Sebuah Gereja Katholik di Irlandia mempersilahkan muslim beribadah didalam Gereja, bahkan mengumandangkan azan sebelum sholat didalam Gereja.
YM sudah lama punya agenda untuk menyatukan 3 agama samawi, yang dinamakan “One World Religion“. Dan sudah sejak lebih 5 tahun lalu, beberapa tokoh Islam sudah diundang dan datang ke Israel termasuk dari Indonesia. Mereka tidak faham agenda besarnya.
Tapi ‘agama tunggal dunia’ bukan agenda besarnya, kita akan memaparkan agenda besarnya, sekaligus mencerna ayat-ayat Qur’an yang selama ini tidak difahami secara serius.
Kemana Arahnya
Tujuan sebenarnya adalah agar negara-negara Islam mau mengakui Israel sebagai negara berdaulat, kemudian mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, dan pada akhirnya mengakui Israel sebagai pusat pemerintahannya .
Tapi itu belum tujuan finalnya, target zionis adalah agar setiap negara muslim bisa dirangkul dalam perjanjian yang diprakarsai AS yg disebut “Perjanjian Abraham” atau “Abraham accord”, sampai akhirnya mau menormalisasi hubungan dng Israel dan mendirikan Kedubesnya di Yerusalem.
Sudah ada beberapa negara mayoritas Islam yang tergelincir mengikuti kemauan AS dan Israel, dengan menormalisasi hubungan dengan Israel : UEA, Bahrain, Sudan, and Morocco. Mudah-mudahan tidak ada lagi.
Kenapa di Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota suci yang disiapkan akan menjadi pusat bagi pemerintahan bagi Pemerintahan tunggal Dunia.
Sudah sejak beberapa tahun lalu kita mengingatkan soal ini, jangan terperdaya menjadi pengikut Dajjal. Tapi jika mengkaitkan dengan “Dajjal”, seringkali sulit difahami oleh sebagian orang. kita akan coba jelaskan dengan kalimat lain :
Sebagian Bani Israel tidak mengakui Nabi Isa as sebagai “al Masih”, mereka yang kini berkuasa di Israel itu kini sedang menunggu “al Masih” lain yang diyakini sudah dekat waktunya, yang akan memimpin dunia secara abadi dari Yerusalem.
Di banyak Hadits, Dajjal bergelar “al-Masih”, tapi itupun jarang difahami orang, hanya orang-orang yang mendalami eskatologi Islam yang bisa menjelaskan. Bahkan ketika AS dan Israel memprakarsai agar semua kedubes di Tel Aviv dipindahkan ke Yerusalem, mereka juga belum sadar.
Dajjal bergelar sama dengan gelar Nabi Isa as, karena saat muncul nanti dia akan “mengaku sebagai al- Masih” asli. Itu sudah skenario Allah untuk menipu umat Yahudi yang tidak mengakui Nabi Isa sebagai al-masih.
Mereka Yang Tergelincir
Pada Januari 2020 lalu, ada 62 orang dari 32 negara, yang mengklaim sebagai ‘pemimpin Muslim dunia’ yang melakukan kunjungan “luar biasa” ke kamp kematian Yahudi korban Nazi, Auschwitz, dan melakukan sholat dimonumen itu. Tidak dijelaskan Sholat apa yang mereka lakukan.
Kunjungan ke monumen Holocaust itu disponsori oleh Komite Yahudi Amerika (AJC) pimpinan David Harris, yang bermarkas di New York, untuk ikut dalam upacara peringatan 75 tahun pembebasan warga Yahudi dari Kamp kematian di Jerman pada 27 Januari 1945.
Luar biasanya, sekjen ‘Moslem World League” atau Liga Dunia Muslim (MWL) yang bermarkas dikota Mekah, Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa menyebut, kunjungan ke situs Holocaust itu sebagai :
“Tugas suci dan kehormatan yang mendalam, dan untuk menghormati lebih sejuta warga Yahudi Eropa yang dibunuh Nazi.”
Beberapa orang tokoh Islam Indonesia juga sudah pernah diundang ke Israel dan bertemu presiden Israel. Tercatat sudah beberapa kali sejak Presiden ke-4 Indonesia berkunjung ke Israel, termasuk diantaranya pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia. Selain menurut situs berita Israel juga telah beberapa kali delegasi Israel datang ke Indonesia.
Pandangan Agama
Allah melarang bersekutu dengan zionis, kita telah menulis kajiannya 6 tahun lalu, silahkan dibaca ayat-ayat yang mengidentifikasi “musuh Islam”, dan melarang bersekutu dengan mereka, ancaman Allah sangat keras : Allah mengaggap bukan lagi bagian dari Islam.
