PEMBUNUHAN QADAFI, DAN ADU DOMBA SUNI Vs SUNI

 

Kita akan mengingat kembali peristiwa terbunuhnya seorang pemimpin besar sebuah negara muslim Libya Muammar Qadafi tahun 2011. Sebuah persekongkolan musuh Islam yang membuat negara makmur Libya itu sekarang menjadi negara gagal yang tanpa pemerintahan dan sampai kini masih menjadi bulan-bulanan santapan mereka.

Israel tidak peduli negara muslim beraliran shiah atau Suni atau apapun, jika menentang Israel akan dihancurkan. Demikian juga dengan yang terjadi dinegara muslim Suni Libya dengan pemimpin hebatnya Muammar Qadafi. 

Artikel tentang Libya ini juga akan menepis anggapan beberapa orang bahwa kita adalah pendukung Shiah. Salah besar, kita adalah pendukung persatuan Islam.

Allah dan Nabinya tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berpecah-belah karena ujungnya pasti kehancuran, dan kita menyerukan persatuan Islam agar tidak tersesat diakhirzaman oleh pelintiran, penggiringan opini yang bodoh, konyol  dan tanpa dasar dari para penyeru akhir zaman pengikut Dajjal.

Kita memberi hormat dan apresiasi tinggi kepada Muammar Qadafi sebagai seorang pemimpin negara Muslim Suni yang berada dijalan yang benar, yang dengan tegas tidak mau bersekutu dengan Israel dan Negara-negara barat kaki-tangannya, beliau berdiri tegak menentang Israel meski apapun resikonya

Mudah-mudahan artikel ini makin membuka mata kita,  karena meski sudah 8 tahun sejak penghancuran Libya, dan Suriah dan Iraq, dan sudah jelas dipandu dalam Quran siapakah musuh Islam, tetap saja masih banyak umat muslim yang belum juga faham, fihak manakah sebenarnya musuh Islam.

 

Libya dan Muammar Qadafi

Libya adalah Negara berpopulasi sekitar 6,5 juta orang dengan 97% adalah muslim, dan bisa dikatakan hampir 100% adalah muslim Suni. Sampai dengan tahun 2011, Libya adalah sebuah negara kaya minyak yang sangat makmur.

Begitu makmurnya rakyat Libya saat pemerintahan Qadafi bisa mengratiskan biaya pendidikan, kesehatan gratis, listrik gratis, sampai dengan BBM dengan harga murah.

Sudah menjadi rahasia umum, banyak lembaga pendidikan dan dakwah diseluruh dunia termasuk beberapa di Indonesia juga menerima bantuan dana rutin dari Libya pada saat itu.

Pemimpin Negara Suni yang luar biasa ini mulai memimpin Libya sejak tahun 1969 lewat kudeta yang menjatuhkan sistem Monarki Raja Idris, dan Qadafi mengubahnya menjadi sistem Republik.

Setelah sukses memimpin Libya selama 41 tahun, pada tahun 2011 Qadafi dijatuhkan oleh NATO dan sekutu Timtengnya dengan cara membentuk Kelompok Pemberontak dan Dewan Transisi Nasional.

Tapi apa yang terjadi sekarang?, apakah Libya menjadi lebih baik? 

Bukan hanya malah menjadi porak poranda dan menjadi negara gagal, tapi Libya sampai sekarang masih dalam situasi perang saudara tanpa akhir akibat adu domba tanpa henti dari para musuh Islam.

Anda ingat hadits yang menyebut akan terjadinya situasi dimana umat muslim akan menjadi santapan bagi para musuh Islam bagaikan orang rakus yang kelaparan? Kita sedang hidup dizaman yang diisyaratkan hadits itu. Peristiwa itu sedang terjadi didepan mata kita atas saudara-saudara muslim kita di Iraq, Suriah dan Libya dan beberapa negara muslim lain.

