Kali ini kita akan mengkaji isyarat “terbitnya Matahari dari barat” yang merupakan satu diantara sepuluh tanda dekatnya kiamat.
Perlu hati hati dalam mengkaji Isyarat terbitnya Matahari dari barat ini, karena disatu sisi ada beberapa hadist yang menyebutnya sebagai tanda pertama yang muncul diantara 10 tanda akhirzaman. Artinya peristiwanya akan terjadi saat kehidupan masih normal. Dalam konteks ini, untuk tidak membuat bingung, lebih pas disebut sebagai tanda akhir zaman.
Sementara itu, ada Hadist lain yang menyebut jika Matahari sudah terbit dari barat maka tidak akan diterima lagi Iman seseorang yang dikuatkan dengan Surat Al An’am 158.
Artinya, hadist kedua dan ayat itu menunjuk Terbitnya matahari dari barat sebagai fenomena nyata yang akan menjadi tanda awal proses kiamat.
Dengan demikian, terbitnya Matahari dari barat bisa mempunyai dua kemungkinan makna :
- Sebagai fenomena nyata menjelang proses kiamat.
- Sebagai tanda pertama akhir zaman yang bermakna simbolik.
Perlu ditekankan, bahwa istilah “akhir zaman” adalah berbeda dengan “kiamat”, silahkan baca soal ini diartikel Time line akhir zaman.
Sepuluh Tanda Kiamat
Sebelumnya, kita akan ingatkan kembali isyarat hadits yang menyebut 10 tanda besar kiamat, meski sebenarnya lebih tepatnya adalah 10 tanda besar menjelang kiamat yang sebagian besar akan terjadi diera akhir zaman ini.
Kita telah mengkaji beberapa tanda itu, yaitu Ya’juj ma’juj, Dhuhan (asap nuklir), binatang yang bisa berbicara, Dajjal dan turunnya kembali Nabi Isa. Dan yang belum kita kaji adalah Amblasnya bumi di tiga lokasi, Api dari Yaman dan Matahari terbit dari barat.
Kita kutip salah satu hadits tentang 10 tanda akhir zaman itu :
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ – وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ – قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ فُرَاتٍ، الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ” مَا تَذَاكَرُونَ ” . قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ . قَالَ ” إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ” . فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
“Rasulullah SAW datang kepada kami dengan tiba-tiba saat kami (sedang berdiskusi). Beliau berkata: Apa yang sedang kamu diskusikan? Mereka (para sahabat) berkata. Kami sedang mendiskusikan tentang hari akhir. Kemudian Beliau berkata: Itu (Kiamat) tidak akan datang sampai Anda melihat sepuluh tanda sebelumnya dan beliau menyebutkan asap, Dajjal, binatang buas, terbitnya matahari dari barat, turunannya Isa Maryam, Ya’juj Ma’juj , dan tanah amblas di tiga tempat, satu di timur, satu di barat dan satu diArab , dan api membakar yang akan keluar dari Yaman yang akan menggiring orang-orang ke tempat berkumpulnya.” (HR Muslim 2901)
1.Terbitnya Matahari Dari Barat Sebagai Makna Simbolik
Untuk memahami tanda ini dari sudut pandang makna simbolik. Kita akan berbelok lebih dulu dengan sedikit mengingat kembali peristiwa aneh dan luar biasa yang terjadi atas bangsa Eropa barat beberapa abad lampau, dimana secara tiba tiba bangsa Eropa barat ini mempunyai kekuatan luar biasa, menyebar keseluruh pelosok dunia, menaklukkan setiap jengkal tanah dibumi ini dan menguras dan memperbudak penduduk pribuminya.
Pada salah satu artikel kita tentang Ya’juj Ma’juj kita sudah kaji kemajuan “bangsa barat” (Eropa barat) yang menjelma sebagai kekuatan dahsyat itu telah dipakai Ya’juj mam’juj sebagai tunggangan untuk menguras kekayaan dari seluruh penjuru dunia.