Yang bisa kita lakukan hanyalah terus mengingatkan, bahwa aliansi negara Yahudi & negara Nasrani (zionis) tidak akan berhenti sampai kita mengikuti faham mereka. Dan ancaman Allah dalam Al-Baqarah:120 sama tegasnya dengan di Almaidah:51-53 :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang hingga kamu mengikuti faham mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)
Allah telah membimbing kita untuk tahu siapa musuh Islam, jika panduan Allah diabaikan, lalu apakah kita masih pantas menyebut sebagai pengikut Muhammad.
Mereka juga lupa, bahwa sejak era Nabi Isa as, Bani Israel pecah menjadi 2, ada yang meyakini Isa adalah Nabi yang memang diutus untuk mereka, tapi ada yang tidak meyakini Isa adalah Nabi.
Jadi ada bani Israel yang sesat karena menganggap Isa bukan Nabi, sementara ada juga yang lurus, yang menganggap Isa adalah Nabi untuk mereka. Mereka yang lurus itu masih akan ada sampai kiamat.
Hal itu diceritakan dalam 2 ayat dalam surat ali-Imran :
Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (sebagian Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolong untuk (menegakkan agama) Allah?” Para Hawariyyun (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim. (QS. Ali Imran: 52)
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu, (berada) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” (QS. Ali Imran:55)
Nah masalahnya, para pendiri gerakan zionis yang akhirnya mendirikan Negara Israel itu, adalah bagian dari mereka yang tidak meyakini Isa as adalah al-Masih yang dijanjikan. Mereka kini sedang menunggu kedatangan “al-Masih” lain yaitu al-Masih Dajjal, yang diyakini kemunculannya sudah dekat waktunya.
Jadi itulah gambaran besarnya, kenapa beberapa tahun terakhir Israel gencar mendekati negara-negara mayoritas Islam. Mereka sedang menyiapkan kedatangan al-masih Dajjal yang akan memimpin dunia dari Israel. Untuk itu, seluruh negara Islam harus dirangkul dan tunduk dalam perjanjian “Abraham Accord”.
Di akhir zaman yang penuh fitnah dan ujian ini, mudah-mudahan kita selalu diberi kesadaran untuk tidak tergelincir menjadi pengikut Dajjal.
kalo para ulama sdh begini bikin umat bingung, lalu siapa lagi yg bisa kita pegang?
Ulama yang dibenci orang munafik dan kafir. Itu yang dikatakan para ulama terdahulu
Fitnah itu terwujud secara nyata dalam bentuk perpecahan umat. Di mana-mana terjadi perselisihan hebat. Dan ini merupakan sunnah kauniyah (ketetapan taqdir dari Allah) yang tidak dapat terelakkan, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla, dan untuk mendengar serta taat (kepada pimpinan) meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya, barangsiapa yang berumur panjang di antara kalian (para sahabat), niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rasyidun –orang-orang yang mendapat petunjuk- sepeninggalku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah kalian, jangan sekali-kali mengada-adakan perkara-perkara baru dalam agama, karena sesungguhnya setiap bid’ah adalah sesat”. [HR Abu Dawud dan Tirmidzi]
Referensi : https://almanhaj.or.id/14070-perpecahan-sebagai-sunnah-kauniyah-2.html
Mungkin ulama yang mau mengajarkan akhir zaman seperti “sih” yg bisa dipegang. Sisanya kita harus bisa menafsirkan dan memegang quran sebagai penyelamat hidup di era tidak jelas ini.
kesimpulan sy orang pintar belum tentu imannya kuat.
Min,kalo agenda azan masjid dan speaker masjid dikecilin apakah termasuk agenda one religion?
Karena di kampung saya ada aturan gitu
Bukan. Itu lebih kearah supaya tidak menganggu umat nasrani dan lain-lainnya.
Kecuali kalau ada umat islam yang beribadah atau berceramah ke tempat ibadah lain seperti Gereja yang mengakibatkan terjadinya toleransi kebablasan.
Ane pernah mikir dibalik kejadian Gus dur jadi buta karena kecelakaan bisa jadi karena ditegur karena pengen buka hubungan diplomatik sama israel. kesannya itu kayak ; “Kalau Gusdur masih buta sama Penderitaan Palestina dan mau berdamai sama israel yaudah dibikin buta beneran sekalian”. Harusnya Gus dur tau sendiri kalo konflik Palestina nggak akan selesai sampe Nabi Isa ngebebasin Palestina sendiri. nggak ada orang normal yang mau berdamai sama penjajah.