Amerika serikat nampaknya sedang serius bersiap diri untuk situasi yang serius, seluruh basis angkatan udara AS sedang direnovasi agar bisa menerbangkan pesawat pembom nuklir strategis B-52. Dulu sepertinya Iran adalah kemungkinan sasaran pertama yang akan memicu perang besar akhir zaman , nampaknya situasinya terlihat bergeser, kemungkinan akan dimulai disemenanjung Korea.
Angkatan Udara AS bersiap untuk menyiagakan pesawat pesawat pembom nuklir untuk kembali pada posisi siap siaga 24 jam, status yang belum pernah terjadi sejak berakhirnya Perang Dingin tahun 1991.
Itu berarti parkiran beton yang sudah lama terbengkalai di ujung landasan pacu sepanjang 11.000 kaki yang dijuluki “Christmas tree” pada setiap sudut landasan akan lagi diisi beberapa pembom strategis B-52. Pesawat2 itu akan dilengkapi dengan senjata nuklir dan bersiap untuk take off kapan saja diperintahkan.
Goldfein dan pejabat senior pertahanan lainnya menekankan bahwa perintah waspada memang belum diberikan, namun persiapan tersebut terus berlanjut untuk mengantisipasi kemungkinan hal itu akan terjadi. Keputusan itu akan dibuat oleh Jenderal John Hyten, komandan Komando Strategis AS, atau Jenderal Lori Robinson kepala Komando wilayah Utara AS. STRATCOM (Strategic Command) bertanggung jawab atas kekuatan nuklir militer dan NORTHCOM (Northen Command) bertanggung jawab untuk membela wilayah Amerika Utara.
Menempatkan pesawat pembom B-52 kembali ke kondisi waspada hanyalah salah satu dari banyak keputusan yang dkeluarkan Angkatan Udara ketika militer AS guna merespon perubahan situasi geopolitik yang mencakup meningkatnya ancaman senjata nuklir Korea Utara , pendekatan konfrontasi militer Presiden Trump terhadap Pyongyang dan meningkatnya potensi ancaman militer Rusia.
Goldfein yang merupakan perwira tinggi Angkatan Udara dan anggota Kepala Staf Gabungan, meminta pasukannya untuk memikirkan cara baru agar senjata nuklir dapat digunakan untuk pencegahan atau bahkan pertempuran.
“Dunia adalah tempat yang berbahaya dan kita melihat orang-orang yang berbicara secara terbuka tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir,” katanya. “Ini bukan lagi dunia bipolar dimana hanya kita dan Uni Soviet. Kita lihat ada pemain lain di luar sana yang memiliki kemampuan nuklir. Tidak ada yang lebih penting bagi kita daripada harus memastikan bahwa misi ini harus berjalan dengan benar. “
Selama perjalanannya melintasi seluruh wilayah negara AS pekan lalu, Goldfein selalu mendorong awak pesawat untuk berpikir lebih dalam penggunaan ICBM dalam Perang Dingin, juga penggunaan pembom dan rudal jelajah nuklir.
“Saya menantang … para Komando pertempuran Global Angkatan Udara untuk membantu memimpin dialog, membantu diskusi tentang perbedaan antara konflik konvensional dan konflik dengan elemen nuklir’. Dan ‘Apakah kita sebagai kekuatan global bisa menanggapi jika hal itu terjadi? ‘dan’ Apa pilihannya? ‘”katanya. “Bagaimana kita memikirkannya , bagaimana kita menangkalanya di wilayah ini?”
Sudah berbagai perbaikan telah dilakukan untuk mempersiapkan pangkalan Barksdale sebagai rumah bagi Wing Bomb 2D dan Komando tempur Global Angkatan Udara AS , yang mengawasi dan merawat kekuatan nuklir kita untuk menempatkan kembali B-52 ke posisi siaga. Di dekat landasan waspada ada bangunan beton tua tempat dimana para awak B-52 tidur selama perang dingin, mereka siap berlari ke pesawat terbang mereka dan segera lepas landas. Landasan itu kini sedang direnovasi.
Di dalamnya tempat tidur untuk leboh 100 awak pesawat sedang dipasang, itu lebih dari cukup ruang untuk para awak pesawat bomber. Disitu ada ruang rekreasi dengan meja biliar, TV dan meja shuffleboard. lukisan-lukisan besar untuk setiap skuadron di bandara militer Barksdale ini. Satu lukisan merupakan simbol Perang Dingin yang melukiskan siluet huruf B-52 dengan kata-kata “Peace The Old Fashioned Way”, yang ditulis di bawahnya. Di bagian bawah tangga, ada logo Komando Udara Strategis, namun ada peringatan lain pada saat hari-hari Perang dingin ketika pembom B-52 AS siaga di landasan pacu di luar (beberapa puluh tahun lalu).
Ruang parkir pembom B-52 yang sudah lama kosong akan segera mendapat kunjungan dua pesawat komando nuklir, E-4B Nightwatch dan Mercury E-6B, keduanya kadang-kadang akan parkir di sana.
Basis militer Barksdale dan basis lainnya yang dilengkapi pesawat pembom nuklir juga sedang bersiap untuk membangun fasilitas penyimpanan rudal jelajah rudal baru yang sedang dikembangkan.
Selama perjalanannya, Goldfein telah menerima usulan update tentang pekerjaan untuk penggantian rudal balistik antar benua 400-plus Minuteman III, dan rudal jelajah jarak jauh yang baru.
“Tugas kita adalah menentukan beberapa pilihan,” kata Goldfein. “Kami memberikan saran dan pilihan militer terbaik bagi panglima tertinggi dan Menteri pertahanan. Jika komandan STRATCOM memerlukan , atau komandan NORTHCOM mengharuskan kita untuk berada pada keadaan yang lebih tinggi untuk mempertahankan tanah air, maka kita harus siap untuk menyiagakan kekuatan tersebut. “