HADAPI VIRUS CORONA AS SIAPKAN “DARURAT MILITER RAHASIA”

Terrence J. O'Shaughnessy

Pemerintahan Trump telah menyusun apa yang disebut sebagai ‘rencana ‘darurat militer rahasia’ untuk menempatkan seorang pejabat tinggi militer sebagai penguasa tertinggi negara, jika penguasa sipil (Presiden) tidak mampu lagi menjalankan kekuasaannya karena pandemi coronavirus, sebuah laporan di Newsweek menguraikan rincian ‘rencana darurat’ itu.

Rencana darurat itu terkesan sangat berlebihan bahkan sangat aneh dan misterius, karena untuk menghadapi wabah virus Corona, menurut rencana itu para pejabat tinggi AS bisa jadi sampai harus dievakuasi ke bunker bawah tanah. Juga yang aneh adalah sebuah rencana Darurat strategis untuk membendung Coronavirus, tapi dengan embel-embel “rahasia“.

Lebih dipertanyakan lagi, yang dicadangkan sebagai penguasa sementara itu adalah seorang Jendral bintang empat yang sedang menduduki berbagai jabatan strategis dalam pertahanan nasional AS.

 

Siapakah seorang Jendral professional yang digadang-gadang akan menduduki Jabatan Presiden sementara jika pemerintah AS memasuki situasi darurat tak terkendali, karena wabah Corona itu?

Terrence O’Shaughnessy, adalah seorang jenderal bintang empat berusia 56 tahun yang memiliki berbagai jabatan militer strategis baik di Dephan AS sendiri, maupun dalam pasukan NATO dan pasukan PBB. Dia yang menurut laporan telah ditunjuk sebagai “komandan perangnya”.

Siapakah Jendral Terrence O’Shaughnessy?

Dia adalah kepala Komando Militer Amerika utara (NorthCom), sebuah otoritas militer yang bertanggung jawab atas pertahanan negara di bawah Komisi Pemerintah untuk Keadaan darurat. Terrence O’shaughnessy juga merangkap sebagai kepala Komando Pertahanan Antariksa Amerika Utara.

Jenderal tersebut sebelumnya menjadi Wakil Komandan di Komando pasukan PBB untuk Korea dan pernah memimpin Komando Pasukan Udara Pasifik AS, yang bertanggung jawab atas operasi bersama (NATO) diwilayah yang mencakup lebih dari separuh dunia, dan meliputi 36 negara.

Jenderal senior ini adalah juga seorang pilot pesawat tempur dengan 3.000 jam terbang, termasuk 168 jam dengan pesawat  F-16 Fighting Falcon.

Menhan AS Mark Esper dilaporkan telah menandatangani perintah siaga pada 1 Februari lalu, yang menginstruksikan Komando militer Amerika utara Northcom untuk melaksanakan rencana darurat pandemi dan mendesak Satuan Militer Pantai Timur AS untuk “mempersiapkan pengerahan” (pasukan) untuk kemungkinan “misi luar biasa”, sementara juga tidak sepenuhnya mengesampingkan diberlakukannya “darurat militer”.

Misi penting darurat militer itu dituangkan dalam selusin tugas rahasia, yang sebagian besar tercakup dalam tiga rencana darurat (Contingency Plan), yaitu:

  • CONPLAN 3400, rencana militer dalam hal “mempertahankan tanah air,” jika wilayah Amerika menjadi medan perang.
  • CONPLAN 3500, “dukungan pertahanan otoritas sipil,” di mana militer AS membantu situasi darurat dalam hal adanya serangan militer terhadap negara.
  • CONPLAN 3600, operasi militer di Wilayah Ibu Kota Negara, dalam hal kelanjutan pemerintahan yang berada dibawah rencana paling rahasia guna mendukung keberlangsungan pemerintahan.

 

Tujuh rencana darurat diperkirakan telah disetujui, diantaranya adalah : Mengawasi misi untuk menyelamatkan dan memindahkan Presiden Trump, Wakil Presiden Mike Pence dan keluarga mereka, mengungsikan Menteri pertahanan dan para pemimpin keamanan nasional lainnya, dan para anggota kongres dan petinggi pengadilan ke lokasi yang aman.
Jalannya pemerintahan akan dilaksanakan dari bunker di Maryland.
Rencana lain adalah yang diberi nama “Granite Shadow”, Yang digambarkan sebagai operasi domestik yang melibatkan senjata pemusnah massal.

 

Sebagian besar dari rencana ini telah diberlakukan secara diam-diam ketika acara pelantikan presiden dan pidato kenegaraan, sementara pemusatan kendali dari Senjata Pemusnah Massal (WMD) telah terlihat dalam latihan militer tahunan Capital Shield  di Washington.

Sumber-sumber militer mengatakan, bahwa hanya karena adanya penghancuran besar-besaran yang disebabkan oleh senjata nuklir, atau hilangnya nyawa yang sangat besar yang dapat disebabkan oleh Agen biologis,  yang dapat membenarkan dilakukannya gerakan (darurat militer) ini menjadi tindakan ekstra-Konstitusional.

“WMD (Weapon of Mass destruction) adalah skenario yang begitu penting,” kata seorang mantan komandan NORTHCOM, “bukan hanya karena memiliki resiko terbesar, tetapi karena itu menekankan pada situasi yang paling parah.”