 

 

Email Hillary Clinton

Dibocorkannyanya ribuan email Hillary Clinton oleh Wikileaks makin menguatkan bukti persekongkolan negara-negara NATO dalam proyek pembunuhan Qadafi.

Diantaranya adalah mengungkap pembentukan operasi khusus dan pelatihan pemberontak untuk mengawali aksi unjuk rasa menentang Qadafi. Email itu juga mengungkap pemanfaatan Al Qaeda yang disusupkan dalam kelompok pemberontak.

Email itu juga menegaskan keterlibatan Inggris, Prancis, dan Unit Operasi khusus Mesir dalam melatih militan Libya di sepanjang perbatasan Mesir-Libya serta di pinggiran kota Benghazi.

Disisi lain email itu mengidentifikasi peran Presiden Prancis saat itu Nicholas Sarkozy, yang memimpin serangan ke Libya dengan lima tujuan tertentu yaitu :

Untuk mendapatkan minyak Libya, memastikan pengaruh Perancis di wilayah tersebut, meningkatkan reputasi Sarkozy dalam negeri, menegaskan kekuatan militer Perancis, dan untuk menghentikan agenda besar  Qadafi untuk melenyapkan dominasi mata uang Franc Perancis diseluruh benua Afrika (Francophone Africa).

Jika anda beruntung, anda masih bisa membaca email-email Hillary Clinton itu dihalaman ini, tapi jika tidak bisa dibuka lagi silahkan coba halaman ini

 

 

Kenapa Qadafi harus dijatuhkan 

Selain sikap anti barat dan anti Israelnya, ada satu agenda besar Qadafi yang menjadikannya dilengserkan dan dibunuh. Sebuah agenda bervisi luas dan cerdas yang menjadi ancaman bagi sistem keuangan globalis, Yaitu agenda untuk membentuk mata uang pan-Afrika yang berbasis emas .

Khusus tentang rencana penggagalan proyek besar Pan Africa Currency dari Qadafi itu bisa anda baca pada bocoran email Hillary Clinton yang saat itu menjabat Menlu AS.   

Qadafi berencana untuk menjadikan negara-negara Afrika mempunyai mata uang alternatif yang disunahkan dalam Islam, yaitu mata uang Dinar (koin emas) dan Dirham (koin Perak), sebuah mata uang asli untuk mengganti penggunaan franc Perancis (CFA) yang merajai sistem moneter dihampir seluruh negara Afrika.

Qadafi faham betul bahwa uang kertas yang beredar didunia adalah “uang palsu”  karena tidak tidak dicetak berbasis cadangan emas.

Qadafi sangat faham, bahwa sistem keuangan dunia ini dimanfaatkan para globalis untuk menindas dan memperbudak Negara lain hanya dengan memainkan kurs atau suku bunga acuan. Kita telah membahas agenda hebat Qadafi ini dalam artikel tentang mata uang berjudul : “Jatuhnya Kurs dan Kebodohan berulang”.

 

 

Negara-negara yang terlibat

Seperti biasa, metode standard NATO sebelum menyerang dan menghancurkan suatu Negara Muslim akan menyebarkan propaganda keseluruh dunia bahwa pemimpinnya adalah diktator, tiran atau penindas rakyat dan membunuhi rakyatnya, atau menyimpan senjata kimia, dsb.

Untuk menggulingkan dan membunuh Muammar Qadafi, AS membuat operasi khusus yang dinamakan “Unified Protector”, yang melibatkan beberapa Negara anggota NATO dan didukung oleh beberapa Negara Arab teluk sekutunya.

Negara-negara NATO yang terlibat dalam operasi itu adalah AS, Inggris, Perancis, Kanada, Belgia, Spanyol, Belanda  dan Norwegia. Sementara Negara Arab teluk yang mendukung dengan dana, pelatihan pemberontak,  fasilitas dan militer adalah UEA, Qatar, Yordania, Mesir dan Turki.

Kita hanya akan mengambil contoh 2 negara muslim saja yaitu Qatar dan Turki, meski demikian bukan berarti 3 negara lainnya tidak berperan besar. Seperti halnya pasukan khusus Mesir yang bersama pasukan AS memberikan latihan kepada warga sipil yang akan dijadikan pemberontak.

  

 

Peran Qatar di Libya 2011

Setelah terbunuhnya Qadafi agustus 2011, akhirnya Qatar mengakui sendiri bahwa negaranya tidak hanya ikut ambil bagian dalam serangan udara yang dipimpin NATO, tapi juga mengirimkan ratusan tentaranya yang bergabung dengan para pemberontak Libya bentukan AS.

Sebelum penggulingan Qadafi, Pasukan khusus Qatar dilaporkan telah memberikan pelatihan kepada  warga sipil yang bergabung dalam kelompok pemberontak  di pegunungan Nafusa barat dan di Libya timur.

Dan dalam serangan terakhir di lapangan Bab al-Aziziya Gaddafi di Tripoli pada akhir Agustus 2011, pasukan khusus Qatar terlihat di garis depan.

Saat itu Qatar juga memberikan dana $400 juta kepada para pemberontak, untuk membantu mereka mengekspor minyak dari Benghazi dan mendirikan stasiun TV di Doha.

Kepala staf Angkatan bersenjata Qatar, MayJend. Hamad bin Ali al-Atiya, pada saat itu menyatakan sendiri :

“Kami ada di antara mereka dan jumlah pasukan Qatar ada ratusan di setiap wilayah. Pelatihan dan komunikasi ada di tangan Qatar. Qatar juga memandu rencana pemberontak, karena mereka adalah warga sipil dan tidak memiliki pengalaman militer yang cukup. Kami bertindak sebagai penghubung antara pemberontak dan pasukan NATO.”

 

 

Peran Turki di Libya 2011

Menjelang pembunuhan Qadafi, Erdogan yang pada tahun 2011 itu menjabat Perdana Menteri Turki (masih sistem parlementer), menjadi pemimpin Negara muslim yang paling vokal dalam menyuarakan kampanye hitam terhadap Qadafi.

Saat itu, Erdogan secara blak-blakan menjadi juru kampanye AS dan Israel yang lantang agar Qadafi segera mundur. Erdogan secara terang-terangan menyebut keterlibatannya dengan Dewan Transisi Nasional Libya bentukan AS. Jika anda lupa itu, mari kita ingatkan kembali kata-kata Erdogan itu :

“Seseorang (Qadafi) telah gagal membangun masa depan, kebebasan, stabilitas, perdamaian dan keadilan dengan darah. Karena itu kami berharap pemimpin Libya (Qadafi) segera memngundurkan diri demi kebaikan dirinya sendiri dan untuk masa depan negara itu,”

“Rakyat Libya harus menentukan masa depan mereka sendiri dalam solidaritas dan persatuan, itu adalah prioritas bagi kami. Karenanya, kami akan tetap berhubungan dengan ‘Dewan Transisi Nasional’ untuk memastikan bahwa setiap elemen dalam agenda kita dapat di laksanakan.”  kata Erdogan

Ahhh.. betapa munafiknya kata-kata itu…, Qadafi yang telah mensejahterakan rakyatnya dipelintir menjadi seorang diktator yang membunuhi rakyatnya.

Sementara itu Erdogan juga menyuarakan agar rakyat Libya menentukan nasibnya sendiri, tetapi malah yang dia lakukan saat itu bertolak-belakang, dia malah ikut dalam intervensi penghancuran Libya.

Erdogan bahkan tidak sadar sedang membantu agenda musuh Islam AS dan Israel dalam penghancuran suatu negara muslim. Dia juga tidak sadar bahwa Turki dan beberapa negara muslim Suni lainnya sedang diadu-domba dengan negara Suni Libya.

 

 

Adu domba Negara Suni Vs Negara Suni

Sekarang lihat apa hasil yang dilakukan para musuh Islam itu? di Libya, diIraq, apalagi di Suriah.  

Adakah  bukti bahwa setiap intervensi militer mereka dengan dalih hebat menegakkan demokrasi itu telah membuat membuat suatu negara muslim menjadi lebih baik?

“Dimanapun dikerahkan pasukan NATO kaki-tangan Israel  disuatu negara muslim dengan dalih manis melenyapkan diktator, menegakkan  demokrasi dan HAM dsb, maka justru yang terjadi adalah kehancuran, kekacauan, perang saudara, pembunuhan  dan kesengsaraan rakyatnya.”

Kenapa ini bisa terjadi? Karena sebagian pemimpin Negara muslim lebih suka bersekutu dengan musuh Islam itu, dan membantu mereka dalam memecah belah dan mengadu-domba sesama muslim.

Kenapa mereka mau melakukan itu? Karena mereka takut kedudukannya sebagai pemimpin akan diusik oleh kekuatan barat, artinya sekedar mencari selamat dunia, mereka lebih cinta dunia , mereka sudah terkena penyakit Wahan :

 

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

 

Kehancuran bangsa Arab oleh kekuatan globalis (Ya’juj Ma’juj) itu juga telah diisyaratkan Nabi dalam banyak Hadits, seperti :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bangun dari tidurnya dengan wajah merah sambil bersabda: “Laaailaaha IllaAllaah, celakalah orang-orang arab dari keburukan yang telah dekat, hari ini telah dibukakan pemisah antara Ya’juj dan Ma’juj seperti ini, ” kemudian Nabi membuat lingkaran, maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan dibinasakan padahal ada orang-orang shalih di tengah-tengah kita?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, apabila kerusakan sudah merajalela.” (HR. Ahmad 26145)

 

Libya adalah salah satu contoh dimana sebuah negara mayoritas Suni dengan pemimpin Suni yang diadu-domba dengan Negara suni lain.

Israel tidak peduli, mau Shiah atau Suni, dua-duanya adalah dianggap sebagai musuh bagi Israel. Jika anda lupa kata-kata Netanyahu itu, silahkan simak kembali video pernyataan Netanyahuitu diartikel kita “Adu domba Shiah –Suni menurut sang panitia”

Meski semuanya terlihat begitu jelas dan terang benderang, tapi anehnya masih banyak yang beranggapan ‘Arab spring’ seperti yang terjadi diLibya atau Suriah adalah fenomena spontan pemberontakan yang muncul dari bawah. Sebuah pemikiran bodoh dan konyol.

Opini bahwa ‘suara rakyat adalah suara Tuhan‘ bisa jadi ada benarnya, tapi jika diprakarsai dan ditunggangi oleh musuh Islam, maka akan menjadi ‘suara rakyat adalah suara setan’.

This entry was posted in Islamic View and tagged , , . Bookmark the permalink.

13 Responses to PEMBUNUHAN QADAFI, DAN ADU DOMBA SUNI Vs SUNI

  1. Felice says:

    Min, gimana pandangan tentang muslim uighur di china. Apa itu jg merupakan framing barat utk menghancurkan china? Sampai sekarang belum berani komen karna takut malah jdi fitnah.

    • The admin says:

      Isu ini sudah dimunculkan oleh AS sejak setahun lalu, jelas ini adalah upaya mengalihkan apa sebenarnya yng terjadi didunia Islam oleh AS dan sekutunya. Suriah menyebut ada 5000 orang Uighur yg bergabung ISIS yang masuk lewat Turki .
      Sementara itu diChina sendiri, kasus Uighur adalah mirip dng separatis GAM di Aceh dulu yg ingin memisahkan diri. Jadi wajar khan jika China melakukan proyek deradikalisasi. Tidak ada khan negara didunia ini (termasuk kita) yg membiarkan radikalisme dan separatisme tumbuh?
      Faktanya muslim diprovinsi2 lain yg tidak radikal dan separatis khan juga hidup dan aman damai diChina. hanya sesederhana itu.

      Deradikalisasi Uighur diChina itu sebenarnya jauh lebih manusiawi daripada genosida Rohingnya di Myanmar, anehnya isu ini malah tidak bgt dibesarkan. Karena memang ada keterlibatan Israel keMyanmar. Mangkanya tidak satupun diantara negara asean yg mengusulkan agar Myanmar dikeluarkan dari keanggotaan Asean, dan malah negara non muslim Argentina yg memprakarsai agar Ang San Su Kyi diadili.

      • Seffi says:

        Tapi min , orang Uighur khan saudara muslim juga, bukankah kita hrs bersimpati?

        • The admin says:

          Jawaban kita diatas adalah mendudukkan fakta apa adanya, soal simpati hrsnya lebih ditujukan kpd saudara2 muslim kita diSuriah yg menjadi korban keganasan teroris, sementara ada 5000 org Uighur yg menjadi militan diSuriah, mrk tdk sadar dimanfaatkan musuh Islam untuk diadu dengan muslim lain diSuriah.
          Selama 8 thn ini ada 1,5juta muslim Suriah yg tewas dan lebih 7 juta mengungsi, adakah kita yg simpati atau menjadi isu besar? Kenapa justru kamp deradikalisasi Uighur yg malah dijadikan isu besar?

  2. Arif Sund says:

    Pemaparan mimin aaz sering kali tidak pernah kita fikirkan, bahkan sering jg anti mainstream, tp masuk akal dan bisa diterima. Bisa kasih bocoran kuncinya gmn min ?

    • abu fadl abbas says:

      kuncinya penyadaran agenda akhir jaman gan… kalo sudah menjadi muslim yang cerdas dan tercerahkan pasti akan bisa berada di benang merah…bersekutu dengan agenda israel atau berseberangan dengan agenda israel

    • The admin says:

      Kita kasih tahu kunci rahasianya tp jng bilang siapa2 ya hehe.
      Sayangnya, kuncinya itu sebenarnya semua muslim jg sdh tahu, tp jarang yg mau menerapkannya, Yaitu Hadits ttg cara menghadapi fitnah :

      “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk (tdk langsung percaya) pada saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri (langsung percaya), orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan (ikut menyebarkan), orang yang berjalan lebih daripada yang berlari (langsung merespon dng tindakan), barangsiapa berusaha menghadapi (merespon) fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau tempat pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu.”
      (HR Bukhari)

      Contoh gini, Jika ada pemimpin negara muslim Timteng (spt yg terjadi diIraq,Libya,Suriah,) yg dipropagandakan hitam jangan langsung percaya, cari info sebanya2knya dari mana sumbernya, siapa sj yg terlibat, apa tujuannya dsb. Dan itu tdk sulit koq, karena diakhirzmn ini 100% semua fitnah besar berasal dari musuh Islam yaitu Israel (lewat AS) dan sekutunya.

      Yang sulit dibedakan, justru krn fitnah2 itu jg gencar disuarakan oleh penyeru2 akhirzaman yg bekerja untuk negara2 kaya teluk yg bersekutu dng musuh Islam itu. Krn mrk pake ‘gamis/sorban/peci‘ & berbicara ‘atas nama agama’, akhirnya bnyk yg terkecoh sbg info yg benar. Inipun jg sdh diisyaratkan Hadits :

      ….  Nabi menjawab ‘O iya… ketika itu ada penyeru-penyeru (penceramah yg menuntun) menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu. Aku bertanya ‘Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka! Nabi menjawab; (Kulit/baju) mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berceramah dengan bahasa kita. Saya bertanya ‘Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu? Nabi menjawab; Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka! , Aku bertanya; kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana? Nabi menjawab; hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok) itu, sekalipun kamu harus menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu. (HR Bukhari)

  3. Kalinin says:

    Saya memiliki kekhawatiran mengenai KTT Negara-Negara Islam yang baru saja diadakan di Malaysia yang salah satu agendanya adalah melepaskan diri dari cengkraman US Dollar. Mirip seperti agenda yang akan dilakukan Qadafi sebelum negara-negara barat akhirnya menghancurkan Libya. Semoga Allah melindungi dan melancarkan upaya banyak negara Islam tersebut untuk lepas dari cengkraman US Dollar, sehingga tidak akan berakhir seperti Libya.

    Negara-negara Islam tersebut harus mendekatkan diri pada Rusia dan China karena selain memiliki tujuan yang sama terhadap US Dollar, Rusia dan China juga kuat secara Teknologi, Militer dan Ekonomi. Rusia, China dan Iran tahu betul bagaimana menghadapi fitnah dan propaganda barat.

    Yang jadi pertanyaan besar, kenapa Saudi mengecam KTT di Malaysia itu? Jadi semakin menunjukkan bahwa di pihak mana Saudi berada.. Dan semoga dengan tidak hadirnya kepala negara Indonesia, bukan berarti Indonesia berada di pihak yang sama dengan Saudi..

    • The admin says:

      Alasan utama pembunuhan Qadafi adalah karena menentang Israel, karena proyek mata uang emasnya bukan mengancam US$ tapi mengancam Franc Perancis, mata uang dominan di Afrika.

      Ditinggalkannya US$ oleh Rusia dan China dan negara2 lain, sebenarnya justru secara sengaja didorong sendiri oleh AS dengan cara perang dagang itu. Karena Globalis (ya’juj Ma’juj) menginginkan dunia segera beralih kemata uang digital.

      Yang menjadi kekhawatiran terbesar adalah Negara2 muslim belum ada yg sadar betapa lebih ‘mematikannya’uang digital daripada US$. Malaysia berinisiatif meninggalkan US$ tapi percuma karena januari 2019 lalu Malaysia sdh resmi masuk perangkap sistem perbudakan terakhir ‘mata uang digital’, dan kitapun sdh mulai masuk perangkap itu.

      Saudi saat ini punya 2 sekutu yg dianggap “musuh dalam selimut’ yaitu Qatar dan Turki. ketiganya sama2 bersekutu dengan AS, tp perbedaan visi soal Iran membuat Saudi memusuhi Qatar. Jk bertemu diMalaysia dan terjadi perdebatan, tentu Saudi hawatir Qatar akan membongkar Aib ttg peran Saudi dlm perang Suriah.
      Soal ketidakhadiran Pakistan dan Indonesia kita meyakini kemungkinan adanya lobi dari Saudi.

  4. Udin says:

    Apakah benar min, erdogan diselamatkan rusia dari kudeta militer nya sendiri? Lantas kenapa erdogan masih menyombongkan diri hingga saat ini… apakah dia semacam manusia yang tidak tahu terima kasih?

    • The admin says:

      Terlalu banyak kejanggalan untuk mempercayai bahwa peristiwa 2016 itu benar sebuah kudeta militer, tapi lebih kesebuah kudeta sandiwara rekayasa Erdogan sendiri. Diantaranya adalah, tidak menyerang kediaman atau istananya, tapi malah menyerang kantor intelijen, kantor polisi dan gedung parlemen. Tank-tank dijalanan juga hanya terlihat sebagai pajangan bahwa telah terjadi kudeta militer, sementara heli militer malah menembaki warga sipil dijalanan.

      Yang dahsyat justru bukan kudetanya, tapi ratusan ribu orang dari militer, penegak hukum dan jurnalis yang kemudian ditahan atas tuduhan ikut kudeta. Tujuannya jelas hanya untuk menyingkirkan musuh-musuh Erdogan didalam negeri terutama didalam tubuh militer, penegak hukum (hakim & jaksa), dan juga para jurnalis kritis. Jadi cerita soal Putin yg menyelamatkan Erdogan itu tidak nyambung dengan apa yg kita amati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *