Otoritas peradilan Perancis pada tanggal 15 November 2023 kemarin mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Suriah Bashar Assad.
Surat itu juga menarget saudara laki-lakinya Maher, dan dua jenderal Angkatan Darat, atas dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk serangan kimia tahun 2013 di pinggiran kota Damaskus yang saat itu dikuasai teroris & pemberontak.
Maher Assad, adalah komandan Divisi Lapis Baja ke-4 dalam Angkatan Darat Suriah.
Pengacara yang mengklaim mewakili para tergugat, Jeanne Sulzer dan Clemence Witt, dan LSM di balik pengaduan tersebut memuji keputusan pengadilan Perancis tersebut, yang menurut merela keempat orang itu “dapat ditangkap dan dibawa ke Prancis untuk diinterogasi oleh hakim investigasi.”
“False Flag” Lama Yang Coba Dimanfaatkan
Meski sudah terbukti bahwa video adanya serangan kimia itu adalah hasil rekayasa, dimana para saksi yang terlibat telah dimintai keterangan atas apa yang sebenarnya terjadi, namun nampaknya barat ingin memenfaatkan kembali untuk kepentingan baru.
Pada 2018, para saksi yang terlibat pembuatan video di Douma – Suriah, termasuk Hassan Diab dan staf rumah sakit, mengatakan kepada wartawan di Den Haag, bahwa video itu direkam dan direkayasa oleh LSM “White Helmet”. Itu adalah serangan palsu alias “false flag” yang sengaja dipentaskan dan direkam, dan sebenarnya tidak terjadi serangan kimia itu.
Dalam video rekayasa itu, terlihat jelas anak-anak yang sehat & tidak menunjukkan gejala sakit apapun, apalagi gejala terkena paparan bahan kimia berbahaya disirami air oleh para aktor dewasa.
Video itu kemudian disebar keseluruh dunia untuk digunakan sebagai dalih pembenaran bagi pasukan koalisi AS untuk melakukan serangan rudal kebeberapa posisi pasukan Suriah.
Kemana Tujuannya
Ada beberapa kemungkinan tujuan dari diungkapnya kembali serangan palsu yang sebenarnya sejak lama telah memalukan fihak barat ini :
Mengalihkan Isu Kejahatan kemanusiaan yang sedang dilakukan Israel saat ini di Gaza.
Kemungkinan ada serangan kembali koalisi AS ke Suriah, sebagai upaya menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi Israel, dalam upaya melenyapkan semua penguasa yang menentangnya, sebelum menyambut al Masih Dajjal.
