is strengthening its AirDefence capabilities in Syria.
“Today, 2 S-400 complexes r deployed in Syria, providing reliable anti-aircraft defense in Khmeimim&Tartous,”Shoigu.There is one in Latakia and one on border ofHama/Tartous(https://t.co/ZY4ytJIEVT) New ones going to? pic.twitter.com/7ZCVi5lmka
— monitoring (@warsmonitoring) January 23, 2018
Sementara fihak AS sendiri dikhabarkan sedang mengangkut sistem pertahan udara MIM-104 Patriot yang dimuat dengan kapal kargo umum ‘EIT PALOMA’ (berbendera Antigua dan Barbuda) dari pelabuhan Jerman. Tujuan Kapal kargo tersebut disinyalir akan menuju ke Timur Tengah
Ankara tidak memiliki pilihan kecuali melakukan operasi militer di daerah kantong Afrin diSuriah, kata menteri pertahanan Turki Nurettin Canikli. Operasi tersebut secara ‘de facto telah dimulai’ dengan tembakan lintas batas, tambahnya.
Turki akan terus mendiskusikan operasinya di Afrin dengan Rusia, Nurettin Canikli mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah wawancara dengan broadcaster AHaber.
Sementara itu Menhan Rusia Lavrov menolak berita bahwa Pasukannya telah menarik diri dari Afrin seperti yang diberitakan oleh agen berita Turki Anadolu.
Milisi Kurdi YPG mengkonfirmasi pengumuman menteri pertahanan Turki tentang adanya penembakan artileri oleh militer Turki di wilayah Afrin itu, dan mengatakan bahwa hal tersebut telah dimulai sekitar kamis tengah malam dan berlanjut sampai Jumat pagi dan menargetkan desa desa Kurdi.
Menurut kantor berita Turki Anadolu, setidaknya sepuluh tembakan howitzer (artileri) ditembakkan ke sasaran di Suriah oleh artileri Turki yang ditempatkan di distrik Kirikhan dan Hassa di provinsi Hatay.
Militer Turki mengatakan bahwa mereka mencegah terbentuknya “koridor teror” yang menghubungkan daerah kantong Kurdi Suriah di sepanjang perbatasan. RIA Novosti yang mengutip sumber YPG mengatakan bahwa sekitar 70 roket artileri yang berasal dari sisi Turki telah mendarat di wilayah Afrin.
Telah diberitakan minggu lalu bahwa Washington sedang melatih Pasukan Demokratik Kurdi (SDF) untuk membentuk “pasukan penjaga perbatasan” berkekuatan 30.000orang yang berbasis di Afrin telah membuat marah Turki.
Sementara itu pada kamis kemarin pemerintah Suriah telah memperingatkan Turki bahwa mereka akan menembak jatuh pesawat tempur Turki jika melakukan serangan udara di wilayahnya. Damaskus mengatakan bahwa pertahanan udaranya telah pulih dan siap untuk mempertahankan kedaulatan negara tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Dr. Fayssal Mikdad menegaskan pada hari Kamis bahwa Suriah akan menghadapi agresi Turki atau tindakan militer terhadap wilayahnya dengan respon yang tepat.
“Kami memperingatkan pemimpin Turki bahwa jika memulai permusuhan di wilayah Afrin (kantung Afrin, Suriah) , maka akan dianggap sebagai tindakan agresi tentara Turki terhadap kedaulatan wilayah Republik Arab Suriah sesuai dengan hukum internasional yang juga diketahui fihak Turki, “kata Mikdad dalam sebuah pernyataan yang dibacakan kepada wartawan di markas besar Kementerian Kesehatan.
“Kami mencatat bahwa Pertahanan Udara Suriah telah pulih sepenuhnya dan siap menghancurkan target udara Turki di wilayah udara Suriah. Ini berarti bahwa jika terjadi serangan udara Turki di Suriah, pihak Turki harus menyadari bahwa pihaknya tidak sedang melakukan piknik, “tambahnya.
“Kami informasikan dan berharap bahwa pihak Turki akan mendengarkan dengan baik dan saya juga berharap bahwa pesan ini akan menjadi jelas bagi siapa saja yang berkepentingan dengan Afrin pada khususnya dan wilayah utara dan timur laut Suriah yang merupakan wilayah Arab Suriah. Dan akan yang akan selalu begitu “Mikdad mencatat.
Setelah beberapa hari lalu public Hawai menerima pesan singkat yang berisi peringatan adanya serangan rudal dari Korea Utara, beberapa jam lalu Lembaga penyiaran publik Jepang NHK melakukan hal serupa. Peringatan seperti ini nampaknya mulai dibiasakan oleh pemerintah AS dan Jepang terhadap publiknya.
Lembaga Penyiaran publik Jepang NHK mengeluarkan permintaan maaf secara on-air setelah mengeluarkan sebuah peringatan tidak benar yang mengklaim bahwa Korea Utara telah meluncurkan sebuah rudal balistik.
Pesan tersebut yang diterima oleh para pengguna telepon seluler yang terpasang aplikasi NHK pada perangkat mereka,
Peringatan tersebut berbunyi : “Berita Peringatan dari NHK, Korea Utara sepertinya telah meluncurkan rudal. Peringatan pemerintah: segera mengungsi di dalam gedung atau di bawah tanah.”
Penyiar NHK meminta maaf atas kesalahan tersebut dengan menyatakan “Berita peringatan yang dikirim sebelumnya tentang rudal Korea utara itu adalah sebuah kesalahan.
Tidak ada pernyataan pemerintah Jepang yang dikeluarkan.” Tapi Kesalahan itu diralat dalam hitungan menit.
Meskipun Korea utara dan Korea selatan sedang saling melakukan upaya pendekatan dengan ikut serta dalam Olimpiade musim dingin yang akan diselenggarakan di Korea selatan, namun fihak AS nampaknya malah melakukan upaya kontra produktif. Hal ini ditandai dengan tidak diundangnya Rusia dan China dalam pertemuan antar menlu dari 20 negara di Vancouver Kanada.
Pada hari selasa kemarin Sebuah pertemuan antar Menteri Luar Negeri diselenggarakan di Vancouver Kanada untuk membahas situasi Keamanan dan Stabilitas di Semenanjung Korea, dimana 20 negara mengambil bagian dalam konvensi tersebut yang diselenggarakan oleh Kanada dan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow dan Beijing tidak diundang dalam perundingan tersebut. Dan menanggapi hasil pertemuan yang akan menerapkan sanksi baru terhadap Korea utara itu kontra produktif..
‘Keputusan’ para peserta guna mempertimbangkan untuk menerapkan sanksi sefihak dan tindakan diplomatik lainnya … tampaknya sama sekali tidak dapat diterima dan kontra produktif, ” Kata menlu Rusia dalam sebuah pernyataannya .
“Sayangnya, kita harus menyatakan bahwa pertemuan yang dilakukan dengan tergesa-gesa seperti itu hanya memiliki efek negatif pada fungsi format multilateral yang telah terbukti manfaatnya, even itu tidak berkontribusi pada normalisasi situasi di sekitar Semenanjung Korea, namun malah sebaliknya makin memperparah, ” Kata Menlu Rusia.
We can see Russia increasing military movement around the country, one reason could be latest NATO activities in South Caucasus “in particular about a $75-million deal on deliveries of cutting-edge anti-tank missile systems Javelin to Tbilisi” 📹https://t.co/zBemnG2Sba pic.twitter.com/xbrgON6VXN
— Already Happened (@M3t4_tr0n) December 17, 2017
Sebuah sesi reguler Diskusi Kemanan dan Stabilitas Kaukasus selatan yang berlangsung di Jenewa tidak menghasilkan kesepakatan apapun untuk tidak menggunakan kekuatan militer di wilayah tersebut, kata seorang diplomat Rusia.
Kini Rusia sedang meningkatkan pergerakan militernya di seluruh negara, satu hal yang menjadi alasan adalah adanya aktifitas NATO terbaru di Kaukasus Selatan “khususnya yang menyangkut adanya kesepakatan senilai $ 75 juta untuk pengadaan sistem rudal anti-tank mutakhir buatan AS Javelin (JAVELIN FGM-148) ke Tbilisi”
Dalam diskusi itu Rusia menyoroti peningkatan aktivitas NATO di Kaukasus selatan dengan menekankan bahwa Moskow tidak dapat menerima ha ini dengan tenang, Kata Menlu Rusia dan Wakil Menlu Grigory Karasin kepada TASS pada hari Rabu.
“Baik Ossetia Selatan dan Abkhazia keduanya khawatir dan tentu saja secara alamiah kita tidak dapat menerimanya dengan tenang,” katanya. “Kami memusatkan perhatian kami pada fakta ini dalam pertemuan di Jenewa.”
“Selama lebih dari tiga setengah jam kami telah membahas untuk dikeluarkanyya sebuah pernyataan bersama tentang tidak digunakannya kekuatan militer,” katanya. “Kami sedah hampir menyetujuinya.” “Namun, salah satu pihak membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyepakatinya,” tambah diplomat tersebut. “Dan Sayangnya tidak terjadi persetujuan seperti itu.”
Sebuah video amatir merekam pergerakan peralatan tempur Turki yang bergerak menuju perbatasan dengan Suriah. Sumpah Erdogan untuk menumpas apa yang dia sebut sebagai pasukan “teroris baru” bentukan AS ini nampaknya segera serius dilaksanakan.
AS menamakan pasukan itu sebagai “Pasukan Penjaga Perbatasan” atau Border Security Force Yang berkekuatan 30.000 personel yang disebut dibentuk dari gabungan pasukan pemberontak Suriah (SDF) dan Pasukan dan Milisi Kurdi (YPG).
Massive mobilization of Turkish forces toward Syrian border 🎥 https://t.co/pXIir3IzXJ pic.twitter.com/VT2cREW7G9
— Already Happened (@M3t4_tr0n) January 14, 2018
Sejak AS terkonfirmasi melakukan pelatihan kekuatan baru di Suriah utara, ketegangan dengan Turki makin meningkat tinggi, dimana Ankara menuduh Washington sedang membangun “pasukan teroris.”
“Saat ini Amerika Serikat sedang menciptakan tentara teroris di dekat perbatasan kita yang mengancam keamanan Turki, tugas kita adalah menghancurkan tentara ini sebelum akhirnya terlahir. Jika Amerika Serikat ingin menjalin kerjasama dengan para makhluk buas itu, itu adalah urusan mereka. Tapi kami tidak akan membiarkan ini terjadi , “kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki mengingatkan bahwa tentara Turki akan terus menyerang posisi (Syrian Democratic Force / pemberontak Suriah) SDF di distrik Afrin utara Afrika. “Angkatan Bersenjata kita diharapkan bisa menyelesaikan masalah di Afrin dalam waktu dekat, operasi bisa dimulai kapan saja,” Erdogan menambahkan.
Pernyataan terbaru Erdogan pada Senin pagi menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang membentuk “tentara teroris” disamarkan dengan nama Border Security Force (BSF) di wilayah Suriah yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin milisi Kurdi (SDF), dan dia mengancam akan melenyapkan pasukan tersebut.
Kemarahan Ankara diprovokasi oleh artikel yang diterbitkan Defence Post pada hari Sabtu, di mana juru bicara koalisi pimpinan AS mengatakan bahwa koalisi AS terlibat dalam pelatihan terhadap 30.000 orang di wilayah Suriah yang saat ini dikuasai oleh SDF yang dikatakan untuk menjaga keamanan di daerah terkendali di sepanjang perbatasan Suriah.
Menhan AS James Mattis dan Menlu AS Rex Tillerson mengakui bahwa AS “siap untuk berdialog kapan saja” untuk mengakhiri ancaman perang nuklir dengan makin meningkatnya tensi dengan Korea utara (DPRK). Tapi seiring dengan itu sebuah simulasi latihan tempur dan latihan pergerakan logistik yang meniru sebuah perang berbasis skala penuh juga dilangsungkan Amerika Serikat.
Latihan latihan berskala besar yang akhir akhir ini dilakukan, yang jika merujuk juru bicara Pentagon dikatakan sebagai “operasi Standar Departemen Pertahanan” telah meningkat dalam ukuran dan frekuensinya, tulis New York Times. Ini mengindikasikan adanya upaya menuju kesiapan (tempur) , meski kelihatannya lebih senyap. Hal yang tidak terlihat sejak ke invasi AS ke Irak 2003.
Pentagon mengaku bahwa latihan invasi darat berbasis perluasan yang baru hanyalah program pelatihan kontra-terorisme tambahan dan berkelanjutan, namun ukuran dan ruang lingkupnya mengarah sebagai sebuah operasi yang jauh lebih besar, seperti misalnya sebuah latihan bulan lalu di Fort Bragg, North Carolina, di mana sebuah latihan gabungan yang dilaporkan melibatkan 48 helikopter tempur Apache dan helikopter kargo Chinook, pergerakan sejumlah besar pasukan dan logistik dalam sebuah invasi praktis dibawah tembakan artileri.
Menurut laporan pada bulan februari , sejumlah basis pangkalan Angkatan Darat AS mentargetkan untuk melatih 1.000 tentara cadangan guna mendapatkan pengalaman membangun gudang logistik yang dirancang untuk memindahkan pasukan tempur dan logistik dengan cepat menuju medan perang, tulis Nytimes.com.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika serikat CDC (Centre of Disease Control) telah memutuskan untuk menunda sesi kesiapan menghadapi serangan nuklir minggu depan. Banyak perhatian ditujukan atas waktu pelaksanaannya , yang dipublikasikan hanya beberapa hari setelah Presiden Trump memuji ukuran tombol nuklirnya yang lebih besar dibandingkan dengan milik Korea Utara.
Sebelumnya Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan rencana untuk mengadakan putaran grand livestreamed (sesi training untuk para medis profesional) yang berjudul “Respon Kesehatan Masyarakat terhadap sebuah ledakan Nuklir” pada tanggal 16 Januari.
Pada Jumat sore CDC mengumumkan bahwa pihaknya telah berubah pikiran atas topik untuk Selasa depan, membuat revisi pada menit terakhir dan mengalihkan perhatian pada kasus flu berat.
CDC menyatakan bahwa program pelatihan pertahanan hidup pada serangan serangan nuklir akan dijadwal ulang.
Nampaknya tidak sebenarnya kalau ini dikatakan sebagai seorang petugas yang salah pencet tombol, pertama pesan sms yang disampaikan sangat lengkap dan jelas , ini sama sekali tidak menunjukkan kesalahan salah pencet tombol, kedua pernyataan Jubir Gedung putih Lindsay Walters yang menyatakan ini sebagai latihan resmi, “it was purely a state exercise.”
Sabtu kemarin sebuah kesalahan alarm (tidak disengaja) yang memperingatkan adanya serangan rudal balistik yang menuju ke Hawaii membuat penduduk kepulauan tersebut menjadi panik dimana orang-orang meninggalkan mobil di jalan raya dan bersiap untuk meninggalkan rumah mereka sampai pejabat mengatakan bahwa peringatan yang dikirim ke setiap HP itu adalah sebuah kesalahan.
Tidak jelas apa yang terjadi tapi Ketua parlemen Scott Saiki mengatakan bahwa seseorang telah menekan tombol yang salah, dan Gedung Putih mengatakan bahwa episode tersebut “murni latihan resmi oleh negara”.
Selama hampir 40 menit sepertinya dunia akan kiamat di Hawaii, pulau surga itu panik karena ancaman misil berkapala nuklir dari Korea Utara. Peringatan darurat itu dikirim (dengan SMS) ke ponsel di seluruh negara bagian hawai pukul 8:10 pagi yang mengatakan: “BALLISTIC MISSILE THREAT INBOUND TO HAWAII. SEEK IMMEDIATE SHELTER. THIS IS NOT A DRILL.”
Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump yang tengah berada di klub pribadinya di Florida telah diberi tahu tentang peringatan salah tersebut. Juru bicara Gedung Putih Lindsay Walters mengatakan bahwa “ini murni latihan resmi.”
Di jalan raya utama H-3 di utara Honolulu, kendaraan kendaraan dibiarkan kosong setelah pengemudinya meninggalkannya untuk berlari ke terowongan terdekat setelah pesan peringatan muncul, demikian dilaporkan oleh Honolulu Star-Advertiser.
Kementerian Pertahanan Rusia telah merilis informasi tambahan mengenai serangan pesawat tak berawak terhadap dua pangkalan militer Rusia di Suriah Khmeimim dan Tartus pada hari Sabtu 6 Januari 2018.
Kemarin laporan dari Rusia menyatakan adanya serangan pesawat tak berawak menggunakan teknologi yang bersumber AS dan serangan yang bersamaan dengan kehadiran pesawat mata mata AS yang dekat dengan kedua basis (militer) Rusia itu.
Hari ini Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak itu diluncurkan dari daerah yang dikuasai Turki di jantung zona ‘de-eskalasi’ di provinsi Idlib.
Meskipun pesawat tak berawak itu secara standar militer adalah terlihat primitive , tapi mereka menggabungkan unsur teknologi modern didalamnya.
Presiden Erdogan bukanlah sekutu terpercaya Rusia atau bagi siapapun, dan di Suriah dia memakai strategi yang kompleks (standar ganda) berdasarkan perhitungan kepentingannya sendiri yang tidak harus sesuai dengan Rusia. Sebagai contoh, Presiden Erdogan dari waktu ke waktu masih terus menyatakan permusuhannya terhadap pemerintah Suriah dan kepada Presiden Assad secara pribadi, yang didukung oleh Rusia sekarang. Padahal jelas Proyek penghancuran Suriah adalah proyek Israel yag dilaksanakan oleh NATO.
Kadang-kadang strategi Presiden Erdogan mengharuskan dia untuk bekerja dengan Rusia, dan telah dilakukannya selama tahun 2017, namun Fihak Rusia sekarang tidak dapat mengetahui ilusi yang dibuat Erdogan jika ada kesempatan, tentu dia tidak akan begitu saja membalikkan keadaan (menjadi musuh NATO) dalam urusan kepentingannya sendiri dan sekali lagi kini menjadi musuh Rusia di Suriah. Karena sampai saat ini Turki masih anggota NATO dan puluhan basis militer NATO ada diTurki.
Pusat Komando Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan bahwa pada selasa dini hari pertahanan udaranya telah menggagalkan tiga kali serangan Israel berturut-turut dengan menjatuhkan sejumlah rudal dan menembak satu pesawat Israel.
Pusat Komando Angkatan bersenjata Suriah menambahkan bahwa pesawat tempur Israel pada hari Selasa pukul 2.40 pagi melepaskan beberapa rudal yang melewati wilayah Lebanon menuju wilayah al-Qutayfah di pinggiran Damaskus dan pertahanan udara tentara Suriah mencegat misil tersebut dan meembak salah satu pesawat tempur .
Pada pukul 3:04 pagi, Israel mengulangi lagi serangannya dengan menembakkan dua rudal darat ke darat dari daerah Golan yang didudukinya, dan pertahanan udara Suriah mencegat rudal tersebut dan menjatuhkannya.
Pesawat tempur Israel mengulangi lagi serangannya tersebut pada pukul 4:15 pagi dengan menembakkan empat rudal dari daerah Tiberias ke dalam wilayah pendudukan Palestina dan pertahanan udara Suriah mencegat rudal tersebut dan menghancurkan salah satu dari mereka sementara sisa-sisa jatuh di dekat salah satu posisi militer , dan hanya menyebabkan kerusakan material.
Pusat Komando (militer Suriah) tersebut menyatakan bahwa agresi yang keterlaluan ini menegaskan kembali dukungan Israel terhadap kelompok teroris dan upaya putus asa untuk meningkatkan moral mereka yang ambruk karena kekalahan besar mereka di daerah Harasta di Ghota Timur, dan karena kemenangan yang dicapai Angkatan Darat Arab Suriah di Idleb.
Pusat Komando memperingatkan akan dampak berbahaya dari tindakan bermusuhan tersebut, dan bersikeras “Israel” sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensinya dan menegaskan kewaspadaannya yang tinggi untuk menghadapi serangan tersebut, dan akan melanjutkan perang melawan terorisme dan untuk memberantas alat-alat teroris Israel guna memulihkan keamanan dan stabilitas bagi semua warga Suriah.
Milisi Palestina yang dikenal sebagai Brigade al-Quds dilaporkan menuju garis depan di kota Idlib selatan (Suriah) guna mendukung pasukan Suriah yang mencapai kemajuan pesatt dalam menyerang teroris di daerah tersebut.
Brigade al-Quds yang juga dikenal sebagai Liwa al-Quds adalah pasukan milisi bersenjata Sunni yang sebagian besar didominasi orang Palestina yang tinggal di distrik al-Nayrab, Aleppo dan kamp Handarat.
Brigade ini telah memainkan peran penting selama Pertempuran Aleppo, di mana menjadi satu satunya pasukan pendukung terbesar yang membantu pasukan Suriah dalam membebaskan kota tersebut.
Dengan pindah ke selatan Idlib, pasukan pendukung dari Palestina ini berusaha untuk membantu kemajuan Suriah melawan Hayyat Tahrir al-Sham (HTS, sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra) dan gerombolan pemberontak lainnya.
Angkatan bersenjata Suriah telah melakukan kemajuan besar-besaran di Idlib dalam beberapa hari terakhir, memotong jalan yang paling berdarah menuju posisi pemberontak.
Diharapkan bahwa Brigade al-Quds akan diperbantukan sebagian besar guna melindungi dan membela kota-kota yang baru dibebaskan, dan mencegah kemungkinan serangan balasan HTS di balik serangan pasukan Suriah yang sedang berlangsung.
China secara rahasia terungkap berencana untuk meningkatkan bantuan dan rudal kepada Korut dengan imbalan Pyongyang untuk menghentikan uji coba nuklir di masa depan, sebut sebuah dokumen rahasia yang diperoleh Washington Free Beacon.
Dokumen sangat Rahasia yang diperoleh oleh Free Beacon dari orang yang memiliki hubungan dengan komunitas intelijen dan keamanan China itu merinci sebuah rencana untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dengan membiarkan mereka berekemampuan senjata nuklir, meskipun didalam sikap publik dinyatakan untuk meminta denuklirisasi Korea Utara. Dokumen tersebut juga mempertanyakan adanya oposisi terhadap pemimpin tertinggi China Xi Jinping dalam pemerintahan China.
Rencana tersebut termasuk pemberian bantuan ke Korea Utara dan hanya menerapkan sanksi “simbolis” dari PBB yang bertujuan untuk membatasi pengiriman minyak dan gas ke Korea Utara.
Dokumen tertanggal 15 September 2017 tersebut dibuat hanya beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir bawah tanah.
Salah satu perintah (dalam dokumen tsb) adalah agar Departemen perhubungan Tiongkok meningkatkan kehidupan sehari-hari dan pembangunan infrastruktur” , juga kenaikan dana bantuan sebesar 15 persen untuk Korea Utara pada tahun 2018. Bantuan kemudian akan ditingkatkan lebih dari 10 persen setiap tahun sampai 2023.
Mantan pejabat intelijen Departemen Luar Negeri AS John Tkacik mengatakan kepada Free Beacon bahwa dokumen tersebut sebagai “Confirmed”, mungkin ini bisa menjadi “bukti bahwa China tidak memiliki komitmen nyata untuk menekan Korea Utara agar melucuti senjata nuklirnya, dan memang melihat senjata nuklir Korea Utara sebagai ancaman strategis AS , yang bagi China tidak dapat merasakan pengaruhnya. ”
“Dokumen tersebut bersegel Kantor Umum Komite Sentral Partai Komunis (China), kantor yang bertanggung jawab atas urusan administrasi. Salinan dikirim ke kantor administrasi Kongres Rakyat Nasional, Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat, ” Free Beacon melaporkan. Dokumen tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen oleh The Washington Free Beacon.
Dalam tweetnya pecan lalu Presiden Donald Trump menulis bahwa China tertangkap tangan dari citra satelit telah melakukan pengiriman minyak ke pelabuhan Korea Utara, dan ini merupakan pelanggaran langsung terhadap sanksi PBB terhadap impor minyak Korea Utara.
Tweet tersebut berbunyi: “Tertangkap tangan – (kita) sangat kecewa karena China membiarkan minyak masuk ke Korea Utara. Tidak akan pernah ada solusi yang bersahabat bagi masalah Korea Utara jika ini terus terjadi! ”
Dalam video klip yang direkam di Central Theater Command pada hari Rabu, lebih dari 7.000 tentara China menunggu pesan Tahun Baru dari presidennya Xi Jinping .
Berbicara di depan ribuan tentara dan lebih dari 300 kendaraan militer Xi Jinping yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan diri jika terjadi perang.
“Di sini saya memberikan perintah : bahwa militer di semua tingkat harus memperkuat pelatihan militer dan persiapan untuk perang. “Militer harus terus melaksanakan pelatihan aktual dan bersama dalam kondisi siap tempur, dan terus melakukan pelatihan ketat sesuai dengan garis besar militer , melakukan latihan dan evaluasi.
“Militer harus mengadakan pelatihan dan berlomba dengan partisipasi massa, memperkuat pelatihan yang disesuaikan dan kemampuan lawan, meningkatkan kemampuan tempur sesungguhnya, dan menguasai keterampilan untuk bertarung dan menang.” Setelah Xi mengeluarkan perintah, Para Tentara Pembebasan Rakyat bersumpah dan berdiri di depan bendera militer.
Pada hari Rabu, ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump dalam Twitternya mengolok-olok pemimpin tertinggi Kim Jong-Un sebagai “seukuran tombol rudalnya” dan juga menganggap rezimnya telah “habis dan kehabisan makanan”.
Dilaporkan juga bahwa pada bulan September Partai Komunis China telah mengadopsi sebuah misi penyamaran untuk mendukung pemerintah Korea Utara dengan ,meningkatkan bantuan senjata.
Dinas militer tidak diwajibkan di China, namun negara tersebut tetap memiliki kekuatan terbesar di dunia, dengan perkiraan jumlah personil hampir 2.300.000 personil.
Sebelumnya klaim mengejutkan muncul bahwa China dapat mentargetkan untuk menjadi “dominasi global pada tahun 2020”.
Dan pada bulan Oktober, pada kongres Partai Komunis ke 18, Xi Jinping menegaskan rencananya untuk menggariskan sebuah “era baru” bagi bangsanya sebagai negara adidaya sosialis global.
Rasa frustrasi China telah meningkat atas pendekatan garis keras Presiden Donald Trump ke Korea Utara dan senjata pemusnah masalnya padahal sekutu AS sendiri yaitu Korea Selatan sedang mendorong untuk membangun dialog Korea utara.
Trump mungkin telah mengurangi sikap agresifnya atas krisis di Semenanjung Korea dengan menyarankan Korea Selatan dan Korea Utara memulai kembali perundingan, namun seorang anggota resmi Partai Komunis China yang berkuasa mengatakan pada hari Kamis bahwa pemimpin AS hanya makin memperburuk keadaan.
Surat kabar nasionalis China tersebut mengkritik sikap Trump dan menyarankan AS dan sekutunya untuk mengambil kesempatan untuk berdialog dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yang menentang sanksi internasional dan membangun senjata nuklir dan balistik untuk membela negaranya.
“Jelas Pyongyang saat ini telah mengambil inisiatif untuk memperbaiki hubungan dengan Seoul (dengan berpartisipasi dengan Korsel dalam even Olimpiade musim dingin). Korut ingin menghilangkan sanksi berat yang diterimanya jika Korea Selatan dapat meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, tapi kenapa AS dan negara-negara lain tidak dapat melakukan komunikasi melalui olahraga, akankah mereka menyadari lebih banyak interaksi kemudian di bidang ekonomi dan politik? ” The Global Times menulis dalam editorial terbarunya.
Pada hari rabu Korea Utara dan Korea Selatan juga telah membuka kembali hotline antara kedua negara dan sejak itu mereka saling mengontak satu sama lain tiga kali dalam 24 jam, hal ini memberi sinyal potensi untuk komunikasi yang lebih baik antara tetangga yang secara teknis tetap berperang sejak 1950-an.