Menurut seorang perencana militer AS yang berbicara kepada Newsweek, darurat militer adalah sebuah “proses yang sangat mudah” yang diberlakukan ketika satu wilayah atau kota telah hancur, “tetapi dengan merebaknya coronavirus, di mana pengaruhnya secara nasional, kami akan seperti berada diarea (aneh) yang belum pernah kami datangi sebelumnya “, 

 

Di bawah peraturan Departemen Pertahanan AS, dalam keadaan luar biasa maka komandan militer berwenang untuk mengambil tindakan sendiri, didalam situasi  dimana “pemerintah daerah yang berwenang sudah tidak dapat mengendalikan situasi.

 

Kondisi tersebut termasuk diantaranya “gangguan sipil berskala besar yang tak terduga” yang menyebabkan “hilangnya nyawa secara signifikan atau perusakan properti secara tak terduga.”

Kepala Staf Gabungan telah mengkondifikasi aturan-aturan ini pada Oktober 2018, dan telah mengingatkan kepada para komandan, bahwa mereka dapat membuat keputusan dengan wewenang mereka sendiri, bisa terlibat sementara dalam kendali militer, yaitu dalam keadaan “dimana otorisasi Presiden sudah tidak berjalan”, atau di mana “pemerintah lokal tidak dapat mengendalikan situasi. “

Sebuah arahan baru dari Pentagon menyatakan, keadaan itu disebut sebagai situasi ekstrem.” 

This entry was posted in Semua Tentang Pandemi and tagged , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to HADAPI VIRUS CORONA AS SIAPKAN “DARURAT MILITER RAHASIA”

  1. Arief Anto says:

    Seperti Supersemar

  2. zan says:

    Corona cuman hanyalah gambaran kecil apa yang bakal kita hadapi di perang nuklir nanti. di saat perang nuklir, kita bakal seperti ini sampai 3 tahun lebih, ada hadist nya kalau g salah soal kekeringan..
    semoga allah swt memudahkan kita di saat kita seperti ini nanti kedepannya…

    • The admin says:

      Yup …tepatnya kita baru masuk garis start, kita baru masuk periode terberat dari era akhirzaman sebelum nantinya dututup dengan periode Khilafah Al Mahdi yg diimpikan.
      Mari mulai kita tinggalkan semua dosa2 besar berjamaah yang pura2 tidak kita lihat, tapi lebih merajalela daripada Corona: Korupsi, Segala jenis Riba, Kedukun cari jalan pintas, Mencari2 kejelekan aliran lain dan segala bentuk maksiat lainnya.

      • abu fadl abbas says:

        kalo ini sepakat bgt sama admin, jaga kesehatan min, biar kita bisa jumpa saban waktu disini….

        amin ya allah

        • The admin says:

          Mudah2an kita diberi umur panjang sampai bisa menyaksikan Khilafah Almahdi, dan Nabi Isa as, satu2nya Nabi Allah yang masih berpeluang kita lihat di dunia.

          Yang banyak tidak disadari orang adalah, bahwa kita sebenarnya mendapat kesempatan melihat peristiwa akhirzaman yg luar biasa yang belum pernah terjadi dalam sejarah dunia sejak Nabi Adam. Wabah corona ini adalah peristiwa dahsyat yg blm pernah terjadi didunia.

    • The admin says:

      Begini, memahami Krisis ekonomi global ataupun WW3, saat ini sudah tdk sesulit 5-10thn lalu karena semua kini sdh didepan mata, tapi yg paling sulit adalah memahami siapa dan bagaimana perbudakan ekonomi dan keuangan paska WW2 (1944-skrg)). Dalam berbagai artikel spt “Ya;juj ma;juj adalah penyelenggara perang nuklir”, kita telah paparkan bagaimana IMF.WB dan US$ menjadi instrument terpenting Ya’juj Ma’juj untuk menindas dan memperbudak menggantikan sistem perbudakan kolonialisme.

      Mekanismenya standard, diciptakan krisis ekonomi kemudian datang IMF sebagai pahlawan kesiangan dng gelontoran pinjaman uang berbunga (Riba). Dlm 2 dasa warsa terakhir bunga kadang bisa nol tapi syarat2nya tetap lebih dahsyat daripada rentenir kelas teri.

      Jadi jangan mudah kejebak pemutar balikan fakta oleh orang2nya Ya’juj ma’juj. Krn diakhirzaman ini yg banyak beredar adalah pencitraan, tipu muslihat, pemutarbalikan fakta, Pelintiran dan bahkan juga maling teriak maling. Jika tdk sadar itu, maka kita akan menjadi budak yang paling bodoh, yaitu:”Budak yang tdk sadar kalau sedang diperbudak”.

      Soal Corona seingat sy sdh pernah kita jelaskan, bahwa kita yakin itu memang biological Warfare tapi pelakunya bukan China, tapi globalis, karena agenda itu jelas ada diFile Global tren 2020 dari NIC (salah satu Badan Intelijen AS) yg dirilis thn 2004, file itu ada 120 halaman, kita kasih kutipannya :

      “Some experts believe it is only a matter of time before a new pandemic appears, such as the 1918–1919 influenza virus that killed an estimated 20 million worldwide. Such a pandemic in megacities of the developing world with poor health-care systems—in Sub Saharan Africa, China, India, Bangladesh or Pakistan—would be devastating and could spread rapidly throughout the world.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *