Dengan dalih mendorong pemikiran memerangi ‘anti semitisme’ (anti ras Yahudi), sejak beberapa tahun ini TV Saudi menyiarkan serial yang melibatkan karakter Yahudi didalamnya. Kampanye itu juga bahkan juga lewat jalur media sosial, pendidikan dan bahkan melibatkan ulama.
Bisa ditebak, arahnya adalah sosialisasi pembenaran menuju sikap yang akan diambil penguasa Saudi menyusul tren bersekutunya negara-negara muslim di Timur tengah dan Afrika dengan Israel, yang dalam istilah samarnya “normalisasi hubungan” dengan Israel.
كأنهم كانوا محرومين من هذه اللحظات التي تمنوا حصولها بفارغ الصبر.. فجاء اليوم الذي يلتقي الأحباب بالاحبه والمُضيع بأهله. pic.twitter.com/UpOz7MNmcx
— ابو احمد عصا م عز الدين (@Ezaldeeni) October 22, 2021
Tidak semua Yahudi pengikut Zionis
Memang, pemikiran membabi-buta untuk membenci ras Yahudi (anti Semitisme) adalah kebodohan, karena kita bisa terperosok pada pemikiran salah membenci Nabi-Nabi bani Israel yang juga adalah Nabi-Nabi Allah, yang juga harus diyakini dalam rukun iman kita.
Diantara ras Yahudi sendiri terpecah dalam dua kelompok besar, ada yang menjadi pengikut zionis, dan disisi lain kelompok Yahudi penentang zionis.
Demikian juga didalam Qur’an, Allah juga sudah menerangkan bahwa akan ada sebagian bani Israel pengikut Nabi Isa yang masih beragama dengan lurus, dan ada sebagian lain yang kafir.
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” (QS. Ali Imran: 55)
Kelompok penentang zionis bersikukuh, bahwa zionisme tidak mewakili ras mereka dan tidak mewakili agama mereka Yahudi (Yudaisme). Dinegara-negara berpopulasi Yahudi besar seperti di Eropa dan AS, selama puluhan tahun ini mereka sering menggelar unjuk rasa anti zionis.
Mereka tidak akan berhenti sampai kamu mengikutinya
Selain dalam Al-Maidah 51-53 yang sudah kita bahas terdahulu, ciri-ciri itu juga ditegaskan Allah dalam surat yang lain, yang juga selalu ada perpaduan antara kata ‘Yahudi’ dan ‘Nasrani’.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama (faham) mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al-Baqarah 2: 120).
Pemikiran salah akan memahami bahwa, mereka yang dilarang dijadikan sekutu adalah setiap orang yang beragama Yahudi atau Nasrani, padahal yang dimaksud Al-Maidah 51-53 dan Al Baqarah :120 adalah sebuah persekutuan antara negara Yahudi dan negara Nasrani, itulah zionisme yang merupakan kerjasama aneh antara Israel dan negara Kristen barat.
Demikian juga pemaknaan kata “Millatahum“, jika dimaknai sebagai ‘agama mereka’, maka akan membingungkan jika dihadapkan dengan fakta, karena tidak ada orang Yahudi yang menyebarkan agamanya kepada ras lain, yang ada adalah negara Yahudi yang ingin semua penguasa muslim menjadi sekutunya dan membenarkan faham zionismenya. Jadi pemaknaan yang paling pas adalah “faham”, bukan “agama”.
Larangan Allah diabaikan
Yang menjadi masalah adalah, penguasa beberapa negara Arab itu tidak bisa membedakan Yahudi yang mana yang tidak boleh dijadikan sekutu, meski Allah dalam surat Al-Maidah 51-53 sudah mendetilkan ciri-cirinya.
Ancaman keras yang diberikan Allah bagi yang bersekutu dengan mereka dalam al-Maidah :51-53 juga kembali ditegaskan Allah dalam Al-Baqarah :120. Jika dalam Al-Maidah :51, Allah menggunakan kalimat “orang itu termasuk golongan mereka“, dalam Al-Baqarah : 120 Allah menggunakan kalimat “Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. Tapi inti dari dua kalimat Allah itu sama, mereka telah keluar dari agama.
Dalam beberapa waktu kedepan bisa dipastikan kita akan melihat beberapa penguasa negara Arab dan muslim lain akan menyusul UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko, yang telah resmi menyatakan bersekutu dengan zionis.
Allahualam, Selamat datang diakhirzaman.