Seperti halnya ekspedisi bangsa Spanyol yang dipimpin pelaut berdarah Yahudi yang berkebangsaan Italia Christopher Columbus tahun 1492, yang akhirnya menjajah seluruh benua Amerika mulai Amerika Utara, Amerika tengah dan Amerika selatan.
Dan akhirnya pada awal abad 17, bangsa Inggris menguasai daratan Amerika utara dan mengklaim sebagai bangsa Amerika saat ini.
Bangsa Inggris juga mulai memasuki India pada abad 15 itu juga dengan ekspedisi pelaut Portugis Vasco de Gama. Kemudian ekspedisi bangsa Portugis itu mulai masuk keIndonesia pada awal abad 16.
Entah dengan alasan apa, tapi benua Afrika yang lebih dekat dengan dataran Eropa justru baru mulai mereka jajah pada akhir abad 19.
Dan benua Australia, setelah berulang kali upaya ekspedisi bangsa Eropa ke Australia, dari yang pertama Wiilem Jansoszoon pada 1606, sampai dengan Kapten James cook pada 1770, maka akhirnya bangsa Inggris menjajah dan menguasai Australia sampai saat ini.
Pandangan Terbitnya matahari dari barat sebagai “tanda pertama akhir zaman” dalam makna simbolik sebenarnya juga cukup kuat, karena beberapa Ayat dan Hadits bisa kita jadikan landasannya :
1.1 Berdasar Ayat Quran
Dasar pertama dari Quran adalah sama dengan yang kita pakai untuk mendekati Tanda “Binatang yang bisa berbicara”, yaitu surat Al Ahzab 33:62, Surat Fathir 35:43 dan juga Surat Al Fath 48:23 yang intinya menegaskan bahwa Allah tidak akan merubah Sunatullah (hukum Allah yang berlaku dialam).
Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. (QS.Al Ahzaab 33: 62)
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.(QS. Al Fath 48:23
Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.(QS. Al Fatir 35:43)
Dasar kedua adalah Surat Yaasin:38, Surat Yassiin: 40, Surat Az-Zumar: 5 , yang intinya menyebut bahwa perputaran Matahari pada garis edarnya adalah sudah merupakan ketetapan Allah (Sunatullah).
“dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaasin: 38].
“Tidaklah mungkin bagi matahari bertemu bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya” (QS. Yaasin : 40)
“Dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.” (QS Az-Zumar: 5).
1.2 Berdasar Hadits Nabi
Hadits pertama :
حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَبِي حَيَّانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ قَالَ جَاءَ نَفَرٌ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يُحَدِّثُ فِي الْآيَاتِ أَنَّ أَوَّلَهَا الدَّجَّالُ قَالَ فَانْصَرَفْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَمْ يَقُلْ شَيْئًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوْ الدَّابَّةُ عَلَى النَّاسِ ضُحًى فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى أَثَرِهَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَ يَقْرَأُ الْكُتُبَ وَأَظُنُّ أَوَّلَهُمَا خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Tanda hari kiamat pertama yg akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata kepada manusia di waktu dhuha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka yg lain akan segera menyusul. Abdullah berkata -sambil membaca buku-, Aku kira yg pertama kali akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya.” (HR. Abu dawud No.3756).
Hadist tersebut menyebut bahwa “terbitnya matahari dari barat” adalah sebagai tanda pertama, maka pengertiannya akan disusul dengan 8 atau 9 tanda lain, artinya fenomena itu bukan terjadi menjelang atau dekat waktunya dengan proses kiamat.
Hadits kedua :
إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحَى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا؛ فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا.
“Sesungguhnya tanda-tanda (kiamat) yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari arah tenggelamnya (barat) dan keluarnya binatang melata kepada manusia pada waktu dhuha, yang mana saja dari keduanya terjadi terlebih dahulu maka yang lainnya menyusul sesaat setelahnya” (H.R. Muslim no 7570).
Hadist kedua ini menyebut bahwa antara tanda “terbitnya Matahari dari Barat” dan “Keluarnya binatang berbicara” adalah dekat waktunya.
Artinya, jika terbitnya matahari dari barat dipandang bermakna simbolik, maka ini sinkron dengan fenomea Binatang yang bisa berbicara yang sampai saat ini hanya bisa kita dekati sebagai makna simbolik, dan karena fenomena ini sudah lama kita saksikan, yaitu manusia yang berperilaku seperti Binatang. Kajian Bintang yang bisa bebicara bisa anda simak di artikel ini.
Dengan demikian, kesimpulan dari “Matahari terbit dari Barat” sebagai makna simbolik menunjuk kepada berjayanya “Bangsa barat” (bangsa Eropa). Yang sejak sekitar abad 15 menjadi “Binatang melata” yang menyebar keseluruh permukaan bumi dan menguras kekayaan setiap jengkal kekayaannya.
2. Sebagai Fenomena Nyata Awal Proses Kiamat.
Beberapa hadits dan ayat yang kita kutip berikut akan memunculkan argumen yang berbeda, tapi dalilnya juga tidak kalah kuat dengan pendapat pertama.
Kita simak Hadits dan Ayat berikut :
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ، فَإِذَا طَلَعَتْ، فَرَآهَا النَّـاسُ؛ آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ، فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا.
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
الشَّمْسُ وَالقَمَرُ مُكَوَّرَانِ يَوْمَ القِيَامَ
Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya tanda-tanda dari Tuhanmu, tidaklah iman seseorang bermanfaat kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula).” (QS. Al An’am 158)
“Dan apabila Bulan telah hilang cahayanya, dan Bulan akan dikumpulkan dengan matahari. Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?”” (QS. al-Qiyamah 75: 8-10)
Dari gabungan beberapa hadits Surat diatas, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa
- Terbitnya matahari dari barat adalah fenomena nyata yang disaksikan. (Hadits pertama, Al An’am 158 dan Al qiyamah 8-10).
- Terbitnya matahari dari sebelah barat akan terjadi menjelang (sudah sangat dekat waktunya) dengan kiamat, dimana siapa yang melihat matahari terbit dari barat sdh tidak diterima lagi imannya.Lihat Hadits pertama dan Surat Al An’am 158
- Terbitnya matahari dari sebelah barat tidak akan dilihat oleh orang yang beriman, tapi hanya disaksikan oleh orang kafir, karena sebelum terjadi, seluruh orang beriman sudah diwafatkan.(hadits kedua).
- Bahwa peristiwa yang berlawanan dengan sunatullah yaitu terbitnya Matahari dari barat adalah merupakan bagian dari proses kiamat, dimana sunatullah tidak berlaku lagi. (Hadits ketiga, Al An’am 158,al-Qiyamah 75: 8-10)
Kesimpulan
Dengan demikian Tanda Matahari terbit dari barat bisa difahami dalam dua makna, sebagai makna simbolok dan sebagai fenomena nyata menjelang Kiamat, dan dua-duanya adalah fenomena nyata.
Yang harus diwaspadai oleh umat muslim adalah justru makna ‘Matahari terbit dari Barat” dalam makna simbolik. Kerena kekuatan negara “barat” itulah yang telah menindas negara-negara muslim selama berabad-abad bahkan sampai kini.
Dalam makna sebagai fenomena nyata yang disebut hadits itu akan menjadi tanda terakhir akhir zaman atau awal dari proses kiamat.
Dalam makna kedua ini, justru tidak perlu kita khawatirkan, karena semua kita orang beriman meski hanya sebesar biji sawipun akan terlebih dahulu diwafatkan secara bersama-sama oleh angin lembut dari Suriah setelah berakhirnya dua khilafah akhirzaman. Artinya semua orang beriman tidak akan menyaksikan fenomena itu, karena:
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Terakhir, sebagai orang beriman, kita tidak perlu takut akan hari kiamat, karena kita tidak akan menyaksikan. Yang perlu ditakutkan adalah apakah bekal amal kita sudah cukup.
WaAllahualam, mudah-mudahan bermanfaat.
REFERENSI
- Ayat-Ayat Qur’an
Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. (QS.Al Ahzaab 33: 62)
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.(QS. Al Fath 48:23
Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.(QS. Al Fatir 35:43)
“Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim: 33].
“Dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.” (QS Az-Zumar: 5).
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (QS. Ar-Rahman: 5).
“dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaasin: 38].
“Tidaklah mungkin bagi matahari bertemu bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya” (QS. Yaasin : 40)
“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” (QS. Al-An’am : 158).
Dan apabila Bulan telah hilang cahayanya, dan Bulan akan disatukan dengan matahari. Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?” (QS. al-Qiyamah 75: 8-10)
2. Hadits Nabi
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ – وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ – قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ فُرَاتٍ، الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ” مَا تَذَاكَرُونَ ” . قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ . قَالَ ” إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ” . فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
Rosulullah SAW datang kepada kami dengan tiba-tiba saat kami (sedang berdiskusi). Beliau berkata: Apa yang sedang kamu diskusikan? Mereka (para sahabat) berkata. Kami sedang mendiskusikan tentang hari akhir. Kemudian Beliau berkata: Itu (Kiamat) tidak akan datang sampai Anda melihat sepuluh tanda sebelumnya dan beliau menyebutkan asap, Dajjal, binatang buas, terbitnya matahari dari barat, turunannya Isa Maryam, Ya’juj Ma’juj , dan tanah amblas di tiga tempat, satu di timur, satu di barat dan satu diArab , dan api membakar yang akan keluar dari Yaman yang akan menggiring orang-orang ke tempat berkumpulnya. (HR Muslim 2901)
إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحًى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيبً
“Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Mana saja yang terlebih dahulu, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim).
حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَبِي حَيَّانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ قَالَ جَاءَ نَفَرٌ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يُحَدِّثُ فِي الْآيَاتِ أَنَّ أَوَّلَهَا الدَّجَّالُ قَالَ فَانْصَرَفْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَمْ يَقُلْ شَيْئًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوْ الدَّابَّةُ عَلَى النَّاسِ ضُحًى فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى أَثَرِهَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَ يَقْرَأُ الْكُتُبَ وَأَظُنُّ أَوَّلَهُمَا خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
Tanda hari kiamat pertama yg akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata kepada manusia di waktu dhuha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka yg lain akan segera menyusul. Abdullah berkata -sambil membaca buku, Aku kira yg pertama kali akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya. (HR. Abu dawud No.3756).
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَهَنَّادٌ الْمَعْنَى قَالَ مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا فُرَاتٌ الْقَزَّازُ عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ وَقَالَ هَنَّادٌ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ كُنَّا قُعُودًا نَتَحَدَّثُ فِي ظِلِّ غُرْفَةٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا السَّاعَةَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ تَكُونَ أَوْ لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُونَ قَبْلَهَا عَشْرُ آيَاتٍ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّجَّالُ وَعِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَالدُّخَانُ وَثَلَاثَةُ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ تَخْرُجُ نَارٌ مِنْ الْيَمَنِ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَسُوقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ
Bersabda Rosulullah SAW , Tidak akan terjadi, atau tak akan datang hari kiamat hingga muncul sepuluh tanda; terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang melata, keluarnya Ya’juj & Ma’juj, Dajjal, Isa putera Maryam, asap & tiga gempa bumi (longsor), longsor di barat, timur & di Jazirah Arab. Dan tanda terakhir adalah keluarnya api dari Yaman, dari dasar tanah Adn yg akan menggiring manusia menuju mahsyar. (HR. Abu dawud No.3757).
الشَّمْسُ وَالقَمَرُ مُكَوَّرَانِ يَوْمَ القِيَامَ
“Matahari dan bulan akan digulung pada hari kiamat.” (HR. Bukhari).
إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحًى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيبً
“Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu dhuha. Mana saja yang terlebih dahulu, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR. Muslim).
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ، فَإِذَا طَلَعَتْ، فَرَآهَا النَّـاسُ؛ آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ، فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا.
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَهَنَّادٌ الْمَعْنَى قَالَ مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا فُرَاتٌ الْقَزَّازُ عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ وَقَالَ هَنَّادٌ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ كُنَّا قُعُودًا نَتَحَدَّثُ فِي ظِلِّ غُرْفَةٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا السَّاعَةَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ تَكُونَ أَوْ لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُونَ قَبْلَهَا عَشْرُ آيَاتٍ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّجَّالُ وَعِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَالدُّخَانُ وَثَلَاثَةُ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ تَخْرُجُ نَارٌ مِنْ الْيَمَنِ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَسُوقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ
Tidak akan terjadi, atau tak akan datang hari kiamat hingga muncul sepuluh tanda; terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang melata, keluarnya Ya’juj & Ma’juj, Dajjal, Isa putera Maryam, asap & tiga gempa bumi, longsor di barat, timur & di Jazirah Arab. Dan tanda terakhir adalah keluarnya api dari Yaman, dari dasar tanah Adn (Yaman) yg akan menggiring manusia menuju mahsyar (tempat berkumpulnya). (HR. Abu dawud No.3757).
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ – وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ – قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ فُرَاتٍ، الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ” مَا تَذَاكَرُونَ ” . قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ . قَالَ ” إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ” . فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ .
Nabi SAW datang kepada kami dengan tiba-tiba saat kami (sedang berdiskusi). Beliau berkata: Apa yang sedang kamu diskusikan? Mereka (para sahabat) berkata. Kami sedang mendiskusikan tentang hari akhir. Kemudian Beliau berkata: Itu (Kiamat) tidak akan datang sampai Anda melihat sepuluh tanda sebelumnya dan beliau menyebutkan asap, Dajjal, binatang buas, terbitnya matahari dari barat, Isa putra Maryam, Ya’juj Ma’juj , dan tanah amblas di tiga tempat, satu di timur, satu di barat dan satu diArab , dan api membakar yang akan keluar dari Yaman yang akan menggiring orang-orang ke tempat berkumpulnya. (HR Muslim 2901)
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَبِي حَيَّانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ قَالَ جَاءَ نَفَرٌ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يُحَدِّثُ فِي الْآيَاتِ أَنَّ أَوَّلَهَا الدَّجَّالُ قَالَ فَانْصَرَفْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَمْ يَقُلْ شَيْئًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوْ الدَّابَّةُ عَلَى النَّاسِ ضُحًى فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى أَثَرِهَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَ يَقْرَأُ الْكُتُبَ وَأَظُنُّ أَوَّلَهُمَا خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
Telah menceritakan kepada kami Muammal bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Abu Hayyan At taimi dari Abu Zur’ah ia berkata, “Beberapa orang datang menemui Marwan di Madinah, mereka mendengar Marwan menceritakan tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat. Bahwa pertama kali yang akan muncul adalah Dajjal.” Abu Zur’ah berkata, “Aku lantas menemui Abdullah bin Amru dan aku ceritakan hal itu kepadanya. Abdullah lalu berkata, “Perkataan Marwan tidak dianggap, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tanda hari kiamat pertama yg akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata kepada manusia di waktu dhuha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka yg lain akan segera menyusul. Abdullah berkata -sambil membaca buku-, Aku kira yg pertama kali akan muncul adalah terbitnya matahari dari arah terbenamnya. (HR. Abu dawud No.3756).
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
baru tau kalo ternyata ada 2 makna juga
Selama ini memang kita belum melihat ada yg mau mengkajinya dng agak serius.
Admin aaz pernah mengupadate pergeseran kutub utara yang menuju selatan, Apakah nantinya ini akan membuat Matahari terbit dari barat?
Tidak, yang bisa membuat matahari terbit dari barat adalah jika putaran bumi pada porisnya berbalik arah.
Anda mengatakan seolah anda yang paling tau dan anda yang paling benar, dan anda terlalu straight dalam mengungkapkan isi pikiran anda saja. Bahkan saya saja tak tau siapa anda, anda individu ataukah kelompok. Maaf bila saya lancang, tapi seperti halnya anda, boleh juga dong saya mengungkapkan isi pikiran saya terhadap realitas ini.
Tidak masalah, itu hak anda dan siapapun untuk berpendapat apapun. Yg jelas niat kita hanya Lillahita’ala mencari ridla Allah dalam pencerahan akhirzaman ini. Soal kita yakin bahwa matahari terbit dari barat hanya terjadi jika arah putaran bumi berbalik, krn kita sdh beberapa kali melakukan simulasi.
Kita tdk perlu mengungkap profil kita, karena kita tidak mancari popularitas yg hanya akan melunturkan nilai perjuangan kita dimata Allah. Biarlah yg lain sj yg cari popularitas duniawi.
Soal kita menganggap paling benar dasarnya apa? kita membuka komentar dan sanggahan, bahkan menyediakan Forum sendiri bagi siapapun untuk memasang artikel/kajiannya sendiri, boleh jg mendiskusikan/menyanggah kajian kita.
Justru kita menghimbau peran aktif para pembaca kita untuk ikut menyumbangkan kajiannya. Jadi, Kita tunggu kajian anda.
Min ada dua makna,berarti tanda matahri terbit dr barat mgkinkah itu proses terjdinya kimat ?
Ya begitulah sementara ini yg bisa kita cerna soal ini.
Maknanya bisa juga budaya, kultur, teknologi, sain, lifestyle dll.
Salam…
Jika tanda pertama matahari terbit dari sebelah barat dan pada ketika itu hanya orang kafir saja yang tertunggal dan tidak ada lagi orang2 yang tertinggal sebelum itu, bagaimana dengan datangnya dajjal selepas peristiwa matahari dari sebelah barat? Dalam hadith nabi s.a.w ada menyatakan munculnya Imam mahdi. Berserta itu nabi Isa a.s turun kemuka bumi untuk bersama2 dengan Imam madi beserta dengan orang2 yang beriman ketika itu.
Hadits itu tidak mengatakan bahwa yg disebut pertama akan muncul lebih dulu, atau akan muncul berurutan dari pertama.
Kayaknya sih lebih masuk akal dipahami simbolik karena kalau secara logika dan sains butuh waktu 100 juta hingga1 triliun tahun buat bumi berputar dan kondisi alam akan berubah secara drastis sih
Dan kalo masalah taubat akan tertutup itu hanya untuk komunitas bukan individu dan hanya untuk bani israil
Jadi lebih make sense simbolik
Yang saya sayangkan sih di alquran maupun informasi islam lainnya kebanyakan para ulama atau ustadz pikir bahwa ini adalah secara harfifah saja bukan simbolik(baik tentang akhir zaman maupun bukan)
Dan kalaupun secara harfifah maka kemungkinan berputarnya setelah pernag nuklir yang menyebabkan bumi dingin untuk berapa tahun dan bumi panas untuk 3 tahun sebelum dajjal menjelma menjadi manusia
Yang perlu diluruskan adalah pemahaman bahwa hanya bani Israel yang ditutup pintu taubatnya. Nanti malah salah memahami jadinya Nabi Isa dianggap tidak beriman. Nabi Isa adalah keturunan Bani Israel & nabi untuk bani Israel.
Bani Israel ada yang lurus dan ada yg sesat, yang lurus akan menjadi pengikut Nabi Isa as. Jadi yang tertutup taubatnya adalah jika sebelum muncul tanda itu belum pernah beriman (belum menjadi pengikut Muhammad ataupun Nabi Isa. Silahkan baca Kajian : “Dua khilafah kembar akhir zaman.” dan “Turunnnya kembali Nabi Isa Al masih dalam Qur’an“.
“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” (QS. Al-An’am : 158).
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).